Post yang telat overdue selama 6 bulan! Nggak apa-apa ya yang penting tetap disetor untuk kenangan buat kami dan anak-anak. Setiap tahun saya nggak pernah ketinggalan nulis soal perayaan anniversary kami, dan biasanya selalu ada postingan makan-makan, kecuali ya pas postingan tahun lalu pada saat kami anniversary ke 10.
Kenapa tahun 2021 lalu nggak ada acara makannya? Karena... eng ing eng... Auckland sedang lockdown level 3! Hu hu hu. Tapi kami masih beruntung karena lockdown level 3 artinya takeaway masih bisa buka dan kami masih bisa makan enak tanpa harus masak. Pilihan takeaway kami saat itu adalah Ebisu. Ebisu adalah restoran Jepang yang terkenal di sini, dan termasuk premium. Ya namanya anniversary, biarpun takeaway, harus tetap spesial. Supaya kualitas makanan tetap terjaga walaupun takeawaynya diambil dari tengah kota, kami pesan saja menu-menu yang walaupun dingin tetap enak dimakan. Kenangan foto kami pas anniversary ke 10 itu beneran cuma foto makanan, karena kami malas luar biasa untuk dandan, apalagi foto-foto cantik. Namanya nggak kemana-mana. Ke salon buat potong rambut saja saat itu nggak bisa. Penasaran kami pesan makanan apa? Ini dia.
 |
Sushi dan Sashimi Platter yang ukuran XL! Nggak tanggung-tanggung kan. Puas banget! Kualitasnya Ebisu jangan ditanya deh, biarpun dibawa pulang, tetap top markotop, segar semuanya. |
 |
Beef Tataki, ini kesukaan saya. Beef mentah dengan saus ponzu itu nikmat banget! |
 |
Chicken Karaage. Ini mah sudah jelas lah ya pesan buat siapa (melirik Tilly). |
Biarpun kenangannya cuma foto makanan, yang penting boleh lah diuji 10 tahun pernikahannya hehehe. Kenangan indahnya ada di dalam hati (dan perut tentunya hahaha). Makanya di tahun 2022, pada saat sudah tidak lockdown lagi, wajib dong ya makan anniversarynya diadakan kembali. Mana jatuhnya pas di hari Sabtu pula, hari yang sama dengan pernikahan kami dulu.
Kali ini kami memilih untuk makan di Fish. Restoran Fish ini berlokasi di dalam hotel Hilton Auckland yang terkenal dengan menu seafood dan pemandangan lautnya. Sebenarnya kami sudah mau makan di sini sejak tahun 2020 pas ulang tahun saya, tapi gagal maning karena apaaaa? Kalau jawaban anda karena lockdown, anda dapat ponten 100 hehehe. Biarpun yang dulu gagal, yang penting kali ini berhasil. Eh iya, sebelum memutuskan makan di Fish ini, kami tadinya mau makan di restoran lain yang konsepnya lebih fine lagi, tapi ternyata tidak nerima anak-anak dong. Kami bukan tipe yang ngerayain anniversary tanpa anak-anak, jadinya tetap cari restoran yang bisa terima sekeluarga. Ternyata pilihannya nggak salah.
 |
Wefie dulu sekeluarga, ceritanya tangannya angka 11. Cuma si Abby aja tuh yang sok cute, angkanya jadi 22. |
 |
Mama dengan anak pertama alias kembarannya. |
 |
Papa dengan anak kedua alias kembarannya juga. |
 |
Ini yang saya suka dari Fish. Biarpun restoran fine di hotel berbintang, tapi kids mealnya merakyat banget alias pasti disukai anak-anak dan nggak sok sehat. Sudah sering kami makan di resto yang agak mewah, menu anak-anaknya sok sehat pakai baby carrot lah, pan fried fish lah, ini mah mantap ayam goreng dengan fries. Kami pesan 2 porsi, dan ternyata per porsinya guede banget! |
 |
Yang kami suka lagi adalah, menu anak-anaknya keluar duluan dan cepat sekali. Standar pelayanan yang baik. Approved by Abby and Tilly. |
Menu di Fish ini dibagi jadi empat bagian. Ada snack, entree, main, dan dessert. Nggak mau pesan semua juga nggak apa-apa, sesuai kemampuan perut saja. Saya lihat di meja-meja sebelah banyak yang hanya pesan main. Tapi namanya ibu Leony dan suami, pesan snacknya aja 3 hihihi. Tenang, aman kok, menunya ukurannya standar, walau pada akhirnya kenyang juga. Eh iya, karena sudah ganti musim, waktu cek menu di websitenya sudah berubah. Untung masih simpan menu tahun lalu di HP, jadi masih bisa dijelaskan foto-fotonya. HP-nya aja sudah ganti, jadi harus ngoprek HP lama hahahah. Begitulah kalau kelamaan nunggu postnya.
 |
Snack pertama: Torched Diamond Shell Clam with Pickled Garlic Butter. Ini juicy dan smoky banget. |
 |
Snack kedua: Foccacia Bread with Truffled Mascarpone. Sebagai penggemar roti, approved! Oh iya, roti di sini nggak free seperti di beberapa restoran lain (dan mungkin kebanyakan restoran di Indonesia).
|
 |
Snack ketiga: Goats Cheese Croquette with New Zealand Perigord Truffle Honey. Ini rasa goat cheesenya terlalu kuat menurut kami, tapi untungnya ada truffle honeynya yang bikin balance. Kalau ngga sih, nggak sanggup ngabisinnya walaupun besarnya cuma segede bola bekel. |
 |
Ini berdoanya khusuk banget, entah apa yang dia doakan. Yang jelas tiap doa, dia minta supaya makannya cepat, banyak, dan habis, sudah macam template. |
 |
Entree punya saya: Grilled Octopus with Black Garlic Nero and Togarashi. Enaaakkk! Smoky banget! |
 |
Entree punya suami: Wagyu Bresaola with Celeriac, Truffle, Onion, Enoki mushroom. Ini juga enak, tapi saya tetap lebih suka octopusnya. Entah kenapa suami itu seneng banget pesan daging merah, padahal di sini itu specialtynya seafood. |
 |
Sore itu langit mulai kelabu, dan ketika kami mulai makan, malah jadi gelap banget, ditambah thunderstorm. Jadi deh hilang pemandangannya. Pemandangan nggak kebagian, yang penting makanan tetap enak. |
 |
Maincourse saya: New Zealand Bouillabasse. Tau kan ya sup seafood ala Prancis ini, masak seafoodnya harus urutan supaya tetap juicy dan nggak overcooked. Ini enak banget buat saya yang suka stew. Yang saya surprise adalah, selain pakai ikan dan mussels, yang bikin istimewa menurut saya karena mereka pakai scampi. Scampi ini bentuknya kayak udang, tapi masuknya ke keluarga lobster dan rasanya manis. Hmm jadi ngiler bayanginnya. |
 |
Maincourse suami: Beef Eye Fillet with Swede Gratin and Bernaise Sauce. Nah ini bukti nyata suami memang sukanya makan red meat. Habis makan Wagyu Bresaola mesennya sapi lagi. |
 |
Kami minta tolong waiter untuk fotoin kami berempat. Liat kan anak-anak pinter banget makan ayamnya sudah pada mau habis tuh dua piring. Anak-anak dan ayam goreng memang bersahabat hehehe. Kelihatan langitnya sudah kelabu banget dan hujannya luar biasa kencang. Jangan bingung kalau masih agak terang di malam hari karena bulan November sudah menuju musim panas. |
 |
Waiter kami yang baik fotoin lagi dari sisi satunya. Baru ngeh, jerawat saya sebiji di dagu gede banget dan lagi mateng-matengnya. |
 |
Karena suami sudah nggak sanggup makan lagi, akhirnya cuma saya yang pesan dessert. Memang cewek itu kalau untuk dessert selalu ada ruangan di perut. Nama dessertnya: PX Sherry Creme Brulee, with Prune and Almond Beignet. Duh.. ini enakkk! PX Sherry sendiri adalah singkatan dari Pedro Ximenez Sherry, yaitu jenis wine yang manis. Jadi creme brulee ini ada campuran winenya. Lalu beignet dan prunenya yang legit jadi kombinasi yang balance banget dengan brulee yang rich. |
 |
Hore, ada foto lumayan berempat sebelum pulang. Perut kenyang, hati senang! |
 |
Padahal masih sebulan lebih sebelum Natal, tapi pohon Natalnya sudah terpasang di lobby hotel. Yo wis foto-foto dulu deh. |
 |
Mamanya ikut mejeng sekalian. |
 |
Foto di atas jembatan, dengan pemandangan Sky City. Biarpun wefie gelap-gelap hasilnya burem, yang penting happy. |
Gimana rasanya menikah 11 tahun? Jujur, nggak brasa tau-tau sudah 11 tahun, malah sudah 11.5 pas nulis post ini. Lucunya, biarpun sudah segitu lama nikah, tetap saja ketemu hal-hal baru yang tak terduga dari pasangan. Mulai dari soal kebiasaan, soal emosi, soal perhatian, dan banyak hal lainnya. Anak-anak makin besar, makin banyak tantangan yang dihadapi, dan sebagai orang tua, makin harus bisa kerjasama menghadapinya. Yang jelas kami selalu berharap, bisa menghadapi apapun tantangan yang dihadapi, terus meminta Tuhan untuk menuntun kami dalam hidup sehari-hari, dan semoga pernikahan ini selalu diberkati dengan kebahagiaan, rejeki, dan cinta yang tidak berkesudahan.
happy belated anniversary!
ReplyDeleteThanks, Man. Belatednya ngga tanggung-tanggung ya.
Deletehappy anniversary leony, semoga bahagia selamanya :)
ReplyDeleteeh, namanya ga muncul, ulang lagi deh,
ReplyDeleteHappy Anniversary Leony, semoga bahagia selamanya :)
Hahaha iya tuh sering error. Makasih banyak ya. Amin amin.
Delete