Empat Nol

Sesungguhnya posting kali ini telat banget, merayakan pertambahan usianya sudah empat bulan lalu. Tapi nggak afdol rasanya kalau nggak ditulis, apalagi usia yang belakangnya nol, konon adalah milestone yang patut dikenang. Katanya pepatah, "Life Begins at 40". Bener nggak sih? Coba ya pakai ilmu cocoklogi buat kehidupan saya yang di tahun 2022 ini akhirnya jadi kepala 4. 

Tentulah awal 2022 dibuka dengan sesuatu yang beda dalam hidup, yaitu ikutan MasterChef New Zealand. Ini sungguh-sungguh pengalaman saya kerja pertama secara "profesional" di Selandia Baru walaupun nggak dibayar hehehe. Minimal, ada tanda tangan kontrak segala lah ya, jadi terasa kerja beneran. Biar pengalamannya cuma sebentar, lumayan memperkaya hidup alias jadi tau, ohhh gini toh ternyata reality TV. Mau lagi nggak ikutan? Mikir dulu 1,000 kali walaupun kemarin udah dipanas-panasin temen untuk ikut My Kitchen Rules (MKR). MasterChef yg non drama aja ternyata drama, apalagi MKR yang memang format utamanya drama ya? Makasih deh, mending jadi penonton aja di depan TV sambil nyemil krupuk. 

Sepulang dari shooting MasterChef itu, hidup kan kembali normal. Balik lagi masak buat keluarga, balik lagi masak buat fundraising, dan yang mengejutkan kantor suami minta order khusus makanan Indonesia untuk lunch program, padahal MasterChef NZ saat itu belum tayang di TV alias masih rahasia. Konon, karena coworkersnya suka lihat bekal makanan yang suami bawa ke kantor, mereka jadi tertarik, lalu propose ke HR untuk order. Awalnya kantor order 1 kali, ternyata antusiasmenya luar biasa, lalu mereka order lagi untuk minggu depannya, jadi seminggu sekali. Dari sini jadi ketauan, kalau orang Kiwi (orang Selandia Baru) itu beneran terbagi dua, yang sama sekali nggak bisa makan pedas, dan yang gila pedasnya ekstrim. Waktu itu saya ada sambal lumayan pedas yang saya bikin kebanyakan. Setelah dibagi-bagi ke lunch box pesanan, masih ada lebih 6 toples kecil. Saya bilang ke suami, coba jual aja di kantor. Nah begitu sampai kantor, suami taruh itu toples di mejanya, lalu dia buka MS-word buat nulis, "Sambal for Sale". Belum juga selesai ngetik, nggak sampai 5 menit, sambalnya sold out hahaha. 

Seumur-umur, baru kali ini saya jualan yang proceednya untuk diri sendiri, biasanya selalu buat fundraising. Biarpun hasilnya lumayan, tapi capeknya luar biasa apalagi mengerjakan semuanya sendirian mulai dari menu planning, shopping, cooking, sampai packing. Shopping kadang bisa di 3 sampai 4 tempat sekaligus demi sourcing bahan khas Indonesia, belum lagi belanja packagingnya. Selain itu, bikin modifikasi mulai dari yang nut free, vegetarian, vegan, gluten free lumayan bikin mabok. Setelah 5 kali alias 5 minggu orderan rutin dari kantor, kami alias saya dan suami, memutuskan untuk berhenti produksi. Banyak yang nanyain kenapa berhenti karena mereka pada suka dengan masakan saya dan selalu menanti-nanti setiap minggu menu apa yang bakalan mereka terima. Jawabannya, bukan karena nggak cinta sama masak, bukannya nggak kepingin rejeki, tapi nggak sanggup dengan pembagian waktunya plus sayang dengan badan sendiri. Saya masih sibuk urus anak, urus gereja, plussss...  

Saya akhirnya jadi ibu bekerja! Hehehehe. Cerita dikit soal kerjaan saya ini, dari dulu saya kepingin banget kembali berkegiatan di dunia pendidikan. Apalagi waktu itu Tilly sudah mau usia 5 tahun yang artinya dia bakalan jadi anak SD. Begitu ada lowongan teacher aide (pembantu guru-guru) di sekolah anak-anak di awal tahun ini, saya kepingin banget daftar. Apadaya, saya lolos ke MasterChef NZ, jadi dikubur deh keinginannya. Sesudah selesai shooting, saya coba apply, eh ternyata sudah diisi posisinya. Memang bukan jodohnya. Tau-tau, di akhir bulan Mei, waktu baca newsletter sekolah anak-anak, ada lowongan lagi dibuka untuk teacher aide. Kaget sih, karena tidak biasa-biasanya di tengah tahun ada penambahan untuk staff baru sekolah. Malam itu juga saya apply, paginya dipanggil untuk interview, lalu setelah principal baca CV dan interview singkat, hari itu juga saya langsung diterima. Kaget ronde dua! Beneran banyak kejutan di 2022 ini! 

Bisa kembali mengajar itu menyenangkan sekali, walaupun kali ini saya hanya jadi asisten guru. Walaupun gajinya minimalis (banget), tapi setiap hari selalu ada hal menarik. Badan dan otak sama-sama bergerak, selain itu jam mengajarnya barengan dengan jam sekolah anak. Ternyata, kalau jodoh memang nggak kemana. Jadi deh perayaan ulang tahun saya ke empat puluh ini, dirayakannya di sekolah. Entah kenapa, makin mendekati usia itu, saya malah nggak mau merayakannya besar-besaran, tetapi saya ingin berbagi kebahagiaan dengan teman-teman di sekolah sekaligus memperkenalkan mereka ke makanan Indonesia. Waktu itu langsung kepikiran ingin masak makanan Indonesia untuk seluruh guru dan staff, tapi nggak mau bilang-bilang kalau saya ulang tahun, kecuali ke satu orang yaitu ke assistant principal, cuma supaya dapat ijin untuk tulis pengumuman di ruang guru, kalau bakalan ada Indonesian lunch. 

Begitu hari H tiba, lumayan excited juga loh. Pagi-paginya minta tolong suami buat bantuin bawain barang-barang ke sekolah, piring-piring besar berisi makanan, sudah kayak mau buka katering aja. Hari itu menunya Nasi Kuning, Empal Daging Suwir plus Serundeng (Empal Nangka untuk yang vegetarian), Tempe Orek Kacang, Telur Balado, dan yang pasti Bakmi Goreng. Saya buat porsi kira-kira untuk 40 orang. Biasanya setiap hari pada saat morning tea, saya on duty alias jaga lapangan. Tapi hari itu saya diberitahu bahwa saya tidak perlu melakukan duty, dan diminta menikmati morning tea bersama guru-guru lain. Ternyata eh ternyata, di sekolah kami ini punya tradisi, semua ulang tahun dengan umur yang buntutnya nol, akan dirayakan spesial oleh sekolah. Saya dibelikan kue, dinyanyikan bareng-bareng, dan dikasih buket bunga yang besar dan cantik banget plus kado dari sekolah. Beneran sampai speechless deh. Bisa pas banget pertama kali balik jadi ibu bekerja, pas ulang tahun ke 40, jadi bisa dapat kesempatan dirayakan khusus seperti ini. Bakalan baru bisa dapat treatment yang sama lagi 10 tahun kemudian (alias usia berbuntut nol selanjutnya). Sayangnya sama sekali nggak ada fotonya, karena di sekolah memang nggak diperkenankan foto-foto. 

Pas jam makan siang, deg-degan juga loh, bakalan pada suka nggak sih sama makanan Indonesia? Ternyata, mayoritas suka! Bahkan mie gorengnya ludes karena orang-orang pada nambah. Banyak juga yang bawa pulang, dan yang sisa hanya telur balado, itupun karena pada takut lihat cabe hihihihi. Sukses deh, biarpun badan rontok. Kalau kata suami, ulang tahun kok malah cape? Ya biarin yang penting hati bahagia bisa bikin orang lain senang. Pulang-pulang tinggal bawa piring dan kontainer kosong hehehe. 

Perayaan ulang tahun dengan keluarga juga sederhana sekali. Hari itu kami cuma makan di resto Amore dekat rumah, yang mana reservasi saja baru dapat pukul 8.30 malam. Siapa sangka hari Selasa ternyata fully booked. Menunya enak-enak, dan favorit saya malah entreenya (makanan pembuka) yaitu Fegatini di Pollo alias hati ayam dengan jamur, sundried tomato, yang dimasak dengan creamy marsala wine sauce. Foto-fotonya nggak ada yang bagus, karena gelap restonya hihihi. Malam itu ditutup dengan tiup lilin di dessert Tiramisu. Suami kasih hadiah Lego Vespa, yang sebenernya cuma tanda aja, soalnya kita suka banget beli Lego tanpa perlu ada event spesial. Suami juga beliin saya satu loyang Strawberry Mousse Cake yang enak banget, tapi perut kami nggak kuat makan malam itu, dan kami baru tiup lilin dan potong kue besoknya. Foto-foto ulang tahun ada di Instagram saya ya. 

Oh iya, setelah 3 bulanan saya mengajar, ternyata ada kesempatan baru terbuka untuk kembali ke dunia lama saya alias urusan keuangan. Tadinya saya tidak berniat untuk ambil kesempatan ini, karena baru saja mulai mengajar, tapi malah 2 petinggi sekolah minta saya secara langsung untuk mendaftar karena tau kualifikasi saya. Namanya sudah diojok-ojok, ya sudahlah daftar saja, walaupun saya tau sudah banyak juga yang daftar posisi tersebut karena melihat orang bolak balik diinterview. Jadi begitu saya akhirnya dapat giliran interview, tidak ada ekspektasi apa-apa. Entah gimana, kok akhirnya saya yang dapat pekerjaannya. Beneran kan, 2022 ini exciting banget.

Kerja sebagai orang kantoran di sekolah itu lebih seru lagi. Selain urusan sama anak-anak, juga urusan sama orang tua dari berbagai latar belakang. Ditambah lagi, di Selandia Baru itu beda banget dengan di Indonesia yang biasanya staff seabrek-abrek. Di sekolah kami, untuk urusan administrasi dan tetek bengeknya itu hanya 2 orang on site. Jadilah sekarang saya sudah jago segala hal. Mulai dari urusan belakang meja, angkut barang, ngurusin dapur, sampai jadi "dokter" yang ngurusin anak-anak sakit. Percaya atau nggak, nyuntik insulin pun sekarang saya udah jago. Saya jadi ngerti kenapa saya cocok buat pekerjaan ini. Bukan hanya soal bagian adminstrasi saja yang penting, tapi lebih kepada pastoral care. Kalau di google, artinya kira-kira gini: "Pastoral care is a provision schools make to ensure the physical and emotional welfare of their pupils". Kerjanya memang lumayan capek, kalau dihitung monetary nggak sebanding dengan kerja corporate, tapi ada kebahagiaan tersendiri kalau melihat senyum anak-anak, ditambah lagi kalau nerima pelukan tulus dari mereka. Adeeemmm....

Intinya 2022 ini memang perjalanan yang sangat penuh warna buat hidup saya pribadi. Istilahnya banyak dapat self-development courses dalam bidang karir. Siapa sih yang nyangka 2022 dibuka dengan saya shooting reality TV, lalu berlanjut dengan jadi working mom? Saya nambah kegiatan baru, nambah teman baru, walaupun kesibukan yang lama sebagai seorang ibu dan volunteer di beberapa organisasi juga nggak berkurang, sama saja dengan berat badan yang juga nggak berkurang walaupun kegiatannya seabrek-abrek hihihi. Gimana dengan 2023 yang sudah di depan mata? Ya kita tunggu saja tanggal mainnya! 2023...BRING IT ON!

Comments

  1. Wow le! sounds like multiple blessings!! Go you!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Nan! Banyak berkat, banyak tanggung jawab juga.

      Delete
  2. Happy birthday Le!! happy for you bisa dapat kerjaan yang sesuai passion ya :) welcome to Fabulous Forty!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo... Ini siapa ya? Thank you banget buat ucapannya.

      Delete
  3. Ikut happy ci dengernya! Happy belated birthday! welcome to 40! Kalau kata tmnku 40s itu JELITA (JElang LIma puluh TAhun) hehehe..semoga cici tetap sehat, happy dan terus membawa berkat bagi orang-orang disekelilingmu. GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Nick! Sama2 yuk kita jadi berkat buat semua orang!

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas