Jadi Abby Menang Nggak?

Akhirnya, setelah deg-degan menunggu, saya pun malah LUPA kalau hari Rabu, 6 Mei 2020 pukul 12 siang itu lombanya sudah selesai. Saya nggak ngecek FB sama sekali sampai kira-kira pukul 1 siang, ada suara notifikasi FB messenger, ternyata dari sekolahnya, ngasih tau kalau Abby menang dong! Aseeekkkk.... Tapi dikasih tau kalau nanti prize givingnya akan dilaksanakan saat Selandia Baru sudah masuk level 2 alias sekolah sudah mulai aktif kembali. Music Directornya sendiri yang mau kasih langsung hadiahnya. Hadiahnya apa sih? Simpel, sebuah Samsung Tab A, lumayan untuk Abby baca buku online. Sesungguhnya pas awal lomba ini, saya sama sekali ngga kasih tau Abby kalau ada hadiahnya, jadi pas saya rekam dia main piano, dia taunya kalau menang ya dapat sertifikat aja gitu, kayak pas recital hihihi. Saya tuh ngga mau kalau sampai dia malah put pressure on herself demi sebuah hadiah. Untungnya menurut saya pribadi, anak ini ada talenta, jadi nggak malu-maluin buat mamanya minta dukungan orang. Dibawa seneng aja lah pokoknya, dan puji Tuhan (setelah mama berjuang jadi fakir like) akhirnya Abby menang.

Tentunya kemenangan ini, tidak lepas dari dukungan saudara dan teman-teman, termasuk juga teman-teman blog yang sudah mampir dan bantu like, dan kasih semangat untuk Abby. Sesungguhnya waktu saya post minta dukungan di blog, itu sudah saat akhir kompetisinya banget, alias video Abby sebelumnya sudah seliweran dan sudah dapat sekitar 500-an likes. Jujur saya nggak menyangka, di luar kontrol saya, ada lebih dari 30 orang yang share video Abby di Facebook mereka. Tapi entah siapa orangnya, saya nggak tau karena video originalnya dipost oleh sekolah musiknya. Yang saya tau, ada beberapa kawan baik yang sampai bela-belain kontak saudara dan teman-temannya demi meminta like untuk Abby. Luar biasa punya kawan-kawan yang baik dan supportif kayak gini, kadang lebih dari saudara sendiri dukungannya. Sejak saya post di blog 2 Mei lalu, adik saya juga mayan bergerilya jadi fakir like ke teman-temannya, plus dukungan dari teman-teman di sini mulai mengalir, kita dapat ratusan likes lagi, dan terkumpul 809 likes di saat pengumuman. Wuihhhh.... dan kagetnya, ini video Abby sudah kesebar, baik di Selandia Baru, Indonesia, Filipina, bahkan ke Canada! Ampun dah ngga nyangka! Dan yang lucu, gara-gara video ini, malah banyak orang jadi menyambung kembali relasinya.. misalnya pas dilihat temannya like, "Eh, ternyata lu kenal sama si Leony toh? Dunia sempit amat yahhhh..." Luar biasa deh dunia media sosial ini.

Tentunya, dari lubuk hati yang paling dalam, Abby dan saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan cinta dari teman-teman semua yang baca dan sudah kasih jempolnya untuk Abby. Semoga Tuhan berkati teman-teman semua. Semoga kemenangan Abby ini, membuat dia makin rajin berlatih sehingga semakin baik lagi permainannya. Pokoknya we love you all deh! 

Oh iya, tambahan cerita, sehabis si Abby menang, pihak sekolahnya mendadak hubungi saya untuk mengadakan interview dengan Abby plus mamanya. Katanya sih interviewnya cuma lima menitan via zoom. Namanya kita pikir ngobrol-ngobrol biasa, yo wis kita sanggupin aja, tanpa banyak mikir-mikir. Jumat sore lalu, interviewnya dilaksanakan oleh pihak sekolah. Kami nggak punya persiapan, nggak tau pertanyaannya kayak apa, bahkan nih ya, saya pun belum mandi! Habisnya baru kelar ngajarin si Abby sekolah di rumah, waktunya nanggung. Kalau mandi takut nggak keburu, ya udah lah ye, pake kaos butut rumah hihihi (emak macam apa iniiii?). Tentulah interviewnya berakhir dengan jawaban yang awur-awuran dan spontan, penuh ngakak-ngakak, dan anaknya pun cuek bebek joged-joged sambil menyong-menyongin muka pas mamanya lagi jawab pertanyaan. Asli malunya bukan kepalang pas selesai interview, sampai saya bilang ke interviewernya, tolong semuanya diedit aja. Tapi dari pihak sekolah malah bilang mereka senang karena Abby jawabnya bebas banget. Iye bebas, ngasal, sayapun gugup banget lantaran ngga nyangka bakalan ditanyain juga, kirain anaknya doang, jadi jawabnya amburadul. Yaolo dah pokoknya...

Penasaran lihat interviewnya kayak apa? Tenang, yang ini udah diedit sama pihak sekolahnya, jadi nggak terlalu ancur-ancur banget hehe. Silakan KLIK DI SINI. 

Mohon jangan salah fokus sama yang interview... kata saudara saya: "Kok yang interview ganteng sih...?" Hiyaaaahhh....  

Sekali lagi, terima kasih atas bantuan teman-teman. Semoga semua sehat, terutama yang di Indonesia, soalnya tiap denger berita soal Covid-19 di sana, deg-degan aja gitu bawaannya. Yang nekad mudik lah, yang pasien kabur lah, pokoknya bikin hati dag dig dug dhuer! Oh iya update dikit, Kamis, 14 Mei 2020 besok ini, akhirnya Selandia Baru naik ke Alert Level 2. Artinya, mal boleh buka, berbagai toko boleh buka, sekolah mulai masuk, dan wisata kuliner bisa dimulai kembali. Ekonomi mulai berjalan lagi! Horeee! Di postingan selanjutnya, boleh lah ya saya bagikan sedikit pengalaman selama lockdown di sini untuk kenangan. Mungkin bisa makin memberikan bayangan, walaupun saya pernah bahas singkat di postingan sebelumnya, tapi yang nanti lebih diisi pengalaman pribadi. Sampai ketemu lagi!