Halo Pembaca, Minta Dukungannya Buat Abby!

Buat yang sudah ngikutin blog ini lama, mungkin tau ya, kalau Abby ini les piano dan sudah beberapa kali recital. Tapi, saya ini nggak pernah pajang foto apalagi video dia lagi main piano. Buat saya, biarlah itu jadi konsumsi pribadi saya dan keluarga saja. Kemudian kira-kira dua minggu lalu, guru les pianonya meminta ke Abby untuk ikut kompetisi online yang diadakan sekolah musiknya. Jaman pandemi gini, recital tentunya nggak ada, adanya lomba online dong. Si Abby langsung semangat membara, dan pingin banget ikut. Jadilah kita iyakan ke gurunya.

Sampai akhirnya, saya membaca syarat lombanya, ternyata eh ternyata cara menentukan pemenangnya adalah dengan jumlah LIKE terbanyak. Jujur saja, saya ini paling nggak demen kalau kompetisi berdasarkan like-like-an macem gini. Kenapa? Karena saya kasian kalau sampai anak yang beneran punya talenta, kalah sama anak yang main musiknya so so aja atau bahkan gak bagus (walaupun ini subyektif ya), tapi dapat like banyak karena ortunya gila-gilaan gerilya. Apalagi si Abby ini sebenernya dari pengalaman ikut recital beneran, dia pulang dengan penghargaan karena penilaian dari music director sekolah, bukan karena like-like-an macam gini. Saat mau ikut itu dilema juga sih dalam hati. Tapi karena si Abby sudah semangat, saya nggak mau mematahkan semangat dia dengan nggak jadi ikutan lomba. Kita maju terus pantang mundur, rekam video sederhana di rumah lalu setor ke sekolah. 

Ini kali pertama Abby ikut lomba yang bisa dilihat publik. Sebagai seorang ibu, rasanya wajib juga saya dukung dia dengan share video di Facebook sendiri, lalu ke beberapa grup WA, dan minta beberapa teman untuk like. Buat saya, usaha tersebut sudah cukup membuahkan hasil yang baik sekali. Luar biasanya, banyak teman-teman yang juga bantu share di sosial media mereka tanpa saya minta, tapi mayoritas saya nggak tau itu siapa karena videonya dipegang oleh sekolah musiknya. Pokoknya saya sungguh terima kasih pada semuanya. Tapi belakangan, apa yang saya takutkan itu mulai terjadi, yaitu talenta ada kemungkinan kalah dengan gerilya jempol. Apakah saya mesti jawab, "Kamu kalah karena kurang banyak yang like video kamu walaupun kamu bertalenta. Sabar ya...". Lah kalau orang gede sih udah ngerti konsepnya. Anak-anak gimana? Gitu-gitu si Abby udah ngerti juga kan yang bagus dan jelek kayak gimana. Lucunya, setiap hari anak ini jadi nanyain, "Mama, aku udah dapet like brapa?" Haduh, rasanya memang Mama harus keluarin extra senjata untuk bantu anak sendiri hihihi. Maklum, saya cuma punya FB, instagram aja kagak punya cuy!

Jadi, tanpa berpanjang lebar lagi, saya putuskan untuk promosikan video Abby di sini, dan minta tolong teman-teman pembaca yang punya Facebook untuk sisihkan waktu sebentar saja, kirim jempolnya buat si Abby. Kalau ada extra waktu, boleh juga kirim komentar yang memberikan semangat atau mengulas permainan Abby untuk kenang-kenangan yang akan dia baca. Abby ini anaknya apresiatif sekali kalau ada komentar dari orang, dan saya percaya dia pasti senang menerimanya. Boleh juga share videonya ke orang lain biar sama-sama bisa menikmati permainan piano Abby. Ini kali pertama saya share video dia main piano, EVER! Di Facebook saya sendiri aja nggak pernah loh saya share. 

KLIK DI SINI YA. JANGAN LUPA UNTUK "LIKE".

Ditunggu sumbangan "jempol"nya sampai Rabu, 6 Mei 2020 pukul 12 siang waktu NZ (Pukul 7 pagi WIB). Oh iya, waktu itu ada teman yang kesulitan kasih like, misalnya tombolnya nggak keliatan. Jangan kawatir, itu biasanya karena bukanya dari browser, lalu belum login ke Facebook. Kalau sudah login baik di apps  maupun browser, pasti bisa kasih like. 

Ayo pasukan Indonesia, kita kerahkan jempol kita semua!! Udah kayak ngajak orang sekampung buat tawuran belum? Hahahaha... Semoga semuanya terhibur ya dengan permainan piano Abby. Pokoknya, terima kasih banget-banget buat yang sudah mendukung Abby. Kalau menang, Puji Tuhan, kalau sampai nggak menang, minimal dengan dia baca komen-komen yang mendukung, akan membuat hati dia senang. Namanya kali pertama ikutan, ini untuk pengalaman. Untuk saya sendiri gimana? Mikir-mikir lagi deh kalo ikut lomba model like-likean begini... Asli lebih dag dig dug daripada pas dia ikut recital beneran yang ada jurinya!! Nanti Minggu depan saya balik lagi ya, untuk kasih tau apakah Abby jadi pemenangnya. Mari ikut dag dig dug bersama saya. Sampai ketemu minggu depan!