Konser dan Pertunjukan Selama di Auckland Bagian 1

Waktu habis nonton konsernya Hugh Jackman kemarin, saya sempat ada post satu foto setelah konsernya selesai. Kemudian ada satu teman Whatsapp ke saya. "Le, kan elu sering banget nonton konser atau musikal. Kenapa elu hampir nggak pernah post di socmed sih buat kenang-kenangan?" Emang bener sih, kenyataannya, saya itu sering nonton macem-macem, dan cuma sedikit aja yang saya post online. Kebanyakan orang-orang, banyak yang tiap nonton konser, updatenya nonstop, mulai dari post FB atau Instagram soal shownya, sampai live Instastory. Entah kenapa, buat saya selama ini, kalau nonton show apapun, saya itu beneran nggak semangat ngerekam-ngerekam, foto-foto, apalagi upload-upload di socmed. Seandainya upload pun, biasanya isinya tuh foto muka saya sama temen yang barengan nonton. Fokus saya tiap nonton show adalah, menikmati secara utuh pertunjukan tersebut: memanjakan mata, telinga, lalu ikut terlarut di dalamnya, joged-joged, loncat-loncat, tepuk tangan. Jadi kalau adik saya nanya, "Ci, kirimin dong video cici nonton konser barusan." Jawabannya, "Sorry, cici ngga ngerekam." Rasanya cuma 1 show yang saya banyak foto, yaitu pas pertama nonton Disney On Ice sama Abby pas dia masih 3 tahun. Maklum, excited banget bawa anak pertama kali nonton hihihi.

Nah, daripada ngga ada kenangannya sama sekali, dan saya 100 persen lupa sama show yang pernah saya tonton selama tinggal di Auckland (mulai dari 3 tahun lalu sampai sekarang) di postingan ini saya mau tulis semuanya. Tapi saya cukup tulis kenangannya 1 paragraf aja, karena kalau tulis ulasan lengkap, ini postingan akan jadi superrrr panjang. Percayalah, you won't believe berapa banyak pertunjukan yang pernah saya tonton, padahal nggak ada orang lain selain suami yang jagain anak-anak tiap saya pergi nonton. Jadi, makasih banget buat suami saya tercinta, yang selain selalu kasih saya kesempatan saya untuk menikmati hobi (plus beliin tiketnya), juga selalu bersedia jagain bocah-bocah lucu (dan nakal) di rumah. Kenapa judulnya bagian 1? Soalnya tentulah masih akan banyak lagi future shows yang bakalan ditonton. Saya nulis ini fokus utamanya untuk kenangan diri sendiri, jadi beneran gak ada foto dan review gimana-gimana ya. Yuk kita mulai.

1. Disney On Ice presents: Magical Ice Festival
5 Agustus 2016 - Vector Arena (sekarang jadi Spark Arena)

Ini kali pertama saya dan Abby nonton pertunjukan besar di Auckland. Pokoknya beneran pengalaman baru banget buat kami berdua, apalagi buat Abby. Minimal emaknya Abby kan pernah lah ya nonton pertunjukan (bahkan tampil) di Istora Senayan. Tapi buat Abby, segalanya jadi wow banget. Merchandise bertaburan dimana-mana, tapi punya anak memang baik, nggak minta apa-apa sama sekali dan ngga ada rewelnya. Sempat ngantuk karena Elsa-nya nggak keluar-keluar, tapi pulang dengan wajah sumringah karena akhirnya ketemu Elsa, Anna, Olaf, dan kawan-kawan. Ulasan panjang show ini sempat saya tulis di postingan ini.

2. Pentatonix - World Tour 2016
10 September 2016 - Vector Arena (sekarang jadi Spark Arena)

Awalnya shownya direncanakan bukan di Vector Arena, tapi di Great Hall yang kapasitasnya cuma 3000 orang, dalam hitungan 2 jam, tiket ludes kandas. Sedih banget rasanya ketika tau nggak dapat tiket, tapi dasar rejeki nggak kemana, tau-tau promotornya memindahkan lokasi konser ke Vector Arena yang kapasitasnya 8000 orang. Langsung saya komporin anggota choir saya, dan kita ended up pergi belasan orang walaupun duduknya pisah-pisah semua. Waktu itu saya duduk dengan Bruder Febrian OFM Cap, pianis choir saya yang sekarang sudah bertugas di Roma. Pertama nonton konser musik, pertama bisa traktir orang nonton, dan pengalamannya luar biasa berkesan. Paling berkesan itu saat Ptx nyanyi dengan microphone sebiji cuma ditaruh di lantai, ruangan digelapkan, dan suara mereka terdengar murni dan syahdu luar biasa. Merinding disko lah pokoknya.

3. Adele - Live 2017
23 March 2017 - Mt. Smart Stadium

Konser artis paling fenomenal di tahun 2017. Glad banget akhirnya dalam keadaan saya hamil 5-6 bulanan, tetap datang konser ini, karena setelah itu Adele menyatakan dia nggak akan lagi ngadain world tour besar seperti ini lagi. Waktu itu nyari tiketnya kayak jarum di dalam jerami saking susahnya. Dibantu oleh salah satu teman, akhirnya kita berhasil dapat tiket, dan betul saja, seluruh tiket (sekitar 30,000) ludes kandas hanya dalam waktu 15 menit. Akhirnya Adele tambah lagi sih konsernya jadi 3 kali di Auckland, semua sold out, sampai harga tiket pesawat dan harga hotel di Auckland melonjak 4-5 kali lipat. Auckland Transport (Dishub-nya Auckland) sampai mengeluarkan seperempat halaman travel advisory di sekitar Mt. Smart Stadium gara-gara konser Adele ini. Luar biasa lah pokoknya! Lalu Adele sendiri gimana? Dahsyat, keren, dan lucuuuu! Asli orang ini kocak banget! Nonton konser dia, entah brapa puluh kali F-word bertebaran sepanjang konser. Apalagi pas tau-tau ada lebah nempel di bajunya, dia sampai buka dan lempar sepatu. Kocaaakkk!

4. West Side Story 
25 Juni 2017 - The Civic

Kurang dari sebulan sebelum melahirkan, saya masih nekad beli tiket Broadway Musical yang fenomenal, West Side Story. The Civic sendiri adalah theater yang paling bersejarah di Auckland, dan dulunya adalah sebuah bioskop. Kebayang jaman dulu hanya orang-orang beruang yang bisa nonton bioskop. Gedungnya klasik dan sangat cantik. Awalnya, saya beli untuk diri sendiri loh saking kepinginnya nonton. Udah sampai lupa kalau sesunggunya perut ini sudah sangat besar. Sampai akhirnya ada satu teman (Lita) yang juga ikutan, dan dia belinya setelah saya beli. Beruntungnya masih ada sisa 1 seat hari itu, dan lokasinya bisa pas di sebelah seat saya. Jadilah emak gembul ini, ngebolang ke city bersama ABG, dimulai dari minum Chattime, nonton musical, dan diakhiri dengan ngedessert bareng. Sugar overload lah, maklum cewe-cewe centil. West Side Story sendiri, sebenernya saya sudah tau ceritanya bakalan depressing, tapi biar gimanapun karya sebagus ini, patut ditonton. Tentulah semua pada tau lagunya yang paling terkenal adalah Somewhere, dan lagu gembira... I Feel Pretty.. Oh so pretty...I feel pretty oh witty and briiiiighttttt!! Lah, jadi nyanyi deh tuh! As my first broadway experience in Auckland, this was awesome!

5. Matilda The Musical
31 Agustus 2017 - The Civic

Ulasan cukup lengkap soal Matida The Musical sempat saya tulis di postingan ini. Kenapa bela-belain saya tulis? Silakan dibaca aja ya langsung. Yang jelas, lagi-lagi saya nekad nonton show padahal baru habis melahirkan sebulanan, dan kali pertama saya nonton SENDIRIAN! Iya literally sendirian karena shownya penuh terus, dan ngajak orang nonton musical itu nggak semudah membalikkan telapak tangan cuy! Apalagi orang Indonesia, banyak yang ngga ngerti musical itu apaan, dan yang kedua, harganya nggak murah. Tapi lama-lama, ternyata nemu juga loh temen-temen Indonesia yang suka nonton musical. Pokoknya nonton Matilda itu salah satu highlight birthday month saya deh. Pulang-pulang nonton itu, hati bahagiaaaa!

6. Sister Act The Musical
7 Desember 2017 - ASB Waterfront Theater

Saya itu penggemar berat film Sister Act. Asli sudah lebih dari 20 kali nonton filmnya, dan masih tetap terinspirasi tiap lihat ulang. Rasanya film inilah yang menggerakan hati saya untuk meminati dunia choir, dan membuat orang lain yang merasa dirinya tidak bisa bernyanyi, jadi bisa bernyanyi asal berlatih dengan tekun. Pas dibilang Sister Act the Musical mau main di Auckland, saya agak separuh hati, soalnya saya tau lagu-lagunya tidak ada yang sama dengan yang di film, takut kecewa gitu. Tapi namanya penggemar filmnya, harus coba nonton dong ya, apalagi katanya yang jadi tokoh utama Dolores Van Cartier itu si pemenang NZ Idol. Jadilah saya berempat dengan beberapa ibu-ibu berangkat nonton. Yang uniknya, buat 3 ibu lain itu, ini adalah pengalaman perdana mereka nonton musikal. Mereka pun nonton karena juga suka film Sister Act (walaupun bukan penggemar hardcore kayak saya hehehe). Baru kali pertama juga saya nonton di ASB Waterfront Theater, dan ternyata keren banget teaternya, dan super modern. Tapi buat saya The Civic tetap juara. Shownya gimana? Bagus, tapi memang sesuai feeling saya, kalau mainnya bukan di The Civic biasanya gak paripurna kerennya. Lalu gimana kesan ibu-ibu yang lain? Sampai pulang mereka masih bertanya-tanya, kenapa lagu I Will Follow Him-nya nggak ada. Hahahaha...

7. Queen and Adam Lambert on Tour 2018
17 Februari 2018 - Spark Arena

Pas saya ngajakin ibu-ibu untuk nonton konser ini, semuanya pada ogah, tapi bapak-bapaknya pada semangat. Akhirnya ended up saya nonton sama tiga laki-laki yang terdiri dari dua bapak-bapak, dan satu anak yang baru lulus kuliah. Saya duduknya berdua sama si anak mudanya dong. Asyik kan serasa tante-tante bawa brondong! Hahaha. Maklum di sini tuh kalau tiket konser laris manis begini, chance dapat tempat duduk berdua itu jauh lebih besar dibandingkan rame-rame. Shownya seru bukan main, Adam Lambert memang showmanshipnya amazing sih. Suaranya amazing, mana ganti kostum terus, kalau nggak salah 7 kali juga ada. He's not Freddy Mercury's replacement. Adam Lambert is Adam Lambert! Gak bisa dibandingkan. Plus saya bersyukur banget saat itu Bohemian Rhapsody Movie belum booming, soalnya konser Queen Rhapsody Tour tahun 2020 itu pindah lokasi jadi di Mt. Smart (dimana susah banget nyari parkir dan outdoor). Beruntung di awal 2018 saya sudah berkesempatan nonton di stadion tertutup, di sebelah area VIP yang cukup dekat dengan panggung. Lalu ibu-ibu yang dulu saya ajakin nonton itu nyesel dong ngga ikutan saya di tahun 2018, dan akhirnya jadi pada beli tiket untuk yang tahun 2020 lantaran telat ngefans-nya hahaha.

8. Bruno Mars 24k Magic World Tour 2018
3 Maret 2018 - Spark Arena

Ini konser yang dapetin tiketnya 11-12 susahnya sama pas Adele konser kemarin ini. Mana ibu-ibu yang ngefans berat sama Bruno Mars itu ternyata banyak, dan semuanya gaptek nggak bisa beli tiket, jadinya pada nitip saya. 2 tiket sebelahan pertama yang saya dapat, saya kasih ke dua ibu-ibu. Kemudian nyoba masuk lagi, gak bisa-bisa. Nyesek bukan main. Padahal saya sudah janjian sama teman kalau kita mau duduknya berdua. Padahal udah milih best available loh, aliasyang paling mahal juga gak apa-apa asal duduknya berdua, tapi tetep habis kandas. Akhirnya saya nyoba nyari single ticket aja daripada nggak nonton, dan finally dapat satu, tapi di pojokan dan bukan tiket yang termahal. Saya inget banget, saking lakunya tiket Bruno Mars, baru dijual 15 menit saja, langsung ada yang berani resale sampai 5 kali lipat. Dimana-mana ada aja calo. Bedanya kalau di NZ, calo jual lagi lewat website resminya. Ternyata beberapa jam kemudian, karena permintaan gila-gilaan, shownya ditambah hari kedua, dan saya tetap nggak dapet. Beberapa jam kemudian lagi, ditambah hari ketiga, dan saya tetap nggak dapat. Tapi rupanya rejeki nggak kemana, sore-sore diumumkan tambahan hari keempat! Dan akhirnya bisa dapat tiket, plus dapat seat yang pas banget! Row pertama dan ditengah! Saya langsung telepon teman, dan kita berdua teriak-teriak kesenengan di telepon. Dan itu beli tiketnya, 10 bulan sebelum shownya loh! Gila ya, dari Tilly masih di perut mamanya! Kesan dikit nonton show ini,  serasa nonton paket hemat, dua artist besar 2 in 1. Bayangin, buat openingnya itu si Dua Lipa show selama 45 menit dong. Malah si Bruno Mars menurut saya shownya kependekan, gak sampai 1.5 jam. But the energy was awesome! Bandnya juga keren buangetsss! Lalu tiket saya yang single sebiji itu gimana? Langsung ditangkep sama salah satu ABG, dan saya jual pakai  harga beli, ngga ambil untung sama sekali hihi. Nggak bakat calo soalnya :P

9. Ed Sheeran 
24 Maret 2018 - Mt. Smart Stadium

Konser Ed Sheeran ini adalah konser dengan jumlah penonton paling fenomenal di dalam sejarah pertunjukan musik di Auckland. Kirain Adele aja dahsyat, tapi ternyata Ed Sheeran lebih dahsyat lagi! Bayangkan, dia ada 7 stadium size show (4 di Auckland dan 3 di Dunedin). Masing-masing show itu penontonnya sekitar 35,000-40,000 orang. Kebayang kalau dijumlah, 5% populasi NZ itu nonton konsernya Ed Sheeran! Kayaknya saya makin ahli beli tiket, untuk show ini saya langsung dapat tiket untuk show hari pertama. Shownya sih di tempat yang sama dengan Adele. Kalau untuk Adele semua penontonnya duduk, kalau Ed Sheeran tuh kelas festivalnya berdiri semua. Teman saya ada yang hardcore fan-nya, dari siang bolong udah nongkrong di depan pintu stadium demi dapat tempat berdiri paling dekat panggung. Begitu pintu stadium dibuka sekitar pukul 4 sore, dia ngacir lari sama suaminya ke depan panggung, dan ngga pindah tempat sama sekali sampai konser usai. Dia sengaja ngga minum, supaya nggak pipis selama berjam-jam. Dahsyaaatt! Kalau saya sih, berhubung udah jompo, milih duduk aja deh di samping. Biarpun ngeliat Ed Sheeran-nya dari jauh kayak semut, tapi saya nggak kuat disuruh berdiri dan nahan pipis. Konser ini pun jadi awal sejarah saya punya partner nonton konser yang masih awet sampai sekarang yaitu Lucy. Kita menyebut diri kita Duo L (bukan saingan Duo Srigala).

10. Disney On Ice - Celebrates 100 Years of Magic
5 Agustus 2018 - Spark Arena

Ini adalah show Disney on Ice kedua buat Abby. Sama seperti saya dulu beberapa kali dibawa oleh orang tua saya nonton di Istora, saya ingin menjadikan DOI ini sebagai ritual tahunan. Kebetulan di tahun 2017 nggak ada, jadi kita ngga nonton, dan di tahun 2018 ini ada lagi. Kalau di 2016 saya nonton cuma berdua sama Abby, di 2018 ini saya berhasil meracuni ibu-ibu lain untuk ikut nonton. Jadilah kita kali ini nonton bersembilan, 5 dewasa dan 4 anak. Saya inget banget, untuk beli tiket VIP dibatasi hanya boleh maksimum 5 tiket, dan seperti biasa, saya pasti jadi petugas belinya. Jadilah harus transaksi dua kali, dan berusaha keras supaya dapat 9 tiket itu deketan. Setelah usaha berkali-kali (soalnya kursinya gak bisa milih sendiri, alias dipilihin sama sistem), berhasil dapat tiket 2 row yang nempel. Hadeehh...beban jadi tukang beli tiket ya begini ini haha. Kalau shownya sendiri, saya lebih suka yang 2016, karena storynya lebih panjang difokuskan sama 4 princesses. Kalau yang 2018 ini, tokohnya lebih banyak, tapi ceritanya jadi pendek-pendek. Tapi yang saya suka tahun ini, ada Mulan! Maklum biasa Mulan is underrepresented secara dia bukan your conventional princess. Dan yang bagian Mulan paling keren karena ada barongsainya. Oh iya, di sini saya makin bangga sama Abby. Teman-teman lain merengek minta merchandise dan cemilan ini itu, dia tetap santai dan nggak minta apa-apa loh. Bravo Abby!

11. Celine Dion 
11 Agustus 2018 - Spark Arena

Saya inget banget sebelum tau Celine Dion bakalan ke Auckland, orang di Indonesia sudah heboh duluan karena Celine Dion bakalan konser di Indonesia, dan harga tiketnya bikin orang niat jual ginjal. Hahahaha. Bayangin aja, tiket VVIPnya itu 25 juta aje dong satunya. Mana pakai tambahan tax dan service 15% pula! Mama saya dan adik saya juga nonton sih di Jakarta, tapi nggak yang harga jual ginjal kok, cukup yang IDR 4.5 jutaan satunya kalau nggak salah. Jadi pas diumumkan kalau Celine bakalan ke Auckland, waduhhhh jiwa ini bergelora luar biasa! Dream came true! Apalagi lagunya Celine Dion ini jadi lagu yang sering diminta orang-orang untuk saya nyanyikan di acara resepsi kawinan, dari sejak saya umur 10 tahunan. Iyeee bener... anak umur 10 tahun, nyanyi lagu Power Of Love-nya Celine Dion! Cuma jadi kepikiran, apakah mampu daku membeli tiketnya? Ternyata eh ternyata, harganya gak semahal di Indonesia dong! Saya memang ngga beli tiket termahal saat itu, tapi posisi duduk saya juga bagus banget dan di tengah, jadi nontonnya puassshhh!! Kali ini saya nonton sama Nelly, kawan saya yang dulu juga bersekolah di UW Madison, dan sekarang ikutan hidup di Auckland. And Celine Dion is such a DIVAAA!! Suara keren, personality keren, lucunya amit-amit, humblenya juga amit-amit. Sepanjang nonton, sampai merinding disko saking ngefansnya, dan ikutan karaoke hampir semua lagunya.

12. Katy Perry - Witness The Tour 2018
20 Agustus 2018 - Spark Arena

Duh, bulan Agustus memang bulan meriah. Udah ulang tahun, ngurusin 17 Agustusan, masih diisi dengan bolak balik Spark Arena 3 kali dalam sebulan hahaha. Dan kali ini, Katy Perry yang dapat giliran manggung di Auckland. Nonton konser kali ini, berasa banget serunya penggemar hardcore Katy Perry. Mulai dari ABG lucu-lucu yang tentunya banyak yang bolos sekolah gara-gara datang dari luar kota, sampai anak muda umur 20-an yang niatan banget winter dingin gilak tapi datang cuma modal bikini dan rok rumbai dan aksesoris bunga ala Katy di video klip Roar, sampai emak-emak yang ngga gitu ngefans sama Katy, tapi nemenin lantaran anak-anaknya pada ngefans. Pokoknya meriah banget lah suasana Spark Arena hari itu. Dan ternyata ya booookkk.. Katy Perry itu such an entertainer! Shownya sangat seru, colorful, fun, dan bisa romantic juga, pokoknya segala aya! Dan asli suara dia ternyata oke punya. Saya sama Lucy sampai terpukau lah, beneran kita underestimate si Katy sebelumnya. Udah gitu yang bikin seneng lagi, openingnya aja si Zedd loh! Hayo orang Indo mau joged diiringi sama si Zedd aja pasti mau bayar mahal kan? Sementara kita 2 in 1, ada Zedd and Katy Perry. Mantap lah!

13. Sam Smith
2 November 2018 - Spark Arena

Kalau dilihat di tahun 2018 ini, saya nonton konser artis besar lumayan banyak ya. Queen, Bruno Mars, Ed Sheeran, Celine Dion, Katy Perry... tapi ya... entah kenapa setelah nonton konsernya, ternyata hatiku paling jatuh cinta sama Sam Smith. Mungkin ya.. mungkin karena pas beli tiket dia ini, saya tuh nggak punya ekspektasi konsernya bakalan gimana, suasananya bakalan seperti apa, will I enjoy it or not, pokoknya saya beli karena saya suka suara Sam Smith. Itu aja. Saya totally gak punya clue lah. Pas sampai di arena juga panggungnya sederhana banget, cuma ada musisi 6 kalau nggak salah, dan 4 penyanyi latar. Tapi ya Lordddd.... itu konserrrr... Kalau saya punya uang banyak dan suami rela ditinggal lagi, hari besoknya (konsernya dua hari btw) saya bisa nonton lagi kali. Bagusnya bukan kepalanggggg!!  Saya dibikin hanyut, dibikin joged, diubah dari sekedar suka, sampai jadi ngefans! Memori yang lucu lagi, waktu itu kan saya nonton dengan Nelly yang notabene berhijab. Dia udah deg-degan aja, pandangan orang Auckland gimana ya, ada orang berhijab nonton Sam Smith yang notabene gay. Tapi ternyata pas di pintu masuk, ketemu lagi beberapa orang yang berhijab juga. Hahaha. Aman...Auckland mah bebas euyyy! Sayangnya waktu itu si Nelly kecapekan kerja, jadi dia teler pas di konser. Anehnya, biarpun saya joged-jogednya sendirian, saya tetep bisa enjoy banget! The power of Sam Smith lah pokoknya! Sangat-sangat berkesan.

14. Shrek The Musical
2 Desember 2018 - The Civic

Siapa yang suka film Shrek? Saya seneng banget sama film Shrek, sampai lagu wedding entrance saya pas masuk ballroom itu "Accidentally In Love". Kisah cinta Shrek itu beneran kayak kisah saya dan suami yang jatuh cintanya secara kebetulan (untung muka kami berdua nggak mirip sama Shrek dan Fiona). Shrek The Musical kali ini bukan diperankan oleh international cast melainkan oleh National Youth Theater Company. Ini adalah kumpulan anak kecil dan remaja amatir yang mendedikasikan waktu mereka untuk latihan berbulan-bulan untuk produksi ini, yang dikemas secara profesional. Harga tiketnya juga gak terlalu mahal, hanya sekitar $50 per tiket, dan shownya sangat kids friendly karena melibatkan lebih dari 200 anak termasuk choirnya. Bandnya pun tetap live loh! Makanya ini adalah kesempatan bagus buat saya membawa Abby yang baru umur 5 tahunan untuk menikmati pertunjukan musikal di theater sungguhan. Saya ingin tau, apakah dia bisa menikmati atau akan rewel. Ternyata, Abby suka banget pertunjukan ini, dan sampai sekarang dia masih ingat kalau dia nonton Shrek di theater. Sehari sebelum nonton show, kita kasih dia nonton dulu filmnya supaya nggak buta-buta banget dengan tokoh-tokohnya. Lalu kualitas pertunjukannya gimana? Untuk teater anak sih, keren! Tapi buat saya yang biasa nonton Broadway musical beneran, jadi separo ngantuk. Lahhh kok malah saya yang ngantuk? Kalah deh sama Abby. Hihihi.

15. Aladdin The Musical
17 Januari 2019 - The Civic

3 hari sepulang dari Indonesia, dimana kondisi masih separo-separo jetlag, saya nekad nonton Aladdin The Musical barengan sama Lucy. Ya abis gimana dong, salah satu film Disney yang lagu-lagunya paling membekas di hati ya si Aladdin ini. Apalagi mau dibuat filmnya ya waktu itu. Sebenarnya saya tuh sudah nonton musical versi singkatnya di Disney California Adventure Hyperion Theater pas tahun 2006, tapi itu cuma 45 menit saja produksinya. Nah itu aja udah bagus banget ya. Gimana nonton Broadway musical benerannya yang full 2 jam? Jawabannya adalah: Spektakulerrrrr!! Makanya pas Aladdin akhirnya main di Singapore, saya msg teman-teman saya di Jakarta yang juga penggemar musikal untuk sempetin nonton (kalau bisa loh ya, bukan maksain hehehe). Maklum saya dulu juga pas tahun 2011 dan 2012 sempat bela-belain ke Singapura cuma demi nonton Lion King dan Wicked. Teman saya ada yang tahun 2016 bela-belain terbang ke Sydney pas weekend cuma demi nonton Aladdin ini loh! Saking senengnya sama Aladdin, tahun 2019 ini dia nonton lagi di Auckland, dan katanya produksi yang sekarang jauh lebih bagus daripada di tahun 2016. Sebagai contoh katanya pas adegan flying carpet, yang produksi baru ini sama sekali nggak kelihatan stringnya. Kalau saya sendiri, adegan favorit adalah pas di dalam gua berisi harta karun itu, pas si Genie keluar. Itu mah wow wow wow buanget deh! Speechless!

16. Boyzone - Thank You & Goodnight
9 April 2018 - Spark Arena

Dari semua konser yang pernah saya tonton di Spark Arena, konser ini konsepnya paling santai kayak di pantai, super sederhana sampai gak ada live camera, gak pakai musisi langsung (rasanya semua pakai minus one), kapasitas arena juga diturunkan jadi 2/3 dibanding biasanya walau konsernya tetap hampir sold out. This is Boyzone's first and last concert in Auckland. Konser ini juga makin mempertegas, kalau anggota Boyzone itu yang beneran bisa nyanyi bagus ya Ronan Keating. Sisanya cenderung sharp, apalagi Keith. Surprisingly, Shane yang dapat jatah nyanyi sekiprit banget malah termasuk bener nyanyinya. Punya kuping sensitif ini memang repot hahaha. Sungguh kangen dengan Stephen Gately, dan rasanya nggak lengkap formasinya tanpa suara (tenor cenderung soprano)-nya Stephen. Tapi, yang namanya datang ke konser Boyzone, tentu bukan nyari vokal paripurna macem ke konser Sam Smith atau Adam Lambert, melainkan mengembalikan kenangan masa lampau. Masa di mana saya masih SMP - SMA, mentok pusingnya cuma sama ulangan dan tugas sekolah, belum tau masa depan mau jadi apa. Sejenak, saya dan Lucy  kembali ke masa lalu, bernyanyi bareng sambil melambai2kan tangan, melupakan sebentar kalau besok ada yang kerja, ada anak dan suami nunggu di rumah, ada tagihan yang harus dibayar, dan ada badan yg mulai tua dan kerasa masuk angin kalau pulang kemalaman.

17. Air Supply with The Lost In Love Chamber Orchestra
30 April 2019 - Bruce Mason Centre

Sudah lama banget nggak pergi berdua aja sama mama, apalagi sejak kita terpisah jarak ribuan kilometer. Makanya pas mama ngabarin kalau dia mau main ke Auckland, saya langsung cari konser yang kira-kira mama suka, supaya kita bisa girls night out lagi kayak pas masa saya belum nikah dulu. Dan jatuhlah pilihan kepada Air Supply yang kebetulan mampir ke Auckland untuk mengakhiri tour Australia NZ-nya. Lalu gimana shownya? Keren bangetttt!! Ini baru namanya show! Gak perlu kebanyakan gimmick, pure music and vocal yang tak lekang dimakan waktu. Walau usia mereka berdua hampir 70 tahun, suara tenor Russel Hitchcock masih tetap melengking tinggi, dan permainan gitar Graham Russell masih tetap ciamik. Duet 44 tahun ini ternyata masih prima, tetap membuat kita bergetar saat melodi lagu2 cinta abadi dilantunkan. Ditambah lagi band dan chamber orchestranya bikin suasana makin hangat dan meriah. Asli, tadinya cuma iseng buat bikin mama happy, ternyata kayaknya malah saya yang lebih happy daripada mama. Saya terus yang karaokean di venuenya! Yang pasti, seneng banget bisa ajak mama jalan, makan malam makanan kesukaannya (mussel 1 kg sepanci), dan menikmati lengkingan suara Russell... "I'm all out of love... I'm so lost without you..."

18. Disney On Ice - Mickey and Friends
3 Agustus 2019 - Spark Arena

Ritual tahunan ibu dan anak ini kembali lagi setiap musim dingin. Lagi-lagi kita balik ke Spark Arena untuk nonton Disney on Ice. Hebring juga ya si Abby, 3 tahun tinggal di Auckland, 3 kali nonton Disney on Ice. Team nontonnya ada yang sama dengan tahun lalu yaitu Abby dan sahabatnya si Lyzi, tapi sisanya udah ganti orang lain. Kayaknya nih, tahun depan jangan-jangan si Tilly juga bakalan ikutan deh, saya jadi emak-emak rempong bawa anak dua, atau sekalian aja kali sama bapaknya ikut juga. Lagi-lagi show tahun ini tidak bisa menyamakan show di tahun 2016 yang ceritanya lebih utuh. Cuma bedanya tahun ini jauh lebih banyak akrobatnya yang bikin kita terpukau. Akrobat favorit sih pas adegan Ariel dan Prince Eric berakrobat di udara, wuihhhh cantik banget! Kalau diurutin, favorit kita di tahun 2016, yang kedua di 2019, dan least favorite-nya yang 2018. Kalau kata teman saya yang sekarang anaknya udah teenagers, "Selamat ya Le, saya dulu juga sampai eneg tiap tahun nonton Disney On Ice." So far saya belum sampe tahap eneg sih hahahaha... kita tunggu beberapa tahun lagi :P

19. School of Rock - The Musical
3 September 2019 - The Civic

Buat saya, film modern berbau musik favorit kedua setelah Sister Act, rasanya ya si School of Rock ini. Kalau yang klasik sih ada Sound of Music ya. Waktu diumumkan School of Rock bakalan main di Auckland, waddduuuhhh saya langsung semangat 45 untuk beli tiketnya. Herannya, saya ngajakin orang kesana kemari, kok tumben-tumbenan nggak ada yang mau nonton. Rupanya banyak juga yang belum nonton filmnya. Jadi daripada nungguin orang, pas sale tiketnya dibuka, saya nekad aja deh beli satu tiket yang posisi bagus banget di tengah, buat nonton sendirian. Iyeeee sendirian kayak pas nonton Matilda. Eh sehabis saya beli tiket, tau-tau temen saya ngabarin, dia jadi mau juga ikutan beli tiket. Beberapa lama kemudian, teman saya yang lain mau ikutan juga. Tapi ya namanya beli tiketnya nggak barengan, ujung-ujungnya duduk jadi misah misah, padahal kita nonton shownya yang sama yaitu di hari perdana. Hahahaha. Terus shownya gimana? Baik pernah nonton filmnya ataupun ngga, saya jamin PASTI suka sama shownya. Those kids are frickin' talented! Gila banget para pemeran anak-anaknya. Bisa nyanyi, bisa akting, bisa main alat musik, dahsyaaaattt!! Saya jadi merasa kemampuan musik saya cuma kayak remahan rempeyek sisa di kaleng Khong Guan. Musikal ini diciptakan oleh Andrew Lloyd Weber yang bikin Phantom of The Opera (kebayang ga kerennya?), dannnn lagu-lagu yang ada di film, juga muncul di musikalnya. Jadi beneran plek pindah dari film ke panggung, tapi dengan storyline yang lebih kuat. Kalau sempat, coba klik link ini untuk dengar salah satu lagu manis yang memorable buat saya, yaitu "If Only You Would Listen". Pas adegan ini..nyesssss.... Soalnya menceritakan gimana orang tua yang super sibuk, memaksakan kehendak ke anak-anak, dan sering ngga mau denger apa isi hati anak-anaknya. Duh, sebagai orang tua, jadi berasa tersentuh banget... hope that I can listen to what my kids get to say.

20. Hugh Jackman - The Man. The Music. The Show
6 September 2019 - Spark Arena

You can call me crazy, going to 2 shows in one week! Selasa nonton School of Rock, Jumat-nya nonton Hugh Jackman. Tapi siapa yang sanggup untuk tidak menonton Hugh Jackman disaat ada kesempatan, apalagi para kaum hawa iniii.... ( permisi... ngelap ilerrr....). Kali ini partner nontonnya lagi-lagi sama Lucy, bahkan dia yang lebih bergelora ngasih tau saya jauh-jauh hari kalau Hugh Jackman bakalan datang ke Auckland. Ya  begitu tiket dibuka, langsung tancap gas, dan dapat tempat duduk yang lumayan dekat sama panggung. Begitu Hugh Jackman keluar ke panggung, langsung deh emak-emak, anak muda, nenek-nenek, semua berteriak histerisssss... BABANG HUGHHH!! (ya semacam itulah hahahaha). Selama hampir 3 jam, Hugh Jackman benar-benar menghibur kita dengan kemampuan dia yang luar biasa, mulai dari menyanyi, akting, menari, bahkan sampai main piano. Ditambah lagi, hari itu istrinya Debbie ada di antara penonton. Pada tau kan kalau Debbie usianya lebih tua 13 tahun dibanding Hugh (63 v. 50), tapi ya ampunnn... si Hugh ini pas mandang Debbie, kayak masih beneran crazy for her banget. Dan keliatan cintanya itu dan bangganya dia punya istri seperti Debbie. Di dunia Hollywood, being married for 23 years to the same person, especially kalau kamu seganteng dan sekeren Hugh Jackman, itu SUPER banget! Dan saya sih percaya, dibalik suami yang sukses, ada istri yang luar biasa!

21. American Idiot 
11 Oktober 2019 - The Civic

Show terakhir yang saya tulis di entry kali ini, saya tonton lebih kurang seminggu yang lalu. Jujur pas show ini keluar di Auckland, saya ragu-ragu, beli nggak ya? Soalnya saya tuh nggak gimana ngefans sama Green Day, cuma tau beberapa lagunya. Tapi katanya American Idiot Musical ini menang 2 Tony Awards (penghargaan tertinggi di bidang teater di Amerika), menang Grammy Award, lalu gimana sih musik punk rock kok bisa jadi sebuah musikal. Sampai suatu hari ada promo dari provider telepon genggam saya, kalau ada special price, saya dan Lucy nekad deh beli dan nonton. Apakah keputusan kami tepat? Ternyata keputusan kami itu SANGAT-SANGAT TEPAT! Ya ampun, habis nonton itu, kami masih ngebahas betapa kerennya show yang baru kita tonton. Ternyata punk rock bisa dibikin jadi musical, dengan cerita yang out of the box, dan akting yang luar biasa dari para pemainnya. Sepulang nonton, kami berdua langsung update status FB, untuk menggerakan hati teman-teman yang tinggal di Auckland untuk pergi juga nonton show ini kalau ada kesempatan, karena shownya masih ada sampai hari Minggu, 20 Oktober. Dua teman saya jadi ikut beli dong gara-gara baca statusnya hahaha. Buat yang penasaran dikit, bayangin aja, satu album Green Day yang fenomenal yaitu American Idiot, lagu-lagunya disusun menjadi satu rangkaian cerita tentang 3 sahabat yang hidupnya loser banget (totally American Idiot lah ya...), dan jalan hidup membawa mereka ke takdir masing-masing. Beneran nonton musical dengan hawa konser banget deh. Rasanya pengen jingkrak-jingkrak, tapi kok inget kalau itu bukan konser, jadi cukup duduk manis kecuali pas lagu terakhir, kita dikasih kesempatan jingkrak2 (untung ngga ada yang moshing) hehehe.

Banyak juga ya ternyata pertunjukan yang sudah saya tonton. Banyak orang yang bilang, nonton show itu buang-buang uang aja. Menurut saya sih, tiap orang punya hobi masing-masing, dan ini hobi saya. Ada orang yang hobinya misalnya beli kosmetik dan skincare, ada yang hobinya beli tas, ada yang hobi makan enak (nah ini saya banget nih hahahaha). Buat saya pribadi, nonton show itu nambah pengetahuan dan pengalaman, dan juga bikin diri kita happy. Buat saya yang kerjaannya ibu rumah tangga, bisa having me-time itu berharga banget, dan inilah cara saya menghabiskan me time saya. Lalu sampai saat ini, show apa yang saya sudah beli tiketnya untuk tahun depan?

1. Pentatonix - The World Tour (Feb 2020)
2. Elton John - Farewell Yellow Brick Road (Feb 2020)
3. The Book of Mormon (Mar 2020)
4. Backstreet Boys: DNA World Tour (May 2020)

Semoga sehat, dan tidak ada halangan, jadi bisa nonton lebih banyak lagi, dan menyimpan makin banyak kenangan.

Comments

  1. Le, suka banget ya nonton konser? seru ya! kalo gw seumur2 cuma sekali nonton konser f4 itu juga nemenin nyokap karena nyokap yang ngefans sebenernya haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue suka banget, tapi tentulah ga semua bisa gue tonton hahaha. Jadi pilih2 aja yang gue suka, dan bisa diatur supaya waktunya pas dengan jadwal kerja suami. Eh itu konser perdana gue di Indo tuh, F4. TOBATTT! Sejak saat itu mikir udah ga mau lagi nonton konser di Indonesia. Tapi akhirnya sempet nonton beberapa lagi sebelum pindah ke NZ.

      Delete
  2. le... gua juga kalo lagi nonton konser atau teater gitu jarang sambil foto2 atau rekam, karena emang pengen fokus nonton... paling foto biasa diawal atau diakhir doang, sama di tengah2 show sesekali sih... tapi ga pernah ampe rekam full gitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Broadway Musical/ Teater gitu sih memang nggak boleh foto dan rekam sama sekali sih, Mel. Jadi biasa foto pas sebelum atau sesudah show.

      Nah yang orang sering nonstop foto dan video itu kan biasanya kalau pas konser musik tuh. Rekam full mah jangan atuh, jadi kita malah nontonin dari layar kecil padahal artisnya di depan mata hehehe.

      Delete
  3. gue hobi nya beli peralatan dapur, le! hahahahhhahahahahhaha....udah diomelin suami; gak ada space lagi!

    ReplyDelete
    Replies
    1. You gotta see my cooking utensils, Nan! Seabrek! Apalagi panci hihi. Gue mah dikasih terus belinya, sampai akhirnya bingung mau taro mana hahaha. Soalnya kata suami, kalo kasih gue beli peralatan masak, artinya dia juga kebagian makan enak. Makanya restu dateng terus hihi.

      Delete
  4. seru bangeettt....walo bandung-jakarta jaraknya ga jauh, nyari yg bisa jaga anak itu yg repot. ehehehe. semoga nanti kl anakku udh agak gede bisa diajak nonton konser bareng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, gak tega ya ninggalin anak, kecual ya suami sendiri bersedia jagain (kayak suamiku). Boleh deh nanti anaknya diajak nonton Disney on Ice pas main di Jakarta, pasti hepi. Bapaknya juga diboyong sekalian.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas