Motherhood Saga: "Another Beginning"
Tarik nafas panjangggg.... buang nafas panjangggg... Phew!
Akhirnya, setelah hampir satu bulan hiatus dari dunia blog, saya kembali lagi! I am back! Tentunya sudah pasti dengan postingan yang (mungkin) ditunggu-tunggu oleh semesta jagad maya, minimal sama yang ngikutin blog saya deh hihihi. Mari kita sambut, kisah peluncuran tahap dua yang sesungguhnya. Peluncuran yang penuh dengan tawa, air mata, dan komplit penuh drama. Apakah betul melahirkan anak kedua lebih gampang daripada anak pertama seperti yang dibilang banyak orang? Mendingan kita simak dulu kisahnya. Mariiii!!
Mungkin yang baca masih pada ingat, saat saya menulis postingan hampir sebulan yang lalu itu, saya masuk rumah sakit untuk diopname dan berharap kalau besoknya saya bisa pulang untuk masak rendang yang sudah saya siapkan bahan-bahannya. Ternyata, cita-cita masak rendang itu harus terkubur begitu saja, karena saya terus tinggal di rumah sakit. Mungkin harus saya runut dikit cerita seru ini ya.
Seperti yang kita ketahui sejak lama, kehamilan saya ini sarat dengan yang namanya "problema". Yang pertama adalah placenta previa yang nakal. Sampai terakhir USG di minggu ke 35 kehamilan, posisinya bukan membaik, malah memburuk yaitu jarak plasenta hanya 0.5cm dari mulut rahim, padahal untuk lahiran normal, minimal jaraknya harus 5 cm dari mulut rahim. Jadi sehabis USG itu, saya nyatakan goodbye untuk lahiran normal, dan obgyn langsung memastikan untuk rekomendasi operasi caesar. Jadualnya akan dikirim ke rumah, tapi anehnya tidak pernah sampai suratnya. Kayaknya sih nyasar ke tetangga, dan tetangganya cuek bebek. Untungnya bidan saya sudah tau kalau jadualnya adalah Kamis, 20 Juli 2017 di North Shore Hospital (NSH). Mepet banget deh ah, 39W4D, dimana tinggal sisa 3 hari saja dari EDD. Di Jakarta mah Caesar tuh pas week 38 gitu, di sini difefetfefetin, sampe bikin saya deg-degan kontraksi duluan. Konon kalau kontraksi duluan, saya harus segera manggil ambulans karena risiko pendarahan untuk plasenta previa itu tinggi banget. Tapi saat itu saya sudah pasrah deh, que sera sera, what will be will be. Problema kedua adalah, tekanan darah saya berangsur-angsur naik di tengah kehamilan. Terakhir periksa, ada di kisaran 135/100. Makanya setiap kali saya cek ke bidan, bidan sudah pasti minta saya sekalian cek darah untuk memastikan tidak ada trace protein dalam darah dan urine. Soalnya kalau sampai ada, kemungkinan preeklampsianya jadi naik tajam. Ampun dije dah kehamilan yang ini.
Selasa, 11 Juli 2017 saya sempat ke Waitakere Hospital (WTH) karena ada appointment dengan dokter anastesi. Waitakere Hospital ini adalah rumah sakit yang lokasinya dekat rumah. Kalau saja saya lahiran normal, saya akan lahiran di WTH. Tapi karena kasus placenta previa, saya harus lahiran di NSH yang konon dokter-dokternya lebih ahli, dan alat-alatnya paling komplit. Saat ketemu dokter anastesi itu, tekanan darah saya diukur 150/100 yang berarti lumayan tinggi. Tetapi dokter merasa kalau saat itu saya sedang anxious alias cemas. Maklum deh, namanya alumni operasi besar, tapi saya kan belum pernah operasi caesar. Beliau berpesan, kalau nanti sampai ketemu bidan di tanggal 13 Juli 2017, tolong bicara perihal tekanan darah ini. Tanggal 12 Juli 2017, saya sempat mampir ke North Shore Hospital untuk ambil "paket" persiapan caesar yang isinya surat, brosur-brosur, dan formulir untuk cek darah sehari sebelum hari H. Kocaknya, pas sampai di NSH ternyata schedulernya lagi nangkring di situ, dan ngabarin kalau jadual operasi saya baru saja diubah jadi tanggal 18 Juli 2017 pagi, yang artinya saya bisa ketemu dedek dua hari lebih cepat dari jadual awal hehehe.
Kamis, 13 Juli 2017, hari itu jadual saya ketemu bidan di klinik. Hari itu juga kali pertama saya mencoba ngajarin mama nyetir di Auckland. Dan ternyata saudara saudari sekalian, mama saya yang katanya preman jalanan di Jakarta, di sini beneran jadi preman alias semua peraturan nggak diperhatiin. Disetirin sama dia berasa lagi ikut drag race tingkat kabupaten, yang asli bikin stress akut. Dia malah kesel nyetir di Auckland, katanya banyak peraturan, enakan di Jakarta lebih relax. Ajegile, gak kebalik itu? Seluruh dunia kan juga tau kalau nyetir di Jakarta stressnya ngajubile. Rupanya kalau jadi preman jalanan, memang kagak demen sama aturan ye hahahaha. Resmi sudah, mama saya tidak bakalan bisa nyetir di Auckland. Goodbye deh cita-cita buat mama ngebantuin nyetirin Abby ke sekolah. Yang ada bukan nyampe di sekolah, malah nyampe di rumah sakit (ketok meja 3 kali). Jadilah siang itu saya sampai di bidan dalam keadaan ngos-ngosan stress gara-gara habis teriak-teriak. Gimana nggak teriak kalau speed limit 50 diterjang jadi 70, marka jalan dihajar, sampai trotoar mau dilindes hahahaha. Makanya pas diperiksa sama bidan, tekanan darah saya memang di kisaran 160/110. Berhubung tinggi banget, hari itu saya langsung direfer untuk ke WTH, dan diperiksa lanjutan di sana, dan berakhir dengan diopname.
Jumat, 14 Juli 2017. Malam itu saya sudah mulai minum obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Subuh saya diperiksa, ternyata tekanan darah saya malah melonjak ke 178/112. Ngeri! Saya bersyukur banget sudah sempat masuk ke WTH, kalau saya di rumah, bisa ada kemungkinan saya kena stroke. Pantas pas subuh itu kepala saya pusingnya nggak karuan. Bener-bener melintir. Hari itu juga diputuskan saya tidak akan keluar dari rumah sakit, melainkan saya akan ditransfer ke NSH langsung, just in case tekanan darah saya tidak stabil, dan saya harus melahirkan lebih cepat. Perasaan saya hari itu masih biasa-biasa saja dan sungguh tidak tau kalau saya kena hipertensi. Jumat malam itu kira-kira pukul 21.00, saya ditransfer dengan ambulans ke NSH, didampingi oleh seorang bidan. Petugas sudah heboh masukin bed ambulans ke kamar saya. Yang ada itu bed malah dipakai buat naruh tas saya dan bidan hihihi. Saya malah jalan kaki santai, bahkan di ambulans saya malah duduk di kursi belakang pakai safety belt, dan di perjalanan kita malah ngobrol-ngobrol soal hedonisme di Indonesia, sampai soal kampus saya di Madison. Rupanya sopirnya di masa remaja pernah ke Madison karena diajak temannya dan nggak bisa lupa saking indahnya, jadi dia malah minta saya cerita soal masa kuliah. Asli, perjalanan ambulans paling santai, tanpa sirene sama sekali. Sampai di NSH, saya masuk ke single room, dan box bayi sudah disiapkan di sebelah saya. Ihhhh...surreal banget! Eh tapi senengnya di ruangan yang sekarang ada TV kecil nangkring di tembok. Cumaaa..... nggak ada remotenya! Katanya sih, udah keseringan dicolong, akhirnya remote tidak disediakan lagi! Ih ternyata di Auckland banyak orang klepto juga ye. Tapi kok klepto sama remote sih?
Setiap hari tekanan darah saya dipantau, dan setiap hari saya menunggu apakah hari itu akan melahirkan atau tidak. Padahal rencana saya sebelum lahiran itu mayan banyak loh, mulai dari potong rambut, sampai jalan-jalan makan ramen di city. Yang ada, malah stuck di NSH dengan makanan-makanan ajaib tak berbentuk dan tak berasa setiap hari. Karena tekanan darah saya dianggap cukup "stabil" di kisaran 140/100, kita tetap stick pada jadual awal, 18 Juli 2017. Tanggal 17 Juli 2017, saya minta dibawakan makanan favorit saya sebelum malam itu mulai puasa. Ada yang bisa tebak? .... ... ... Kwetiaw Sapi Goreng! Hihihihi. Padahal history keluarga saya biasanya nggak bisa jauh-jauh dari KFC. Tapi KFC sini kurang enak euy, jadilah lebih milih makan kwetiaw, sambil komat kamit dalam hati. If something bad happen tomorrow, my last meal will be Kwetiaw Sapi Goreng, which is not bad at all.
Selasa, 18 Juli 2017, pagi itu saya bangun dengan perasaan harap-harap cemas. Bidan masuk pagi-pagi dan nanya, apakah bagian bawah saya sudah dicukur. Saya bilang, tentu belum lah, orang saya masuk RS-nya aja duluan. Eh dia bilang malah bagus! Jadi dia cukup cukur bagian yang perlu aja, yaitu di bagian atasnya doang hahaha. Baru tau loh saya! Coba kalau saya nyukur sendiri, bisa habis ledes, ditambah pitak-pitak. Bidan utama saya, Sarah Blackman, dan seorang mahasiswi kebidanan yang sedang internship, Charlotte, sudah tiba untuk mendampingi saya di ruang operasi hari itu. Kira-kira pukul 10 pagi, meluncurlah saya ke ruang persiapan operasi.
![]() |
Charlotte dan Sarah bersiap-siap mendampingi saya untuk masuk ruang operasi. It was very relaxing situation despite my heart was a bit jittery. |
Kemudian, mulailah proses operasi caesar itu... rasanya kayak lagunya Joshua alias diobok-obok! Diobok-obok perutku diobok-obok... dan tepat tanggal 18 Juli 2017, pukul 11.42 pagi, datanglah ke dunia ini...
Matilda Karnadi
Berat badan: 3.040 kg, Tinggi Badan: 51 cm
![]() |
Suami siaga banget! Begitu anaknya keluar, jepret!! Precious moment! |
![]() |
Di lap sebentar, dikasih beanie dan selimut, lalu langsung dikasih ke mama untuk skin to skin. Muka mama sumringah dan senang banget, apalagi ngelihat anak ini montok. |
![]() |
Proud papa dengan kreasi terbarunya hihihihi. |
![]() |
Sudah dibersihkan, dibedong, dikasih beanie yang mama bawa dari rumah. Aku cantik gak? Jariku lentik-lentik amat yaaa... |
![]() |
Melek dikit, terus bapaknya ngomong, "Non, kok anak kita yang ini sipit ya?" Yeyyyy... padahal sipit itu berarti sah turunan dari bapaknya hahaha. |
![]() |
Very proud big sister and her new companion. |
Puji Syukur pada Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria, atas penyertaannya selama saya menjalani proses kehamilan, melahirkan, dan sesudahnya. Saya selalu percaya akan kekuatan doa, dan kelahiran anak kedua ini sudah membuktikan kalau kita berusaha dan berserah pada Tuhan, semua akan baik hasilnya.
Terima kasih kepada seluruh team dari North Shore Hospital dan Waitakere Hospital yang telah membantu proses kelahiran Matilda, kepada dokter-dokter yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu lantaran ketemunya baru di meja operasi (cuma keinget dengan Dr. Marlyn dan Dr. Piper, padahal masih bejibun dokter lainnya), kepada seluruh bidan RS dan staff yang bekerja keras memastikan semuanya berjalan lancar. Secara khusus terima kasih kepada bidan saya tercinta Sarah Blackman dan Karen Nelson, dan beberapa murid intern kebidanan yang ikut membantu saya selama kehamilan sampai sehabis melahirkan. Untuk suami yang setia mendampingi, the big sister Abigail yang selalu antusias menyambut kelahiran adiknya, dan mama yang sudah terbang dari Jakarta untuk membantu dan mensupport saya, terima kasih atas kekuatan cinta dari kalian semua. Dan buat semua teman-teman pembaca blog ini, yang selalu menyemangati saya, dikirimin nih peluk dan cium virtual satu-satu. Thank you so much for your encouragement!
Lalu, apa cerita selanjutnya setelah lahiran? Penasaran nggak? Tentu ada alasannya kenapa baru hampir sebulan setelah lahiran saya bisa menulis cerita di sini. Tungguin aja ya. It will be a thrilling roller coaster ride! See you soon on the next post!
Hai Matilda!
ReplyDeleteSalam kenal.. Semoga sehat selalu dan penuh keberkahan. #UnyelUnyelGemes.
Agak deg-degan pas baca bagian hipertensinya, syukurlah semuanya lancar ya Ci.
Wajah Abby dan papa benar-benar sumringah pas ngegendong anggota keluarga baru;)
Hehe, kalau gitu bisa deg2an baca postingan selanjutnya dong ya? Thanks, Anissa.
Deletecongrats ya ny!!!!
ReplyDeletewelcome to the world, baby matilda!!! :)
Thanks, Man.
DeleteCongratz! Ikut lega semuanya lancar ya!
ReplyDeletehampir tiap hari ngintip apa sudah ada update terbaru :)
Thanks, Entin. Tuh udah ada updatenya.
DeleteSelamat Mbak Leony..semoga Matilda menjadi anak yang membanggakan dan selalu dalam lingungan-Nya. Seneng deh akhirnya ada cerita dari Mbak Leony, setelah sekian lama menghilang:) Ditunggu cerita selanjutnya ya mbak..(plus foto2nya jg hihihi)
ReplyDeleteThanks, Hapsari. Tenang, foto2 pelan-pelan dikeluarkan hahaha.
DeleteBanyakk selamat cii.. Puji Tuhan semua boleh terlewati dengan baikkk.. Hi baby Matilda.. Kiranya doa dan harapan lewat nama boleh terwujud ya.. Sangat menanti part selanjutnya :D
ReplyDeleteThanks, Py! Amin. Tuh part selanjutnya udah keluar.
DeleteWaaa, waaa, waaa... selamat yaaa... semua doa terbaik untuk keluargamu :)
ReplyDeleteMakasih, An!
Deleteselamat yaa ciii..ditunggu blogpost selanjutnya.. selamat juga buat Abby :)
ReplyDeleteMakasih, Prita!
DeleteAbby is so pretty 😍😍😍 Maap salah fokus 😉
ReplyDeleteMakasih, Adiba!
DeleteHoree selamat yaaaaa Leony.. happy banget smua lancar2 ��
ReplyDeleteAku terlalu menjiwai bacanya, smp bagian yg akhirnya lahir dan keluar tulisan nama Matilda..kok mendadak jd terharu nih hehe..
Selamat jg ya Abby..kamu sdh jd big sister skrg ��
Makasih, Lisa. Waduh, kamunya yang terharu, sayanya padahal nggak loh hahaha.
DeleteSelamatttt ci Leonyyyy. aku yang menunggu2 cerita lahiran. hihiihihihi..
ReplyDeleteHello Baby matilda, dan Cici Abby!
Makasih, Poi!
DeleteSelamat yahhh....welcome baby Mathilda
ReplyDelete(Sani)
Makasih, Sani!
DeleteSelamat ya buat Cici dan keluarga. Selamat datang, Matilda.:)
ReplyDeleteMakasih, Wulan.
DeleteAbby jadi cantik skrg. Kok namanya matilda kayak nenek2 gitu sih.
ReplyDeleteMakasih, Anon. Nenek-nenek juga dulunya anak kecil kan? Wah, kurang baca literatur modern ya? Coba deh cek Matilda karangan Roald Dahl.
DeleteBtw, kok kamu nggak kasih tau nama sih, pake anonymous. Apa jangan-jangan nama kamu kurang keren ya? Hihihi.
Congrat Ya ci leony
ReplyDeletehaloo baby matilda...cantik bgt km nak
Makasih, Mira!
Deletecongratulation ci leony.. baby nya mirip papa nya abby. hehehe.
ReplyDeleteMakasih, Cyn. Kemana aja kamu udah lama gak update blog? Iya pada bilang mirip papanya 90 persen.
DeleteSuch a beautiful babyy 😍😍😍
ReplyDeleteMakasih, Tantri.
Deleteakhirnyaaaa!
ReplyDeletecongratsss yaa le! Welcome baby matilda..
bacanya deg2an pol..
Akhirnya datang juga! Thanks, Yosefin.
DeleteSelamat kak Leony.. Welcome Matilda! Cici Abby bahagia banget punya adek.. Yang rukun yaa.. Sehat2 terus kak Leony sekeluarga..
ReplyDeleteThank you, Aninda!
DeleteAku menunggu-nunggu kapan postingan ini akan nongol and finally it appears hihi
ReplyDeleteIt's here! Lanjutannya juga ada.
DeleteHai baby Matilda :)
ReplyDeletesehat2 terus ya ci, speed recovery & congratz!!
Makasih, Wi!
DeleteWelcome to the world baby Matilda! You are so cute and prettyyy. And I like your name too!
ReplyDeleteFotonya waktu merem mirip banget sama cicinya, pas melek ehhh mirip mamanya lho (bener nggak?). Lahiran sesar emang ada sensasinya sendiri, ya. Pada akhirnya, mama dan bayi semua sehat dan aman sentosa!
Thanks, Jane. Kok nama Jane-nya nggak keluar sih hahaha. Eh jarang loh yang bilang mirip mamanya, tapi gak apa, jadinya balance ada yang bilang mirip mama, ada yang bilang mirip papa.
DeleteWelcome baby Matilda...Selamat ya ci.. selamat jg buat Abby yang uda jadi cici skrg :)
ReplyDeleteMakasih, Desi!
DeleteWelcome abroad baby Matildaaaa... selamat ya ci atas lahiran anak keduanya..sehat2 teruss mommy and baby nya yah...GBU
ReplyDeleteMakasih, Cath!
DeleteCongratz Ci Leony & keluarga...matilda cantikkk, matanya mirip papanya ya..hihihi
ReplyDeleteSehat sehat terus yaa cii...
GBU
Makasih, Lia! Iya nih sipit kalau pas baru lahir. Tambah gede tambah beloan kok hihihi.
Deletecongratss leony & fam! Welcome to the world Matilda! Lucu bangettt Matilda.. sehat2 yaa.. speed recovery..
ReplyDeleteThanks, Dea!
Deleteselamat atas kelahiran matilda, ci leony sekeluarga.. semoga menambah kebahagiaan dan keceriaan keluarganya ya ci.. sehat-sehat selalu ibu dan bayi..
ReplyDeleteThanks, Dwi! Amin.
DeleteHuhuuuuuu selamaaaaat! Akhirnya keluar juga memenya Abby. Trus gua salfok sama foto lairannya, le. Boleh ya lagi operasi pake kacamata? Hahahahahaha.... *pertanyaan penting harap dijawab. Hahahahahaha... Once again, selamaaaaaaat!
ReplyDeleteThanks, Fel. Boleh dong pake kacamata. Yang gak boleh tuh pake perhiasan kecuali cincin kawin sederhana. Kalau cincin kawinnya batu akik gue rasa juga gak boleh masuk.
DeleteHai baby Matilda ! congratz cici, suami dan cece abby ^^ foto2nya bagus2 cantik babynya :)
ReplyDeleteThanks, Nie.
DeleteAlhamdulillah, selamat mba Leony, dan welcome World Matilda.Abby yang sumringah punya temen maen. Sekali lagi selamat mba Le, ikutan bahagia :D
ReplyDeleteMakasih, Dian. Iya luckily cicinya ikutan senang.
DeleteAkhirnya...
ReplyDeleteSetelah sekian lama ditungguin, keluar jugalah postingannya...
Selamat ya Mbak...
Aku juga waktu lahiran kena hipertensi dan positif preeklampsia berat, untung cepat tertangani...
Sekali lagi selamat ya Mbak... ditunggu cerita2 seru lanjutannnya.... :))
Tuhan berkati.
Makasih ya, Shanti. Yang penting sekarang semua sehat ya buat kamu juga.
Deleteaah senangnya suami bisa ikutan masuk... bisa dapet momen yang pas ya :)
ReplyDeletesuami gw tanya mau masuk ga (meski ga tau bole atau ga ama dokternya), katanya ga mau... dia takut sama darah wkwkw
wuaah ada cerita apalagi nih setelah lahiran? ditunggu yaaa..
Moment yang pasnya kebetulan bisa dapet Fun. Kita boleh ditemenin 1 orang saja.
DeleteNah itu Fun, cerita selanjutnya sudah gue gelontorkan hihi. Selamat membaca.
Welcome to the world baby Matilda. Speedy recovery ya ny...gw bacanya deg2an pas bagian tekanan darah lu..smoga smua sehat2 ya...komen gw ini entah masuk gak ya..yg udah2 ciong mulu nih mental..wkwkk
ReplyDeleteThanks, Nat! Ngga ciong kali ini! Hihi.
DeleteSelamat ci leonny! Welcome baby Matilda :)
ReplyDeleteMakasih, Steph!
DeleteCongrats Leonny!!! cantik banget namanya, Matilda, dan gw langsung teringat sama film tahun 90an dengan judul yang sama haha..
ReplyDeleteThanks, Mel! Bener, Matilda the genius tuh heheheh. Dari bukunya Roald Dahl. Tapi pas gue cari nama ini beneran dari St. Matilda loh hihi.
Deleteselamat le, hello baby matilda... dulu kalo punya anak cewe gua juga pengen kasih nama matilda, tapi ternyata dapetnya cowo hehehehe... sehat2 terus ya kalian semua...
ReplyDeleteTar ya anak kedua kalau cewe kasih nama Matilda hihihi. Thanks, Mel.
Deletecongrats bu Le!! kiss kiss
ReplyDeleteThanks, Pes!
Deletecongrats Le.. lucu banget si Baby Matildanya chubby2 gt... hehe.. seneng deh Abby sekarang dah jadi cici ya...
ReplyDeleteThanks, Carol. Apalagi sekarang, wuih chubby banget!
DeleteAuw auw auw! congrats bule! suaminya bule dan kakak Abby! and hello Mathilda!!! so pretty!!!! anak loe dua2nya cantik, si abby mukanya makin jelas featurenya yaaaa makin mirip maminya ;)
ReplyDeletespeedy recovery semuanyaaa dan hidup kwetiaw goreng!
Thanks, Gill. Cantik ya dua-duanya, syukurlah (kayak emaknya cantik juga.... trs gue disebelin... hihihi). Hidup Kwetiaw! (rebus atau sirem pun gue suka).
DeleteGak afdol yah gak ucapin disini.. haha..
ReplyDeleteCongrats Leony dan Feliz.. Welcome to the world baby Matilda.. Semoga suatu saat, kalau ada kesempatan, auntie Inly berkunjung yah ketemuan sama Matilda plus Abby juga..
Ditunggu postingan selanjutnya yah Le.. hihi..
Thanks, Inly. Postingan selanjutnya sudah meluncur. Ayo lu buruan main ke atas lagi.
DeleteYayy selamat ya untuk kelahiran Matilda... aku suka foto2nya bagus euy, bapake pinter...ditunggu cerita roller coaster-nya :)
ReplyDeleteAbby tambah gede yaaa.. tambah cantik
Thanks, Bon. Cerita roller coaster sudah launched!
DeleteSelamat datang, Matilda! 😊 kamu cantikk..
ReplyDeleteSehat2 selalu, bertumbuh jadi seperti yang didoakan mama papamu..
Aduh, ga kebayang proses cari nadinya..bolak balik suntik gitu mbak? Hehe..
Selamat juga untuk Abby yang tsah jadi kakak..
Makasih, Pit. Iya nih kemaren tuh tangan mpe bonyok rasanya haha.
DeleteCongratulation Ci!!! Welcome to the world Matilda!
ReplyDeleteUdah lama banget ga blogwalking tahu-tahu cici dah melahirkan anak kedua saja :)
Thanks, Nick! Dah lama gak update, tau2 udah pindah kerjaan ajaaa (mbales ceritanya hahaha).
DeleteIya saya mengikuti kemana Tuhan menunjukan jalan saja ci hehe
Deletecongrats yaaa Le....welcome to the world baby Mathilda...cantikkkk banget yaa.
ReplyDeleteMakasih, Ci Yance!
DeleteCongrats yah Le.. Selamat datang Mathilda, lucu bangettttt
ReplyDeleteMakasih, Ye!
DeleteSelamat ya Le, untuk kelahiran Matilda.
ReplyDeleteSemoga jadi anak yang diberkati & membawa berkat bagi orang sekitarnya juga.
Sehat-sehat terus ya. GBU
Makasih ya, Nge!
DeleteSelamat ya, Le but kelahiran Matilda! :)
ReplyDeleteG udah lama ngga blogwalking, baru tau pas lu udah hamil gede :D
btw, OOT dikit... g kemaren liat lu di fb temen gw si Gladys. Ternyata kalian kenal ya :D
Thanks, Ngel. Iya kenal sm Gladys. Adik kelas jg di SMA walau pas di SMA mah ga nyadar hahahaha.
Deletehello Matilda! Kiss kiss dari Auntie nun jauh di Jakarta yang jadi kepengen makan kwetiau sapi goreng! Hahaha
ReplyDeleteThank you, Live! Gih sanaaa... Makan kwetiaw si Jangkung yak.
DeleteCongratzz yaa cici buat kelahiran dd Matilda :) udah lama nggak sempet blogwalking nih jadi ketinggalan banyak cerita hehe..
ReplyDeleteThanks, Fionaaa.. gak apa. Dibacanya langsung dirapel.
DeleteWelcome to the world Matilda ������ kamu seperti namamu Manis bgt ������ speed recovery ya ci ��
ReplyDeleteMakasih, Tante Huina!
Deletewiiih aku benar2 ketinggalan berita nih, selamat atas kelahiran putri keduanya Leony, semoga ibu dan anaknya selalu sehat. pasti abby seneng banget yaa dapet adek mungil yang cantik :D dan foto pertamanya Matilda bener2 keren, precious moment yaa
ReplyDeleteThank youuuu! Itu fotonya passs banget baru boleh buka kamera, langsung crek!
DeleteSelamat ci leony utk kelahiran anak keduanya...saya pembaca blog ini sejak lama lho khususnya info2 ttg travelling, cuman baru komen sekarang...tulisan2nya enak dibaca, lucu, dn sangat informatif :D tapi utk kisah lahiran ini bikin saya deg2an...syukurlah sehat semua...
ReplyDeleteHi Pipit, thank you for leaving your comment. Thanks juga udah baca selama ini. Memang kisah lahirannya seru banget. Di postingan setelah ini ada lanjutannya lagi loh hihihi. Amin sehat semua dan bahagia.
DeleteCi Leony selamat yaa udah lahiran, anak cowok cepet menyusul yaa stelah baby Matilda gedean xixixi��. Btw, alisnya Abby tambah tebel yahh hihihi.. God bless your family ce����
ReplyDeleteThank you, Yolanda. Anak laki dan perempuan sama aja kok, jadi bukan dijadiin goal untuk punya anak cowo hehe. Untuk saat ini, dua anak cukup.
Delete