Saya Kagum Pada Jonru
Inget, kagum ya, bukan ngefans! Kagum, kok ada orang yang bener-bener bisa bikin saya geleng-geleng tiap hari kalau lihat statement-statement dia, kagum juga karena kok bisa ada orang kepalanya kayak terbuat dari batu kali dengan kekuatan super, sampe buldozer aja kayaknya nyerah sama dia. Pokoknya Jonru ini keren banget lah! Cadassss!! (kalo kata anak 90-an). Ya itu sih secara general ya. Tapi kekaguman saya secara lebih detail, akan saya tuangkan di dalam tulisan kampret kali ini. Tulisan yang saya buat di pagi hari sehabis anter anak sekolah, sekiranya otak saat ini masih agak cerah karena menghirup udara pagi, sebelum saya ngejain tugas rumah tangga, semata-mata karena saya tergoda aja buat nulis soal orang fenomenal yang satu ini. Maklum, sebagai ibu rumah tangga (kurang kerjaan), saya tuh lumayan sering menikmati fenomena sosial yang ada di dunia maya, mulai dari soal politik, gosip hangat, sampai artis instagram yang hidupnya sering dipakai buat jadi goal ABG.
Mohon tulisan ini jangan dianggap saya benci sama Jonru ya. Nggak sama sekali! I don't hate him. Saya justru merasa orang ini kalau saja dia jalannya lurus di bumi yang bulat tempat saya dan kawan-kawan sekalian berpijak, dia ini bakalan punya pengaruh yang sungguh positif buat orang-orang disekitarnya. Marketing skillnya orang ini luar biasa loh! Bayangin, keluar satu statement aja bisa bikin gonjang ganjing. Yang terbaru adalah soal dia boikot produk jamu terkenal cuma gara-gara bintang iklannya ngetwit hal yang dia nggak suka. Bintang iklannya loh, bukan jamunya yang ngetwit...Eh jamu mana bisa ngetwit ya? Dan seketika, pengikutnya bisa langsung berbondong-bondong mau ikutan boikot produknya. Padahal, apalah salah si jamu? Apakah mungkin karena slogan-nya "Orang Pintar Minum T*olak Ang*n" jadi membuat Jonru tersinggung karena dia kurang pintar? Sudahlah... Mungkin Jonru lelah. Saya jadi membayangkan marketing skill yang dia punya ini, dipakai untuk menyebar berita positif yang bermanfaat, dengan judul sensasional, tapi beritanya bermutu gitu loh, jangan benci benci melulu. Masak sih mau kayak Tessy Srimulat melulu yang dikit-dikit "Benci akuuuu...." dengan judes dan melengos. Padahal ya Bang, hidup itu jauh lebih indah kalau kita saling mencintai loh, Bang! Suwer deh!
Yuk kita mulai isi bahasan "Kenapa Jonru itu Keren" menurut saya.
Alasan pertama kenapa Jonru keren adalah, Facebook pagenya dia yang like itu udah 1,352,070 orang dan akan terus bertambah! (data tersebut pukul 10 pagi waktu Selandia Baru, semoga yang likes beneran orang ya, bukan siluman). Itu sudah hampir menyamai Facebook page tokoh fenomenal di Indonesia seperti Basuki Tjahaja Purnama dengan likes 1.8 juta, dan sudah seperlima jumlah likes dari presiden kita Joko Widodo. Bandingkan dengan tokoh-tokoh lain yang aktif menulis soal politik di Facebook seperti Denny Siregar yang "cuma" punya 346,945 likes, ataupun Niluh Djelantik yang "cuma" punya 197,200 likes. Makanya, pengikutnya Jonru itu, kalau sudah ngebela "bos"nya di socmed, sering banget tuh nantangin, "Mana sini pengikut lo? Kalo brani, lawan pengikut Jonru yang jumlahnya di atas sejuta orang! Dasar ......." (isi sendiri titik2nya pake bahasa kasar yang tak mampu saya ucapkan). Eh tapi ya, giliran si Jonru yang ngaku penulis ini bikin workshop menulis, eeehhh pesertanya cuma 10 orang, dan gosipnya nih, separonya juga panitia. Preeetttt.... (masukan ilustrasi balon gembos...).
Nah, kalau saya lihat-lihat, beberapa temen saya yang jelas bukan penghuni bumi datar, ternyata ada juga yang likes Facebook pagenya Jonru! Loh kok bisa? Jadi rupanya, orang yang likes itu ya bukan karena beneran suka atau ngefans sama si Jonru, tapi penasaran, kebahlulan apa lagi yang bakalan diciptakan sama orang yang satu ini. Pantesan giliran dia bikin workshop, kagak ada yang peduli, soalnya kalo dipikir-pikir, kemungkinan besar yang likes Facebook dia ya cuma karena penasaran, tapi disuruh nemuin dia juga males banget. Abis gimana ya, mukanya dia tuh gemesin banget gitu loh, mungkinkah orang begitu ketemu malah jadi nggak tega dan menjauh?
Alasan kedua kenapa Jonru itu keren adalah, bidang usaha dia banyak banget, mulai dari dagang buku, sampai buka rumah sedekah. Kalau mampir ke page-nya, endorsementnya juga luar biasa deh! Mulai dari seminar-seminar ngga jelas, (yang kalau ditanya sama follower, pasti dijawab sama Jonru, "Silakan tanyakan langsung ke panitia."), ada juga produk-produk seperti pasta gigi herbal, dan yang lumayan fenomenal ya, jualan sprei waterproof! Cari deh orang lain yang luas banget cakupannya selain artis, chancenya ya cuma si Jonru ini. Tiap kali ditanya soal gimana audit dana yang dia kumpulin dari yayasan sosialnya itu, pasti ngeles muter-muter, bahkan pernah ketelepasan ngomong kalau dia ngambil jatah 30 persen dari dana yang masuk (ehem...). Tapi jualan dia yang paling dahsyat tentulah jualan kebohongan dan fitnah, mulai dari jaman Pilpres 2014. Bencinya sama Jokowi dan Ahok kok bisa setengah mati gitu ya? Jadi bikin saya bertanya, kalo benci orang bisa dapet duit gak sih, Bang? Jawab dengan zuzur dong, Banggg... Soalnya abang ini kan segala diendorse ya, nggak kalah sama artis yang bawa sabun cuci piring buat foto di depan Big Ben itu. Masak sih Abang nulis capek-capek membenci dengan seluruh jiwa raga tapi ngga dapet apa-apa?
Alasan ketiga kenapa Jonru itu keren adalah, kata JONRU itu hampir menjadi kosakata di Indonesia. Sengetop-ngetopnya dan seganteng-gantengnya manusia, belum pernah loh saya nemu ada kata yang memasukan nama orang sebagai kata kerja! Hanya Jonru yang bisa! Nggak ada loh kata menjokowi, atau mengahok. Cuma ada kata menjonru.
Nih definisinya dari beberapa orang yang nulis di twitter yang bikin Jonru bete :
Ahmad Sahal: Jonru: "menghalalkan fitnah kepada orang yang tidak disukai" sehingga bila seseorang ingin mengatakan kata "memfitnah", bisa disebut dengan kata "menjonru".
Rivan Percos: Jon.ru: Perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang) dan men.jon.ru : menjelekan nama orang. (menodai nama baik, merugikan kehormatan).
Walaupun soal kosakata ini sempat jadi berita lantaran Jonru heboh bikin laporan ke Polda Metro Jaya pada kedua orang tersebut terkait pencemaran nama baik, tetep aja kalau orang denger kata Jonru atau menjonru, pasti nggak jauh-jauh dari mikir soal fitnah. Eh, tapi kalo udah ngefans, Jonru mah ngga ada salahnya deh, pokoknya tak bercela. Padahal kata Bang Meggi Z itu, fitnah lebih kejam dari membunuh loh! Terus yang terkocak adalah, menurut page Jonru, MENJONRU itu singkatan dari MENtioning and JOiNing the tRUth. Yeah rite, Bannnngggg!!
Alasan keempat kenapa Jonru itu keren adalah, Jonru ini berani banget, pasang badan dan namanya sendiri buat menyebar berita hoax dan bikin fitnah. Memang banyak orang-orang yang secara personal menyatakan kebenciannya sama Jokowi dan Ahok, itu tidak bisa dipungkiri (hellooowww Nanik Sudaryati!!). Tapi yang punya Facebook page khusus untuk itu, dan mengatas namakan pribadi, kayaknya beneran cuma Jonru deh. (Please let me know kalau ada pribadi lain yang bikin page khusus buat nyebar benci). Kita sudah biasa dapat sharing dari page-page tertentu yang benci banget sama pemerintahan sekarang dan benci sama keberagaman di Indonesia, tapi rata-rata kan nama organisasi macem Piyungan, VOA-Islam, Suaranews (sebagian malah sudah diblokir). Jadi ya itu dia poin plus kenapa Jonru keren sekali macem Ksatria Baja Hitam, soalnya berjuangannya sendirian loh. (Tadinya mau pake perumpamaan tokoh Avengers atau DC Comic, tapi itu mah ada gengnya, jadi kurang seru).
Alasan kelima kenapa Jonru itu keren adalah, Jonru bisa menghipnotis orang-orang dengan berita-berita bohongnya, sehingga orang begitu terpesona sampai tidak bisa membedakan mana dunia yang benar dan dunia fitnah. Kalau kata film Inception mah pengikutnya dia itu kayak hidup di alternate reality. Oke lah, kalau dalam hal alternate reality ini, Jonru punya saingan, namanya Habib Rizieq. Tapi Rizieq itu kan bergelar habib dan imam besar (walaupun masih dipertanyakan keabsahannya), punya organisasi besar FPI, makanya nggak salah yang belain banyak soalnya jelas-jelas nama organisasinya ngaku (ngaku loh ye) sebagai pembela agama terbesar di Indonesia. Lah kalo Jonru? Organisasi dia nggak ada! Wong pas jumpa fans bikin workshop aja pesertanya bisa diitung jari... (eh kok balik ke situ lagi...). Yang lebih update deh, bikin acara dakwah di Sragen aja ditolak sama warga. Lagian, dakwah kok temanya Moslem Cyber Army. Padahal mah, kalau mau jadi "tentara Tuhan" yang bener, bisa aja toh berbuat baik kepada sesama, daripada ngajarin orang ikut nyebarin fitnah di socmed. Ya walaupun acaranya akhirnya jadi pindah ke tempat lain, tetep aja, Bang, ditolak itu sakitnya tuh di sini kata Cita Citata.
Oke, lima aja ya alesannya, soalnya kalo banyak-banyak, nanti beneran pada ngefans loh. Dimana tanggung jawab saya sebagai ibu yang baik kalau sampai ada pembaca di sini yang tiba-tiba ngefans sama Jonru? Oh iya, satu lagi kenapa saya ngerasa perlu nulis soal Jonru ini adalah, buat kita-kita ini, terutama yang sudah jadi orang tua, coba sering-sering memaparkan diri dan anak-anak ke dunia luar, supaya tau kalau dunia nggak selebar daun kelor, dan supaya tau kalau negara kita itu luas dan kaya, bukan cuma kaya sumber daya alam, tapi juga kaya keberagaman suku, agama, dan ras. Edukasi diri kita sendiri dulu, kemudian ajak anak-anak "piknik" alias menjelajah budaya, pilih bahan-bahan edukasi yang bermutu. Jangan cuma fokus sama agamaaaa melulu dan kelewat fanatik, sampai seakan-akan ngga ada dunia lain di luar itu. Apalagi kalau milih sekolah yang guru-gurunya ngajarin buat "benci" sama agama lain dan anggep agama kita paling tinggi derajatnya, itu orang tua harus waspada loh. Tugas kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak kita supaya bisa saling menghormati dan menghargai orang yang berbeda pilihan dan berbeda keyakinan. Semoga deh nggak ada Jonru-Jonru selanjutnya. Seandainya anak kita nanti jadi pemimpin, semoga bisa jadi pemimpin yang bisa membuat pengikutnya jadi lebih baik secara jasmani dan rohani, bukan pemimpin yang membuat gerah dan resah karena rasa benci berlebihan.
Makasih ya Bang Jonru, sudah kasih saya inspirasi untuk menulis hari ini. Semoga Abang sehat selalu, dan siapa tau...siapa tau loh ya, nanti Abang bisa kembali lagi ke jalan yang lurus (bukan lurus menurut Abang loh, tapi lurus beneran), soalnya Bang Jonru kan juga punya anak, tiga malah, hebat! Tentunya Abang mau dong patokan mereka adalah seorang ayah yang punya cinta kasih dan rasa hormat kepada sesama? Kan ngga enak loh Bang, kalau anak-anak membaca tulisan abang di socmed yang hawanya ngga enak dan banyak hoaxnya. Plus, masih jadi misteri buat saya loh Bang, sebenernya Abang itu tau nggak sih kalau Abang lagi nyebar hoax dan fitnah? Beneran sebenci itu, atau Abang pura-pura benci? Soalnya bang, kalau kata Heidy Diana, Benci itu kan = Benar-benar Cinta, dan Sebel itu kan = Seneng Betul. Jadi Benci dan Sebel versi abang itu versinya Heidy Diana atau bukan? .... Semoga gak terus-terusan menjadi misteri ya, Bang.
Mohon tulisan ini jangan dianggap saya benci sama Jonru ya. Nggak sama sekali! I don't hate him. Saya justru merasa orang ini kalau saja dia jalannya lurus di bumi yang bulat tempat saya dan kawan-kawan sekalian berpijak, dia ini bakalan punya pengaruh yang sungguh positif buat orang-orang disekitarnya. Marketing skillnya orang ini luar biasa loh! Bayangin, keluar satu statement aja bisa bikin gonjang ganjing. Yang terbaru adalah soal dia boikot produk jamu terkenal cuma gara-gara bintang iklannya ngetwit hal yang dia nggak suka. Bintang iklannya loh, bukan jamunya yang ngetwit...Eh jamu mana bisa ngetwit ya? Dan seketika, pengikutnya bisa langsung berbondong-bondong mau ikutan boikot produknya. Padahal, apalah salah si jamu? Apakah mungkin karena slogan-nya "Orang Pintar Minum T*olak Ang*n" jadi membuat Jonru tersinggung karena dia kurang pintar? Sudahlah... Mungkin Jonru lelah. Saya jadi membayangkan marketing skill yang dia punya ini, dipakai untuk menyebar berita positif yang bermanfaat, dengan judul sensasional, tapi beritanya bermutu gitu loh, jangan benci benci melulu. Masak sih mau kayak Tessy Srimulat melulu yang dikit-dikit "Benci akuuuu...." dengan judes dan melengos. Padahal ya Bang, hidup itu jauh lebih indah kalau kita saling mencintai loh, Bang! Suwer deh!
Yuk kita mulai isi bahasan "Kenapa Jonru itu Keren" menurut saya.
Alasan pertama kenapa Jonru keren adalah, Facebook pagenya dia yang like itu udah 1,352,070 orang dan akan terus bertambah! (data tersebut pukul 10 pagi waktu Selandia Baru, semoga yang likes beneran orang ya, bukan siluman). Itu sudah hampir menyamai Facebook page tokoh fenomenal di Indonesia seperti Basuki Tjahaja Purnama dengan likes 1.8 juta, dan sudah seperlima jumlah likes dari presiden kita Joko Widodo. Bandingkan dengan tokoh-tokoh lain yang aktif menulis soal politik di Facebook seperti Denny Siregar yang "cuma" punya 346,945 likes, ataupun Niluh Djelantik yang "cuma" punya 197,200 likes. Makanya, pengikutnya Jonru itu, kalau sudah ngebela "bos"nya di socmed, sering banget tuh nantangin, "Mana sini pengikut lo? Kalo brani, lawan pengikut Jonru yang jumlahnya di atas sejuta orang! Dasar ......." (isi sendiri titik2nya pake bahasa kasar yang tak mampu saya ucapkan). Eh tapi ya, giliran si Jonru yang ngaku penulis ini bikin workshop menulis, eeehhh pesertanya cuma 10 orang, dan gosipnya nih, separonya juga panitia. Preeetttt.... (masukan ilustrasi balon gembos...).
Nah, kalau saya lihat-lihat, beberapa temen saya yang jelas bukan penghuni bumi datar, ternyata ada juga yang likes Facebook pagenya Jonru! Loh kok bisa? Jadi rupanya, orang yang likes itu ya bukan karena beneran suka atau ngefans sama si Jonru, tapi penasaran, kebahlulan apa lagi yang bakalan diciptakan sama orang yang satu ini. Pantesan giliran dia bikin workshop, kagak ada yang peduli, soalnya kalo dipikir-pikir, kemungkinan besar yang likes Facebook dia ya cuma karena penasaran, tapi disuruh nemuin dia juga males banget. Abis gimana ya, mukanya dia tuh gemesin banget gitu loh, mungkinkah orang begitu ketemu malah jadi nggak tega dan menjauh?
Alasan kedua kenapa Jonru itu keren adalah, bidang usaha dia banyak banget, mulai dari dagang buku, sampai buka rumah sedekah. Kalau mampir ke page-nya, endorsementnya juga luar biasa deh! Mulai dari seminar-seminar ngga jelas, (yang kalau ditanya sama follower, pasti dijawab sama Jonru, "Silakan tanyakan langsung ke panitia."), ada juga produk-produk seperti pasta gigi herbal, dan yang lumayan fenomenal ya, jualan sprei waterproof! Cari deh orang lain yang luas banget cakupannya selain artis, chancenya ya cuma si Jonru ini. Tiap kali ditanya soal gimana audit dana yang dia kumpulin dari yayasan sosialnya itu, pasti ngeles muter-muter, bahkan pernah ketelepasan ngomong kalau dia ngambil jatah 30 persen dari dana yang masuk (ehem...). Tapi jualan dia yang paling dahsyat tentulah jualan kebohongan dan fitnah, mulai dari jaman Pilpres 2014. Bencinya sama Jokowi dan Ahok kok bisa setengah mati gitu ya? Jadi bikin saya bertanya, kalo benci orang bisa dapet duit gak sih, Bang? Jawab dengan zuzur dong, Banggg... Soalnya abang ini kan segala diendorse ya, nggak kalah sama artis yang bawa sabun cuci piring buat foto di depan Big Ben itu. Masak sih Abang nulis capek-capek membenci dengan seluruh jiwa raga tapi ngga dapet apa-apa?
Alasan ketiga kenapa Jonru itu keren adalah, kata JONRU itu hampir menjadi kosakata di Indonesia. Sengetop-ngetopnya dan seganteng-gantengnya manusia, belum pernah loh saya nemu ada kata yang memasukan nama orang sebagai kata kerja! Hanya Jonru yang bisa! Nggak ada loh kata menjokowi, atau mengahok. Cuma ada kata menjonru.
Nih definisinya dari beberapa orang yang nulis di twitter yang bikin Jonru bete :
Ahmad Sahal: Jonru: "menghalalkan fitnah kepada orang yang tidak disukai" sehingga bila seseorang ingin mengatakan kata "memfitnah", bisa disebut dengan kata "menjonru".
Rivan Percos: Jon.ru: Perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang) dan men.jon.ru : menjelekan nama orang. (menodai nama baik, merugikan kehormatan).
Walaupun soal kosakata ini sempat jadi berita lantaran Jonru heboh bikin laporan ke Polda Metro Jaya pada kedua orang tersebut terkait pencemaran nama baik, tetep aja kalau orang denger kata Jonru atau menjonru, pasti nggak jauh-jauh dari mikir soal fitnah. Eh, tapi kalo udah ngefans, Jonru mah ngga ada salahnya deh, pokoknya tak bercela. Padahal kata Bang Meggi Z itu, fitnah lebih kejam dari membunuh loh! Terus yang terkocak adalah, menurut page Jonru, MENJONRU itu singkatan dari MENtioning and JOiNing the tRUth. Yeah rite, Bannnngggg!!
Alasan keempat kenapa Jonru itu keren adalah, Jonru ini berani banget, pasang badan dan namanya sendiri buat menyebar berita hoax dan bikin fitnah. Memang banyak orang-orang yang secara personal menyatakan kebenciannya sama Jokowi dan Ahok, itu tidak bisa dipungkiri (hellooowww Nanik Sudaryati!!). Tapi yang punya Facebook page khusus untuk itu, dan mengatas namakan pribadi, kayaknya beneran cuma Jonru deh. (Please let me know kalau ada pribadi lain yang bikin page khusus buat nyebar benci). Kita sudah biasa dapat sharing dari page-page tertentu yang benci banget sama pemerintahan sekarang dan benci sama keberagaman di Indonesia, tapi rata-rata kan nama organisasi macem Piyungan, VOA-Islam, Suaranews (sebagian malah sudah diblokir). Jadi ya itu dia poin plus kenapa Jonru keren sekali macem Ksatria Baja Hitam, soalnya berjuangannya sendirian loh. (Tadinya mau pake perumpamaan tokoh Avengers atau DC Comic, tapi itu mah ada gengnya, jadi kurang seru).
Alasan kelima kenapa Jonru itu keren adalah, Jonru bisa menghipnotis orang-orang dengan berita-berita bohongnya, sehingga orang begitu terpesona sampai tidak bisa membedakan mana dunia yang benar dan dunia fitnah. Kalau kata film Inception mah pengikutnya dia itu kayak hidup di alternate reality. Oke lah, kalau dalam hal alternate reality ini, Jonru punya saingan, namanya Habib Rizieq. Tapi Rizieq itu kan bergelar habib dan imam besar (walaupun masih dipertanyakan keabsahannya), punya organisasi besar FPI, makanya nggak salah yang belain banyak soalnya jelas-jelas nama organisasinya ngaku (ngaku loh ye) sebagai pembela agama terbesar di Indonesia. Lah kalo Jonru? Organisasi dia nggak ada! Wong pas jumpa fans bikin workshop aja pesertanya bisa diitung jari... (eh kok balik ke situ lagi...). Yang lebih update deh, bikin acara dakwah di Sragen aja ditolak sama warga. Lagian, dakwah kok temanya Moslem Cyber Army. Padahal mah, kalau mau jadi "tentara Tuhan" yang bener, bisa aja toh berbuat baik kepada sesama, daripada ngajarin orang ikut nyebarin fitnah di socmed. Ya walaupun acaranya akhirnya jadi pindah ke tempat lain, tetep aja, Bang, ditolak itu sakitnya tuh di sini kata Cita Citata.
Oke, lima aja ya alesannya, soalnya kalo banyak-banyak, nanti beneran pada ngefans loh. Dimana tanggung jawab saya sebagai ibu yang baik kalau sampai ada pembaca di sini yang tiba-tiba ngefans sama Jonru? Oh iya, satu lagi kenapa saya ngerasa perlu nulis soal Jonru ini adalah, buat kita-kita ini, terutama yang sudah jadi orang tua, coba sering-sering memaparkan diri dan anak-anak ke dunia luar, supaya tau kalau dunia nggak selebar daun kelor, dan supaya tau kalau negara kita itu luas dan kaya, bukan cuma kaya sumber daya alam, tapi juga kaya keberagaman suku, agama, dan ras. Edukasi diri kita sendiri dulu, kemudian ajak anak-anak "piknik" alias menjelajah budaya, pilih bahan-bahan edukasi yang bermutu. Jangan cuma fokus sama agamaaaa melulu dan kelewat fanatik, sampai seakan-akan ngga ada dunia lain di luar itu. Apalagi kalau milih sekolah yang guru-gurunya ngajarin buat "benci" sama agama lain dan anggep agama kita paling tinggi derajatnya, itu orang tua harus waspada loh. Tugas kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak kita supaya bisa saling menghormati dan menghargai orang yang berbeda pilihan dan berbeda keyakinan. Semoga deh nggak ada Jonru-Jonru selanjutnya. Seandainya anak kita nanti jadi pemimpin, semoga bisa jadi pemimpin yang bisa membuat pengikutnya jadi lebih baik secara jasmani dan rohani, bukan pemimpin yang membuat gerah dan resah karena rasa benci berlebihan.
Makasih ya Bang Jonru, sudah kasih saya inspirasi untuk menulis hari ini. Semoga Abang sehat selalu, dan siapa tau...siapa tau loh ya, nanti Abang bisa kembali lagi ke jalan yang lurus (bukan lurus menurut Abang loh, tapi lurus beneran), soalnya Bang Jonru kan juga punya anak, tiga malah, hebat! Tentunya Abang mau dong patokan mereka adalah seorang ayah yang punya cinta kasih dan rasa hormat kepada sesama? Kan ngga enak loh Bang, kalau anak-anak membaca tulisan abang di socmed yang hawanya ngga enak dan banyak hoaxnya. Plus, masih jadi misteri buat saya loh Bang, sebenernya Abang itu tau nggak sih kalau Abang lagi nyebar hoax dan fitnah? Beneran sebenci itu, atau Abang pura-pura benci? Soalnya bang, kalau kata Heidy Diana, Benci itu kan = Benar-benar Cinta, dan Sebel itu kan = Seneng Betul. Jadi Benci dan Sebel versi abang itu versinya Heidy Diana atau bukan? .... Semoga gak terus-terusan menjadi misteri ya, Bang.
hahaha, kocak juga Le tulisan jonru lu......sebenernya ngefans banget atau gemes doang bisa nuliss kelebihan2 si Jonru yang tadinya gua juga gak peduli siapa dia, tapi kok malah jadi ngetop lama2 tuh orang..bikin penasaran ajaa
ReplyDeleteHahaha, iseng namanya Ci! Habis kayaknya kalo orang bahas dia juga setengah-setengah asal lewat kan? Sekalian aja deh di sini kita bahas.
DeleteSalam kenal ci Leony, Selama ini blogwalking di page nya cici, gw lumayan kaget dgn judulnya sebelum baca. Hahahaha. Gw jg lumayan kagum sama manusia yang dinamakan JONRU. Byk hal yang bahkan sudah diberikan oleh media terkenal seperti detik.com, kompas dll bisa di balikkan dan pengikutnya percaya. Seperti kasus AHOK walk out, salaman sama Raja Salman dll. (Mungkin dia butuh Equil, Sari Roti dan Sido Muncul agar jernih otaknya) *salam damai
ReplyDeleteHi Christina, salam kenal juga! Hahahaha... Tapi judulnya itu sesuai kok sama isinya, kagum sambil geleng-geleng. Kayaknya emang hobi banget bikin sensasi negatif, ya nyari makannya kayaknya dari situ sih ya.
Deleteprok..prok..prok..untuk tulisan ini..suka banget loh
ReplyDeleteProk prok prok... jadi apa? Lah itu mah pak Tarno yah?
DeleteJonru sih pengikutnya kebanyakan para cyber warrior, beraninya cuma di dunia maya aja. Giliran nanti diciduk polisi nangis-nangis bombay minta maaf.
ReplyDeleteSi Jonru juga belum kena aja dia, mungkin emang dipelihara kali ya, buat bikin dunia jadi lebih rame :)
DeleteAduh Ci gua ngakak! Bisa-bisanya pula dapet IG-nya RANS hahaha. Gue gak follow si Jonru euy.. Udah ribet ngurusin dunia nyata *songong* jadi ada baiknya dunia maya buat hiburan aja hahaha.
ReplyDeleteBtw Jonru itu satu marga sama gue.. Sama-sama Ginting. Ampun dah malu2in bangsa Karo banget *tutup muka*
Ya soalnya cici biarpun jauh di NZ, tapi jiwanya masih Indonesia banget, masih lekat dengan gossip (dan kebetulan temen-temennya masih hobi bahas hal gak penting namun seru). Hihihi, untung cuma mirip nama ya, kagak mirip muka.
Deletegapernah kepo IG sosmednya, ga pernah bahas, ga pernah sebut namanya, gapernah merasa perlu tau. G ga mau menjadi orang yang berpartisipasi menaikkan kepopulerannya baik sengaja maupun tidak disengaja. Sekian. Hahahahahahaha
ReplyDeleteWah Fel, lu gak usah partisipasi juga dia mah udah ngetop, sama lah kayak artis ABG jaman skrg, kita kagak tau aja, ngetopnya minta ampun hihihi. Ngga akan ngaruh kepopuleran dia kita tau or ngga. Tapi berarti lu bener-bener clueless ya Fel soal dia, soalnya lu sebut IG.
DeleteEniwei, gak apa kok lu tau dan kenal org ini, buat belajar, biar kita dan anak-anak kita kagak jadi kayak die! Hahahaha.
tu ceritanya mau ngetik 'di'kok jadi IG. Hahahahaha... Tapi memang g clueless tentang beliau. cuma baca dan denger beritanya sekilas kalo pas baca berita online.
DeleteHai Ci Leony! aku pembacaa setia blog cici. Geli juga cici akhirnya bahas si JOnru ini. aku heran plus bingung, si Jonru ini itu sehat ngga yah? hahaha.. makin herannya lagi, si pengikutnya si jonru ini, kok ada ya, dan kok bisa ya..
ReplyDeleteGue rasa dia sehat, dan feeling gue dia mmg tau apa yg bisa menghasilkan buat dia. Ga mungkin loh dia bodoh, pasti dia benernya pinter, cuma berlagak bodo. Ngeselinnya itu, ngajak orang lain ikut jadi bodo hahahaha.
Deletesalam kenal ci leony, saya silet readermu dari jaman mo married sampe sekarang dan baru sempet komen2 gara2 cici bahas jonru kwkwkwk.
ReplyDeletesepakat dan sepaham kita ttg jonru, nanik s dll. entah krn gagal move on dari pilpres 2014 menjadikan mereka seperti itu. Ga tanggung2 sodara saya juga follower mereka dan hanya bisa geleng2 kepala saja. hujatan, makian keluar dari sodara yg profesinya guru. betul kata cici jika guru bersikap bgtu lantas anak didiknya gmn? boleh meng-aktualisasikan diri tapi kode etik profesi harus dijaga. bahkan ada beberapa anak yang ikut ngomong ttg ahok begini, sarti ga boleh dimakan nt masuk neraka dsb. itu gurunya ato ortunya ya yg bilang spt itu. Lantas kalo anak bersekolah di sekolah umum dan gurunya memihak salah satu kubu apa iya jika pemilihan ketua kelas juga ga boleh memilih yg beda dari yang kebanyakan?
Bahkan temen saya yang saya kenal baik pun ikut2an nyebarin hoax berita kunjungan raja salman di koran okaz, saya nasehati apa kamu bisa terjemahin dan fasih berbahasa arab? saya kirimkan arti dari bahasa arabnya dan saya bilang klo saya menasihatimu karena kamu adalah sodara seiman saya dan org yang saya kenal baik. eeh ga dibalas loh, hanya dibaca saja kwkwkkw.
kemudian tetangga juga nyepet2 saya, pdhl saya ga sekalipun nyenggol dia. saya hanya pengen mrk open mind ttg klarifikasi sarti dan klarifikasi toyota itu adalah hal yg sama dan lumrah saja. mereka punya emiten, mereka punya tanggung jawab moril juga. kenapa terlalu dilebih2kan, sehingga saya bilang cek saja garasi kalian masing2 knp sarti kalian boikot tetapi toyota mobil yg kalian pake ga kalian boikot.. eeh lgsung nyuruh sodaranya balas postingan saya dan nyuruh saya belajar bahasa inggris lagi what the F*ck, ngerti ga si mereka itu disni apa yg dipermasalahkan, yg dibahas kan klarifikasinya yg 1 krn benar2 tdk mensponsori acara di monas, yang 1 karena memang tdk mendukung ISIS. bener2 gagal paham dengan org2 ini.
dan akhirnya dipostinglah meme yg ga usah like2 lagi postingan orang yang ga sepaham dan ga ngerti agama hadeeeh hellow, emang yang ngerti agama dia doang apa yaa. dan sampe hari ini dia and the gank ga pernah like postingan saya lagi, saya juga males follow bahkan nengok apa yg di postingpun ogah.
kepanjangan ya ci maaf ini luapan emosi saya terhadap org2 yang cethek cara berfikirnya. klo ga suka ya udahlah ga usah segitunya. dari dulu kita semua berbeda kenapa baru booming sekarang. klo ahok pencetusnya engga juga, karena ini lebih ke politis kok menurut saya ya.
salam buat abby yang lucu and have a great day in there ya ci.
Hi Anon, waduh komennya panjang banget hahaha. Campur curhatan ya. Tdnya ksh nama aja gpp, ga usah kasih link kl ga nyaman, minimal saya bisa nyapa namanya ya hahaha.
DeleteNah itu, sebenernya saya lebih kasian sama saudara2 saya yang Muslim, malah dibikin galau dan jadi gak jelas arahnya cuma karena kepentingan politik. Politikus2 dan pendukukungnya yang tipe "loser" itu tau banget, isu yang paling gampang diguncang memang soal agama. Tinggal senggol, di atas 85 persen manusia Indonesia lgsg tercover semua. Gak ada demografi yang ngalahin itu percentagenya.
Bener2 kudu piknik ke luar Indonesia kali ya org2 itu. Banyak loh temen2 saya yang baru terbuka matanya setelah jadi minoritas di negara lain. Memang repot kalo kurang piknik, gak harus literal piknik ke luar Indonesia ya, minimal piknik baca media yang bener, bergaul dengan massa yang lebih luas.
Thanks for sharing ya!