Terakhir di 2016

Post kali ini, sepertinya akan jadi entry terakhir saya di 2016. Berhubung saya nggak ahli kalau nulis-nulis soal refleksi dan nanti pada akhirnya jadi basi, saya cuma mau nulis apa saja yang saya rasakan di hati selama 2016 ini dan kejadian-kejadian seru menjelang akhir tahun. Bisa dibilang, tahun 2016 ini merupakan tahun "revolusi" buat keluarga kami. Tahun kenekadan kami untuk pindah sekeluarga, memulai segala sesuatunya dari nol lagi, tahun dimana Abby harus mulai adaptasi jadi murid TK di negara baru yang diisi dengan tangisan setiap hari dan drama ompolan di sekolah selama lebih dari sebulan, dan perjuangan kami menata hidup di tempat baru ini. Sampai kata salah satu teman saya, kok rasanya hidup saya ini kayak lagi di game The Sims, kayak lagi bikin puzzle, begitu ada duit dikit beli sofa, lalu ada duit lagi beli TV, dan seterusnya. Semua kenangan lucu itu sudah pernah saya ceritakan di post-post sebelumnya dalam tahun ini, dan akan jadi kenangan tak terlupakan selamanya.

Selain jadi tahun "revolusi" buat keluarga kecil saya, tahun ini juga merupakan tahun yang membuat saya agak sedih. Rasanya gara-gara pilkada DKI, isu-isu intoleransi di Indonesia kok makin merajalela. Hoax juga berkembang dimana-mana, dan begitu gencar disebarkan. Saya itu paling kesel kalau ada orang yang menyebarkan hoax yang kerjaannya mengancam dan menakut-nakuti. Sedihnya, kalau saya tegur orang yang melakukan itu, seringkali orangnya menjawab, "Kamu sih enak, nggak tinggal di Indonesia" atau "Emangnya kamu peduli sama Indonesia? Kalau peduli ngapain pergi dari sini?" Jujur, itu bikin saya sedihnya minta ampun. Saya itu sungguh sayang dan peduli dengan negara saya tercinta. Berada di luar negeri bukan berarti saya nggak peduli, justru saya super peduli dan berusaha membangun image bangsa kita supaya nggak terpuruk di negeri orang. Tau nggak sih kalau orang sini itu banyak yang taunya Indonesia itu isinya ekstrimis! Saya tuh nggak pernah bosan menjelaskan ke orang-orang lokal di sini, kalau negara kita itu manusianya toleran, penuh cinta kasih, dan ramah terhadap semua orang. Cuma sebagian kecil saja yang suka membuat onar, dan mereka itupun tidak disukai oleh hampir semua orang Indonesia pada umumnya. 

Saya hidup di Selandia Baru, negara yang sekuler, dimana agama bukan jadi prioritas, bahkan orang tidak ada yang pernah tanya apa agama kita (kecuali orangnya kepo berat, atau mungkin jemaat gereja garis keras yang memang lagi menjaring umat baru). Tapi kok bisa ya, Selandia Baru dianggap sebagai salah satu negara paling toleran di dunia, bahkan nilai ke-Islaman-nya termasuk yang tertinggi di dunia? Untuk alasannya, bisa baca di sini, dan juga di berbagai artikel lain yang terkait. Intinya, kalau dibayangkan nilai-nilai Islami, justru tidak ada negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang masuk sebagai urutan atas. Apa yang dimaksud dengan nilai Islami? Beberapa di antaranya adalah keadilan, pembangunan, dan anti korupsi. Saya sangat tergelitik dengan kalimat yang dikemukakan oleh Professor Hossein Askari dari George Washington University yang melakukan penelitian tersebut: 

In carrying out the study, they applied the ideals of Islam in the areas of a society’s economic achievements, governance, human and political rights, and international relations, he said. On that index “Muslim countries do very badly,” he said and accused them of using religion as an instrument of power.

Saya sengaja membuat tebal akhir kalimat tersebut. Tanpa perlu saya menjelaskan panjang lebar, saya kira yang saya tebalkan itu sudah bisa dipakai sebagai bahan refleksi untuk negara kita ke depannya. 

Suami dan saya sempat diskusi sedikit, betapa tahun 2017 ini nampak bisa jadi tahun yang suram kalau kita tidak berusaha melakukan apapun dalam kapasitas kita sebagai manusia yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak baik. Lepaskan dulu soal agama, karena agama itu adalah sarana untuk kita menyembah Tuhan, bukan untuk terus mencari perbedaan. Lepaskan ribut-ribut soal ras, karena tidak ada bayi yang lahir di dunia ini dan mampu memilih dia dilahirkan dari keturunan mana. Jangan kita ikut terpancing dengan isu-isu yang memacu perpecahan, sebarkanlah cinta kasih kepada semua orang, karena kalau kita berbuat baik, tak akan ada yang tanya apa agama dan ras-mu. Masih ingat perjuangan Susy Susanty merebut emas pertama di Olimpiade? Air matanya mengalir deras saat mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan di pembagian medali. Bangsa Indonesia pun berbangga hati dan bersukaria. Tapi sedihnya saat dia mau menikah, prosesnya dipersulit cuma gara-gara urusan dokumentasi soal keabsahan status WNI. Mau sampai kapan bangsa kita begini? Soal uang baru bergambar pahlawan bangsa yang berbeda suku dan agama saja jadi ribut besar, padahal semuanya sama-sama berjuang bagi bangsa kita. Wake up people! Apa nggak sadar kalau negara kita yang kaya ini sedang diobrak-abrik oleh golongan tertentu supaya manusianya tetap bodoh? Yuk, mari kita sebarkan kebaikan, jadikan 2017 tahun yang penuh harapan untuk Indonesia dan dunia yang lebih baik. 

On the other note, mari kita ngomong yang hepi-hepi. Di penghujung tahun, kami senang sekali karena kedua mertua saya plus adik ipar datang mengunjungi. Walaupun ada drama deg-degan gara-gara seluruh koper mereka hilang selama 2 malam entah kemana lantaran transit di Sydney itu super chaotic. Syukurnya di hari ke 3 kami bisa bergembira ria karena semua barang tiba di rumah dengan selamat setelah koper-koper tersebut terbang pisah di dua pesawat berbeda. Tak ada barang yang hilang ataupun rusak, bahkan kue lidah kucing yang tipis-tipis itu masih utuh dan cantik saat mendarat di meja makan. Rumah kecil mungil ini, mendadak jadi rame banget dan seru! Apalagi kalau pagi hari di saat semuanya mau mandi dan sebagian ada yang kebelet untuk buang hajat, kamar mandi yang cuma sebiji dan mungil itu tidak berhenti-berhenti diisi orang. Senangnya rumah jadi sangat meriah, dan Abby jadi nambah bawel lantaran banyak orang di rumah yang ngajakin dia ngomong. Maklum, opa oma plus ooh-nya itu memang sengaja ke sini akhir tahun demi merayakan ulang tahun Abby walaupun harga tiket pesawat melonjak drastis jadi di atas dua kali lipat penerbangan di hari lainnya (plus malah pake drama koper nyasar).

Kali pertama juga kami merayakan Natal di Auckland. Kemarin kami Misa Malam Natal di paroki setempat di sini, dan mertua saya sampai terbingung-bingung karena misa besar yang biasanya di Jakarta memakan waktu hampir 2 jam, di sini cukup 1 jam 10 menit saja. Praktis banget! Hari Natalnya, kami ke Misa Komunitas Katolik Indonesia Auckland (KKIA), dan terasa sekali lebih banyak protokolnya, namun juga lebih khidmat. Senang juga kami punya keluarga baru sesama orang Indonesia di sini, yang membuat hidup di Auckland jadi jauh lebih berwarna! Kenapa berwarna? Soalnya begitu masuk ke komunitas ini, rasanya Indonesia banget deh! Ya ribetnya, ya ramenya, ya gosipnya. Hihihihi. Lumayan kan, jadi punya banyak teman ngerumpi (yang sayangnya sebagian besar justru Tante-tante hahaha). 

Sebenernya nih, masih banyak utangan post di 2016 yang akan saya usaha bagikan di tahun 2017, mulai dari soal jalan-jalan, sampai tentunya soal ultah Abby dong. Maklum di sini nggak ada asisten sama sekali yah, jadi udah bisa nulis aja udah bersyukur bener deh ah! Berhubung beberapa hari ke depan bakalan saya habiskan jalan-jalan dengan keluarga sampai tahun berganti, sekalian deh saya ucapkan di sini:

Selamat Hari Natal 2016 dan Selamat Tahun Baru 2017!

Kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan di dalam peti, kalau ada kata yang salah, jangan disimpan di dalam hati. Yuk, mari sambut 2017 dengan pikiran yang positif, juga hati yang gembira. Kiranya kesehatan dan rejeki juga menyertai kita semua. God bless us, everyone! 
Pose dulu sekeluarga dengan Nativity Set terbesar di Auckland, adanya di Gereja St. Benedict, tempat kita misa Natal.

Aotea Square, sehabis misa Natal. Di belakang kita adalah pohon yang terbuat dari Lego. Setelah 2014 di Sydney, 2015 di Melbourne, akhirnya 2016 pohonnya mampir di Auckland! Cuaca Auckland hari ini: Summer tapi boong! Angin, dingin, gerimis pula. Tapi tetep, niatan foto gak boleh terkalahkan (soalnya 2 hari lagi pohonnya mau dicabut hahahaha).

Comments

  1. Merry christmas and happy new year, Leony & family. 😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Tia. Same goes to you and family!

      Delete
  2. Merrt xmas Leony dan keluarga.. aku panggil adik papaku juga ooh hehe hrsnya koh ya.. aku pikir cm aku doang ternyata abby jg ya hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan Koh, tapi beneran Ooh hehehe. Kayaknya Cina Betawi yang Hokian ya istilahnya begitu.

      Delete
  3. Ah senangnya disambangin keluarga. Merry Christmas and happy new year, Lele and the gank. ^_^

    ReplyDelete
  4. Merry christmas and happy new year ci Le dan family, God bless

    ReplyDelete
  5. merry christmas Leony & sekeluarga.. GBU
    btw leony kurusan yak? wkwkw :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks! Fun, gue kurusan? Apa lu liatnya dari planet Mars pake sedotan? Hahahaha...

      Delete
  6. Merry Christmas and Happy New Year Ci Leony dan keluarga. God Bless.:)

    ReplyDelete
  7. pathetic banget emang ya ny yang tentang uang baru itu... heran banget dah belakangan ini kok issue sara semakin parah kayaknya ya...

    btw, merry christmas yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya namanya lagi pilkada begini, plus gara-gara presiden kita kerjanya makin kinclong aja, makin banyak pihak2 yang merasa terancam. Segala cara deh digulingkan, dari yang masuk akal sampe yang nggak.

      Delete
  8. Deg2an bnanget Ci niatan mau liburan dan hepi2 eh kopernya malah nyasar ;D
    Met natal dan tahun baru juga utk Ci Leony dan sekeluarga, selamat berlibur :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untung ketemu sih, jadi bisa lebih tenang hati banget. Udah kelar nih liburannya, sekarang balik ke rutinitas seperti biasa (kecuali anak masih libur).

      Delete
  9. Soal isu agama dan SARA di negeri kita, sebenernya emang udah sering ya dari dulu. Cuma sekarang gaungnya lebih kenceng because of media. Mudah-mudahan 2017 masyarakat Indonesia lebih tulus lagi sayang sama negeri ini *amin*

    Btw, seneng banget pada ngumpul di sana ya! Abby pasti girang banget tuh. Happy holiday ya buat kalian semua!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasanya bukan karena media doang sih ya Jane. Tapi karena sekarang freedom of speech digadang-gadangkan, tapi jadinya seringkali kebablasan. Media juga pasti ngaruh, apalagi media sosial. Di seluruh dunia rasanya sama sih. Iya Abby seneng banget! Rumah jadi rame, plus dianya jadi makin bawel karena semua org diajak ngomong.

      Delete
  10. meery Christmas ibu :)
    Dan heran amat duit diributin..dipake aja kenapaaa?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dikirim ke kita-kita juga terima ya, El! Hihihi...

      Delete
  11. Merry Christmas and Happy New Year for your family Le!
    Terus terang g juga jiper ngebaca berita berita lewat fb gitu yg koq jadi tambah extrim setiap hari...perasaan dulu gak sampe gini banget. Bahkan g baca komen org luar yg bilang kemungkinan indo bkl pecah jadi 2 (west and east) hhaaiihhh....bikin sedih aje.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue sih kalo FB juga cuma baca berita yang sumbernya dari media yang kredibel, jangan yang media fanatik paslon tertentu (termasuk media pro Ahok fanatik). Jujur, berita yang kelewat cinta buta juga gak bikin gue hepi kok. Kalo soal Indonesia pecah East and West, itu mah kejauhan mikirnya hahaha. Main scope Jakarta dulu aja deh, liat ke depannya gimana.

      Delete
  12. Selamat Natal & Tahun Baru, Mbak Leony!
    Saya juga mengamini semua wish yang ditulis diatas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Pit! Amin, semoga damai sejahtera semuanya.

      Delete
  13. AMIN CIIII *pake capslock* hahaha

    selamat natal dan tahun baru ya untuk Cici sekeluarga.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Poi. Gimana acara bloggernya sukses?

      Delete
  14. Merry Christmas & Happy New Year ci Le :)

    ReplyDelete
  15. Merry Christmas & Happy New Year! :)

    ReplyDelete
  16. sukaaa dengan kata penutupnya :D bener banget mari sambut 2017 dengan pikiran yang positif, juga hati yang gembira. dan Aamiin semoga kesehatan dan rezeki menyertai kita semua..


    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap pagi jg diusahakan selalu membuka mata dengan pikiran positif dan gembira, supaya bs jalani hari dengan baik.

      Delete
  17. hi salam sejahtera dari malaysia.saya baru sahaja mengikuti posting sis ketika google kehidupan immigrates di new zealand.terima kasih atas perkongsian pengalaman sis di nz.suatu masa nanti sekiranya sudah cukup simpanan saya juga mahu menetap di sana.

    btw saya setuju dengan posting sis berkaitan nilai2 islami di negara bukan Islam dan ketiadaan nilai islami di negara Islam

    menyedihkan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas