Abby Tamasya Ke Wellington - Bagian 3

Setelah kemarin kita puas muterin Wellington dengan jalan kaki dan naik cable car, hari terakhir ini isinya sebetulnya cuma rangkuman dari perjalanan pulang kita dari Wellington balik lagi ke Auckland. Check outnya pukul 10 pagi, sampai rumah lagi pukul 10 malam. 12 hours on the road! Tentunya mampir dikit-dikit sepanjang perjalanan untuk lempengin kaki dan makan. Biarpun cuma perjalanan pulang, sayang kalau nggak dibagi ceritanya. Yuk kita simak ngapain aja kita di hari terakhir. Cerita hari sebelumnya bisa dibaca di sini dan di sini ya. 

Senin, 6 Juni 2016

Berhubung kemarin nggak sempat foto-foto suasana breakfast saking penuhnya, kali ini sempetin sedikit biarpun malu-malu kucing. Maklum, orang sini beda banget kan sama orang Indonesia yang hobi foto hahaha. Jadi fotonya umpet-umpetan dikit ya sekedar untuk tau betapa sederhananya breakfast yang dibilang enak sama orang-orang di sini.

Hore! Hari ini karena nggak sepenuh kemarin, kebagian juga deh venison sausagenya. Breakfast di sini ya tiap hari menunya sama persis, gak berubah dan jumlahnya gak semeriah di Asia. Materialnya yang juara kualitasnya dan bikin puas.

Croissant and Danish. Tuh juicenya dibotolin satu-satu kecil-kecil. Jadi nggak  ngambil dari dispenser. 

Suasana breakfast di Portlander Restaurant.

Sederhana banget ya. Deretan atas ada botol-botol jus, tengah ada susu berbagai rasa, yoghurt, bahkan spirulina (alias ganggang), bawah ada buah dan muesli, paling bawah ada cheese dan potongan ham plus orange juice.  

Di bagian hot station ada roasted tomato, hashbrown, mushroom, and bacon (pas saya foto sausagenya udah abis lagi hahahah). Di sebelahnya ada blackpudding (buat yang belum tau, ini adalah sosis dari darah babi, khas orang Inggris), scrambled egg, dan porridge (bubur gandum ye, bukan nasi hihihi).

Sebelahnya lagi ada pasties, bread, bagel, and jam. Kalau mau kopi? Ya bikin sendiri! Tuh mesinnya di sebelah. 

Raspberry yoghurt. Udah disiapin di jar-jar begini. Saya sih seneng banget, jadi brasa higienis semuanya. 

Foto iseng ini saya minta suami fotoin. Cuma sekedar pengingat, kalau view kita selama 2 malam di situ adalah.... Gedung kantor pos pusat hahahahaha. Oh iya, minggu ini suami juga tugas di Wellington, kebetulan nginep di hotel ini juga di lantai 10. Dapat pemandangan depan alias city, tapi tenyata ya sama aja, buka jendela isinya gedung orang hihihi. Mungkin kudu tinggal di lantai super tinggi baru dapet pemandangan ciamik. 

Suasana lobby menjelang check out. Tuh belakangnya langsung restaurant. Hari sebelumnya, saking penuhnya, orang-orang sampai banyak yang sarapan di sofanya lobby. Hari ini mendingan, lebih santai. 

Gegulingan di sofa, sambil nunggu mama check out. 
Habis check out, suami bilang dia kepingin banget mampir ke lookoutnya Kapiti Coast yang terkenal. Namanya Paekakariki Hill, kira-kira 50 menit dari Wellington, arah balik menuju Auckland. Kendalanya cuma satu, naik ke atas itu jalannya berkelok-kelok walaupun mulus. Saya yang ngerti banget sama anak sendiri yang suka mabok darat, sungguh-sungguh menentang ide ini. Tapi bapaknya semangat banget mau lewat jalur yang keloknya banyak, sampai jujur aja saya tuh rada kesel. Sepanjang jalan menanjak ke atas, saya lihat si Abby sudah pucat mukanya. Dan bener aja, belum sampai puncak, anaknya langsung muntah dengan sukses, seluruh sarapan keluar semua. Mana jalannya sempit kan di atas gunung. Kita minggir sebentar, dan mobil lain sampai berhenti nanyain "Are you guys okay?" Orang sini memang ramah banget, tapi ya gak bisa apa-apa juga, kita sudah di tengah gunung. The only choice is to follow the road, muter balik yang ada tambah mabok. Udah deh, saya merepet sepanjang jalan, keselnya minta ampun karena kalau sampai anak sakit, saya bakalan ngamuk berat. Akhirnya sampai juga di puncak lookoutnya. Was it worth the trip?

Tadaaaaaa..... Paekakariki Hill lookout. Sepanjang garis pantai itu adalah Kapiti Coast. Sayang banget mataharinya tepat berada di atas kepala, jadinya glarenya kenceng abis. It was beautiful, tapi saya tetep keki karena anak muntah.

Ternyata bukan cuma suami doang yang bela-belain ke sini demi lihat pemandangan. Rame loh!

Lihat garis abu-abu di gunung? Nah, nanti kita turunnya lewat situ. Seru ya sebelahnya langsung jurang. Ternyata, jalur turunnya tuh jauh lebih pendek daripada jalur naiknya, gak terlalu banyak kelokan, dan di bawah sudah langsung kelihatan state highway alias jalan utama. Tau gitu kan nggak usah lewat jalur yang bapaknya lewatin tadi. Bikin rempong aja. Next time beneran saya aja yang lihat peta daripada bapaknya.

Foto dulu, soalnya udah sampe atas, sayang kalau nggak foto. Lihat kan muka anaknya sedih gitu, habis nangis gara-gara muntah.

Pulau di sebelah kiri itu namanya Kapiti Island. Seandainya mataharinya gak sekencang itu sinarnya, fotonya pasti jauh lebih oke. 
Untuk makan siang, kita mampir di Bulls, kota kecil tempat persinggahan tapi sangat ramai karena banyak yang isi bensin, toilet stop, dan tentunya makan. Tidak banyak restaurant di situ, tapi pas research di tripadvisor, yang worth to visit ini adalah Jabies Doner Kebab.

Anak kecil  ini langsung seneng karena ada mainan kecil-kecil di keranjang. Itu kartu King separo adalah penanda pesanan kita. Order dulu di counter, nanti diantar ke meja. 

Ini pesanan saya. Chicken kebab with hot sauce and garlic aioli. Sayurannya saya pilih carrot, lettuce, cucumber. Suami juga pesan yang sama, tapi sayurannya lebih dikit hihihi. Dia juga order coffee, and it's good. 

Sederhana banget ya, serasa di kafetaria, tapi harga resto hahahaha. Oh iya, karena hari ini Queen's Birthday holiday, jadi ada tambahan 10 persen dari total purchase. Itu kebiasaan di Australia dan NZ jika restaurant buka di tanggal merah. 

Di kota Bulls ini, orang-orangnya hobi banget bikin sign plesetan dengan memakai nama kota mereka. Nih contoh, recyclable jadi recycl-a-bull. Masih inget sauce di Arizona Restaurant, Hotel Intercontinental kemarin? Nah itu dibuatnya di kota Bulls juga, makanya namanya juga ajaib.

Tampak depan Jabies Doner Kebab. Ada tulisan Halal-nya di dekat pintu masuk. Jadi aman buat yang Muslim. Ya iya lah ya, masakan Turki pasti halal hihihi.

Makin ke belakang, semua mainan diminta, sekalian deh bawa sama keranjangnya, tumplekin semua di atas meja. 

Muka lega sudah makan. Tapi malang tak dapat ditolak. Mungkin karena masuk angin kali ya, di tengah jalan, anaknya jackpot lagi. Untungnya setelah muntah malah segar ceria. Mama jadi tenang. Nyemil aja deh, By. 

Leg kedua sehabis dari Bulls, giliran mama yang nyetir. Lumayan setelah kemarin nyetir dari gelap ke terang, sekarang nyetir dari terang ke gelap. Di sebelah kiri itu ada ratusan sapi lagi ngadem. 

Mangaweka International Airport. Loh di kampung kecil kok ada international airport? Tenang, ini cuma kafe, tapi ada pesawat DC-3 nangkring di halaman.
Karena tadi Abby muntah, saya dan suami sepakat stop lagi di Waiouru, untuk sekedar toilet stop, dan beli lolipop hihihi. Maksudnya biar anaknya nggak mabok lagi.

Seneng bener dapet lolipop sebiji.

Kenyot terus sampe ludes.

Lanjut lagi perjalanan, melewati the infamous Desert Road. Sepanjang perjalanan selama berpuluh kilometer, isinya cuma rumput kering tandus. Kelihatannya kayak panas ya, padahal cuacanya brrrr..... 

Sekali lagi nampak the majestic Mount Ruapehu yang sudah mulai tertutup salju. 

Menjelang senja itu, kita kembali melewati Lake Taupo. Lihat dari dalam kok rasanya sayang banget kalau nggak mampir... dan akhirnya... kita nyari lookout dan turun dong! 

Isn't this beautiful? 

Another pretty shot. Itu yang belakang banget dan putih2 ketutup salju adalah Mount Ruapehu. 

Dingin banget, tapi anaknya happy bukan  main. Kayaknya sepanjang perjalanan pulang, si Abby paling happy pas kita stop di sini. 

Lari-lari dan lompa-lompat kesana kemari

Senengnya, sampe julur-julur lidah. 

Brasa kan muka anaknya sampe bengep saking dinginnya, tapi senyum mengembang. 

Gantian giliran mama yang gendong. Mukanya di sini priceless semua biarpun lepek.

Kiss-kissss...... 

Mirip nggak? Rambut emaknya acakadul gak beraturan, tapi mukanya girang. 

Last but not least, dibuang sayang. 

Di perjalanan pulang, ketemu macet. Kita pikir jangan-jangan ada accident lantaran pulang liburan semua nyetirnya kayak orang gila. Setelah 30 menit kemudian.... Lahhhh kok lancar lagi? Gak ada yang ditangkep, gak ada yang kecelakaan, lalu tadi itu macet kenapa?? *masih misteri...*
Sampai di Hamilton kira-kira pukul 19.30 malam, dan masih 2 jam lagi ke Auckland. Tadinya kita mau ke city-nya dan makan di restaurant beneran, tapi mikir mau sampai di Auckland jam berapa. Akhirnya... eng ing eng... makan di fast food joint kegemaran kita bersama.. Carl's Junior hihhihi. Serius, saya sama suami ngerasa diantara semua burger joint di sini, memang paling juara Carl's Junior. Apalagi di sini ada oink-oink alias babinya!

Nyam! Pesanan saya itu yang kiri isinya criss cut fries with BBQ pulled pork and cheese, plus cheeseburger and drink. Friesnya itu loh... slurppp....Sementara si suami pesen Memphis BBQ Burger plus fries and drinks.

Nih si Memphis BBQ Burger, isinya 1/3 lb Angus Beef, plus bacon, plus onion rings, and vegetables. Tangan dia aja sampe susah megang, alias mesti 2 tangan. So worth the money!
Habis makan kenyang,  lanjut lagi sisa 2 jam menuju Auckland. Sampai di Auckland pukul 10 malam lewat, kirain bakalan capek, bakalan lemes... eh ini anak malah masih joged-joged. Berarti tripnya sukses, soalnya pulang masih sehat ceria semua.

So, that was our first getaway in New Zealand. Masih seupil yang baru kita explore di negara cantik ini. Nantikan edisi Abby Tamasya selanjutnya ya.

Comments

  1. breakfast nya walaupun sederhana tapi keliatan enak banget sosis sama bacon nya... hahaha.

    ini gua lagi laper aja nih kayaknya, ngeliat semua makanannya kok jadi ngiler. :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Man, di sini kalo tempatnya oke, biasanya bahannya berkualitas banget. Brasa deh dimakannya enak dan seger hihihi. Makanannya emang enak Man, jadi lu ngiler.

      Delete
  2. Seneng banget ngeliat foto2 abby pas lagi di Lake Taupo. Keliatan so happy! Semua fotonya dia ceria banget :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Soalnya udah bosen di dalem mobil, Liv. Jadi begitu ketemu yang luas2, seger deh!

      Delete
  3. 12 jam sama kayak kalo gua mau ke banyumas hahahaha... makannya bikin ngiler semua... btw, lu hebat ya bisa mendisiplinkan anak ampe gede gini... masih mau duduk di carseat, masih mau pake bib, masih mau duduk di baby chair hahahaha... jayden mah boro2... teriak mulu... yang ada gua senewen dengernya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bedanya kalo ke Banyumas malah lebih slow ya lantaran banyak truk sama motor. Gue suka serem loh kalo di Pantura gitu, serasa mau diattack sm truk.

      Gue sih dari dulu mengharuskan dia sih Mel, dan memang gue gak kompromi kalau soal car seat dan stroller hihi. Apalagi di sini ya, kan wajib pake car seat (kalau bisa sampe anak umur 10).

      Delete
  4. kayaknya ga bakal sanggup deh naek mobil sampe 12jam meskipun banyak stopnya.. selena tipe yang bosenan di mobil.. dan juga mabok-an. Bisa repot seisi mobil kalo Selena udah mulai rewel... hahaha :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus dilatih juga Fun, supaya bisa flexibel di segala suasana. Pake car seat ngefek sih untuk anak bobo di mobil biar kita gak usah pegangin, plus mengurangi benturan. Mungkin kalo ga pake car seat lebih mabok lagi.

      Delete
  5. Ukuran carl jr burger nya beneraaan mantep. :)
    Nunggu edisi abby tamasya berikutnya.. hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Jakarta Carl's juga termasuk yang gede sih burgernya. Tapi kayaknya gak ada Angus thick burger. Mungkin kalau ada harganya juga udah kemahalan untuk restaurant half gourmet half fastfood macem Carl's.

      Delete
  6. Abby anaknya memang nggak moody-an ya ci? Mukanya nggak kayak abis jackpot, senyum terusss, hihi.

    Breakfast sederhana gitu jadi inget pas nginep di salah satu hotel Jepang, breakfast-nya minimalis tapi enak banget. Masakannya ala rumahan, fresh dan enak. Itu sosisnya looks yummy banget deh.

    Mudah-mudahan dapet rejeki lagi ya ci buat edisi Abby tamasya selanjutnya *aminnn*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Most of the time, dia happy sih. Kita berusaha selalu kasih dia expectation on what's next to come, supaya keep her mood up. Tp overall, dia anak yang suka travel, jadi gak nyusahin.

      Kalau di Jepang memang banyak tipe masakan rumahan ya apalagi kalau di onsen gitu. Amin, semoga rejeki dan kesehatan juga ada buat travel lagi.

      Delete
  7. Salam kenal ya mbak, biasanya SR tapi baca postingan ini jadi kangen Nz. Beberapa bulan lalu road trip di south island dari chrischurch sampai queenstown ber3 sama suami dan anak seumuran abby... Emang negaranya cantik banget, liburan yang walau lama di jalan tp ga bikin capek karena pemandangan bagus dan ga harus buru2 ngejar ini itu. Ditunggu ya petualangan abby selanjutnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga, Annisa. Good, memang trip di South Island itu berkesan banget, soalnya pemandangannya indah, lebih indah dari North Island malah hehe. Bawa anak kecil memang paling enak atur jadual sendiri, jadi lebih flexible.

      Delete
  8. Huaaa.. kalau yang setirin aku disuruh nyetri 12 jam, gak sanggup dianya.. hahaha.. *maklum yg ini gak bisa nyetir, untung ada yang nyetirin, tapi kalau disuruh 12 jam walopun brenti2, yang ada ngedumel mulu hahaha*
    Eh tapi beneram banget, jalan kelok2 itu bikin stress.. Aku dulu salah satu org yang kayaknya santai aja, gak pernah mual mau keloknya parah banget.. Gak tahunya malah kena pas ke NZ, dan kena seasick pas naik ferry dr North ke South.. huhuhu.. tapi setuju banget, pemandangannya seru2.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah, ya nggak sendirian dong, Inly. Saya aja berduaan sama suami bagi-bagi tugas. Kalau yang satu nyetir, yang lainnya istirahat hihihi. Di NZ itu parah soalnya speed-nya kenceng banget, padahal jalanan kelok-kelok, jadi serasa lagi F1 Race hihihi.

      Delete
    2. Hahaha.. nah akunya kan gak bisa nyetir, bisa ngomel2 si doi kalau disuruh nyetir 12 jam, wkwk.. Setuju banget banyak kelok2nya.. di South Island juga parah kelok2nya, Le.. lebih2 dr North Island.. :(

      Delete
    3. Kalo gitu kamu kudu belajar nyetir. Akan membantu banget buat road trip perjalanan jauh. Di South itu kalo ke arah Milford Sound bukan cuma kelok yg bikin deg-degan, tapi bener-bener ujung udah kagak ada apa-apa lagi, alias kudu siap bensin sampe full tank, or else deg2an mogok.

      Delete
  9. Ya ampun Abby tambah cantik banget��

    ReplyDelete
  10. 12 jam disana sama 12 jam perjalanan disini kayaknya beda jauh tuh kilometer yg di tempuh haha. Ngeri gw denger cerita orang2 yg baru mudik kemarin, bisa 12 jam cuma mau exit tol brebes doang >_<"
    Ayo Abby, sering2 main komidi puter biar gak sering jackpot lagi haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, padahal mestinya sampe Brebes kalau pakai speed sini palingan 5 jam kali yeee... Di sini speed limitnya 100, dan rata2 orang memang full speed, kecuali pas ngelewatin kota-kota kecil. Gue aja sampe sekarang masih bingung, kadang kalo perjalanan jauh pake mobil pengen kasih dia obat yang bisa bikin ngantuk aje biar zzz hahaha.

      Delete
  11. Jadi inget pas di Christchurch mau ke Akaroa sama Google Maps disasar-sasarin lewat scenic route, ya ampun itu jalanan naik terjal dan cuma jalanan bebatuan, mana berkabut jadi parno gitu. Tapi emang sampe di lookout bagus sih. Tapi kan keder ya yang nyetir dan yang numpang. Pas pulang ternyata ada non-scenic route yaitu lewat highway ;--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu, laki gue liat scenic route malah tertarik. Gue mah mabok! Mending cari Highway aja deh. Highwaynya aja kadang suka belok2, apalagi scenic route. Jadi brasa kurang worth walau lookout keren.

      Delete
  12. Yang doyan foto mmg orang indo doang yaaaa hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya orang dari Tiongkok sama Korea juga hahaha.

      Delete
  13. aku suka kalo lihat foto makanan bening-bening, tapi bikin laper. apalagi pas kalo lagi begadang bikin perut bergoyang-goyang hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Foto makanan bening-bening maksudnya apa ya? Eh iya, next time jangan numpang ngiklan ya, pakai nama pribadi aja.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas