Posts

Showing posts from 2016

Terakhir di 2016

Image
Post kali ini, sepertinya akan jadi entry terakhir saya di 2016. Berhubung saya nggak ahli kalau nulis-nulis soal refleksi dan nanti pada akhirnya jadi basi, saya cuma mau nulis apa saja yang saya rasakan di hati selama 2016 ini dan kejadian-kejadian seru menjelang akhir tahun. Bisa dibilang, tahun 2016 ini merupakan tahun "revolusi" buat keluarga kami. Tahun kenekadan kami untuk pindah sekeluarga, memulai segala sesuatunya dari nol lagi, tahun dimana Abby harus mulai adaptasi jadi murid TK di negara baru yang diisi dengan tangisan setiap hari dan drama ompolan di sekolah selama lebih dari sebulan, dan perjuangan kami menata hidup di tempat baru ini. Sampai kata salah satu teman saya, kok rasanya hidup saya ini kayak lagi di game The Sims, kayak lagi bikin puzzle, begitu ada duit dikit beli sofa, lalu ada duit lagi beli TV, dan seterusnya. Semua kenangan lucu itu sudah pernah saya ceritakan di post-post sebelumnya dalam tahun ini, dan akan jadi kenangan tak terlupakan selaman

Lima Tahun Bersamamu

Image
November lalu, tepat lima tahun saya mengarungi rumah tangga bersama dengan suami tercinta. Lima tahun lalu, kita mengucap janji setia di Gereja Katedral Jakarta, sesuai dengan janji resmi yang dipakai oleh Gereja Katolik.

Kompetisi dan Piala

Image
Topik yang saya mau bahas ini sebenernya sudah berkali-kali saya pingin tulis, tapi ketahan gara-gara ada isu lain yang lebih "current" buat ditulis, dan juga ada keraguan dari beberapa orang yang saya kasih tau soal ide nulis ini. Ragunya itu lebih ke lantaran ngeri nyinggung ibu-ibu kompetitif yang kemungkinan baca blog saya. Hahahaha... Mungkin masih ingat kali ya kalau saya pernah nulis soal Drama Ibu-Ibu Sekolahan yang ternyata waktu itu lumayan ngehits. Pas nulis dulu, walaupun berdasarkan kisah nyata teman-teman saya, ternyata ada juga yang nggak percaya kalau itu beneran terjadi. Tapi serunya, ternyata lebih banyak lagi yang pernah mengalami kejadian yang sama. Horor banget nggak sih ternyata di sekolahan anak banyak adegan mirip sinetron? Sebelum lanjut baca ke bawah, tolong ya ibu-ibu atau siapapun yang baca ini, bacanya sambil sersan aja alias serius tapi santai, jangan ada yang sensi. Yang saya bahas di sini tuh kenyataan.

Sebegitukah Lemahnya Agamamu?

Tulisan ini saya buat, di hari yang sama saat Indonesia lagi gaduh dengan acara demonstrasi besar-besaran yang penuh dengan ancaman anarkis dari beberapa kelompok tertentu. Semakin heboh lagi karena dunia maya membuat segala sesuatunya semakin liar. Website-website gadungan dan bersifat provokatif menyebar dimana-mana. Broadcast message yang isinya menakut-nakuti, juga santer diulang oleh banyak pihak. Maka berhak jugalah pembaca untuk menutup halaman post saya ini, karena sekali lagi saya mau membahas mengenai hal aktual ini, tapi dari kacamata saya. Mungkin anda bosan dan jenuh. Tapi kalau masih betah dan mau baca, boleh saja. Saya harap kita semua bisa membaca ini dengan kepala dingin dan hati selembut salju (lah ini kok jadi lagu Jamal Mirdad?).

Menuju Kesempurnaan

Image
Kira-kira dua bulan lalu, saat menikmati makan malam di Matamata sepulang dari Rotorua, saya menerima Facebook message dari salah seorang pembaca saya (you know who you are). Sebetulnya pesannya itu cuma karena memastikan kalau saya ini Leony yang blogger, dan meminta pertemanannya disetujui. Nah berhubung saya nggak bisa menyetujui permintaan orang yang belum saya kenal in person plus nggak sopan kalau orang sudah mengirim pesan lalu tidak dijawab, jadilah akhirnya saya membalas pesannya, dan berujung jadi ngobrol-ngobrol lumayan seru. 

Antara Anies dan Maryono

Image
Sudah beberapa hari ini timeline saya di Facebook penuh banget sama pemberitaan soal Anies Baswedan yang jadi Calon Gubernur DKI dari partai Gerindra dan PKS. Maklum, teman-teman sekolah maupun teman kuliah saya banyak banget yang hobinya mantau politik. Termasuk juga saya sih, biarpun di negeri jauh, tetap saja ngikutin terus soal politik di Indonesia. Sejak jaman Pak Jokowi dan Pak Basuki didaulat jadi Calon Gubernur DKI di tahun 2011 lalu, rasanya kayak tumbuh secercah harapan untuk Indonesia yang lebih baik dengan bermunculannya pribadi-pribadi baru yang baik. Makanya, nggak salah dong semua orang lumayan kaget saat Anies Baswedan, yang dikenal khalayak sebagai orang "baik", mau-maunya didapuk jadi cagub oleh dua partai yang reputasinya... ya kamu tau sendiri deh. Bukan berarti partai yang di belakang calon lain juga bersih sempurna ya. Tapi dua partai di belakang Mas Anies itu adalah dua partai yang paling getol banget menggencarkan ABA alias Asal Bukan Ahok.

Abby Tamasya Ke Rotorua

Image
Bertemu lagi dengan edisi Abby Tamasya! Kali ini Abby Tamasya ke Rotorua, kota yang terletak sekitar 3 jam dari Auckland. Kali ini perginya "nggak sengaja", karena tiba-tiba papa Abby mendapatkan undangan gala dinner dari sebuah asosiasi di Selandia Baru yang mengundang beberapa orang dari kantornya untuk berpartisipasi. Kita dapat menginap satu malam di Rotorua dan ternyata masing-masing boleh bawa pasangan, yang berarti saya juga bisa ikutan ke Rotorua, plus Abby tentunya karena nggak mungkin ditinggal. Jadi di bulan ulang tahun saya kemarin, saya dapat "bonus" menginap satu malam ceritanya hihihi. Sayangnya, karena saya bawa Abby, saya jadi nggak bisa ikut gala dinnernya karena ada aturan batas usia 18+. Padahal pengisi acaranya seru loh, ada entertainer legendarisnya Selandia Baru, Frankie Stevens. Tapi bisa ikut ke Rotorua aja udah seneng kok, karena besoknya kita bikin acara sendiri.

Mama Nggak Boleh Sakit

Sejak Rabu menjelang malam, kondisi badan saya tiba-tiba drop parah, sesuai dengan drop-nya suhu di Auckland yang katanya agak anomali. Semestinya sekarang sudah masuk ke musim semi, bahkan minggu lalu suhu di siang hari sudah mencapai 18 derajat Celsius yang bisa bikin saya hore-hore karena cukup pakai cardigan, sementara minggu ini, di siang bolong dengan matahari mentereng, suhunya turun ke 7 derajat Celcius gitu! Di South Island kabarnya mendadak turun salju lagi, dan beberapa jalan ada yang ditutup. Di Auckland sini juga ketumpahan gak enaknya karena mendadak ada angin kencang, hujan, hail, diikuti dengan dinginnya udara. Kalau lagi angin kencang, rumah ini bisa sampai bergetar-getar loh.

Abby Nonton Disney On Ice

Image
Kenapa Abby bisa nonton Disney on Ice? Jawabannya adalah, karena mamanya gagal beli tiket Pentatonix. Apa hubungannya? Jadi bulan Juni lalu, saya dapet info dari Ticketmaster soal penjualan tiket Pentatonix untuk konsernya di bulan September nanti. Sebagai penggemar acapella, biarpun tahun lalu saya udah nonton konser mereka di Indonesia, tahun ini kepingin dong nonton lagi. Waktu itu hari pertama penjualan tiketnya, dalam hitungan jam ternyata habis aje dong! Dan sayapun menatap nanar layar komputer, sampai refresh berkali-kali. Semua tiket baik duduk  maupun berdiri tak bersisa sedikitpun. Malah sudah ada yang resale ticketnya secara resmi dengan harga tiga kali lipat harga semula. Sudahlah, pasrah... sengefans-ngefansnya, kalau nggak dapet apa mau dikata, plus saya juga nggak rela ngeluarin duit 3 kali lipat harga normal. Nah, gara-gara kegagalan itu, di pojokan webnya ada iklan Disney on Ice yang bakalan mampir Auckland di bulan Agustus. Yo wisss... mamanya nggak dapet Pentatonix,

Tiga Empat

Image
Bulan Agustus, sudah tau dong ya ini bulan apa? Ini bulan kemerdekaan kita, yang berarti juga bulan ulang tahun saya! Yippie! Sebagai orang yang  lahirnya sehari sebelum 17 Agustus-an, waktu kecil saya seneng banget tiap kali ultah, bukan cuma karena dapat ucapan selamat atau kado, tapi lebih kepada karena, besoknya libur! Tapi di sini, boro-boro libur, yang ada besoknya kudu anterin anak sekolah pagi, hihihi. Nasib sudah jadi emak-emak, dan lokasi tempat tinggal juga sudah bukan di Indonesia lagi. Semestinya, saya tuh ngerasa sepi ya, ulang tahun kali ini cuma dirayain bertiga aja sama suami dan Abby, jauh dari  hingar bingar kumpul keluarga dan makan-makan. Tapi anehnya, saya kok malah nggak ngerasa sepi-sepi amat, dan ngerasa malah kemarin itu spesial banget. Ini adalah perayaan ulang tahun pertama di keluarga kecil kita, yang dirayakan di Auckland, dan saya merasa mendapat keistimewaan untuk memulainya, sebelum nanti masih berpuluh-puluh (dan mungkin ratusan) perayaan ulang tahun l

Abby Tamasya Ke Hamilton

Image
Dua minggu lalu, tepatnya hari Sabtu tanggal 30 Juli 2016, kami sekeluarga iseng-iseng jalan-jalan ke Hamilton dengan agenda sangat sederhana yaitu: Makan dan jalan-jalan di taman. Hamilton adalah kota yang letaknya kira-kira 2 jam dari Auckland, dan jauh lebih kecil daripada Auckland walaupun merupakan salah satu kota terbesar juga di Selandia Baru. Walaupun begitu, ternyata berkesan banget untuk kita, dan sepanjang perjalanan ini walaupun hujan terus, Abby happy berat. Kenapa kita tetap berangkat walaupun prakiraan cuacanya hujan? Soalnya, tiap weekend emak bapaknya Abby sibuk melulu, mostly diisi sama latihan koor hahaha. Jelek-jelek gini, emaknya Abby dirigen koor loh. Padahal dulu ceritanya sudah mau melepaskan area per-dirigen-an pas ke Auckland ini, tapi ternyata baru kali pertama misa di komunitas Katolik sini pas baru sampai, malah ditembak langsung sama Romo-nya hahaha. Rupanya memang langkah hidup gak bisa jauh-jauh dari musik gerejawi. Lah, kok malah jadi curhat.... Back to

Untuk Dikenang: Ketika Duit Pas-pasan

Waktu kami memutuskan pindah negara, kami telah berpikir masak-masak, kira-kira kami akan bawa uang berapa waktu ke sini, bikin budget kasar untuk kehidupan kita, dan saat itu kita berancang-ancang, seharusnya uang yang kita bawa itu, cukuplah untuk hidup sampai minimal 3 bulan ke depan sejak hari pertama kita pindah. Tentulah jumlah uangnya tidak sedikit. Kalau di Jakarta, jumlah segitu cukup untuk membeli sebuah apartemen kecil sederhana, tetapi di sini, rupanya jumlah segitu ngebut banget habisnya lantaran kita harus menyewa rumah dan mengisi perabotan. Belum lagi harga bahan pangan di sini, yang walaupun sudah dihemat-hemat, tetap saja banyak keluarnya padahal kebanyakan saya masak sendiri. Bayangkan kalau tiap hari makan di restoran, dua bulan juga sudah bangkrut hihihi.

Kisah Anak TK Pindah Negara

Image
Orang bilang, kalau sekeluarga pindah negara, anak balita itu gampang banget penyesuaiannya. Waktu saya pindah ke sini, saya juga mikir hal yang sama. Itulah kenapa kita nekad pindah saat usia Abby 3 tahunan. Tapi apakah benar segalanya itu mudah? Tentulah banyak hal berkecamuk di dalam pikiran saya. Bagaimana dengan sekolahnya, pergaulannya, bagaimana dengan memori indah yang selama ini dia bangun saat masih tinggal di kota kelahirannya, Jakarta? Tulisan kali ini, sekedar untuk kenangan, bahwa yang namanya pindahan antar negara untuk seorang anak kecil itu, semudah-mudahnya, selancar-lancarnya, pasti tetap ada yang namanya jatuh bangun (barengan dengan orang tuanya).

Abby Tamasya Ke Wellington - Bagian 3

Image
Setelah kemarin kita puas muterin Wellington dengan jalan kaki dan naik cable car, hari terakhir ini isinya sebetulnya cuma rangkuman dari perjalanan pulang kita dari Wellington balik lagi ke Auckland. Check outnya pukul 10 pagi, sampai rumah lagi pukul 10 malam. 12 hours on the road! Tentunya mampir dikit-dikit sepanjang perjalanan untuk lempengin kaki dan makan. Biarpun cuma perjalanan pulang, sayang kalau nggak dibagi ceritanya. Yuk kita simak ngapain aja kita di hari terakhir. Cerita hari sebelumnya bisa dibaca di sini dan di sini ya. 

Abby Tamasya Ke Wellington - Bagian 2

Image
Kita lanjut lagi nih Abby Tamasya-nya edisi New Zealand ke Wellington. Nah, sebenernya nih, dari kemarin tuh kita belum bahas soal Wellington-nya loh, soalnya seharian kemarin isinya perjalanan menuju Wellington dengan lewat kota-kota lain. Baru deh nih, di hari kedua, kita mencoba explore Wellington seharian, tapi disesuaikan dengan pace bawa anak kecil yang harus santai, plus menyenangkan. Kalau belum baca bagian 1, mampir dulu ya di sini . Sekarang kita lanjut ke hari kedua.

Abby Tamasya Ke Wellington - Bagian 1

Image
Bertemu lagi dalam edisi Abby Tamasya! Sudah lama nih kita nggak jalan-jalan keluar kota dalam rangka liburan. Terakhir rasanya pas Desember 2015 lalu, Abby Tamasya ke Semarang. Setelah itu kita sibuk pindahan, grabak grubuk sana sini, nyari kerjaan dan sebagainya, boro-boro mau mikirin liburan. Waktu Papa Abby belum dapat kerja, kita pernah ngomong-ngomong sendiri, seandainya Tuhan kasih kerja pada waktunya, kalau sempat kita mau ke Patung Bunda Maria Our Lady of Lourdes di Paraparaumu, Kapiti Coast, mengucap syukur atas kebaikan Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria. Ternyata Tuhan kasih semua passss banget. Di Minggu pertama Papa Abby kerja, weekendnya kita ketemu long weekend karena Senin, 6 Juni 2016 lalu libur nasional Queen's Birthday. Ini adalah satu-satunya hari libur yang tersedia buat Papa Abby sampai nanti ketemu hari libur lagi di bulan Oktober 2016. Jadi begitu dapat kepastian kerja, kita langsung rencanakan trip singkat 3 hari 2 malam, di awal musim dingin yang brrrr

Mencari Pekerjaan di Auckland: Mudah atau Susah?

Image
Hampir dua tahun lalu, saat kami mulai memikirkan opsi untuk pindah ke Selandia Baru, kami sadar kalau tidak mungkin kami hanya sekedar pindah tanpa pikir panjang. Biaya hidup di sini adalah salah satu yang termahal di dunia, yang berarti kami setidaknya harus bisa memastikan, kalau nanti saat sudah pindah, salah satu dari kami (dalam hal ini suami saya) bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Layak di sini bukan berarti berlebihan dan bisa berfoya-foya, tapi setidaknya bisa untuk menutupi biaya kami hidup sehari-hari. Waktu itu, karena jenis pekerjaan suami termasuk di dalam bidang yang demand (permintaan)-nya cukup tinggi di sini yang membuat poin kami juga bertambah untuk kualifikasi permanent resident, kami cukup yakin kalau suami tidak akan mendapatkan kesulitan saat mencari pekerjaan. Saya dan suami selama ini termasuk bukan orang yang sulit mendapatkan pekerjaan karena kami punya kualifikasi yang cukup dan pengalaman yang mumpuni. Jadi pokoknya, kami optimis sekali bisa mendapatk

Novena Tiga Salam Maria

Entah sudah berapa kali doa saya dikabulkan oleh Bapa di surga melalui perantaraan Bunda Maria lewat doa Novena 3 Salam Maria ini. Saya percaya kalau kita kerja keras, pasti suatu saat kita berhasil. Tapi dengan doa dan ketekunan, kekuatan kita serasa ditambahkan, walaupun kesabaran dan kesetiaan kita kepada-Nya pasti diuji. Kali ini, saya ingin mengucap syukur atas terkabulnya permohonan kami sekali lagi lewat Novena 3 Salam Maria. Untuk semua orang yang kiranya mempunyai permohonan khusus, dan kiranya permohonan itu sesuai kehendak Tuhan, silakan berdoa Novena ini minimal 9 hari berturut-turut. Kami sendiri mendoakan ini selama 3 bulan berturut-turut, sampai kabar gembira itu datang. Entah kenapa terkadang ketekunan kita diuji sekali, padahal doanya pendek, tapi kok seringkali kalah oleh kantuk hehehe. Untungnya setiap hari tetap bisa berkomitmen dan akhirnya kami bisa bercerita, kalau kuasa Tuhan memang luar biasa. Doa tidak terbatas oleh agama, karena kita punya Tuhan yang sama. Ja

Apa Kabar, Papa?

Image
Kali ini, kita sedikit melipir sejenak dari soal kehidupan saya di Auckland (yang tentunya masih tetap seru dan penuh warna). Saya baru sadar, selama ini saya menulis cukup banyak tentang mama saya, tapi sangat sedikit soal papa saya. Kemarin, umat Katolik merayakan ulang tahun Gereja alias Minggu Pentakosta, dan saat itu saya ingat, kalau di hari Minggu Pentakosta, 15 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Juni 2001, papa meninggalkan kami untuk selamanya, saat dia sedang bersiap untuk bertugas sebagai prodiakon di Gereja Santo Antonius Padua. Tulisan kali ini, saya dedikasikan untuk papa saya tercinta, bukan untuk membawa kita ke dalam suasana kesedihan, tetapi untuk merayakan kehidupan dari seorang ayah terbaik yang saya kenal walau hanya sampai umur saya 18 tahun, tapi tetap meninggalkan sebuah legacy (warisan) yang tidak akan tergantikan oleh siapapun.

Kenapa Kita Pindah?

Image
Pertanyaan di atas itu rame banget ditanyain sama pembaca yang mampir di blog. Kalau para pembaca aja penasaran, apalagi orang-orang di sekitar saya ya? Pas tau kalau kita memutuskan untuk pindah, pasti nomer satu sih... KAGET! Pembaca di sini kaget juga nggak sih? Nggak ada hujan ngga ada angin, tau-tau  kita udah di negara lain aja gitu. Tau yang lebih gila apa? Kita cuma kasih tau kalau kita mau pindah ke keluarga inti saja dan beberapa orang yang dekat pas di awal-awal, lalu kasih tau beberapa orang lagi kira-kira 2 bulan sebelum berangkat, dan keluarga besar baru kita kasih tau beberapa hari sebelum Imlek, dan tau-tau 4 hari sesudah Imlek, kita sudah capcus aje gitu hahahaha. Kenapa sih berkesan misterius amat? Jujur, karena kami ngga mau ngerepotin orang. Segelintir orang yang kita kasih tau aja, langsung heboh  ngajak ketemuan. Dan seandainya saja makin banyak orang yang tau, bisa repotlah kita memenuhi permintaan orang untuk jumpa fans  ketemuan buat farewell lunch or dinner. S

Hidup di Auckland: Kisah Membuat Surat Ijin Mengemudi

Image
Kali ini, saya nggak mau nyeritain tata cara pembuatan New Zealand Driving License (NZDL), soalnya yang kayak begitu, bisa dibaca sendiri di website New Zealand Transportation Agency (NZTA), dan kayaknya kalau dijabarkan pun, nggak akan berguna bagi mayoritas orang yang mampir kemari. (Padahal mah, memang sebagian besar isi blog saya ini nggak guna-guna banget juga hahahaha). Yang saya mau cerita kali ini adalah, bagaimana kisah perjalanan saya mendapatkan NZDL yang tentunya tidak semudah mendapatkan SIM Indonesia. Setidaknya begitu sih berdasarkan pengalaman saya, entah kalau sekarang ambil SIM di Indonesia jadi jauh lebih susah.

Apa Kabar si Sus?

Image
Begitu beberapa orang tau kalau saya mau pindah ke New Zealand, pertanyaan kedua setelah menanyakan kenapa saya pindah adalah: "Susnya terus kemana, Le? Boleh dioper ngga?"  Malah ada loh orang yang sampai khusus nanya nomer WA saya dan japri soal si Sus ini. Kasian ya, pengguna jasanya kayaknya malah kalah ngetop dibandingin sama susnya hahahaha. Buktinya, di blog ini aja, pas kemarin saya nulis soal pindah, salah satu pertanyaan paling banyak adalah, apa kabarnya si Sus. Jadi, di postingan kali ini, saya  mau bikin tulisan spesial, khusus untuk suster saya yang tidak bisa saya sebutkan namanya di sini, padahal namanya keren banget gak pasaran, bahkan sama dengan nama penyanyi pemenang Grammy Awards. Berhubung nama saya kalah keren dari nama dia, kita ganti aja di postingan ini, namanya jadi Susi. Semoga si Sus tidak jitak saya.

Hidup di Auckland: Tantangan Minggu Pertama

Image
Buat entry pertama soal Auckland ini, saya mau cerita hal-hal yang menurut saya agak "ajaib" soal kehidupan minggu pertama sebagai imigran di Auckland, tapi kalau dipikir-pikir ada yang masuk akal juga (dan ada juga yang nggak sih, nanti saya kasih tau kenapa). Saya akan bagi-bagi jadi beberapa paragraf, dan masing-masing bercerita petualangan kelucuan, terutama saat kita bertransaksi di sini. Dan warning, buat yang mau pindah ke sini, bawa duit kontan banyak bukan berarti anda bisa dengan mudah mendapatkan ini itu. Peraturannya banyak banget, kakakkkk!!

Hello, from The Other Side

Hello, it's me! Sebelum saya malah terlanjur nyanyi lagunya Adele, mendingan saya langsung sampaikan kabar buat semuanya, kalau saya beneran say hello from the other side (of the planet), enam jam ke arah Timur (alias saya dapat matahari terbit duluan), dan makin dekat ke Antartika. Bisa tebak saya di mana? 

Soal Image

Saya tuh sudah dari bulan Desember lalu sebenernya mau post soal ini, tapi kepending-pending terus, lalu hampir lupa. Semuanya ini gara-gara postingan Jepang, postingan Semarang, postingan ulang tahun, kemudian lupa... untungnya sekarang inget lagi (maklum, kebanyakan dengerin Kuburan Band yang lagu terkenalnya cuma 1 yaitu Lupa-Lupa Ingat. Eh kemana ya tuh band?). Sebelum semakin ngelantur, marilah kita bahas hal yang ngetrend banget sejak Pak Presiden Jokowi ini menjabat, yaitu kata pencitraan. Aneh ya kenapa kata pencitraan itu baru ngetop belakangan, padahal dari jaman dulu udah terkenal kata yang sama dalam bahasa Inggris yaitu image. Bukti nyatanya, kalo orang laper terus makannya malu-malu, pasti temennya nyeletuk, "Udah, makan aja lu, jangan jaim!" Jaim = jaga image = jaga pencitraan. Tapi kalo disebut japen atau jancit, kedengerannya gak asik. Hihihi..

Kalau Cewek Ngomongin Temen

Image
Saya itu dari dulu sampai sekarang, sering yang namanya jadi korban gosip, ataupun ikutan ngegosipin temen. Maklum, saya kan bukan orang suci, jadi dijamin, yang namanya gosipin orang itu pasti pernah saya lakuin hihihi *ngaku! Hayo semua ngaku juga!* Beberapa hari lalu, di timeline FB saya, ada satu teman yang share video ini. Saya bukan fans berat Raditya Dika, tapi pas nonton ini, saya ngerasa topiknya manteb banget. Sebenernya ini hal biasa, tapi dibawain secara hiperbola, jadinya gelo berat. Silakan ditonton dulu, baru nanti saya iseng komentar-komentar jail, hal-hal yang kepikiran sama saya setelah nonton ini.

Sayang Anak, Sayang Anak....

Image
Liburan akhir tahun kemarin, kita sengaja nggak kemana-mana. Soalnya udah punya firasat kan kalau macetnya bakalan hwarakadah, dan ternyata bener aja. Berhubung anak juga sudah mulai libur, dan anaknya sudah lumayan ngerti sama tokoh-tokoh, jadilah khusus tahun ini, mama bela-belain ikutan program "sayang anak" (pake tanda kutip, soalnya gak ada nama program begitu), yaitu bikin anaknya happy ketemu tokoh idola. Cuma ada 2 kok yang kita niatin pergiin, dan ada 1 yang kebetulan pas lewat dan ikutan ngantri. Yang kita niatin yaitu ketemu Elsa dan Anna, plus ketemu Pororo and Friends, dan yang kebetulan lewat, ketemu sama Barbie. Walaupun cuma ketemu tokoh kartun, ada 1 peristiwa tak terlupakan saat kita meet and greet dengan Pororo and Friends. Mau tau ceritanya? Simak yuk!

Abigail's Third Birthday Celebration

Image
Halo semua! Apa kabarnya di tahun baru 2016 ini? Baik semua? Syukur dehhhh. Nanya sendiri, jawab sendiri, lalu asumsi sendiri semuanya baik hihihi. Tapi beneran kok, saya mah berharap semuanya baik adanya. Selamat tahun baru dulu (salamin satu-satu). Yang tahun barunya agak kurang cantik nih kayaknya saya deh. Malam tahun barunya sih oke banget, tapi pas tanggal 1 Januari sorenya, jackpot berkepanjangan yang dilanjutkan dengan tanggal 2 Januari 2016 di pagi hari, saya resmi diterima di UGD lalu diinfus hahahaha. Untungnya, setelah 2 hari panas tinggi, akhirnya mulai kemarin kondisi mulai stabil, dan saya sudah mulai bisa "bertualang" lagi. Maksudnya, bertualang: nyuci, nyapu, ngepel.... Tanpa berpanjang lebar lagi (soalnya beneran udah kepanjangan), kita lanjut ke cerita posting awal tahun kali ini yaitu, perayaan hari ulang tahun Abby yang ke.. TIGA!! Hip hip hooray!