Saya Lelah Soal Agama

Akhir-akhir ini, banyak sekali peristiwa yang sungguh mengusik saya soal agama. Pas mau nulis ini, sebenernya mikir-mikir juga, takut nanti dibilang sok suci, sok tau, sok segalanya deh. Atau mungkin nanti ada yang ngeledek tulisan saya juga kayak tabloid murahan gara-gara menyinggung fans (in this case, fans salah satu agama). Ya apa saja pendapat yang baca di sini, silakan aja, saya nggak akan marah, kecuali kalau yang komentar pada main kasar (which is saya percaya para pembaca dan komentator yang berhati luhur ngga akan melakukan itu). 

Saya sendiri beragama Katolik. Saya nggak tau, saya ini Katolik yang baik atau nggak. Yang jelas, bukan saya yang bisa menilai, tapi orang-orang di sekitar saya dan Tuhan sendiri. Sebagai umat Katolik, saya nggak bisa neko-neko menjabarkan ajaran A sampai Z, apalagi ngupas Alkitab satu per satu. Saya nggak hafal! Saya bukan evangelist atau pendeta. Yang jelas saya tau, hukum utama yang diajarkan oleh Tuhan adalah hukum cinta kasih. Saya berusaha bersama-sama menjadi makin mirip seperti Kristus, menjalani hari-hari kita sesuai dengan iman, harapan, dan kasih. 

Sebagai umat yang minoritas di negara ini, yang namanya menghadapi tekanan itu sudah biasa. Sekolah saya dulu sempat dibakar, saya sempat takut menaiki kendaraan umum saat masih memakai seragam. Beberapa tempat ibadah agama saya pernah di bom, bahkan mendirikan tempat ibadah yang sudah berijin saja masih susah. Punya gubernur yang kebetulan seiman, dicacimaki dibilang kafir, bahkan dibikin gubernur tandingan. Jadi kesimpulannya, kalau soal pertentangan antara agama yang saya imani dengan agama mayoritas di Indonesia, sudah biasa. Cara nanggepinnya cuma satu sih, balik lagi ke KASIH. Gak usah membalas, cukup mendoakan mereka (karena mereka tidak tau apa yang mereka lakukan).

Yang kali ini yang mau saya bicarakan adalah, pertentangan antara sesama pengikut Kristus, dan bagaimana segala cara dilakukan, hanya untuk menjaring jemaat. Kenapa saya nulis topik ini, karena disaat tragedi Air Asia melanda, ada satu gereja yang menggunakan umatnya untuk bersaksi, kalau mereka lolos dari maut karena perjamuan kudus. Saya kutip beberapa statement dari umat tersebut.

“Saya percaya ini bukan suatu kebetulan, saya percaya bahwa minyak dan anggur tak akan dirusakkan”

"Di Gereja ********, kami selalu didoakan tolak celaka, tolak mara bahaya, kami percaya dan imani itu, dan bagi kami ini bukan suatu kebetulan, akan tetapi rencana Tuhan yang sungguh baik bagi kami"

“Kalau saya tidak menyatu dengan tubuh dan darah Kristus, mungkin saya dan keluarga sudah berada di pesawat itu. Tapi kami diluputkan, karena bersatu dengan tubuh dan darah Kristus”.

Hal yang sungguh menggelitik buat saya, bagaimana dong dengan orang lainnya yang jadi korban jatuhnya Air Asia? Apakah mereka artinya tidak mengimani Kristus? Apakah mereka semua pendosa? Apakah karena mereka bukan jemaat ******** makanya mereka semua celaka? Kalau saja ini kesaksian pribadi yang diceritakan antar teman, mungkin masih bisa kita tolerir. Tetapi hebringnya, kesaksian ini difasilitasi oleh pendetanya untuk jadi kesaksian umum di sebuah gedung, bahkan ada video khusus pasangan tersebut dari jarak dekat didampingi oleh sang pendeta, menunjukkan print dari tiket mereka. 

Saya percaya keselamatan itu ada. Saya ini sama seperti mereka yaitu pengikut Kristus. Saya juga mengimani rencana Tuhan yang indah. Tapi kalau sebuah gereja menggunakan musibah ini sebagai alat untuk menjual denominasi, mohon maaf, saya merasa ini hal yang jauh dari tepat. Menurut saya yang awam dan mungkin bodoh ini, pasangan tersebut bisa lolos dari maut, karena hal sederhana, yaitu Tuhan belum menghendaki mereka meninggal. Mungkin Tuhan punya rencana lain buat mereka. That's it! Apapun agamamu, kalau Tuhan belum memanggil-Mu, ya kamu akan tetap hidup.

Lalu mungkin ada yang berkelit, "Gak apa-apa kali, mereka bersaksi juga cuma buat kalangan sendiri kok, bukan buat umat agama lain." Hey, banyak sekali loh penumpangnya yang seiman dengan si pemberi kesaksian BAHKAN katanya berasal dari gereja yang sama. Saya juga bisa bilang, "Tuh kemarin pas jaman kampanye, mesjid di dekat rumah saya ustaznya khotbah. Dia bilang kalau calon nomor 2 itu kafir, harus milih calon nomer 1 karena sudah berkorban nyawa bagi bangsa." (psstt...ini beneran kejadian, dan kedengeran kemana-mana gara-gara toa-nya kuenceng). Sama-sama kalangan sendiri kan? Tapi apa itu pantas? Intinya, saya nggak bisa terima kalau yang namanya agama sudah dipake buat jualan, dan nurani sudah tidak lagi punya tempat.

Saya akan ceritakan beberapa kisah yang menurut saya cukup menyedihkan, dan terjadi dikalangan sesama umat Kristiani. Saya nggak malu menceritakan ini walaupun saya juga bagian dari umat Kristiani. Mungkin bisa dipakai untuk sedikit berefleksi juga, kalau seringkali sebagai umat Kristiani, kadang kita lupa dengan yang namanya KASIH. 

Sekeluarga besar ayah saya semuanya Katolik, dan mereka semua dibaptis dari bayi, aktif pula menggereja. Suatu hari saat saya masih SMA, om saya, karena ajakan bosnya, berpindah menjadi Kristen denominasi. Mulailah di setiap kesempatan, dia berceramah, mengajak kita jadi dombanya. Saya nggak ngerti dijanjikan apa dia oleh si pendeta, yang jelas denominasi tersebut mempunyai tagline "Successful Family." Setiap kesempatan yang ada, dia selalu "berkhotbah" untuk narik domba, bahkan pernah di acara anniversary dinner orang tua saya sendiri. Yang menyedihkan, om saya memaksa nenek saya yang begitu taat Katoliknya untuk konversi, bahkan mengancam akan mengubur patung Bunda Maria nenek saya yang selama ini ada di rumah. Si om sampai membawa papan tulis dan spidol, menerangkan kalau Bunda Maria itu tak ada artinya, semua umat Katolik itu salah, bodoh, dan memuja berhala. Nenek saya sedih, sering dia menangis, kenapa anaknya satu jadi seperti ini. Apalagi Patung Bunda Maria itu selama ini jadi sarana berdoa untuk nenek saya. (Inget ya, bukan nyembah patung, tapi sarana berdoa). Tapi untunglah, beberapa Tahun kemudian, om saya sadar, kalau selama ini dia telah menyakiti hati ibunya. Kemudian dia datang dan meminta maaf kepada nenek saya. Dia tetap menjadi penganut Kristen, tapi dia baru mengerti, apalah arti sebuah agama jika dalam keluarga tak ada cinta kasih. 

Kesannya saya bandingin Kristen dan Katolik ya? Tar ada yang marah. Nih deh saya kasih yang Katolik dan Katolik. Waktu saya ngantor dulu, saya lumayan aktif di komunitas Katolik yang isinya terdiri dari berbagai perusahaan. Saat komunitas ini awalnya dibentuk, pesertanya sedikit sekali, dan hanya terdiri dari satu perusahaan besar. Lama-lama, pesertanya ratusan orang terdiri dari berbagai perusahaan, bahkan aktifis-aktifisnya yang kerja keras itu dari perusahaan lain semua. Personel dari perusahaan awal akhirnya cuma pegang uang, yang tentunya didapat dari kumpulan dana umat. Karena komunitas bertambah besar, beberapa aktifis mengusulkan kalau harus dibentuk kepengurusan yang jelas, apalagi dana yang terkumpul semakin besar, supaya ada transparansi ke umat dan dana bisa dipakai untuk kegiatan sosial. Tapi apa yang terjadi? Si perusahaan awal marah, dia maunya nama perusahaan dia yang tetap dicantumkan sebagai penyelenggara (walaupun yang kerja keras orang lain). Suasana bertambah tegang. Saat kita meminta personel perusahaan awal melakukan transparansi dana, mereka panik, marah-marah (malah sampe ada walk out segala) dan nggak selesai-selesai pembukuannya. Dari situ kita jadi tau, ternyata selama ini uangnya suka dipakai buat makan-makan kalangan sendiri, padahal dananya dari umat. Dan ternyata kegiatan keagamaan ini, mereka anggap sebagai CSR perusahaan (alias dipakai buat jualan nama)! Beginilah kalau sudah nyampurin urusan agama dengan bisnis. Berabe! Untungnya setelah ada Romo Paroki turun tangan, pelan-pelan bisa diselesaikan dengan baik.

Kesimpulannya apa? Agama itu jelek ya? Mending gak usah ada agama dong ya? Ehhh...saya nggak ngomong gitu loh! Agama itu baik, kalau dipakai sebagai sarana hubungan vertikal dan horizontal. Vertikal itu memelihara hubungan kita dengan Allah sang pencipta, dan horizontal yaitu memelihara hubungan kita dengan sesama. Sayangnya, selama ini, banyak yang kelewat ngerasa vertikal itu yang jauh lebih penting, akhirnya sampai menutup mata hati dan lupa dengan yang horizontal. Akibatnya segala tindakan kekerasan, kebencian, bahkan jualan pun, diatas namakan hubungan vertikal dengan Allah. Pokoknya seringkali ngerasa asal membawa nama Allah, semuanya paling benar. Orang-orang lupa kalau semua orang tujuannya tuh sama pada akhirnya, yaitu memperoleh keselamatan di akhirat, dan kalau mau memperoleh keselamatan, ya harus punya cinta kasih terhadap sesama. Seandainya orang-orang memahami hal ini, kasus seperti Charlie Hebdo kemarin tentu tidak akan terjadi. Si koran tidak akan mengolok-ngolok umat beragama, dan si umat beragama tidak akan melakukan kekerasan.

Untuk menutup tulisan yang mayan serius hari ini, saya mau ambil quote dari salah satu tokoh idola saya, Paus Fransiskus I. 

“I believe in God, not in a Catholic God. There is no Catholic God, there is God and I believe in Jesus Christ, his incarnation,”
 “Jesus is my teacher and my pastor, but God, the Father, Abba, is the light and the Creator. This is my Being. Do you think we are very far apart?”

Tuhan, Bapa, Abba, adalah Cahaya dan Pencipta. Apapun agama kita (bahkan walaupun tidak punya agama), kita semua bersaudara. 

PS: Saya pernah menulis juga soal hipokrasi dan agama di sini.

Comments

  1. Setujuu!! apapun agama yang kita anut sebenernya bukan alesan buat kita buat saling ngebeda2in... gw juga seorang katolik tapi gw ga akan maksa2 orang untuk ikutan jadi katolik karena menurut gw maksain agama kita ke orang lain tu uda melangar HAM *agak lebay*
    Dan betul, kita semua bersaudara..
    World peace :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Intinya ajarannya tetap cinta kasih, apapun agama kita. Jangan sampai kita "jualan" agama. Memaksakan udah jelas salah, apalagi kalau bilang di agama orang lain ngga ada keselamatan. Ampunnn...

      Delete
    2. bener... kalo kita jualan agama emang kita bisa dapet apa... yang penting kan dari kitanya juga :)

      Delete
    3. Ada org yg jualan buat dapetin hal2 yang justru jauh dr Tuhan, alias duniawi Rollz. Tambah sedih kan.

      Delete
  2. sedikit berbagi cerita, g sih prinsipnya mempercayai agama yang saya percayai, dimana ada beberapa temen yang suka ngomongin g anggap g enggak jelas, karena, g itu ikut sembahyang di vihara sama nyokap atau sembahyang di rumah imlek, makan onde, dll tapi g sendiri sudah menerima sakramen baptis dan krisma :)
    dan klo g ke SG g suka ke vihara dewi kwan im di bugis dan ga lupa juga ke gereja Novena, klo ke bangkok nyari budha 4 wajah ^^... bagi g, Tuhan itu satu, dan g nyaman bersama mereka hingga saat ini dan mereka yang g percayai ~
    dulu pas SD suka ada orang yang datang keliling menyebarkan agama kristen dan mencari pengikut, dimana tuh orang bisa datang 9 am - 3pm diusir ga mau pulang, karena ngotot mau nyuruh nyokap g yang budhist ke gereja, sampe suatu hari akhirnya g trima orang itu g cuma bilang agama ga bisa dipaksakan, silakan pulang jangan ganggu kami, g tarik tangannya g anter ke gerbang selang beberapa minggu adalagi dengan orang yang berbeda, penolakan sama... yg waktu itu sempet geleng2 g
    intinya TUHAN itu SATU :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Pit. Biasa tuh ada pendeta yg suka menjanjikan kesuksesan dll kalo umatnya bisa jaring domba. Pdhl seringkali nambah umat itu ujung2nya cuma buat nambah perpuluhan walau gue gak bisa menggeneralisasi. Tp kok ya maksa bangetnya itu yg bikin keki.

      Delete
  3. To be honest dulu aku gereja di gereja yg cici ****** juga lhoo...Tapi pelan2 menjauh dan pindah karena personally merasa ga nyaman gereja tsb menjelek2an ex-pendeta disana katanya titisan nyi roro kidul lah, pendeta setan lah...Bukannya gereja itu tempat menabur kasih ya? kalo menjelek2an kasih nya uda ga ada lagi..
    Aku setuju banget nih sama postingan cici!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ribkaaa... saya juga udah pernah baca soal ex pendeta situ yg dibilang titisan nyi roro kidul. Kalau saya tuh ngerasanya banyak gereja sekarang yang cuma ngejar jumlah jemaat. Ngejar jumlah perpuluhan. Sedih ya sampe segala cara dilakukan dan melupakan Kristus.

      Delete
  4. Masalah agama itu emg sensitive sekali ya le. Gue sendiri berkali2 pacaran selalu dapet cowo yg agama nya beda *ga berani nyebut ah tar dikira ngejelek2in* dan berkali2 jg jd batu sandungan krn ditentang ortu cowo karena harus seiman. Malah pernah berantem jg gara2 si cowo lg ceritain khotbah dari gereja nya tapi ada embel2 yg nyebut agama gue itu jelek wkwkwk. Lah gimana ga esmosi, harus nya pemuka agama kan ngajarin kebaikan buat para pengikut nya bukan malah ngegosipin dan ngejelek2in agama lain :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pi... dalam sejarah pacaran gue dan juga temen2 gue, yang biasa paling flexible tuh antara Katolik dan Budha kalo beda agama. Karena masih sama2 menghormati leluhur dan mendoakan orang yang meninggal. Gue gak tau mantan lu agama apa. Tp yg namanya jelek2in agama orang itu ga bener, karena gue yakin kalau manusianya jalanin bener, dasarnya itu tetap kasih.

      Delete
  5. Setuju banget ci....
    Please deh, bisa ga kaga usah buat kesaksian kaya gtu. Kesannya yah mereka itu sial banget naik air aisa. Padahal mereka selamat karena "ktp" mereka belum expired.
    Saya bukan agama kristen, bukan katolik dan bukan juga agama islam. Tetapi jalanin aja ibadah masing-masing saling menghargai dan ga usah pikiran picek.

    Setuju juga ama cici, patung itu adalah sarana berdoa, sarana kita untuk mengingatkan kita untuk menteladani sifat mulia-Nya. Bukan sarana berhala.

    Aku juga sempet tulis status fb tentang kasus pelayanan ini.


    Last jd inget dekrit asokha : barang siapa yang menjelekan agama lain, sama saja mencoreng agama sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu Buddhist ya Dewi? As I mentioned above ke reply si Epi, biasa Buddhist sama Katolik tuh lebih cocok hahaha. Entahlah, mgkn krn sama2 menghormati tradisi.

      Simplenya kalau orang2 sudah mulai saling menjelekkan, mereka tuh lupa kalau iman tanpa perbuatan itu pada hakikatnya adalah mati.

      Delete
    2. Iya ci aku buddhist. Baca komen d bawah kayanya aku tau gereja apa, aku pernah ke gereja itu dan pas perjamuan kudusnya, roti sama anggurnya d puter (kawinan sodara jd kyny sepi), eh giliran ga ke tempatku, mereka menatap sinis eke gara2 ga ambil.

      Semoga mereka bs berempati kembali

      Delete
    3. Sama kayak kamu, saya juga pernah ke kawinan teman yang anggurnya pake cup jelly gitu. Jd bingung sendiri kirain emang beda tatacara aja. Ternyata bisa sampe direbutin n dibawa pulang, itu sih ajaib hehehe. Ya pokoknya jangan sampai doktrin menyesatkan diikutin.

      Delete
    4. Iyaaa intinyaa biarkan lah org mau bergama apa, jangan sampe mlm mengatasnamakan agamaa...

      Amit2 banget.....

      Delete
    5. Hahahaha... kalo soal MLM udah baca postingan saya sebelumnya yang ini? http://leonyleony.blogspot.com/2014/10/rekrutemen.html. Mayan menghibur hahahaha.

      Delete
  6. Kayaknya justru bukan karena org org cuma mentingin vertikal tp justru gak ada vertikal nya sama sekali kalo model org org yg begini karena agama nya udh ditebengin sama muatan muatan lain kayak buat promosi, merasa paling baik, dll.

    Paling sedih emang kalo ngeliat org org yg sok beragama tp justru sikap nya gak ngeliatin keagamaan nya... Mendingan biasa biasa aja dah tp kayak yg lu bilang harus mencerminkan kasih. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka ngerasanya mentingin vertikal, Man. Dikit2 bawa nama Tuhan, bahlan ngebunuh orang lain juga karena merasa membela agamanya. Dan bener yang lu bilang kalau sebenernya mereka sendiri juga merusak hubungan vertikalnya ke Tuhan dengan menjahati orang lain.

      Delete
  7. Gw tau yg kesaksian soal suami istri dan minyak anggur itu, perna liat sekilas britanya di fesbuk (ya.. belakangan gw kok slalu dapet link berita dr fesbuk yaa haha)
    Gw juga sependapat ama lu, bukan brati 26 orang yg batal naik air asia hari itu 'lebih' diberkati Tuhan, ato ada yg bersaksi "Tuhan rencanaNya indah bagiku" (karena dia ketinggalan naek pesawat hari itu). Gw percaya rencana Tuhan indah buat semua orang, termasuk yg dipanggil Tuhan duluan dalam pesawat Air Asia itu. Kematian itu kan pergi ke sorga, bukannya indah ketemu Tuhan? Kalo yang belom ke sorga ya brati emang belom waktunya mati aja.. Sebenernya yg kasian ya keluarga yg ditinggalkan (klo yang sudah meninggal ya sudah rest in peace ya)

    Gw Kristen. Gw nyadar banyak jemaat Kristen yang berusaha menarik jemaat atau halusnya 'menginjili'. Cuma gw ga sreg aja klo tarik2an jemaat antar sesama gereja Kristen. Buat apa? Wong Tuhan nya sama kok, ajarannya ya kurang lebih sama. La klo mau penginjilan ya ke orang yg belom kenal Tuhan ato blom berjemaat. Itu juga gausah maksa, tugas kita kan cuma menceritakan kabar baik, urusan orangnya mau trima Tuhan apa ngga itu urusannya Tuhan bukan kita.

    Klo soal pasangan hidup, gw juga nyarinya yang sesama Kristen. Sadar diri, yg sesama Kristen aja bisa bertengkar urusan2 kecil, apalagi klo bedanya jauh seperti beda iman dan kepercayaan. Hehehe salut buat suami istri yg bisa rukun beda iman, klo gw sih pili yg seiman aja :D

    aku suka tulisanmu le, jujur, menarik, dan agak kontroversi hahuahahaha (jadi inget post mu yg lalu yg heboh komennya panjang pisan)



    ReplyDelete
    Replies
    1. Teph, gue menyadari gak mungkin bisa menyenangkan semua orang dengan tulisan gue. Ibaratnya gue bisa nyari aman cuma nulis indah2 tp sebenernya ada rasa mengganjal yg ingin disampaikan. Gue tau mgkn some people will leave this blog because of it, tp ya udah lah dibawa asik aja. Gue yakin bukan gue doang yg pny perasaan yang sama. Kl post sebelumnya itu mah yg ribut kayaknya penggemar blogger ono hahahaha.

      Iya soal pasangan hidup gue setuju sama elu. Dr awal kalo bisa cari yg sama aja, daripada nanti di blakang ribut2 especially soal membesarkan anak. Kalo beda agama dan dari awal udah tau gimana ke depannya, ga masalah juga beda. Asal nanti jangan sampe ujung2nya ribut, bisa nyesek.

      Delete
  8. Ninggalin blog lu sih ngga, mala banyak yg nengok kali ya. Inget, makin banyak haters, makin banyak pula followersnya lho (liat si princess :P) hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha. Aduhhh... princess yg mana nih? Kayaknya msh mending princess Syahrince drpd urusan sama yang gue mistakenly post kemaren hahahaha.

      Delete
  9. Paus kita memang beda ya. Lebih outspoken, lebih terbuka, lebih "masa kini".
    Sebenernya gak salah juga sih menginjil. Kan JC mengajarkan muridnya untuk menyebarkan ajaran-Nya. Tapi kadang cara gereja menyebarkan agama aja yang salah, jadi kesannya maksa, jadi kayak MLM. Ya gw sendiri belum pernah sih menginjil / menyebarkan JC, soalnya pembicaraan agama ini sensitip banget. Temen gw di kantor ada yg mencoba menyebarkan agama dengan memberikan tabloid / bacaan gereja ke temen2, tapi gw sukanya ya dia share info aja, gak ada pemaksaan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo gue lebih tertarik dengan bagaimana kita sebagai umat beragama, bisa melakukan hal2 yang baik dan memberi contoh, mewartakan kabar baik melalui tingkah laku yang menggambarkan cinta kasih. Jadi kita sungguh mengimani secara penuh. Ya bagi2 majalahjg gpp, asal org tersebut hidupnya juga baik. Jangan smp hipokrasi spt yang gue pernah tulis sebelumnya.

      Delete
  10. Suka banget sama postingan ini. Saya Katolik, dan saya bangga jadi Katolik, walaupun mungkin belum jadi umat yang baik, tapi tetap berusaha menjadi lebih baik setiap harinya :) Betul banget Le, kalo kita saling menghargai, hidup yang sudah susah ini bakalan jadi lebih damai ya :) Gak perlu saling menjelekkan, justru perbedaan bikin kita kaya kan? Bukannya Tuhan yang mengijinkan adanya perbedaan, jadi kenapa kita yang bikin ribet ya? Ihhh berat banget bahasannya :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bhinneka tunggal ika itu bagus ya sebenernya. Dan bisa diterapkan di berbagai aspek. Berbeda2 tetapi tetap satu. Kita punya Tuhan yang sama. Agama cuma bagaimana cara kita 'mencari'-Nya alias sarana. Seandainya saja semua org bisa berpikir demikian.

      Delete
  11. Setuju Le.. gw ga marah sama lu.
    harus diakui di indonesia, agama dijadikan komoditas. kasih persembahan aja bisa kasih EDC. pendeta ga lebih dari sekedar dukun yang bisa sembuhin orang sakit, bikin orang lulus ujian, bikin orang kaya, dll dll.
    tapi sayangnya orang waras ga banyak. pendeta gitu dianggap sakti dan jemaatnya ribuan sampe sewa stadion senayan. miris huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serius lu? Persembahan pake EDC? Di gereja gue pernah ada EDC tapi bukan buat persembahan melainkan karena keuskupan itu lahi nyari dana buat panti asuhan dan SLB, tapi gak ada kaitannya dengan ibadahnya, alias sesudah ibadah mau sumbamg ya boleh, ngga jg gpp.

      Soal komoditas itu gue sedihhh banget. Sesama umat Kristiani pendetanya bisa ngatain jemaat lain dan ngerasa diri Kristen yang paling bener. Kok kayak lebih hebat drpd Tuhan. Gue tau tuh siapa aja yang langganan sewa stadion hehehehe. Ya gimana lagi, yang percaya Kesaktiannya jg banyak sih.

      Delete
  12. very good point of view le.
    kalo bisa dishare ulang atau direpost nih hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di share ulang atau repost gimana Lim? Bukannya kl udah sekali post ya udah ya? Hahaha gaptek. Mgkn kalo ada yg sependapat bisa share di tmpt masing2 kali ya. Tp deg2an jg kalo sampe jadi rame nanti.

      Delete
  13. Le, komen lo soal kesaksian jemaat gereja ****** yang udah nyebar ke mana2 itu sama persis sama apa yang gue pikirkan dan jadi topik rumpian gue ke temen2 gue (yg seiman). Itu perasaannya di mana ya, kalo keluarga korban liat/denger kesaksian itu. Bukannya jadi merasa dikuatkan/dihibur/dibangun imannya, yang ada malah sedih dan mungkin bisa jadi kecewa/sakit hati. Ya kalo "cuma" sakit hati sama yg bikin kesaksian. Kalo jadi sakit hati sama Tuhan gimana? Ngerasa bahwa Tuhan ga adil dsb dst dll. Kan berat itu konsekuensinya. Makanya kalo mau kesaksian mesti berdoa dulu bener2 minta tuntunan Tuhan biar kesaksiannya beneran bisa jadi berkat buat orang lain *lah kok malah ngomel di sini :D*

    Trus soal cari domba itu, sebenernya bikin gue sedih juga. Karena ya emang itu kenyataan yg terjadi banyak banget. Narik2 jemaat dari gereja lain, lha wong udah sama2 Kristennya, Ngapain? Kan jadi ga jelas apa tujuannya. Cuma buat nambah perpuluhan kali ya? How shallow.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin mereka udah berdoa kali Cha, bahkan diaffirmasi sama pendetanya. Buktinya mereka orang Surabaya, disponsorin dateng ke Jakarta buat kesaksian. Itu kalau bukan biaya dr gereja, dr mana lagi? *krn based on kesaksian mereka, mereka bukan orang kaya yang semudah itu beli tiket* Kenapa gue nekad share pandangan gue juga krn gue ngerasa Tuhan jd dipermainkan. Sedih hati ini deh pokoknya.

      Soal tarik menarik, mgkn makin banyak jemaat, makin bangga, makin 'kaya'. Entah siapa yang kaya.

      Delete
  14. Ci, setuju banget sama post yang ini..

    Aku pernah ke gereja ***** itu. Aku ga merasa cocok karena kok minyak dan anggur bisa dibawa pulang. Entahlah, mungkin cara mereka seperti itu. Dimana isi kotbah sangat dikit dan terlalu banyak worship. Bukan berarti worship itu ga penting, tapi kayanya gimana gitu. Mungkin karena aku besar di gereja dengan doktrin yang sangat diutamakan.

    Melihat banyak orang yang merasa dirinya dekat dengan Allah, makanya banyak yang bisa menyebut orang lain Kafir. Padahal, siapa sih yang berhak menyebut orang lain itu kafir?
    karena terlalu banyak orang yang merasa lebih benar, lebih baik di gereja A.. di gereja B.. padahal ya, dimana kita bisa bertumbuh lebih baik ya silahkan. jangan memaksakan ya..

    Aku juga hampir walkout dr gereja ku sendiri, karena terlalu banyak hal yang di"rapatin". Ibarat kata, kalo bantu orang yang sekarat, orang nya uda keburu mati duluan karena kebanyakan mikirnya. ckck..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga pernah ke gereja itu Mel karena kebetulan ada teman baik yang jemaat situ, jadi saya hadir. Sempet kaget berat loh liat 'darah Kristus' yang seharusnya dihormati dan dimuliakan itu, dibagi2 kayak orang bagi2 snack. Kan kotaknya diputerin ke umat tuh. Ada yang ambil 1, ada yang ambil seraup. Shock seberat2nya.

      Dimana kita jadi manusia yang lebih baik dan merasa nyaman, jadikanlah itu rumah kita. Tp ya jangan maksain orang masuk rumah kita. Belum tentu rumah kita nyaman buat orang lain. Nah, berani nyebut orang lain kafir, ngerasa hubumgan vertikalnya paling bagus kan. Sampe lupa hidup juga butuh sesama.

      Banyak orang saking beragamanya, sampe lupa cinta kasih. Inget orang Samaria yang baik hati kan? Di situ Tuhan padahal ngajarin hrs mencintai dan mengasihi semua orang tanpa pandang latar belakangnya.

      Delete
  15. Good one, namanya juga agama, yang bikin kan manusia juga :) yang ngejalanin juga manusia. Jadi banyak salahnya, walaupun juga pasti ada bagusnya.
    Setuju dengan Paus, I believe in God, but not God in certain religon

    ReplyDelete
    Replies
    1. Interpretasinya itu loh, kadang dibikin semau gue dan ujung2nya cuma buat kepentingan bbrp orang aja. Kalau mikirin umatnya, ya bagus banget. Syukur lah. Tp kalo mikirin 'kebesaran nama sendiri' itu remponggg...

      Delete
    2. setelah baca komen2nya, ini spesifik bicarain yang lagi terkenal di youtube dan facebook itu toh
      #salah fokus#
      Pernah sekali ke gereja itu sih, tapi ga ada yang anggep, ga ada yang nyapa, bahkan pas mau cari tempat duduk juga ga ada yang bantuin, jadi ya kita ga balik. :)
      Di luar itu, emang iya sih, kesannya gereja itu jadi bias. #murni bukan karena sakit hati ga ada yang nyapa pas kesono lo#

      Delete
    3. Eh sebenernya saya gak spesifik ngomongin soal gereja yang itu loh. Tapi kebetulan yg trigger saya untuk nulis post ini sih kejadian di gereja tsb, tapi intinya bukan soal dia hehe. Eh kebetulan lagi, banyak temen2 yang sharing jg soal kegiatan gereja tsb, malah jadi nambah pengetahuan hihi.

      Delete
  16. gua agak kurang sreg dengan gereja tanda bintang itu le... gua pernah ikut kebaktian dia 1x... pas perjamuan kudus, orang2 berlomba2 banyak2an ambil anggur perjamuan (yang udah dikemas di kemasan plastik kecil2 seperti kemasan agar/jelly). 1 orang bisa ambil banyak... bahkan ada yang membentuk warta jemaat yang dipegangnya, digulung2 kerucut seperti yang dilakukan penjual kacang rebus, terus di dalamnya dimasukan air anggur itu sebanyak2nya. mungkin ada juga yang bawa tupperware x ya :-)

    lantas gua ngerasa pendeta & istri pendeta itu kenapa seolah2 jadi bintang utama (artisnya). lihat deh iklan KKR mereka, pasti foto & nama mereka berdua paling gede dibanding inti iklan (yaitu KKR, dll).
    padahal bintang utamanya tentu Tuhan kan...

    oh iya, ada orang yang suka ngomong ke gua, "lu kalo mau punya anak, minta di doain aja sama pendeta abc, dia kalo doain orang, selalu berhasil!"
    ini agak mengusik gua, karena bagi gua, doa siapapun yang percaya dan beriman dan tentunya berkenan dihatiNya, pasti terkabul. ga mesti gua cabut ke pendeta abc dulu baru terkabul... makanya gua ga dateng2 ke pendeta itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya, gue jg tadi bales soal anggur di tempat jelly itu di atas. Shock berat gue Des. Iya tuh, penokohan banget mereka berdua. Udah kayak politikus kampanye. Yang diusung bukan programnya, tapi mukanya yang segede apa tau hahahaha. Tp banyak yg ngefans sih. Beneran ibarat artis mereka mah.

      Gue percaya doa dan usaha. Ora et labora. Bbrp org emang ada yg dikasih 'kelebihan' sama orang lain untuk mendoakan. Tapi kalau sampai mendewakan mereka atau dikit2 bilang ke pendeta A aja, itu udah penokohan banget.

      Delete
  17. setuju bgt ci, ak Kristen tp kdg sedih liat bbrp grj justru keliatan spt haus akan uang,uang dan uang. wkt baca sekilas kesaksian grj ******** yg ada bukanya simpatik justru makin kecewa ma keadaan Grj2 skrg, itu bukanya akan jadi kesaksian yg bawa jiwa2, yg ada malah buat org yg udah anti kristiani bisa makin menjauh . Salah satu Om ak jg sudah anti bgt ama Kristiani skrg, krn dia punya bbrp kenalan pendeta & mrk saling rebut jemaat, uang perpuluhan dipakai buat beli mobil mewah, dll. Pupus sudah harapan buat Om ak buat mengenalkan JC ke dia=(. Ak yakin si ga semua Grj spt ini, pst masih byk Grj yg bnr2 menebarkan kasih Kristus *Aminn*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Dee, exactly. Aku sedih banget dulu pas di US ada kejadian kayak gitu. Mana pendeta Indonesia pula. Jadi students2 diminta untuk kontak ortunya dan sumbang buat gereja, sampai dapat jutaan dolar. Dan pendetanya naik S Class while jemaatnya itu banyak yg msh mahasiswa. Terus dananya dipakai buat bangun 'rumah Tuhan' padahal pendetanya yang tinggal di situ. Sampe lemes bayanginnya. Tp jemaatnya gak brasa. Gimana dong. Soalnya buat mereka, pemimpin mereka emang harus mentereng untuk menunjukkan kalau org yg terdekat sama Tuhan itu hidupnya sukses.

      Delete
  18. Leony, ituu sama ga gerejanya dengan yg mengadakan kebaktian ucapan syukur buat terpilihnya calon nomor 1, padahal yg terpilih yg nomor 2 ?? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fortunately (or unfortunately) beda tuh denominasinya Bertha. Lah kok jadi malah ada dua yang 'ajaib'. Sedih.

      Delete
    2. ya udah kita doakan saja, mereka tak tahu apa yg mereka perbuat,
      di gereja aku juga ada EDC, tapi ga diedarkan di kebaktian lho ya,..ditaruh di TU gereja,
      kan enak kasih per10an gesek, bisa dapat poin, hehe
      btw artikel nya bagus banget lho, great Leony

      Delete
    3. Hi Bertha. Skrg lbh convenient kali ya pake EDC. Hahaha bisa aja kepikiran dpt points. Tp seringkali yg saya suka keki adalah sering banget di bbrp gereja ditekankan banget perpuluhan sampe seluruh khotbah muter2 di perpuluhan. Saya pernah ikutan temen katanya persekutuan oikumene. Ealah muternya soal itu doang. Jangan sampai tujuannya cuma itu aja deh. 

      Postingan yg ini separo curhat sih hahahaha.

      Delete
  19. Thats True Le !! mustinya g kasih postingan ini ke temen g tuh ya , yg dgn bangga kasih postingan yg lu tulis ttg yg lolos maut dr AA . Tp nti dia nyinyir & ribut lagi . ha22
    seneng bgt dgn Quote Paus . Hebring dia ..I

    oh iya out of topic dikit , kemaren g ke Crbn lagi pake Elf yg lu rekomen Happy travel . sipp ! Ths for sharing Le !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah Ven, kalo udah fanatik sama tokohnya, kadang lupa sama Yesusnya. Ntar kl dikasih link ini, temenlu ngamuk2 lagi pake komen anon hahahaha. *inget postingan kmrn*

      Wah sip deh. Semoga lumayan oke ya servicenya. Sama2, seneng bisa share.

      Delete
  20. Gw duluu pernah nyoba masuk gereja itu Le, tapi emang ga cocok. Perjamuan Kudus kayaknya udah ga sakral lagi.. Errr.. Jgn deh, kalo dilanjutin lagi kesannya gw menghakimi yah. Gw termasuk orang yg konversi dari gereja kesukuan ke gereja modern alias karismatik. Digreja itu gw diajarin untuk menginjil, tapi Puji Tuhan dasarnya benar. Mksdnya gak sampe menghakimi jemaat dr greja lain gitu, dan juga ga nyuri domba dr greja lain. jadi penginjilan bener2 ke orang yg belum kenal Tuhan.

    Bener Le, yang terpenting itu Kasih harus nyata. Ngutip kalimat Gus Dur aja "Kalo kamu baik, orang ga akan tanya apa agamamu" kan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gimana mau sakral ya. Di gereja lain naruh roti n anggur aja di tempat khusus. Eh ini ada yang dibagi2 (kadang rebutan) dan bisa diminum kapan aja. Duh iya sih kalo gue terusin bisa2 nanti dibilang menghakimi. Hehe.

      Gue suka banget sama Gusdur dalam pandangannya soal pluralisme. Gue sebagai keturunan Tionghoa jg merasa lebih dihargai saat masa pemerintahan dia.

      Delete
  21. Hai Leony. Aku juga udah nonton youtube soal kesaksian korban yang lolos AA. Trus ngerasa, lho yang ada di pesawat jadi nggak percaya Kristus? Sedihnya lagi mereka mengagung-agungkan perjamuan kudus dan minyak urapan sehingga bisa selamat. Padahal rencana Tuhan beda-beda tiap orang dan kalau udah waktunya mah mau lagi di rumah juga bisa dipanggil Tuhan. Sedih sih karena banyak jemaat yang jadi percaya membabi buta dengan kesaktian minyak urapan dan perjamuan kudusnya, bukan fokus ke Tuhan lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah yang lebih sedih lagi, si minyak urapan sama perjamuan kudus itu malah jadi 'dagangan' si pendeta. Bener yang komen di atas bilang, lama2 tuh pendeta jadi kayak dukun aja. Hadehhh...

      Delete
  22. Kalau bahasan soal Agama memang selalu jadi bahan yang sensitif ya ci. Pada dasarnya semua Agama kan mengajarkan kebaikan, cuma menurut ku orang-orang yang menjalankannya yang kadang suka keliru.
    kalau saya punya prinsip ci, apapun Agamanya, asal orangnya memang menjalankan ajaran masing-masing Agamanya dengan baik, itu sudah lebih dari cukup. Ketimbang ada oknum-oknum yang ngakunya sangat-sangat suci, tapi dalam sikap dan perilaku minus. Itu sama saja mencoreng Agama yang dia anut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menjalankan dengan baik plus mengingat kalau dasarnya tetap cinta kasih. Kadang org suka kelewat ngerasa dia dekat banget sama Tuhan sampai lupa kalau dasar hubungan baik dengan Tuhan itu adalah hubungan yg baik dengan sesama, jadi ujung2nya ngerasa paling benar dan egois. Semoga kita makin sadar akan pentingnya hubungan baik dengan sesama ya.

      Delete
  23. Bu leee, edaan selalu ciamiks dah kalo bikin postingan yang kontroversial macem ini.
    Gw pun akhir-akhir ini rasanya lelah dengan segala berota yang bertubi-tubi setelah kejadian si Charlie itu. Kalau aja kita semua manusia di dunia bisa bergandengan tangan, melupakan segala perbedaan ini-itu, pastinya gak akan ada lagi kelaparan, kemisikinan dan peperangan anatar kita. Cuma mau damai menikmati dunia yang hanya persinggahan sementara ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini curhatan keki Ty, bukan kontroversial hahahaha. Yg kontroversial tuh kesaksiannya. Gue aja ampe geleng2, bak sinetron. Sampe dpt penglihatan dan lain2, tukang ramal aja lewattt...

      Kata suami gue, hari gini masih brantem soal agama, masih ada ekstrimis, sementara di bagian lain orang udah maju teknologi sampe mau ngirim orang ke mars.

      Delete
  24. Jadi korban sepesawat sudah bahagia bersama Bapa di Surga atau dengan Tuhan menurut agama mereka masing masing, sementara yang ketinggalan pesawat (dan ketinggalan di dunia) malah bersyukur karena ga jadi ketemu Tuhan :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia. Pandangan orang soal keselamatan aja udah beda2. Dan gilanya bawa2 nama Tuhan buat jualan denominasi. Capeeeee...

      Delete
  25. Hallo Le, silent reader commented nih :)

    Be honest, sudah lama saya tidak beragama lagi, melainkan bertTUHAN saja. Suka bingung saya kalau ditanya saya agamanya apa :D
    Karena menurut saya, agama apa saja, adalah buatan manusia yang pasti ada kelebihan dan kekurangan. Tidak selamanya Katolik itu salah, dan juga tidak selamanya Kristen itu benar. Demikian juga dengan agama-agama yang lain.

    Menurut saya, ada baiknya kita mengambil sisi-sisi positif dari setiap agama (tanpa perlu meninggalkan komentar negatif untuk kekurangannya) dan juga menggunakan logika saat pemuka agama mulai mendoktrinkan kita dengan menggunakan dalil yang cenderung mempersempit cara berpikir kita (karena Tuhan is Almighty)

    Jadi apapun agamanya, Tuhannya tetap Tuhan Yesus #eh.....jangan dirajam yak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agama itu cuma sarana. Makanya aneh kalo sampe saling memberi negativity kepada agama lain cuma gara2 rebutan jemaat. Dan yang lebih parah menggunakan Tuhan sebagai alat 'jualan'. Sedih rasanya. Pdhl saya yakin Tuhan kita ga akan pernah menginginkan adanya permusuhan. Nah kenapa ya banyam jemaat yang bisa 'dibutakan' sama doktrin2 yang ajaib? Entahlah, mgkn manusianya sendiri sudah kehilangan arah sehingga begitu ada yg bisa menjanjikan sesuatu, langsung ditelan bulat2. Thanks for commenting ya!

      Delete
    2. Ah saya sependapat .. agama hanyalah jalan, tapi masalahnya, banyak yang mempertuhankan agama... sementara Tuhannya malah dicuekin :)
      Orang orang yang begini nih yang gampang dimanipulasi orang jualan.

      Makanya kerjaan paling enak ya jualan tiket .... tiket ke surga.

      Delete
    3. Jualan tiket masuk ke surga, tp itu cuma katanya loh bisa masuk surga. Gak ada garansi pasti masuk kan? Kalau ngga masuk, apa agamanya yg mau diprotes. Balik lagi ke manusianya hihihi..

      Delete
  26. hai ci Leony, salam kenal :) baru pertama x ninggalin jejak di blog cici nii, hehehehe

    ttg kesaksian penumpang yg slamet itu pernah gue baca juga ci en sama kyk cici ya, gue juga ga suka hal itu dijadiin alat buat cari jemaat sebanyak2nya, "jualan" tow apa dink. Yang harusnya jadi kesaksian yg baik & memuliakan Tuhan tapi jadinya malah ngelantur.
    setuju lagi ci kalo agama yang beda itu harusnya ga dijadiin suatu masalah besar, harusnya bisa ngerti en hormatin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Dewi, makasih udah ninggalin jejak hehe. Begitulah kalau Tuhan akhirnya dipakai sebagai komoditas. Dijual namanya untuk jaring jemaat dan ngerasa kalau agamanya paling benar. Pdhl semua tujuannya sama, Tuhannya juga Tuhan yang baik dan mencintai seluruh umatnya.

      Delete
    2. masama ci ^^
      betullll, kalo uda begini logika perlu dipake bgt buat filter mana yg bner/ga ato yg baik/ga, soalnya jaman lama2 uda mulai eda. sgala hal bisa dilakukan demi kedagingan (-____-)

      eniwei, main2 ke blog pingiwed.wordpress.com ya ci, thanks before :D

      Delete
    3. Udah main ya ke blog kamu Dewi a.k.a penganten baru hihihi.

      Delete
  27. gua pernah ke gereja itu diajak temen, dan langsung ga sreg... dan emang ngomongin agama tuh sensitif banget... makanya gua nyari suami yang seiman... untung ketemu calonnya, di gereja yang sama pula hahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mel. Kalo dari pacaran aja misalnya udah ribet soal agama atau menyepelekan soal agama, bisa2 ke belakangnya pas mau gedein anak repot. Agama bukan mempersatukan malah bisa bikin perdebatan.

      Delete
  28. gua juga liat di youtube ada gereja yang melakukan itu le....suruh umat yang selamat kagak jadi naek air Asia yang jatoh itu untuk bersaksi...astagaaa...gak abis pikir ya. Kalo udah takdir Tuhan mah yaah gak usah naek pesawat juga bisa meninggal kapan aja....aneh-aneh aja emang dunia ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Disponsorin pula ke Jakarta untuk bersaksi di gedung besar, padahal mereka dr Surabaya. Emangnya mati itu = krn org pendosa ya? Kasian banget sesama pengikut Kristus yang jadi korban.

      Delete
  29. Salam kenal Leony ��
    Ngomongin gereja ******** jadi inget pas suami aku dateng ke syukuran big boss nya yg kebetulan dipimpin si pendeta tsb. Trus bener kaya komen2 di atas, si pendeta itu bagi2 minyak yg dibilang 1 tube kecil itu harganya 60 juta. Hmmm... ga mudeng, dongo trs garuk2 aspal... Speechless

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga! (walaupun saya bingung kenalannya gimana soalnya anon hahahah). Wah jadi beneran ya tu minyak urapan diperjualbelikan? Soalnya kayak ada kebanggaan gitu kalau bs punya minyak urapan di rumahnya. Ini mah ujug2 keselamatan cuma milik yg ada duit dong. *garuk2 ketombe - soalnya sayang kuku kl aspal*

      Delete
    2. Hehehe... Sorry. Selama ini kali baca2 blog ga perna komen, jadi gaptek makanya anon gini. Topiknya menarik bgt sampe pengen komen juga

      Delete
    3. Halo Ricca! Iya nih, ternyata jadi mayan rame. Gpp deh, saya juga jadi banyak belajar dari komen-komen yang dateng. Thanks for commenting!

      Delete
  30. Hallo Leony,

    Salam kenal, aku Rouli. Sering baca blog Leony tapi baru sekali ini ninggalin komen, karena postingan ini pas banget dengan yang aku rasakan. Aku juga lihat video kesaksian itu, dan jujur, aku sebel banget denger tuh kesaksian. Yang langsung terpikir, gimana coba perasaan keluarga korban air asia itu, kalau mereka dengar tuh kesaksian? Harusnya kan kesaksian itu menguatkan orang lain ya, menginspirasi orang lain, memberi semangat, tapi kalau kesaksiannya kayak yang aku lihat itu, bukannya menguatkan, malah bikin bete sih.

    Dari kasus bikin kebaktian biar capres no 1 menang aja aku udah sebel banget, eh terus tambah lagi ini. Bikin malu Kristen banget sih ini mah. Aku Kristen, percaya apa yang aku yakini, tapi bagi aku, ngga bangetlahhhh memaksakan ajaran agamaku ke orang lain.

    Pertama kali komen kok panjang benar. Postingan yang bagus, Leony, mantap!

    Rouli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Rouli, salam kenal juga. Seneng kok dapet komentar panjang dari kamu. Saya juga kalo nulis komentar suka panjang hahahaha. Aku sebagai umat Kristiani (Katolik kan bagian dari Kristiani juga toh) ikut merasa malu dengan kesaksian tersebut. Bukannya kenapa-napa, apa kata orang non Kristen nanti soal orang Kristen pada umumnya? Kesannya kok egois banget. Di sisi lain, yang 'tertutup matanya' juga banyak dan merasakan kalau kesaksian tersebut spektakuler (kayaknya seperti yg diharap pendetanya yaitu orang jadi terkesima). Entahlah... bingung mau komen apa lagi.

      Delete
  31. halo mau komen ya, iya gw suka keganggu kalo kematangan rohani diukur dgn hal2 duniawi/daging.. sebenernya sih gw ga masalah orang laen mau percaya gaya apa aja terserah aja toh gw ga bisa maksa keyakinan gw, tp kalo udah mempublikasi memakai "merk" Kristen ya gw mulai keganggu.. patokan gw kalo mo pake merk itu harus alkitabiyah kalo ga mending diem aje :)

    Terus ttg mengInjili dgn gaya Bible bashing, itu jg sangat tdk efektif malah kdg merusak, kan mesti knock and the door will be opened unto you, kan orgnya yg mesti ngetok dulu, ga bisa main paksa macam suruh org minum pdhl tidak haus.. ha ha ribet jg analogi gw..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Mawar! (Biasa ditulis, Mawar, bukan nama sebenarnya hahahahah). Nah itu dia yang mengganggu, karena mereknya itu, bisa jadi menggeneralisasi seluruh umat Kristiani. Yang ngga suka sama umat Kristiani, bisa tambah sebel kali sama cara seperti itu. Kitanya aja yang Kristiani sebel banget. Kalo menurut gue, proses mencari Tuhan itu ngga mudah. Orang mesti punya "pengalaman" iman dulu, baru dia bisa ngerasain.

      Delete
  32. Bener kata loe, Le.
    Yah, jangankan dengan yang berbeda agama, dengan seiman seagama aja, kadang ada ajaaa yang diperdebatin.

    Curcol nih, pengalaman gw sendiri dengan yang seiman sama gw.
    Nah, ada contoh temen gw yang kalo abis ngaji, abis puasa Senin-Kemis, pokoknya intinya seringkali abis ngerjain ibadah apalah, dia suka ngasih tau ke temen-temennya.
    Kan beberapa minggu gw suka lari malem tuh kalo malem Jum'at.
    Eh, gw dibilang " Malem Jum'at kok malah dipake buat lari sih ? Bukannya dipake buat Yasinan ?? "

    Kesannya walopun gw berjilbab, gw imannya cetek bener dibanding die ye. Sementara die sibuk beribadah, gw malah mengejar duniawi (lari demi #menujuVictoriaSecret2015).

    Lah, beneran deh gw serba salah.
    Ntar gw bilang " Woi, gw lari tuh setelah gw buka puasa. terus karena puasa, gw gak makan siang jadi istirahat gw pake satu jam full ngaji, makanya malemnya gw bisa lari " ntar gw dibilang riya'.
    Ibadah kok pamer-pamer...
    Tetep aja gw disalah-salahin juga. Hahaha...

    Gw juga lelah. Belon lagi yang di Fesbuk saling menyerang soal agama. Seiman pulak. Hedeeeh.
    Jadi mending meningkatkan keimanan kita sesuai kepercayaan kita masing-masing aja lah. Biar Tuhan aja yang nilai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal ya Ndah.... #menujuVictoriaSecret2015 itu juga ibadah loh. Kalo suami happy, bukankah itu ibadah yang luar biasaaa? Hihihihi... Anyway, kalo sama Victoria Secret ga usah pusing. Ukuran lingkar maupun cupnya banyak yang raksasa, lebih gede drpd ukuran Indonesia hahahaha. *salah fokus*

      Gara-gara kampanye pilpres kemaren, sesama umat beragama sama aja bisa kepecah belah kayak kucing sama anjing, gara-garanya sih menurut gue karena seringkali tindakan politik diatasnamakan agama! Dikira alat kampanye kali. Ada yang unfriend-an gak di FB? Gue aja diunfriend cuma gara-gara bilang, "Udalah gak usah ribut2..." --> Langsung dicap lawan hahaha.

      Delete
    2. Gw yang meng-unfriend, Le.
      Ada sebagian gw unfollow biar gak baca statusnya.
      Bukan gw PRO Sampe Mati sama salah satu kandidat lho ya.
      Tapi gw mo mengejar resolusi gw tahun 2014 kemarin : mengurangi nyinyir. Lah pegimana bisa tercapai target gw, kalo godaan buat nyinyir, bikin hati aura negative, ada di depan mata setiap kali gw buka FB.
      Mendingan gw menjaga hati. *iye, tumben gw agak bijak dikit...hahaha*

      Delete
    3. Jagalah hati jangan kau nodaiii... *kebayang tampang Aa Gym*

      Kalo gue sih sudahlah gue nyinyir2 keki yg penting kagak musuhan dan tetap bersaudara. Kadang gue nekad sih pas di jaman kampanye negur bbrp org yg suka share article dr web macem pkspiyupadi atau voaismiaziz (keduanya nama samaran). Bukan negur kalo orgnya yg salah, tp ngasih tau kalo beberapa web seperti di atas itu memang diciptakan sbg web provokasi. Paling gue yg dinyinyirin balik.

      Delete
  33. Gue paling nggak suka sama orang fanatik, dalam bentuk apapun ya. Termasuk dalam urusan keyakinan. Buat gue agamaku agamaku, agamamu agamamu. Gue nggak pernah dan nggak akan pernah ajak-ajak orang masuk ke Gereja gue, tapi dulu pas sekolah (karena sekolah Kristen), sering banget gue diajak ke Gerejanya mereka.

    Adik gue beberapa tahun terakhir agnostic, padahal dulu dia aktif jadi misdinar. Gue sih nggak pernah komen soal hal ini, walaupun nyokap udah ribut suruh gue ngomongin adek gue, tapi menurut gue dia udah dewasa sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Termasuk urusan keyakinan. Itu urusan pribadinya dia sendiri.

    Gue nggak peduli orang lain mau sholat, sembahyang pake hio atau nyembah berhala sekalipun, yang penting dalam keseharian itu orang gimana. Apakah mencerminkan ajaran agamanya, atau malah sebaliknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo di sekolah emang ortu juga udah ttd consent form kan, kalau masuk ke sekolah dengan agama tertentu, ya harus mau ikutin pelajaran agama dan ikutin ke tempat ibadahnya juga. Temen gue yang muslim dan sekolah di sekolah gue dulu yang Katolik, malah tambah rajin sholat karena dia mengerti indahnya perbedaan itu.

      Sama Ngel kayak Om gue, dulu aktif di Katolik bahkan jadi ketua wilayah. Pas dia pindah agama, kita juga gak terlalu musingin. Kita lebih pusingnya pas dia maksa keluarganya pindah agama dengan bilang kalau keyakinan kita bodoh. Who the heck are you? Pendetanya ngajarin apa sih? Hehehehe...

      Delete
  34. Leleee..

    Salut ih berani nulis postingan yang otokritik agama dan pemeluk agama kita sendiri. Gak takut dibantai Le? :D

    Numoang curcol ya. Dulu gue pernah juga tulis postingan yang gue maksudkan sebagai otokritik ke agama gue sendiri, especially ke beberapa penganutnya yang gue liat mulai losing grip. Lbh pentingin ritual dibandingkan memperkuat iman. Gampang mengkafirkan sesama pemeluk agamanya yang gak sejalan sama perspektif dia ttg agama.

    Eeeh gue dikata-katain macem-macem. Bahkan di postingan blog kedua gue kan mencoba membedah lagi, sapa tau belum jelas. Trus ada yg komen gini 'Makanya Mbak, kalo mau kritik orang, liat diri sendiri dulu udah bener apa belum."

    Yaelah, padahal gue kan menulis itu bagian dari mengkritik agama gue sendiri. Yang artinya, gue lagi mengkritik diri sendiri. Ngerti gak sih tuh orang?

    Trus gue jadi inget, kemarin temen gue ada yang share tulisan otokritik ttg agama X di FB. Isinya lucu dan beberapa orang menanggapinya dengan paham. Tapi tetep lho ada yang marah karena menganggap temen gue (yang memeluk agama X itu) sedang menghina agama sendiri. Yang paling konyol, ada umat agama lain yang fundamental, ikut share link itu dengan komen "kasian umat agama X, pada nyesel pilih agama itu". Laahh gak ngerti bahasa satir Mz?

    Bener katalo, agama itu isu sensitif banget. Di Katolik yang tergolong minoritas aja bisa sensitif, gimana di Islam yang mayoritas di sini. Suka sebel gue deh jadinya. Padahal kalo mau maju, sebagai umat yang (ngakunya) beragama, kita harusnya be open-minded ya bila ada kritik/masukan. Kalo kritiknya asbun, mungkin boleh marah. Tapi kalo kritik membangun, ya ditampung dong. Kan demi kita-kita juga :)

    Btw ini Ira @irrasistible. Gue gak bisa lho komen di lo dengan masupin nama blog gue. Aya naon ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo sampe gue dibantai Ra, ya udah lah, seperti yang lu tulis di bawahnya, berarti orang-orang yang membantai lupa sama inti dari jadi umat Kristiani itu sendiri. Yesus aja habis-habisan mengusir orang2 yang jualan di Bait Allah untuk keuntungan pribadi, padahal mestinya bait Allah itu sarana berdoa. Masak gue kritik orang "jualan" atas nama agama kagak boleh hahahaha. Siap deh gue sama resikonya.

      Kayaknya gue tau tuh Ra yang tulisan otokritik agama itu. Temen gue langsung WA gue kasih tau kalo tulisan di blog gue ini agak mirip sama yang orang tersebut tulis (padahal gue gak inspired by him hahaha, inspired by Air Asia tragedy kalo gue), tapi gue punya lebih alusan. Mungkin karena yang sono cowok kali ya, jadi lebih cuap2 dan dia lebih paham situasi karena bagian dari Kristen denominasi. Bener loh gue sedih baca komennya ada yang nulis, "Anda itu bukan orang Kristen, anda tuh ngga ngerti Kristen. Kalo berani email saya sini kita bicara soal kekristenan." GUBRAK...

      Iya Ra, masuk kok komenlu dengan nama blog lu. Wordpress emang suka ciong sama Blogspot. Yang penting kitanya gak ciong. Cup cup mwah!

      Delete
  35. Ci Leonyyy.. Duh mau komen ni tapi banyak banget yang mau dikomenin.. Habis baca post dan seluruh komennya nih.. Hihi.. Pake point aja deh komennya di bawah.. Sekalian cerita :p
    Tapi satu hal dulu deh.. Setuju banget sama cara pikir cici! :D

    1. Menurutku, agama itu adalah panduan hidup dan moral seseorang ya..? Dan orang itu musti merasa damai dan menjadi orang yang lebih baik di dalam keyakinannya.. Hehe.. Menurutku atas dasar itu kita ga bisa maksa2in orang.. Apalagi kalo jadi ga damai orangnya :) I could be wrong, but in my own understanding, if someone was a better and more peaceful person when he/she's atheist, rather than when he has a religion, what's the point? Ini personally cara pikirku aja hehe..

    2. I'm Buddhist with a Catholic background (SD-kuliah di skolah katolik..hehe) (Note: bukan yang ke kelenteng2 pasang hio aja dan Buddhist KTP, karena BT nya orang2 kebanyakan ngeliat Buddhist itu tipikal yang kayak gitu.. *sigh*) Aku belajar filosofi nya dan juga meditasi karena merasa damai dengan itu. But formally, I'm Christian karena aku baru dibabtis untuk dinikahkan di gereja suamiku. Jadi sekarang tiap minggu aku ke Gereja, mendengarkan kotbah pendetanya.. Dan untungnya gereja yang aku datengin ini ngga menyimpang sama skali yah ke ajaran utamanya.. Cinta kasih.. kalo ga mah, cici bayangin aja dah pasti hengkang jauh2 akunya..hehe..

    3. Karena background nomor 2 itu, topik agama dah jadi topik paling heboh sepanjang perjalananku sama ex-pacar (sekarang suami) dan kita berdua bener2 banyak belajar dari problem2 itu. Hehe.. Mau quote yang aku suka dan setuju dari tulisan cici. "Sayangnya, selama ini, banyak yang kelewat ngerasa vertikal itu yang jauh lebih penting, akhirnya sampai menutup mata hati dan lupa dengan yang horizontal" How truee is that! Aku pribadi melihat, relasi yang kita punya secara vertikal bisa tercermin dari ekspresi kita secara horizontal. Aku suka bete sama orang yang *well, ibadah doank tapi ke sesamanya ga bantu sama skali dan cuek bebek. Nyusahin iya. Sigh.

    4. Komen cici ke salah satu reader, tentang komen suami yang kita masih aja bahas2 isu agama, di negara luar sana orang udah ciptain roket ke mars. Iya bangett.. Setuju dan kocak aja ya. Agak miris juga.. :p

    5. Yang ini mau protes nih *curcol*. Knapa ya rasanya kok ga adil, mereka yang selalu bilang Buddhist penyembah berhala, eventhough they know none about it tapi mereka "memberhalakan" minyak urapan. Cuma aja satu bentuknya patung satu bentuknya minyak. Padahal mah sebenernya itu salah total. Patung itu, seperti yang ci Le bahas cuma sebagai sarana berdoa aja, kalo di sini sebagai sarana "instropeksi" diri dan berlatih supaya bisa menjadi seperti Sang Guru, The Buddha :) Sama skali ga nyembah berhala ya dan bukan "minta" ke patung *praktek yang benernya, but I admit masi banyak orang yang bener2 "minta" gitu*

    Last but not least, I really adore Pope Francis alsooo! Suka cara berpikir dan tindakannya. Shows what true compassion is :)

    Aku suka juga quotenya Dalai Lama "My religion is very simple. My religion is kindness."

    Maaf panjanggggg banget komennyaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak apa2 kamu komen panjang. Kalau perlu kamu bikin blogpost soal ini hahahaha. Sebenernya saya rada nekad dikit sih, udah siap deh dibilang ngehina agama sendiri. Padahal maksudnya bukan mengjina agamanya ya, tapi mengkritisi bagaimana orang dengan mengatasnamakan agama, bisa melegalkan segala sesuatu untuk kepentingan pribadi, atau untuk hal yg menurut dia benar di mata Tuhan. Pdhl itu menurut dia doang.

      Ada loh org yg di gereja kalau doa sampe nungging2, aktif, tapi pas keluar ngatain atau gossipin sesama jemaat. Malu ceuuu... makanya saya ksh link juga soal tulisan saya sebelumnya mengenai hipokrasi tsb. Mengecap diri pny agama, bukan berarti pasti baik. Gak harus beragama utk jd org baik. Aku jg ngefans sm Dalai Lama. Pope Francis dan Dalai Lama ini adalah org2 yg mendobrak tradisi kaku di kepercayaan masing2. Yg membuat org sadar (kalo orgnya mau sadar) bahwa cinta kasih adalah hal yg utama.

      Delete
  36. Hi Leony,

    Gue pernah ngalamin sendiri pas kuliah. Ada umat agama x yang getol banget cari 'rekrutan'. Mereka keliling kampus, modusnya nyebarin undangan ke orang2 buat dateng ke acara mereka yang udah jelas isinya pasti bahasan tentang agama mereka dan ada unsur ibadahnya. Ngga kurang aneh apa? Cenderung maksa lho orang2 ini. Gue dulu udah nolak masih ditempel terus, sampe gue cabut pergi juga diikutin terus, kekeuhnya juara pisan.

    Kalo mau sharing kebaikan sih boleh banget, banyak cara yang positif juga kan, ngga mesti berkedok event agama juga.

    Di agama gue juga ada juga kok Le model gini. Ceramah terus isinya ajakan ngedukung calon dari partai anu. Ceramah tentang sedekah, abis itu ngasi wadah buat nyumbang tapi jumlahnya ditentuin minimal berapa, aneh banget ini. Paling dodol yang pernah gue denger sendiri itu, khotbah jumat di masjid sebelah rumah yang notabene speakernya kedengeran kemana-mana dan topiknya ngomongin agama lain secara negatif aja. Aposeh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Soalnya Nyun, ada beberapa agama yg kayak memberikan 'reward' kalau kita bisa jaring domba. Jadi segala cara dilakukan, bahkan termasuk menyakiti kepercayaan orang lain yang penting tujuannya tercapai. Sayang banget deh karena agama itu kan sesuatu yang personal. Ibaratnya kayaj kisah Siti Nurbaya, dipaksa kawin sama Datuk Maringgih oleh ortunya. Mungkin ortunya dpt reward tp si Sitinya gimana? Hehehe.

      Kalo soal nyampurin agama sama politik, sereeemmmm... apalagi pas masa kampanye kemarin. Dan terus terang maluuu euy. Dianggep umat Kristiani kok kayak begitu. Gak menjunjung tinggi demokrasi.

      Delete
  37. Haii cii..

    Buat aku pribadi, setuju sama ci leony, Semua agama itu baik adanya. Gak ada juga kan agama yang ajarin kita untuk terus berbuat jahat, mencuri, dll.. Cuma memang pada dasarnya semuanya balik lagi ke diri masing2 pribadi dan KASIH itu bener2 ada gak didalam hati kita.

    karena memang yang terpenting dari semua ajaran agama memang kasih. Kasih terhadap Tuhan dan kasih terhadap Sesama (Vertikal dan Horisontal). Bagaimana kita bisa mau mengasihi orang lain, kalao kita belum menerima Kasih yang dari Atas. *kurang lebih kaya gitu*, atauuu.. Bagaimana kita seolah2 kenal sama Tuhan, tapi hidup kita aja gak mencerminkan Kasih.

    Jujur, gereja aku juga mengajarkan untuk "mengajak" orang yang belum percaya, tapi tidak dengan memaksa "Ayo lu harus ke gereja, kalo kaga masuk neraka loh". Aku cuma bisa bawa nama2 mereka ke dalam doa dan ceritain kasih tuhan, dan selebihnya biar Tuhan sendiri yang bekerja di kehidupan pribadi mereka.

    Aku belum pernah ke gereja yang ci leony bilang, tapi aku sering denger kalo mereka "mendewakan" minyak urapan dan anggur". belum lagi sesama pendetanya bisa saling menjelekan. *ampun deh*.

    Hihihi.. maap yah kalo panjang. wkwkwkw..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak usah minta maaf kalo komennya panjang hihi. Yang penting kan tujuannya baik.

      Kalo soal mengundang org ikut masuk agama kita, sebenernya caranya sederhana sih. Berbuat baik, kepada siapapun tanpa memandang SARA. Jadilah orang yang penuh kasih. Walaupun Gusdur bilang 'Kalau engkau baik orang ga akan tanya agamamu' tetep aja orang akan recognize kalau kita mengamalkan kasih.

      Delete
  38. kalau gw bilang yang salah manusianya, kadang nih (banyak) tmn gw dari katolik pindah nyebrang udah gitu getol ngajak pindah ceritanya menarik domba *kenapa gak ke New Zealand aja byk domba wahahaah* trus jelek2in katolik dimulai dari bunda maria, salib yang ada Yesus, dll padahal dirinya mantan katolik. Yang sadis gw nonton film Harry Potter katanya nama gw udah masuk buku besar iblis ditulis Felicia hihihi...taunya pas married eh di katedral juga hahaahah *balik lagi entah atau pasangan yg katolik* tapi gw berasa lucu yg dulu segitunya getol dan tarik domba masa bisa pemberkatan di katedral *sampe2 gw agak anti sama ini aliran* taunya ada temen lain aliran ini sifatnya nggak begini beda banget dan gak narik2. Makanya balik2 manusianya

    Problem utama umat katolik pindah, ketika mereka berbeban berat, susah, sedih, lesu, depresi dengan misa yang ngantuk dan membosankan lagu2 yah begitulahh tiba2 di sebrang disambut, ada usher, dianggap keluarga, problem selesai makanya pada langsung merasa "ini dia yg bener" gw berasa damai, gw harus cari domba2 supaya selamat nahhh trus terlalu alkitabiah sampe2 gw bilang (maaf) gak masuk logika hihihi yang dari ngoceh baptis percik gak sah sampe menyembah patung maria intinya kalau pindah agamanya baru selamat, padahal kalau mereka mau yg gak bosen kaya misa di katolik juga ada wadahnya, mereka bisa ikut yang karismatik kok yg gw akui untuk puji2an dan masuk penyembahan ada pembicara lebih hot tidak mgantuk kaya misa biasa haahha


    padahal kalau dia bener2 pengikut Kristus sih harusnya nggak begitu yah yang penting menjalankan seluruh ajaranNya dan menjauhi laranganNya sesimpel itu dan balik lagi hukum kristiani yaitu cinta kasih yang penting mau agama apapun tapi bisa toleransi dan TIDAK menjelek2an agama orang lain baru bener. Kadang gw suka sedih liat mantan temen2 yg tadinya katolik hihihi padahal gak apa2 juga mereka pada pindah kan kebebasan beragama hak setiap orang tapi yah balik lagi point atas jangan narik2 orang mendingan tarik layangan atau tarik tambang... yukkk

    tumben komen gw bermutu biasa ngasal *habis keki keseringan dioceh2in macem2 udah ky yg ngoceh pada pakar aja* gw juga gak ahli makanya diem2 aja (afal ayat alkitab? tentuu tidakkkk) huahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha... ujung2nya kalo ketemu calon pasangan yang Katolik, kan kudu pilih mau nikah di gereja Kristen atau gereja Katolik. Blm tentu loh pindah lagi jadi Katolik. Kan cuma gereja Katolik yang mensahkan pernikahan beda agama. Hanya pemberkatan, bukan sakramen.

      Nah itu dia, banyak yg pindah agama terus jelek2in agama lamanya. Contoh ada artis inisial TB, dulu Katolik, trs pindah muslim, eh jelek2in Katolik bilang Injil ga lengkap (gue denger sendiri dia ngomong di tv). Habis gitu cerai dr suami yg Muslim, nikah lagi sama suami yg Kristen, eh pindah ke Kristen. Terus skrg cerai lagi... ampun dahhh... maen2 aja terus.

      Sama. Mau diadu Alkitab sih gue bener2 ga apal deh. Gak bakat jd penginjil hahahaha.

      Delete
  39. aihhh jangankan yang bersebrangan jauh gitu ya.. ini Konghucu sama Budhha aja bisa berantem soal tarik2an umat loh disini... saling membenarkan bahwa mereka masing2 adalah benar, yang lainnya salah...gw juga kaget.

    btw yang paling gres mah, waktu bawa tour kemaren ke bangka.. 1 bus itu orang2nya ada yang beda agamanya.. gara2 guide lagi cerita soal sejarah kelenteng (karena objek yang akan dituju berikutnya itu kelenteng), eeehh ada yang berdebat sesama mereka gitulah..akhirnya berantem. aiyaaa....

    gw mah yang penting hidup damaiiii aja lah... heheeh :) soalnya ga suka kalo pake alasan2 agama gitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woahhh... ternyata selain bermasalah sama makanan yg bikin ribet (iye gue baca hahaha), ternyata tuh rombongan brantem juga soal kepercayaan? Ckckckckck... 1000 kali.

      Eh iya, pas gue ke Holyland, ketemu rombongan tour R*tz yg harganya emang rada ekonomis tp sekali bawa rombongan ampir 100 org. Terus mereka kan dibagi 2 bus. Yg jemaat Kristen milih desek2an sampe 70 org satu bus dan follow pendetanya instead of gabung di bus satunya sama 30org yg Katolik n bawa romo. Parah abis gak sih? Pdhl di Tanah Suci loh!! Gue denger ceritanya mpe geleng2. Mana katanya brantem2an. Yg Katolik blg.. biarlah, kl mereka ga suka sm kita, kita duduknya lega. Hahaha. Parahhh...

      Delete
  40. as always, postingan lu mantap banget le.. tajam, dalem, smart, 'kena' banget :) jadi penasaran sama gereja itu dan pendetanya *ketinggalan berita* abis ini googling ah ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tajam setajam silet ya hahahaha... yang penting isinya gak gossip kayak infotainment deh ya.

      Lu masukin aja keyword kesaksian Air Asia. Tar muncul deh artikelnya dan ada youtubenya jg.

      Delete
  41. Tema postingan ci Le kali ini mantep hehehe

    Agak curcol yah ci,aku sendiri agam Buddha tapi suami Kristen. Dari awal aku udah sharing ke dia,agamaku yah agamaku,agamamu yah agamamu
    Intinya semua agama mengajarkan kebaikan.
    Aku juga punya pikiran sama kaya ci Le sama fanny, buat sebagian orang patung dianggap berhala padahal itu sarana kita berdoa aja. Buat aku Tuhan itu satu yah Tuhan, agama cuma ajaran.
    Aku juga pernah ke gereja yang ci Ke bilang dan jujur kurang suka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ren. Nanti anak2 biar dikasih kebebasan aja ya ikut papa atau mama yg penting di jalan yang benar dan mengamalkan kebaikan ya.

      Gak penting agamanya apa yang penting sikapnya. Lagian cari jodoh itu agama kan cuma salah satu dari faktor penting. Kl seagama tapi kasar buat apa?

      Delete
  42. hallo Ci Le.. emang kalo topik agama paling rame.. haha.

    Setuju ama postingan Cici, Kalo kata Gusdur orang gk bakal peduli apa agama kita ketika kita berbuat baik.. Miris emang yah Ci jaman sekarang.. Sesama Pendeta aja bisa saling lapor melapor sampe ke ranah hukum.. malu banget kayaknya.. huhu, yang penting emang KASIH nomor satu.

    Udah comment segitu aja.. hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak selalu paling rame sih Tiana. Tp kebetulan ini aktual banget dan baru kejadian. Makanya jadi rame hahaha.

      Nah itu, kalo pendeta aja pada berselisih, yang dicari tuh apa sih? Malu2in dan bikin jemaatnya bingung aja.

      Delete
  43. halo leony, salam kenal ya.. tulisan kamu bagus deh, dan sebagai umat dari agama lain saya lega sekali kalau kita sebagai generasi skrg masih bs berpikiran sama terutama soal "agama". Di agama saya pun jg mengajarkan "agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku" yg artinya mestinya kita bisa hidup berdampingan tanpa harus menjatuhkan satu sama lain. tapi sedih ya saat ini masih kental sekali untuk menjelek2an agama lain (dan suka dtg dr pemuka agama dgn alasan yg ga masuk akal sama sekali). lebih sedih lagi kalau melihat figur orang tua di keluarga kita menelan bulat2 informasi menyesatkan ini. apalagi sm komplotan yg suka bikin aksi premanisme tp mengatasnamakan agama hhh nyebelin! rasanya pgn bungkusin mrk buat diangkut ke negara yg lg perang. anyway, mudah2an generasi kita dan anak2 kita bisa menjadi generasi yg lebih pintar dalam menerima informasi dan hidup damai berdampingan ya :) supaya negara ini bisa fokus ngerjain hal lain daripada ngerusak satu sama lain -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah benerya Nila. Orang negara lain udah bisa bikin pedawat ulang alik, sementara kita di sini masih stuck dengan premanisme, pemboman, chauvinisme. Ampun dehhhh...

      Aku pernah nulis soal orang yang sudah tua dan punya pikiran yang jelas2 salah terlepas dari dipengaruhi orang atau tidak, tetap akan ngerasa diri mereka benar demgan alasan mereka lebih banyak makan asam garam. Repot deh kalau sudah begitu.

      Delete
  44. iihhhh tulisan u baguss bangettt ttg ini.. Bahasan topik yg sgt sensitif tp u mengemas nya dgn apik !
    Stuju banget agama itu cm sarana menjalin hubungan dgn Tuhan kita. Buat gw, gw prefer berteman dgn org yg ngakunya kafir tp dia tau banget berbagi kasih dgn sesamanya, dibanding org yg rajin bgt ke gereja tp tingkahnya sebaliknya.. Buat gw, agama itu hubungan kudus yg private, sama privatenya kaya hub suami istri, jd cukup berdua aja yg tau, ga usah diumbar2 apalagi utk kepentingan komersial yg ga ada hub-nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibalut curhat, Live. Soalnya gue keki luar biasa org bisa ada memanfaatkan situasi duka buat 'jualan' agama. Sedih aja liatnya. Exactly, kl hubungan suami istri diumbar rasanya jg gak pantes banget. Jadi inget postingan lama gue yg dasar keong haha.

      Delete
  45. lagi jalan2 ke sini nyari referensi jalan2 eh tau-tau nemu posting ini. standing ovation. aku merasa disuarakan sekali deh karena suka ga tahan juga liat orang2 yang katanya beragama tapi kelakuannya nggak mencerminkan apa yang dikoar-koarkan. buatku yang penting mengimani dengan sungguh-sungguh, bukan sekadar kelihatan 'beriman'.

    ah tapi siapalah aku, jarang ke gereja juga. ntar dibilang sok tau lagi. hahahaha!

    tapi bravo, Leony. love this post so much!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Miundddd... thank youuuu.

      Topik tulisan gue emang cukup random hwhahaha. Yg ada di otak diutarain aja biar kagak mangkel walaupun kadang gemeteran pas mau pencet post hahaha. Apalagi soal agama. Tp gimana dong, batin bergejolakkkk.... post aja dah.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas