Tiga Tahun Bersamamu

Tiga tahun berlalu sejak kita menikah, rasanya masih sama apa sudah beda? Kalau dijawab masih sama, saya kok yakin gak mungkin ya. Pasti rasanya udah beda. Bedanya apa? Saya merasa cintanya jauh lebih dalam, bukan cuma dari perkataan dan perbuatan yang kelihatan, tetapi lebih kepada perasaan yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Saya dan suami bukan tipe orang yang suka mengumbar-ngumbar kemesraan, apalagi yang namanya PDA (Personal Display of Affection) di social media, dengan bilang I love you ataupun kirim-kiriman perkataan cinta, atau pasang foto mesra. Kita berdua adalah pasangan yang sangat logical, dan buat suami saya untuk jadi orang yang romantis, saya tau banget usaha dia seperti apa. Saya sendiri juga sama, nggak bisa nulis kata-kata mesra. Buat saya hal yang romantis itu adalah saat saya masak, dan suami saya bilang masakannya enak, sampai dia nambah. Sederhana dan cetek banget. Tapi itu menghangatkan.

A week ago, during a lunch with my bridesmaid, she asked me a common question "Selama nikah, kalian berdua suka berantem nggak sih?" Ya kalau nikah nggak pernah berantem itu, menurut saya malah aneh! Jadi ya tentu aja kita pernah brantem. Pernah berantem besar ngga? Nggak pernah! Bener tuh? Bener! Kok bisa? Kuncinya ya jangan menjadikan masalah kecil menjadi masalah yang besar. Percaya atau ngga, kesel saya yang luar biasa ke dia adalah, saat dia nggak mau ngalah kalau nyetir, dan nggak rela dipepet orang. Orang yang mepet dia itu suka dia pepet balik, dan itu saya nggak suka. That's the only thing about him that made me angry. Keselnya brapa lama? Ya nggak usah lama-lama. Yang jelas saya inget kalau marah nggak boleh dibawa ke ranjang. Jadi kalau kita marah-marah kecil, apapun mattersnya, sebentaran juga sudah lupa, dan kita memilih untuk fokus ke hal lain yang lebih penting.

Kalau berantem yang disebabkan orang lain pernah nggak? Kalau ini, saya nggak pernah sebut berantem karena ini bukan antara saya dan suami. Saya sebut ini diskusi, karena puji Tuhan sampai saat ini, dalam menghadapi suatu problem dari luar, kita berusaha jadi satu team yang solid. I want to be a good wife and a good mother, and he wants to be a good husband and a good father. Sebagai contoh, saat saya sedang stress menghadapi sesuatu, saya terkadang sampai nangis karena nggak tau harus bagaimana. Kalau suami saya bukan suami yang baik, dia bisa saja marah ke saya karena dia pulang kantor sudah capek, eh masih saya curhatin lagi dengan hal-hal yang di luar kuasa dia. Tetapi yang dia lakukan adalah, dia dengerin saya, dan yang terpenting, dia ada di sisi saya. Prinsipnya adalah: we're in this together. Dialah yang bikin saya tau limit saya sendiri sebagai manusia, demikian juga sebaliknya. We know each other better everyday, and we are very ready to criticize each other if we think one of us is not right, without getting into fight. Dan itulah seninya menikah.

Jadiiiii.... hari Rabu minggu lalu itu perayaannya gimana?

Hari itu, kebetulan mama saya pas lagi nginep di rumah, jadi suami usul, kalau ini adalah kesempatan yang baik untuk: Nonton ke bioskop!! Abby ada yang jagain, kita tenang ninggalinnya. Believe it or not, the last movie that we saw in the theater was Wolverine, back in August 2013. Mana jelek lagi pilemnya! RUGI! Hu hu hu hu... jadi kali ini, berhubung ada kesempatan, kita nonton film yang sudah pasti keren, yaitu Interstellar, dan kita milih jam yang paling malam, 21.15.

Suami saya, biasa sampai rumah pukul 21.00, tapi hari itu special, walaupun macet melanda karena hujan rintik-rintik, tapi dia usahakan sampai rumah secepatnya. Sebelumnya dia udah ngeluh kalau jalanan macet, jadi ya saya siap-siap nunggu di luar. Yang lucu, sebenernya dia udah bawa bunga buat saya, tapi karena saya mikirnya cepet-cepet mesti berangkat, saya nunggu di luar. Dan itu bikin surprise bunganya jadi "fail" menurut dia (padahal menurut saya ngga). Dia bilang rada bete, karena tidak sesuai ekspektasi. Dia expectnya pas dia pulang, saya lagi duduk manis, lalu dia buka pintu dan ngomong, surpriseeeee!! Ternyata sayanya udah ketar ketir takut kemaleman, jadinya malah langsung berangkat. Hihihi. Saya mah tetep happy, kan udah dibilang punya suami nggak romantis, ehhhh beliin bunga! Diajak makan sama nonton aja saya mah udah girang.

Saking ngebutnya, gak bawa kamera, cuma bisa foto pake HP hahahaha... Ini daging-dagingan pada belom dateng semua.

Kita dinner di Chung Gi Wa. Iye, makan Korean BBQ hihihi. 1 porsi marinated pork, 1 porsi tenderloin pork, 1 porsi beef tongue, dan 1 porsi soondubu jjigae buat berdua, dan mungkin kalau ngga inget kolesterol dan usia, udah nambah lagi dagingnya. Dan surprisingly kita makannya ngebut banget, dan kelarnya early! Tau gitu tadi saya beneran duduk manis aja ya di rumah, dan bisa foto-foto dulu. Karena masih ada waktu, lanjut ke Gramedia, beli botol minum Bros buat anak, beli paper clips *ini anniversary celebration apa persiapan sekolah sih?* kemudian nongkrong di Dairy Queen makan Blizzard.

The movie itself was spectacular. Untunnggg kali ini milih film yang bener, karena nggak setiap saat kami punya kesempatan nonton berduaan. Sampai rumah sudah pukul 00.30, dan kita belum foto-foto sama sekali dong! Muka udah lepek, semua orang sudah tidur, dan akhirnya... pake tongsis! Asli, ngga pernah pake tongsis, kemarin ini iseng beli di toko HP di mall, dan akhirnya dipake juga hahahaha. Biar deh ya, walaupun orangnya lepek, walaupun fotonya kagak jelas, yang penting ada kenangan!

Hasil foto pake tongsis for the first time ever! Ini padahal gak pake editan, tapi kok muka pada mengkilap-kilap kayak pake Camera 360??

Bunga dari si abang, yang menyebabkan dia diledek-ledek pas di kantor, disangkain ada yang ngirim bunga ke dia, padahal dia yang preorder bunga buat saya dan dideliver ke kantor huahahaha... 

Kesimpulan tahun ke-3 ini gimana? I feel blessed! As a wife and as a mother. Yang namanya tantangan dalam rumah tangga itu pasti ada, tapi syukur pada Tuhan, sampai saat ini, kita diberikan kesehatan jasmani dan rohani, rejeki yang cukup, dan kebahagiaan sebagai keluarga. Semoga semakin banyak berkat dilimpahkan buat kami sekeluarga menghadapi tahun-tahun selanjutnya dalam perkawinan. As usual, doakan kami terus ya!

Bonus picture:

Sebelum papa dan mamanya pergi nonton, anak ini cari perhatian, dengan cara, buka lemari pakaian dia, ambil ban renang, dan dimasukin ke kepala. Kata mama saya, sepanjang dinner-pun dia pakai ban renang itu... ckckckck...

Mama, cakep gak topi baru aku? Apa bisa jadi model Jakarta Fashion Week?