Horror Story of The Month

Berhubung hari ini bertepatan dengan Halloween, saya mau kasih satu cerita yang lumayan horor, dan kali ini, khusus banget untuk para emak-emak, yaitu: ANAK NGGA MAU MAKAN! Horornya dan sedihnya itu melebihi dari habis nonton film serem dan nangis-nangis nonton Drama Korea. (Eh yang blakangan itu bayangan belaka, soalnya saya gak nonton Dra-Kor hahaha).



Sejak kami pulang dari Bali sebulan lebih yang lalu, nafsu makan Abby kurang baik, dan saya duga itu karena giginya lagi mau numbuh. Saat sampai di Jakarta, walaupun makannya habis, tetapi lebih lama dibandingkan biasanya. Sabtu tanggal 11 Oktober, saya reunian dengan beberapa temen SMA dan rata2 pada bawa krucil, dan pulangnya Abby ketularan flu tapi dalam kadar ringan. Dan saat itu, cerita horor dimulai. Abby mulai nggak mau makan sama sekali! Rasanya hobi masak saya sudah tak berarti, dan merasa jadi koki paling bloon sedunia. Semua makanan ditolak, sampai saya kehabisan akal. Sampai nasi dibentuk bola-bola, dicoating pakai panko, digoreng, bentuk bento2 teddy bear, boro-boro disentuh. Melengos! Katanya bentuk karbohidrat lain seperti roti juga boleh kan? Saya sampai bikin roti tabur keju (beneran bikin roti ya, bukan roti tawar tabur keju), banana cake, dan lain-lain, gak ada yang dimakan. Sakittt..... sakittt.... sakitnya tuh disiniiii (ngedangdut lagi)

Akhirnya saya telepon ke RS, dokter Abby lagi conference di LN. Kebetulan obat batpil Abby yang lama masih ada, jadi saya kasih itu, dan berangsur2 batpil membaik. Tetapi setelah berhari-hari, nafsu makan masih tidak ada. Selain itu anaknya suka lemas cuma tidur2an di sofa. Akhirnya karena dokter Abby belum kembali juga, saya memutuskan pergi ke dokter anak lain. Waktu itu Jumat, 17 Oktober. Ternyata jadual appointment full, jadi saya walk-in. Ngantri dari pukul 10 pagi, dan baru dapat giliran pukul 7.30 malam! Itupun saya sempet tinggal pulang dulu, kalau nggak sih udah mati gaya deh. Beruntung RS deket dari rumah. Dari 4 dokter anak yang harusnya ada, cuma dia sendiri yang hari itu praktek. Ketumpahan pasien deh!

Waktu masuk, saya sudah berasa ngga enak. Saya nggak mau sebut nama DSA-nya siapa, tetapi yang pasti dia sangatlah judgmental terhadap cara saya urus Abby. Saya datang ke beliau karena masalah nafsu makan, bukan karena hal lain, tapi reaksi dia, ribet binti bingungin. Pertama dia "menuduh" saya pakai pospak terus ke Abby jadi ada ruam di sekitar pantat. Saat saya jawab kalau anaknya nggak pakai, dia "menuduh" lagi bahan celana Abby jelek. Pokoknya kesannya kita gak bener terus. Kemudian, Abby waktu itu kan kena batpil, tetapi sudah membaik. Yang ada dia mendikte saya, mulai dari soal bersihkan filter AC, ganti sprei, cuci kelambu, sapu dan pel kamar, yang tentulah sudah saya dan suster lakukan dengan teratur. Terus kapan dong bahas soal nafsu makan anak yang menurun? Yang ada, anak saya disuruh pantang puluhan jenis makanan, karena menurut dia makanan2 tersebut menyebabkan pilek. Haduhhh.... Abby gak mau berobat pilek! Dan akhirnya saya dikasih obat sariawan leher, dan salep untuk ruam. Kemudian ditambah "ancaman" kalau anak saya nggak membaik, jangan-jangan dia kena Urinary Tract Infection (Infeksi Saluran Kencing), kemudian kalau ngga membaik, jangan-jangan sakit paru-paru. WHAT?? Ini dokter apa-apaan sih? Saya langsung lost respect!

Dan benar saja, selama beberapa hari ditunggu, Abby tidak mengalami perubahan yang berarti, malah makin menolak semua jenis makanan. Dia bisa seharian cm makan crakers beberapa lembar, dan menolak makanan dia biasanya (nasi, sayur, daging, buah, dll). Ditambah lagi anaknya gak suka minum susu (dia cuma suka ASI). Dan karena berhari-hari gak mau makan itu di boost dengan ASI, ASIP saya pun ludes!

Senin malam 20 Oktober, tepat saat Pak Jokowi habis dilantik dan menghadiri Konser Salam Tiga Jari Abby muntah-muntah air banyak sekali (karena hampir tidak ada makanan masuk), dia nangis tak berhenti, akhirnya saya bawa ke UGD. Oleh dokter UGD hanya dikasih Vometa (penahan mual), dan itupun tidak bisa masuk karena pas sampai rumah, dia malah muntah lagi. Akhirnya kita diamkan dulu sampai dia pulas. Kasian banget, hati rasa rontok, tapi tidak tau harus berbuat apa. Saya langsung membuat appointment dengan DSA Abby yang baru balik dari luar negeri pada hari Rabu.

Rabu pagi, 22 Oktober, Abby saya bawa ke dokter, dan dokter Abby cuma bilang, kalau Abby ini butuh perhatian ekstra. Harus lebih banyak dikelonin, dan saya harus turun tangan langsung dalam mengurus Abby. Dia butuh dibawa ke area hijau, butuh dibawa untuk jalan-jalan. Menurut dokter Abby, ini lebih ke masalah psikologis. Untuk saat ini, apapun yang dia mau dikasih saja, tujuan utama adalah membuat anak happy terlebih dahulu. Berat badan Abby sudah turun setengah kilo, bener-bener deh, naikinnya setengah mati, nuruninnya gampang banget.

Ternyata, nenek-neneknya Abby lebih panik daripada saya. Kamis, 23 Oktober, melihat Abby masih susah makan, mama saya malah datang jauh-jauh dari Cawang untuk nengok. Kalau mertua saya, tiap siang mampir dan ikut pusing bersama. Demi mendapatkan kejelasan soal sakit Abby plus Abby masih susah makan, akhirnya sekali lagi kita bawa Abby ke dokter. Dokter masih beropini sama, yaitu Abby harus dibawa main keluar, ke ruang terbuka hijau, lalu harus saya dan ayahnya yang handle. Saat itu saya kepikiran, bahwa Abby mulai berkurang nafsu makannya pada saat sepulang dari Bali. Dan dokternya langsung kayak ada "lampu" di atas kepala. Dia langsung makin solid kesimpulannya bahwa Abby ini merindukan extra attention dari papa dan mamanya. Selama di Bali dia diurus 100 persen oleh kita, dan saat di Jakarta, kita "kembalikan" dia ke nanny dan kita hanya urus dia sebagian walaupun saya di rumah terus menerus. Tapi demi memenuhi kekepoan mama saya, Abby saat itu kita test ambil darah dan USG untuk memastikan tidak ada yang salah dengan pencernaannya. Sedih banget saat dia diambil darah dan nangis2, padahal anak ini menurut dokter tidak sakit. The verdict: She's physically healthy! Gak ada gangguan apapun.

Dari Jumat sampai Minggu, saya ijinkan Sus Abby untuk cuti. Kebetulan dia ada acara gathering yayasan di Bogor. Tadinya dia sudah rela gak cuti karena dipikir Abby sakit. Ternyata setelah saya tau kalau obat untuk Abby adalah lebih dekat dengan saya dan ayahnya, saya langsung confirmed, oke, boleh cuti. Sus senang, sayapun senang dapat kesempatan ngurus Abby 100 persen. Sepanjang Sabtu dan Minggu, walaupun Abby makannya masih acakadul, saya melihat perubahan pelan-pelan terjadi, terutama pada tingkat kelincahan dan kebahagiaannya. Dia jadi lebih bersemangat dan happy. Apapun yang dia mau makan, saya kasih dulu, mulai dari biskuit, sampai mie instant khusus anak, eskrim, bagelen, biskuit, pokoknya happy dulu deh. Contoh, Sabtu pagi kita bawa Abby renang, ternyata habis renang bisa habis sekotak UHT dan 2.5 pcs Marie. Sabtu malam itu, Abby terus tertawa-tawa bermain sama kita di rumah sambil makan eskrim. It was a blast!

Hari Minggu pagi, saya dan papanya ajak Abby ke Ecopark, Ancol, ditemenin sama tantenya Abby. Saya ikuti saran dokter untuk membawa Abby ke daerah terbuka hijau. Walaupun panasnya amit-amit (sungguh ini gak boong, parah abis), tapi yang penting anaknya ceria. Di Ecopark, kita juga tak sengaja ketemu sama Clarissa dan Conrad, plus Mami Papa-nya tentu aja. Awal-awalnya Clarissa dan Conrad pada malu-malu kucing semua, lama-lama jadi rebutan buat dorongin sepedanya Abby hihihi. Lucu deh anak-anak ini, polos semuanya, tapi jahil, especially Conrad, lari-larian terussss.... Pantesan mamanya kurus ya, cape kayaknya ngejer-ngejer anak.

Abby didorongin sama Papa, kalo cici Clarissa udah jago ngacirrr.....

Liat deh dua anak ini rebutan sama-sama mau dorongin Abby

Giliran Koko Conrad

Sekarang giliran Cici Clarissa
Atas rekomendasi dari Lurah Ancol...eh salah, dari Felicia, kita makan di Seaside Suki. Mama, Papa, dan Tantenya Abby makannya udah kayak kuda, tapi Abby cuma makanin kulit pangsit sama bagelen. Ya sudahlah ya, seperti kata Pak Dokter, jangan dipaksain, jangan sampai anak trauma.

Lihatlah, mama super lepek, tapi nyemplungin suki udah seabrek-abrek karena lapar, sementara Abby cuma main sumpit!
Minggu malam, pertanda keajaiban mulai terjadi. Saat kita dinner di restaurant Jepang, Abby mulai bisa makan nasi! Walaupun nasi polos cuma dengan kriuk-kriuk tempura, tapi dia bisa habis lumayan banyak! I was amazed! Papanya langsung happy dan belikan bola di mal. Senin pagi, Abby mulai bisa makan nasi dengan sayur dan daging (walau sayur dan daging masih dihaluskan), dan bisa habis pelan-pelan. Begitupun makan siang dan malam. Porsi memang dikecilkan, tapi Abby mulai bisa makan dengan baik. Selasa, dia makan lumayan juga, intinya semakin membaik.

Selasa malam itu juga, saya kebetulan ikut Misa dan Rosario Lingkungan. Misa hari itu dibawakan oleh Romo Felix yang bisa mendoakan khusus untuk orang sakit. Saya minta ke Romo untuk doakan Abby hari itu. Saya sendiri selama Abby tidak mau makan ini, selain doa rutin, juga tambah Doa Rosario dua kali sehari pagi dan malam, dengan ujud khusus supaya Abby bisa kembali nafsu makannya. Malam itu Abby didoakan oleh Romo, dan sebelum pulang, Romo bilang, "Besok Abigail makannya banyak." AMIN!

Rabu, Abby bener-bener mulai makan cukup banyak. Nafsu makannya hampir kembali seperti semula (masih hampir, karena porsinya tidak sebesar dulu). Kisah horor selama hampir tiga minggu sudah mulai berlalu. Yang ajaibnya, yang tadinya dikasih makan saja nggak  mau, eh sekarang malah suka minta makan! Buah pun mulai dimakan secara teratur, dan yang paling kentara adalah, she's VERY VERY HAPPY! Itu yang paling saya rasakan. Jadi menurut saya, ini benar-benar campuran dari kuasa Tuhan lewat doa dari orang-orang yang menyayangi Abby, plus usaha keras juga dari kita semua, dan dokter kita yang selalu memberi semangat dan tidak menghakimi serta beranalisa tepat. Memang kata dokter, jarang kejadian yang sampai anak hampir 100 persen tidak mau makan, tetapi ada. Dan obat utamanya kalau dari ortunya adalah perhatian ekstra. Selama ini bukannya kami tidak sayang Abby, kami sungguh sayang dan perhatian, tetapi beberapa anak memang agak sensitif, dan Abby ada di dalamnya.

Kami sebagai orang tua merasa mendapatkan "berkat" mengalami peristiwa ini. Walaupun rasanya seperti kelindas kereta api dan mau bangkitnya susah minta ampun, tapi kami banyak belajar. Sungguh banyak belajar. Jadi buat orang tua yang anaknya susah sekali makan, jangan keburu takut dan berasumsi macam-macam. Nomer satu, buatlah anak-anak kita bahagia, jangan menjadikan waktu makan sebagai saat yang traumatik karena pemaksaan. Berilah dia sentuhan dan perhatian, ajak main sering-sering, syukur-syukur di ruang terbuka hijau. Carilah dokter yang supportive juga, karena kalau ketemu dokter yang judgmental, yang ada mental kita sebagai orang tua ikut hancur. Boro-boro kita mau nolong anak, bisa-bisa kita menangisi diri sendiri. Semoga kisah ini, bisa memotivasi juga untuk teman-teman yang kebetulan lagi kena cerita horor yang mirip dengan yang saya alami. Semangat! And give extra TLC for your children.

Comments

  1. Leony, I've been thereee.. Ini boleh dibaca postinganku dulu: http://nyonyakecil.wordpress.com/2010/07/06/welcome-to-gtm-world/. Tapi anakku mulai mogok makan gitu umur 8 bulan lho, sampe lamaaa banged napsu makannya on and off mulu. Mulai lancar makan tu umur 2 taon lah. Gw saking stresnya liat anak gamau makan sampe ikutan ga napsu makan dan berat gw ikutan turun. Efek bagusnya ya tiba2 berat gw kembali ke sebelom hamil tanpa diet apapun tapi karena stres -_-""

    Dulu tu sgala cara gw coba loh, misal makan sambil dipancing es batu, jadi isep2in dia es batu trus diem2 masukin nasinya. Dulu sering banged gw suapin dia pake tangan (karena katanya mungkin mau kalo disuapin tangan mamanya). Astaga emang horror banged klo diinget masa-masa itu. Tiap hari gw brosing di mpasirumahan n cari info di inet. Sampe gw curiga amit amit apa anak gw kena TB (gejala TB adalah napsu makan yg buruk). Dan disini tuh dokter ga membantu.. emang bener cuman judgment aja dan bikin +stres. Doktermu kliatannya baek dan menenangkan jiwa ya Leony, I wish I read ur post 4 years ago :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Wesley ternyata pernah ngalamin juga ya? Gue langsung abis ini meluncur baca deh Tep. Emang horor banget ya Tep dan bikin stress. Gue sempet juga lost appetite. Tp emang dasar gembul, gak bisa kurus2 yang ada begitu anak mendingan makannya, gue happy dan makan dengan tenang huwahahhaha *emak macam apa ini*.

      Dokter2 yang kerap disukai itu justru banyak yg judgmental dan "sok" menunjukkan kalau dia ahli segala bidang. Ibu2 bisa terpesona dibuatnya, but not me. Dan dokternya Abby sangat kalem, kasih encouragement luar biasa. Cuma banyak yg gak seneng krn gak dikasih obat. Ortu emang beda2 cara.

      Delete
  2. Gw baru denger loh ada kasus kaya gini. Berarti Abby anaknya memang sensitif ya sampe ekstrem gak makan sama sekali. Pantesan keliatan langsing, tadinya kan sekel Hehe.
    Dan jempol banget tuh dokter anaknya Abby! Bisa langsung diagnosa ke sana. Keren! Dokter siapa sih, Le? boleh share kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langsingan Din karena emang udah tinggi juga. Plus karena ga mau makan itu. Sekarang udah kencengan lagi hehehe tp tetep ga bisa bulet kayak pas bayi.

      Boleh. DSA Abby namanya Dr. Sumarwoto.

      Delete
    2. Mbaaa... Dr sumarwoto yg praktek pribadi di deket bidakara? Suka lewatin rumahnya tapi gak tau ternyata dia bagus :)

      Delete
    3. Iya setauku rumah dia di daerah Tebet ya. Orangnya udah senior alias opa. Tapi sabar dan kalem sama anak2.

      Delete
  3. iya BuLe, kalo anak sampe gak mau makan kek gitu emang serem bangeet. Ngalah-ngalahin film horor apapun. Kalo pas ga mau makan terus sakit terus barengan sama kuntilanak keluar kayaknya bisa deh itu kuntilanak kita labrak dan dia ganti yang ketakutan. Syukurlah BuLe Abby sudah sehat. Semoga terus lahap makannya dan sehat selalu ya.
    Pernah ke EcoPark dan emang panas bangeet... Hahahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya amin, Dan. Dokter juga bilang yang hampir full stop makan itu memang jarang terjadi. Doakan juga ya supaya lahap terus. Ecopark benernya bagus, cuma kemarin jam 10 pagi kayaknya udah agak kesiangan hahaha. Kepanggang!

      Delete
  4. ya ampun... bener2 horor ya ny. untung sekarang abby udah mau makan lagi ya...

    kapan itu juga denger dari bokap. temennya ada yang cucunya juga begini nih. awalnya mereka liburan ke indo dan baik2 aja. pas balik US, cucunya (umur 2.5 th) gak mau makan. at all. sampe akhirnya mesti dibolongin perutnya lho buat masukin cairan. terakhir denger beritanya katanya sih udah mulai dikit2 bisa makan, mesti treatment.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, Man. Rasa takut dan stressnya amit-amit berminggu-minggu. Dokter juga bilang kalau sampai parah banget harus pake sonde. Gak harus dibolongin sih, tapi ngebayangin pake sonde aja gue rasanya udah mau nangis. Gak tegaaa... Semoga cucu temen bokap segera membaik ya.

      Delete
  5. Wahhh baru tau klo ada kasus kek gini ci, biasanya anak kecil ndk bs makan kan dibilang mao tumbuh gigi lah or memang lg penyesuaian diri ternyata bisa karna anaknya agak sensitif dan ingin lbh banyak perhatian yaa *okee di noted ci*, tp susah loh ci cari dokter sprt dokternya abby kr kebanyakan dokter suka judgement di awal pdhl blm ngerti riwayat anakny sprt apa....dokternya abby praktek di RS mana ci?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Macem-macem Mir penyebabnya, dan dokter bisa aja kesimpulan aneh-aneh yang bikin ortunya jantungnya copot. Dokter Abby praktek di RS Pondok Indah - Puri Indah, Mir.

      Delete
    2. Iyaa bener ci, kadang bikin down hati ortunya klo denger kesimpulan dokter apalg periksany cm bbrp detik doank, thx u yaa ci buat infonya

      Delete
  6. Thanks for sharing ya le. Gue baru tau juga ada masalah gtm kayak abby begini. Catetan penting banget nih buat gua kelak kalo marco mogok makan (knock on wood, semoga jgn sampe sih). Wkwkwk gue kira beneran cerita horror, uda sengaja baca nya siang2 hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah. Kalo udah jadi ibu, anak GTM itu lebih horor daripada urban legends Pi! Ciyus deh hahaha. Rasanya kita udah usaha masak seperti tak berarti.

      Delete
  7. Wahh sampe 3 minggu si Abby. "mogok makannya?"...duhh untung aja ketemu dokternya yang tepat ya le...kalo dulu mah jaman anak gua lemes dan muntah gitu udah disuruh opname dan infus aja tuh...emang horor banget dehh kalo anak2 kecil kayak bgini terutama yg blom bisa ngomong..bingung ortu nya ga tau harus apa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dokter gue untungnya sangat hati2 dan berusaha banget supaya anak tidak ada pengalaman traumatik. Jadi jauh2 deh dari yang mamanya infus dll. Bersyukur ketemu dokter spt ini.

      Delete
  8. Halo, cik Leony, salam kenal. Biasa cm silent reader. Aku bru dgr lho ada kasus kyk gini. Mksdnya anak ga mau mkn krn pengen perhatian dr ortunya. Anakku jg pnh ga nafsu mkn smpe berhari2 tp untungnya ga sampe muntah atw msk ugd. Mgkn klo smpe bgtu, aku bakalan panik jg. Ini jd catatan penting bwt aku, cik. Thx for sharing ya. Semoga Abby berat badannya cpt naik lagi ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin sebenernya juga dialami oleh orang lain loh Maria, cuma ortunya nggak sadar aja, dan bisa-bisa dapat solusinya malah aneh-aneh dari DSA-nya. Amin, amin, bantu doa ya supaya Abby bisa naik lagi berat badannya, biar tembus 12 kg lagi :)

      Delete
  9. Haiiiii Leeee.. Apa kabarrrr... Hihihi br muncul lagi :D

    Duh gw jg br tau ada mslh begini. Thx sharingnya yah BuLe.. Smoga Abby makin enak makan nyaaa.. Aminnnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini mksdnya gw yg br muncul disini hihihi

      Delete
    2. Hahahaha iya nih Bu Yeye kemana aja Bu? Ya sama seperti jawaban gue ke orang di atas, kayaknya sih mgkn banyak juga parents yang mengalami masalah gtm, tapi kadarnya beda-beda dan seringkali solusi dari DSA juga kurang tepat sasaran. Bantuin doa juga ya Ye.

      Delete
  10. hah? bisa kayak gitu juga le? weleeeh.... biasanya kalo selena ga mau makan, paling respon gw, ooo lage ga mood makan kali....
    bisa begitu yaaaa ternyata? Wuaaahhh jadi banyak belajar nih dari loe le..
    oh ya btw mie instant khusus anak? Apa ya le? soalnya si Selena doyan banget sama mie...segala macem mie.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue aja baru tau loh Fun. Makanya gue bilang gue jadi dapet "berkat" bisa share soal ini ke ortu-ortu di luar sana. Mie instant khusus anak gue juga baru tau! Hahahaha... keluaran Promina (produksi Kalbe ya) tapi dia kerjasama sama Indofood untuk noodlesnya, bisa dimulai konsumsi dr umur 18 bulan, ada rasa daging dan rasa ayam. Harga 12-13 ribuan sekotak (isi 3 kicik kicik). Enak loh! Lebih enak dari yang dewasa punya hahaha dan ga pake msg. Lah kok gue jadi promosi?

      Delete
  11. Anak gak mau makan emang bikin kita kayak kelindes gajah mlendung ya. Gua dulu ngalamin pas Denzel umur 1 tahunan di bawa ke Lombok. Waktu itu cuma mau makan semangka dan keju lembaran, yang mana gua juga udah panik dan hampir balik biarpun baru sampai. Apalagi Abby yang sampai nolak segala kebayang deh panik dan sedihnya. Kalau Diaz juga kemarin sempat males makan, tiap ngunyah nangis ternyata gusi di tempat geraham mau tumbuh bengkak parah. Jadi sambil makan sambil dia pegangin pipinya sebelah. Ini Abby gak lagi tumbuh gigi ya padahal?

    Ooo gua juga pernah bawa Denzel ke DSA jaman hubby masih kerja di RS Puri, emang sabar dan kalem..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini Abby br tumbuh 4 graham, tinggal sisa 4 yang terakhir El. Gue sih ngerasa ini adalah combo dari semuanya. Yg jelas gue sempet panik dan itu yg bikin semua jadi extra stressful. Sekarang nafsu makan Abby jg blm 100 persen tp udah bersyukurrr banget.

      Delete
  12. Ci, thanks for sharing..jadi belajar nih, jadi bisa juga kalo anak gamau makan itu karena efek psychology... *mencatat*
    Abby, semoga makannya banyak terus yaa..jangan sakit2 lagii :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa macem2 Rib tapi ada yg psychology spt Abby. Jd sebaiknya kita gak nyimpulin macem2 yg aneh2 dulu. Nomer satu harus pakai kasih sayang.

      Delete
  13. Ci Leony.. Pas baca terus kerasa banget sedihnya yahh.. Sampe berminggu2.. :( Itu keren amat dokter anaknya.. Dia lebih pendekatan psikologi ya drpada dikit2 obat.. Ini jadi bahan pelajaran buat aku inget juga ci.. Smoga Abby mau makan lagi pelan2 sampe 100% yah.. Btw emang biasa kejadiannya habis liburan atau gmana ya? Smangat mamanya Abby! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak biasa spt habis liburan. Tapi krn kemarin kebetulan liburan gak bawa sus kan. Jadi dia bener2 100 persen diurusin papa mama. Pas kita balik ke Jakarta, dia kangen diurusin terus sama kita. Bentuk protesnya ya ga mau makan itu. Amin2 makasih, doain terus ya supaya makin baik. Msh perjuangan nih.

      Delete
  14. wew..seneng bgt nemu postingan ini,prasaanku dari kemaren bete banget karena anak ga mau makan,padahal sabtunya msh mau,kmrn pergi ke luar kota,ga mau mkn nasi sama sekali sampe td pagi,sampe dipaksa dan akhirnya nangis,huhuhu prasaanku jd ikut kacau.
    stelah baca post ini lgsg menyadari,anakq ga mau makan kalo pas pergi rame2 sama temenku dan atau kluargaku karena dia mrasa ga diperhatikan,ortunya sibuk ngobrol sama temen/kluarga. tp kalo di rumah dia mau makan karena emang kami ortunya fokus ke dia. ya ampuuunnn lgsg mrasa bersalah karena udh marah2 dan maksa makan dari kmrn smp td pagi T__________________T
    makasih byk mbak leony infonya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Qonita, sama2. Iya ya, anak2 ini banyak yang sensitif. Jadi kadang bikin orang tuanya stress. Untunglah aku mengalami ini, jadi mengerti kalau ini bukan masalah medis seperti yang aku takutkan. Semangat ya Qonita. Kita sama2 berjuang.

      Delete
  15. been there le.
    emang kalo anak GTM itu paling horor utk emak2 macam kita.

    abby sehat terus ya sayang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Tt Limmy. Bener Lim. Horor banget. Takut dia kenapa2.

      Delete
  16. Aku juga pernah mengalami kisah horor yang bikin hidup seolah mau berakhir #lebay. Tapi emang rasanya hati kayak kelindes kereta api, waktu itu anakku pas umur 3 tahunan, si mbak asisten yang biasa handle dia mendadak ijin pulang kampung. Sejak saat itu anakku ga mau makan, katanya mau makan tapi disuapin si mbak. Hatiku hancur dobel2 malah triple. Pertama karena dia ga mau makan, kedua karena kenapa dia segitu amat sama si mbaknya yah? Yg ketiga semakin hancur berantakan hatiku pas malem2 dia kebelet pupup tapi cuma keluar air dan badannya shaking parah. Saking lemesnya ga ada makanan masuk! Bahkan susu pun males2an minumnya. Syukurlah setelah dibawa ke dokter & dibujuk supaya mau makan akhirnya (singkat ceritanya) kisah horor ini berakhir. Tapi tetep aku ga mau ngalamin peristiwa horor ini lagi lah.

    Semoga Abby juga sehat selalu ya :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh.. kamu pasti lebih sedih lagi daripada aku. Attachment si anak sama mbaknya ternyata kuat sekali ya. Ternyata hal2 kayak gini memang lebih kuat soal psychologist ya. Amin semoga anak2 kita sehat semua.

      Delete
  17. OMG beneran ini horor bangettt :((
    Thanks for sharing ya ci... (gw manggil cici aje ye, hehehe)

    btw kalo ada cerita horor mistis beneran, saya siap membaca loh.... #tetteup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat aku ini horor banget Tyk. Pny anak ga mau makan tuh bikin stressnya berminggu2.

      Penonton kecewa ya hahaha gak dapet cerita mistis.

      Delete
  18. semoga Abigai habis ini happy terus yah trus mau makan secimit2, walau makan apa yang penting ada yang masuk wakakakka *ini mah pembenaran diri gw banget kalau Monat lago mogok makan*

    mungkin habis ini Abigai harus liat ikan atau main pasir *minta dikeplak*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah iya skrg gue prinsip itu dulu Fellll... bukan berlaku buat Monat doang. Buat Abigai juga hahahaha...

      Cukup ke CP ya kalo mo liat ikan haha *males parkirnya susah*

      Delete
  19. Waktu jaman aku ngajar aku beberapa kali ngalamin yang kaya gini ci. Tiba2 anak didik aku yang tadinya ceriwis jadi pendiem,ga mau makan,jadi menyendiri. Ternyata pas diselidikin orangtuanya lagi tugas ke LN 1 minggu dan cuma ngobrol by phone atau skype aja. Less attention yah ci jadi ngaruh ke psikologi anak. Biasanya kan diurusin 100% sama nyokapnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ren. Begitulah kadang kalau anak kelewat dekat sama ortu ya. Begitu dikasih ke Nanny yang urus malah jadi ngefek ke perilaku. Kalau Abby malah jadi mogok makan. Anak2 ini memang punya cara sendiri untuk meminta perhatian.

      Delete
  20. Susah ya cari dokter yang bener" bisa di percaya skrg :(, rasanya skrg banyak banget dokter yang lebai, sotoii dan suka ngejudge padahal belum tentu bener.. ckckck..
    dokternya abby hebat yah, ngerti psikologi anak gt juga, kepikiran banget abby pengen di perhatiin sama mamapapanya lebih.. :)

    ini jd pelajaran bwt ak sih nanti, klo anak ga nafsu makan dimana. Dulu gw juga ga nafsu makan, susah banget makannya tapii di treatnya beda bangett sampe skrg jd males makan gt rasanya.. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. *ini jd pelajaran bwt ak sih nanti, klo anak ga nafsu makan Gimana

      Delete
    2. Iya Jur. Tetep fisik harus diperiksa, tapi kalau bisa pakai pendekatan kasih sayang dulu. Memang beruntung dpt dokter yang nggak aneh2. Bantu doa ya supaya Abby semakin membaik juga.

      Delete
  21. Waduh! Ternyata efeknya sampe sebegitunya ya kalo anak merasa agak kurang diperhatiin ortunya. Mudah2an Abby cepet membaik ya.. :)

    Btw, sepedanya Abby merk apa ya? Belinya dmn?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya Abby bukan kurang perhatian ortu loh. Saya masih ada di rumah dna perhatiin dia terus. Tp dia maunya terus2an diperhatiin hehe alias sensitif.

      Sepeda Abby mereknya Iimo, belinya di ELC (satu group Mothercare). Yang Abby punya itu yang versi lipat. Yang versi biasa jg ada.

      Delete
  22. Terharu bacanya, perjuangan ortu buat anaknya mank luar biasa.. Semoga Abby secepetnya balik normal nafsu makannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Buat anak, ortu bener2 melakukan segalanya deh. Cape tapi kalo anak happy rasanya semua terbayar. Amin, bantu doa juga ya.

      Delete
  23. Thanks God Abby dah pulih ya Le...
    gw salah satu yg ngga terlalu ribet sama urusan makan anak2 :) meski Alicia bisa dibilang lebih rewel dalam hal makananm tapk ga sampe GTM spt Abby loh... huaa gw pasti super duper panik dahh...
    moga2 sehat terus yaah Abby ^_^

    Dah lama ga bw nih, sekalinya liat Abby woww.. udah gedeee... cantik ! ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiyah, thumbs up buat dsa nya Abby juga (dan mommy daddy of course). Sebel banget baca dokter pertama udah diagnosanya ngaco, masih judgmental pula ... moga2 ga ketemu lagi dr kek gt yah ..

      Delete
    2. Beruntunglah elu Ar, anak ga pernah GTM ya. Abby belum 100 persen balik normal. Sampai sekarang aja masih perjuangan. But at least anaknya ceria dan gak lesu lagi. Itu aja sudah cukup membahagiakan. Soal makannya sih masih jauhh hehehe.

      Iya, gue beruntung ketemu dokter yang encouraging.

      Delete
  24. wah, baru pertama kali gue denger symptoms gini, Le....yg common biasanya temper tantrum gitu kali ya...semoga Abby cepet ceria kembali yah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah sampe saat ini Abby ga pernah tantrum dan semoga jangan pernah sampai tantrum. Makasih Nan. Sehat terus jg pregnancy elu ya.

      Delete
  25. gua baru kali ini denger loh ada anak yg ga mau makan gara2 masalah psikologis... dan emang iya, kayaknya sebisa mungkin anak2 harus ada aktivitas outdoor ya... bosen kan kalo mall lagi mall lagi hehehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru Mel, banyak kasus gak mau makan karena kasus psikologis. Tp dokternya kurang tanggap atau ortunya yang anggap itu masalah fisik. Jadi gak beres2. Jakarta memang sungguh kekurangan area hijau terbuka. Rasanya pingin kabur aja hahaha.

      Delete
  26. Huhuhu... Puji Tuhan sekarang Abby udah mau makan ya. Kalo gue sih udah pasrah sama asupannya Madeline yang dikit banget. Kalo lagi gak doyan makanannya malah nggak dimakan sama dia. Tapi ya sudahlah yang penting anaknya sehat. Kalo timbangannya belum nyampe 10kg ya sudahlah tutup mata aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ngel. Gue juga bersyukur banget dia mau makan lagi. Walaupun prosesnya lumayan berat.

      Kalau anaknya sehat dan ceria, ya sudahlah ya hehehe. Madeline kan happy banget. Kmrn ini masalahnya Abby agak lesu. Jd gue khawatir sekali. Abby tdnya udah di atas 12 kg Ngel. Pas lowest point dia kmrn turun jd 11.6 kg dan keliatan banget kurusnya. Skrg mestinya kl based on kepegelan gue gendong dia, mestinya ud naikan.

      Delete
  27. Untung da mo makan lagi ya le? Kl gw da panik be'eng deh kl ethan ga mo makan. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue juga panik El waktu itu. Tp skrg syukurlah sudah jauh membaik.

      Delete
  28. Kalo ttg anak masalah makan emang selalu bikin pusing ya..
    untung Abby appetitenya uda kembali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh gue br liat komen ini. Iya Lyd, Abby skrh udah 13 kg as of gue nulis ini. Puji Tuhan banget2.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas