Posts

Showing posts from April, 2014

Abby Tamasya Ke Cirebon

Image
Nah, setelah kita misuh-misuh soal hotel di postingan sebelumnya , sekarang mari kita ceritakan pengalaman baik yang menyenangkan maupun yang menyebalkan selama jalan-jalan ke Cirebon. Di perjalanan ini sengaja kita memilih naik kereta api, karena saya ingin memperkenalkan kereta api kepada Abby, dan kepada SAYA SENDIRI! Hahahahaha.... Percaya atau tidak, saya belum pernah naik kereta api di Indonesia sampai akhirnya ke Cirebon ini loh! Perasaan pertama kali naik kereta api tuh TGV di Paris, di tahun 1999. Padahal pada saat saya kerja di Amerika dulu, sering banget naik Amtrak kalau ada client di luar kota dan lagi malas nyetir. Jadi, perjalanan kali ini, selain pengalaman pertama untuk Abby, ini juga pengalaman pertama untuk emaknya. Siap-siap baca postingan panjang dan lama hihi.

Untuk Kawan-Kawan Saya yang Katolik (Dan Mungkin Juga Yang Beragama Lain Jika Minat Membaca)

Selamat Paskah! Mungkin tulisan saya ini bisa saja disebelin sama pembaca, dan memberi kesan menggurui. Saya siap ambil resiko itu. Tulisan saya ini, semata-mata sebagai pengingat, betapa pentingnya untuk hadir ke semua misa di dalam Minggu Suci (Holy Week). Saya kembali diingatkan berkali-kali, termasuk juga oleh Romo di Paroki saya, bahwa Holy Week itu adalah satu minggu terpenting di dalam perayaan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Bahkan kebesaran dan kesakralannya melebihi Natal. Romo Gilbert Keirsbilck , CICM di dalam Misa Sabtu Suci kemarin kembali mengingatkan, bahwa kalau perayaan Natal, kita semua sebagai manusia, bisa mengalaminya alias, kita pernah menyaksikan kelahiran dan merayakan ulang tahun orang-orang yang kita kasihi. Tetapi peristiwa Paskah, wafat dan kebangkitan Kristus itu, tidak bisa dialami oleh manusia biasa seperti kita. Itulah karya kebesaran Allah yang tertinggi, memberikan Putra-Nya disalib untuk menebus dosa manusia. Itulah puncak iman kita. Kenapa

Pengalaman Kurang Enak di Swiss Belhotel Cirebon

Waktu long weekend akhir Maret lalu (28-30 Maret, 2014), kami sekeluarga besar (saya, suami, Abby, papa dan mama mertua, adik ipar, mama saya, adik saya, dan si suster) jalan-jalan ke Cirebon, naik kereta api, tut tut tut. Sebelum saya menceritakan pengalaman jalan-jalan ke Cirebon itu, saya mau mengkhususkan postingan ini untuk menggambarkan kekesalan saya dengan pihak hotel. Saya tidak ada maksud menghancurkan nama hotel tersebut. Ini blog saya sendiri, bukan website review macam Trip Advisor, jadi saya mau berbagi sungguh-sungguh supaya jangan sampai terulang kejadian seperti ini, dan secara keseluruhan, seluruh hotel di Indonesia bisa memperbaiki pelayanannya. Postingan ini akan menjadi postingan yang cukup panjang. Sebagai seorang yang dulu sempat menghabiskan lebih banyak waktu di hotel dibandingkan dengan di rumah sendiri, saya sudah lumayan paham dengan standar pelayanan sebuah hotel sesuai dengan bintang yang ditawarkan, begitupun dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya.

Ketika Semangat Memilih

Kira-kira sepuluh hari sebelum pemilihan, saya dititipkan oleh pak satpam undangan untuk pemilu. Saya lihat jumlahnya ada 4, punya mertua, ipar, dan suami saya. Terus punya saya mana? Eh iya, ngomong-ngomong saya sekarang tinggal di eks tempat mertua. Mertua sudah pindah tapi KTPnya masih di alamat itu. Sementara saya dan suami sebenarnya KTPnya sudah di rumah baru (sebenernya gak baru sih, udah dibeli dari sebelum nikah, tapi sekarang kebetulan lagi dikontrak orang. Ribet ye? Haha. Ya saya anggep aja itu rumah baru deh). Karena saya bingung saya bakalan nyoblos di mana, akhirnya teleponlah saya ke sekretaris RT rumah baru. Nah kata dia, nama saya nggak terdaftar di situ walaupun KTPnya sudah di situ. Berarti kemungkinan masih di alamat lama saya alias rumah mama. Saya masih berpikir positif kalau nanti saya bakalan dapat undangan. Nah, beberapa hari sebelum pemilu pas nanya ke mama, mama sudah dapat undangan, tapi undangan saya ngga ada dong! Tetot banget deh! Gara-gara itu, saya ce

Dipilih Dipilih Dipilih

Sekarang ini di mana-mana lagi rame ngomongin soal Pemilu. Apalagi itu poster-poster dan spanduk bikin sakit mata semua. Apalagi yang ditancep di pohon dan ditempel di dinding-dinding alias ngotorin, gak bakalan saya coblos! Cuih merusak lingkungan. Gimana saya mau nyoblos? Kenal aja kagak. Sepak terjangnya buat lingkungan di sekitar saya juga nggak. Kemarin sama temen-temen di WA sempet membahas, trend website-website yang memberikan rujukan siapa kandidat yang bersih untuk kita coblos sebagai anggota legislatif. Tapi  semakin lama kok semakin banyak saja jenis websitenya. Pagi ini saja saya membuka halaman Facebook, sudah tambah lagi jenis website pemberi rujukan itu. Apakah isinya sama? Ya tentu tidak. Bisa saja kan website-website tersebut juga merupakan website pesanan. Jujur sampai sekarang saya masih bingung harus memilih yang mana dan belum ada satupun calon yang menurut saya benar-benar bisa membuat hati saya tergugah. Yang menarik itu, justru bagaimana para caleg-caleg in