Remaja dan Kebebasan

Ceritanya, saya sok mau ngait-ngaitkan antara kejadian si Dul (anak Ahmad Dhani, bukan anak sekolahan, karena dia udah gak sekolah lagi... beneran!), dengan apa yang saya rasakan, terutama saat saya sudah jadi guru. Saya inget banget dulu Ahmad Dhani pernah ngomong di suatu acara, yang bikin saya sampai terbengong-bengong. Intinya sih, menurut dia pendidikan itu gak penting-penting banget. Dia menjadikan dirinya sebagai bukti, di mana dia yang pendidikannya gak jelas itu, bisa sukses sebagai seorang musisi, ngehasilin duit seabrek, dan berhasil memikat cewek-cewek. Sementara orang yang pendidikan tinggi, belum tentu bisa sukses (kayak dia). Hal itu jugalah yang bikin dia bersitegang sama si Maia, yang katanya lumayan mendukung anak untuk sekolah. Sayangnya, walaupun hak asuh anak jatuh ke tangan si Maia, si Dhani gak rela anaknya diurus oleh Maia. Pada akhirnya, anak-anak boleh memilih tinggal dengan siapa, dan tetap saja Dhani dengan segala kekayaan yang dimiliki, berhasil membuat anak-anak tinggal bersamanya, yang berarti cara didiknya ya sesuai dengan polanya dia toh?

Namanya anak-anak, siapa sih yang nggak seneng dikasih kebebasan? Nggak sekolah... silakan. Mau pacaran di usia belia... silakan. Mau pesta-pesta pake duit ortu... silakan. Mau naik mobil tanpa SIM... ya silakan juga (kata si Dhani). Sebenernya polisi anak nomer satu itu kan orang tua masing-masing. Kalau orang tuanya nggak melarang, malah mendukung (hey, dikasih naik Lancer loh. Emangnya mobil Lancer murah?), ya akhirnya yang terjadi adalah kebablasan! Setelah keluarga, polisi keduanya adalah pihak sekolah. Sayangnya, si Dul ini, udah polisi pertamanya nggak ada, polisi keduanya juga nggak ada! Gimana nggak hancur minah? Dan itu semua balik lagi ke polisi yang pertama. Ortunya aja cuek anaknya nggak sekolah, apalagi anaknya? Ya sebodo teuing! Sekarepmu!

Yang menyedihkannya, di Indonesia ini, orang tua kelewat masa bodo. Dipikir, kalau sudah punya banyak harta, artinya sudah cukup. Apa yang anak mau, kasih aja, toh duitnya ada. Dalam benaknya, yang penting anak happy, toh ujung-ujungnya bakalan mewarisi harta kekayaan orang tua, jadi nggak usah kerja keras gimana-gimana. Belum apa-apa sudah dimanjakan dengan fasilitas, yang dikira akan membahagiakan anak. Tapi benarkah anak bahagia? Toh ujung-ujungnya, saat si Dul sudah terbaring parah di Rumah Sakit, yang dia pingin cuma supaya bundanya berada di sisinya. Si Maia sampai ngga boleh pulang dari rumah sakit. Saat itu baru terasa, sebenarnya kebutuhan anak terutama itu bukan hartanya, tapi perhatian dari orang tuanya.

Kemarin ini, salah satu murid saya ada yang nyamperin saya. Masih kecil, usia SMP. Saya melihat dia sebagai anak yang happy go lucky. Pokoknya ketawa-ketawa aja, dan seperti terlihat tidak berbeban. Tapi saat dia cerita, saya jadi lumayan sedih dengernya. Dia bilang, dia kesal karena orang tuanya selalu ninggalin dia jalan-jalan ke luar negeri, dan sering banget. Sekali pergi langsung dua-duanya, dia dan adiknya ditinggal di rumah. Sopir dikasih, pembantu ada, tapi anak ini kesepian, "Seandainya mama lebih perhatian sama aku, mestinya kan dia tinggal di rumah, gak usah harus ikut papa terus. Lagian Miss, mending kalau perginya darurat, ada keperluan. Ini sih jalan-jalan senang-senang Miss. Tiap saat profile picnya diupdate terus foto-foto senang-senang" Jlep...

Saya mau ngomong apa saat itu? Bingung... Saya cuma bisa bilang, "Gak apa-apa, mungkin papa dan mama tau kamu anaknya hebat, jadi bisa ngurus adikmu di rumah. Itu tanda kepercayaan mama dan papamu." Tapi dalam hati, saya mikir, mungkin orang tuanya tidak mengerti kalau anaknya sebenarnya tidak suka ditinggal-tinggal. Tapi apakah orang-tuanya mendengarkan? Mungkin orang tua mikirnya, fasilitas dan pembantu tersedia, itu artinya sudah cukup. Ternyata nggak... anak kecil pun punya hati dan punya nurani. Mereka ingin dicintai!

Dicintai itu tentunya dengan cara yang wajar. Bukan dituntut untuk jadi yang best of the best, dihajar kalau salah, ataupun dikasih segala harta benda dan fasilitas. Mereka ingin dapat bimbingan, mereka ingin kita ini menjadi contoh buat mereka. Mereka ingin didampingi dari mulai masa kecil, sampai akhirnya mereka jadi dewasa, dan akhirnya nanti akan lepas dari kita dan memulai hidupnya sendiri. Jangan sampai anak-anak ini mendapatkan "cinta" yang salah, misalnya cinta palsu dari teman-teman disekitarnya yang menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan yang salah dan obat terlarang, ataupun cinta palsu lainnya yang berupa rayuan gombal yang menghancurkan masa depan mereka.

Saya di sini sebagai guru, sekuat-kuatnya saya berusaha untuk mengajar anak-anak di sekolah dengan nilai-nilai kehidupan yang baik, kalau di rumahnya tidak ada dukungan yang nyata dari keluarga, hasilnya ya nol! Dan yang lebih menyedihkan lagi, kalau anak-anaknya nilainya jelek atau bermasalah di sekolah, tolong juga untuk direfleksikan, bagaimana perhatian orang tua terhadap anak tersebut, bukan menyalahkan pihak sekolah. Orang tua adalah guru utama, dan sekolah hanyalah pendukungnya.

Last but not least, read the beautiful quotes below. Kali2 Mas Dhani baca yah? (Eh Ahmad Dhani bisa bahasa Inggris gak sih? Pas liat dia di X-Factor around the world, saya sampe tepok jidat).

Let parents bequeath to their children not riches, but the spirit of reverence.
~Plato

Loving a child doesn't mean giving in to all his whims; to love him is to bring out the best in him, to teach him to love what is difficult.
~Nadia Boulanger 


 Even as kids reach adolescence, they need more than ever for us to watch over them. Adolescence is not about letting go. It's about hanging on during a very bumpy ride.
~Ron Taffel

Sekian cuap-cuap dari saya. Makasih.


Comments

  1. Beneran si Dul itu nggak sekolah? Si Ahmad Dhani itu orangnya terlalu sombong menurut gue, sekarang kena batunya deh... Too bad it's his child that has to suffer.

    Jadi bahan refleksi juga sih buat gue, gimana nanti membesarkan Madeline jangan sampe kaya Dul or Miley Cyrus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Numpang reply ya hahaha..
      Dul udah gak sekolah sejak Juni, padahal usianya masih 13 tahun, which is SMP ya kelas 2.

      Delete
    2. Tuh udah dijawab sama Amy. Iya si Dul beneran udah gak sekolah. Seinget gue malah tiga2nya anaknya udah ngga sekolah! Kacow gak sih?

      Hahaha... si Miley goyang itik :P

      Delete
  2. maaf mbak leony, menurut keputusan pengadilan hak asuh anak2 ada di maia tapi dhani tidak mau menyerahkan anak2nya karena bersikukuh bahwa anak laki2 harus diasuh/dididik oleh ayahnya. walopun sampe keputusan MA hak asuh anak2 ada di maia, maia tidak mau mengeksekusi anak2nya karena tidak mau membuat anak2nya tambah trauma & merasakan/melihat kekerasan lebih banyak akibat perseteruan orang tua. setelah 6 taun berlarut2, putusan PK mengatakan hak asuh anak2 dikembalikan ke anak2 hingga anak2 bisa memilih untuk tinggal dengan siapa mereka mau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you buat klarifikasinya ya. Iya, intinya Dhani mempertahankan anak2 ada di dalam asuhannya dia yang menurut dia benar. Anak2pun memilih dia karena dia kasih segala harta dan kebebasan. Siapa sih yg ngga mau ya?? Namanya jg anak2.

      Saya update deh infonya. Sekali lagi thanks. And next time taro namanya ya, biar nyapanya enak.

      Delete
  3. angellll.... hahaha jd lupa gw mo komen apa, si angel bawa2 miley goyang itik :D
    jaskia sama miley sebelas duabelas ya kalo dipikir2.

    Btw anak murid elo bisa lebih deket ke gurunya ya kalo gitu le, bisa cerita curhat gitu ke missnya (elo maksudnya) dibanding cerita ke parentsnya sendiri?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh, murid gue mah ajaib2, ceritanya juga ajaib2. Kadang bikin gue bertanya2, what the heck did they think when they decided to have a baby.

      Eh... ternyata abis peristiwa si Dul, si Zaskia Gotik jadi ikutan ngetop gara2 Vickinisasi hihi.

      Delete
  4. miris ya le itu si dul ..
    lha kita boro2 naek lancer jaman dulu, ada juga nebeng temen yang punya sopir hahahahaha :)

    I can see that you are a good teacher! keep up the good work, miss!!! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahhaha.. dulu gue malah sengaja ninggalin tas sekolah di sopir, terus guenya dan temen-temen pulang naik Metro Mini dan Mikrolet! ASIK! Yang ada, tas gue nyampe duluan di rumah, guenya blakangan :P

      Delete
  5. Kmrn gw baru nonton salah satu wawancaranya malah si dhani bilang kalo anak bukan tanggung jwb ortu doang tp jg tanggung jwb pemerintah dan masyarakat. Jd kecelakaan nya dul itu juga salah jasa marga. Harusnya petugas jasa marga ngeliat ada anak kecil nyetir di tol ya dilaporin ke polisi. Lhaaaa kok malah jd nyalahin org lain ya... :p ketara kalo emg dia gak educated :p

    gw setuju kalo anak itu bukan cm perlu materi tp lbh penting perhatian. Krn gw dulu bersyukur bgt lho tiap pulang sekolah ada nyokap di rumah. Tmn2 gw bnyk yg suka males pulang krn rumah kosong. Wlpn kita hidup pas2an yg penting happy :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang bloonnya lagi, banyak banget temennya di Dhani yang nyumbang duit banyak banget buat dia, sampe si Dhani bingung duitnya mo dikemanain, dan akhirnya dibikin yayasan. I don't get it! Bahkan ada adegan yang keluarganya si korban malah dateng jenguk si Dul dan muji2 si Dhani.... Dibayar brapa sih? -_-...

      Seneng ya Man ada nyokap di rumah, biarpun cuma makan nasi sama sayur seadanya, tapi ada cinta dan kehangatan.

      Delete
  6. Sedih ya... gue sedih untuk yang ditabrak, sedih juga untuk yang nabrak. Baca di artikel mana gitu, si Dhani sempet (KATANYA) bilang pokoknya dia yang tanggung jawab, ini bukan salah Dul. Lha kok tapi abis itu nyeret-nyeret Jasa Marga -_- haduh ya udah deh, mending dijadikan pelajaran aja tu ahmad dhani, pelajaran supaya jangan jadi orang tua seperti dia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan pelajaran juga buat para gadis-gadis di luar sana, jangan sampe maksain kawin sama orang yang otaknya nggak seleuel! Si Maia kan dari keluarga pendidikan, cuma karena ngefans sama Dhani jadi nikah. Ujung2nya kan susah mencapai kata sepakat dalam hal apapun.

      Delete
  7. setuju bgt le. anak2 tuh butuh perhatian orang tua bukan limpahan materi.
    quote yang terakhir bagus banget. *acung jempol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Acung jempol sama yang ngomong quotenya apa acung jempol buat gue lim? HUAHAHAHA *narsis*

      Delete
  8. jleppp....kayak ketujes pas baca yg anak smp ditinggalin ortunya buat jalan2 doang. aduhhh le, kok tega ya? gua tinggalin anak buat ngantor aja udah merasa berdosa...hik hik hiks...duhhh si Dul itu juga kasian bgt yah...haiyaaaa...kasian sama anak2 jaman sekarang yah..kekurangan kasih sayang ortu yang sibuk cari duit ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue sih yakin, kalau misalnya gak terlalu sering ditinggalnya, masih oke lah. Dan kalau emang buat bekerja gitu, masih mending juga karena berarti kan ujung2nya buat anak2 juga ya. Tapi kalau cuma buat jalan2, sering pula... lemes dengernya.

      Delete
  9. gw yakin si Dhani kaga ngerti baca quotenya. Mending diartiin pake bahasa indonesia aja Le. wkwkwkwkw...
    gw sih kasian sama Maia, gara2 bapake eror, anak dan istri yg jadi korban -_-"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masak sih ngga ngerti? Suruh Dhani buka kamus deh hihihi. Atau pake google translate lah. Eh jangan2 dia gak tau juga cara pake google translate hihi.

      Delete
  10. setuju ci le...
    tp kek nya dhani emg terlalu arogan yah, g bisa ngambil musibah jd pengalaman, tetep aja nyalahin orang...g bisa berkaca...

    sedih dengernya, kasian anak-anaknya jd pada begajulan n sok gituh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu, arogansi yang memabukkan. Anak-anaknya sok kan gara-gara niru bapaknya. Yang kalem dan sampe sekarang ga kebanyakan gosip kan cuma si El tuh yang tengah. Yang gede juga sama parah begajulannya. Padahal cakep2 semua hu hu hu. (pasti cakep krn emaknya cakep hahaha)

      Delete
  11. Gue tuh dulu orang yang percaya kalo orang tua boleh melakukan apapun ke anak mereka, toh itu anak mereka. Mau dididik kayak apa juga bukan urusan orang lain, toh itu anak mereka. Tapi makin banyak kasus child abuse gue jadi sadar banyak orang tua yang melahirkan karena tekanan sosial, bukan karena mereka mau punya anak dan happily ngegedein anak. Walhasil anak itu jadi beban, bukan anugrah.
    Nah kasus Dhani ini absurb. Gue yakin buat Dhani, anak ini anugrah, karena he seems happy yah punya anak, tapi kok cara didiknya dodol gitu. Jadi sebenernya pemerintah atau NGO anak boleh intervensi cara didik orang tua ke anak kagak nih? Scara cara didiknya udah salah banget. Anak umur 13 tahun emang boleh diberi kebebasan, tapi yah fundamental nih anak juga nggak bener...
    Sedih gue liat nya... Si Dul itu beneran cuma korban ke-arogan-an dan kelalaian Dhani loh. =( sigh
    Postingan lo bagus le... Gue sedih denger anak murid lo bilang gitu. I used to be a teacher in int'l school too dan murid gue banyakan anak2 orang kayak yang punya segala2 unless cinta dan waktu parents nya. =( Ironis ya. hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. May, setuju sama elu. Si Dhani ini happy kok punya anak, dan mau ngebahagiain anaknya. Tapi ya caranya salah total. Si Dhani mungkin pas kecilnya kepingin ini itu tapi nggak kesampaian, giliran dia udah kaya, dia kasih apapun yang anak-anaknya minta karena dia anggep ya itu akan bikin mereka bahagia. Ternyata sama ya May, Int'l school ini, ibarat kurva normal, kalo kurva normal itu cembung, yang ini tuh cekung. Alias banyakan yang aneh2nya daripada yang wajarnya.

      Delete
  12. Share sedikit ya...
    Kemarin waktu makan siang di kantor, di belakang saya ada sekelompok bapak dan ibu paruh baya. Dari pakaian dan gaya berbahasa, saya yakin mereka tergolong berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan yang cukup mapan. Kemudian salah satu ibu menunjukkan foto2 instagram speedometer top speed yang sedang marak, sambil berkomentar "Anak jaman sekarang mainannya bahaya bener deh".
    Ndilalah salah satu bapak di meja itu dengan santai menyahut "Oh, anak saya sih juga sering itu ngebut terus difoto"
    Terbayang dong, reaksi ibu-ibu di meja itu langsung heboh dan panik "Kok dibolehin sih Pak, itu kan berbahaya sekali! Bisa-bisa kecelakaan atau tabrakan."
    Si Bapak : "Ya kan motretin itu (speedometer) cuma bentar aja"
    Ibu2 : "Tapi kan bisa aja dalam waktu yang sebentar ada mobil yang menyalip atau karena dia lengah nggak melihat ada sesuatu di depannya"
    Si Bapak : "Ya udahlah namanya juga anak-anak"

    ...
    ..
    .

    Rasanya mau jitak si bapak itu deh. Ndablek bener.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jitak aja... terus sirem kuah soto, sambel kacang sate, dan tusuk2 pantatnya pake tusuk sate hahahah... violent banget ya gue. Ortu yang bodoh banget yang bangga kalau anaknya melakukan stupid things. Jelas aja anaknya gelo, wong ortunya gelo juga!

      Delete
  13. Walah... baru tau si Dul gak sekolah. Membesarkan anak jaman sekarang tantangannya berat banget ya Le.. -_-'

    eniwei OOT ah, kayaknya dirimu mirip yg di iklan Bank Permata, itu dirimu ya Le? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, si Dul quit school pas akhir taun ajaran kemarin.

      Hah? Kalau saya jadi bintang iklan.... mending sekalian jadi bintang sinetron ah! gak usah ngajar lagi. Hahaha... jelas bukan saya lahhhh heheheheh....

      Delete
  14. kenikmatan jadi guru ya Le.... belajar banyakkkk dari realita anak didik.

    AD bilang, dia gak tau Dul bisa nyetir, hla kentara banget kan betapa tidak perhatiannya.... nyopir mobil itu hal besar lho...
    trus, kupikir ada hikmahnya ya....eh lha kok di depan kantor Polisi, dia sebut2 itu si Al mobilnya apa *sebut merk* hingga ke si Dul, sampe di sensor.
    haduhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hwahahaha... gak tau bisa nyetir??? WTH!! Itu mobil dipake anaknya, juga dia gak peduli gitu?? Ampun bener2 deeehhh...

      Delete
  15. Iya ci, jadi ortu tuh gak gampang ya. Sayangnya banyak orang (yang karena tuntutan sosial) ngasal punya anak aja. Menurut mereka, kalo udah nikah ya punya anak emang udah jalannya. Urusan rejeki, urusan ngedidik gimana nanti. Padahal jadi ortu jaman sekarang kan makin kompleks ya. Urusan duit mesti banyak plan kalo engga mana kebayar itu uang sekolah. Urusan ngedidik, widih ortu jaman sekarang mesti se-update anaknya, gak ada tuh ceritanya kupdet (kurang up date) bisa bisa anak malah gaul kebablasan :). Makanya gue salut sama orang tua jaman sekarang, semoga Abby sih selalu jadi anak yang manis ya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, parah banget yang punya anak terus ditelantarin, ortunya masih mau senang-senang. Sedih aku dengernya. Dan banyak banget yang kejadian kayak gitu di sekitarku.

      Duh aminnn...semoga Abby selalu jadi anak yang manis, sopan, pokoknya yang bisa jadi kebanggaan orang tua deh.

      Delete
  16. Anak2 jadi korban kesalahan didikan ortu ya :( Coba kalau ortu nya lebih strict & perhatian -bukan kasih2 materi-, hal2 kayak gini bisa dihindarin.

    Kasian liat keluarga ini. Kalo gua baca2 twitter/insta anak2nya, keliatan bgt mereka sebenernya pengennya kayak dulu lagi, ortunya masih sama2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, gue juga sempet ngintip instagramnya si Al, yang ada dia ngerayain ultah lalu ortunya cium pipi dia kanan kiri, dia tulis best moment 2013. Jadi pengen nangissss....

      Delete
  17. Ini yg namanya what goes around comes around ya..
    Si dhani kelakuannya kaya gitu, nyebelin dan gampang banget ngeremehin org lain.dapet karmanya deh, tapi anaknya yg kena.. yang mana menurut gue sakitnya itu bisa berkali lipet daripada karmanya kena ke dia sendiri..

    Di beberapa wawancara kliatan tuh sebenernya dia rada speechless dan mikir dulu klo mau ngomong.. tapi dasarnya songong tetep aja songong..

    Moga2 sih anaknya gpp.. kasian jg liatnya. So sorry for him.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulainya kan dari dia sendiri, yang selingkuh!! Coba kalau nggak... mereka masih jadi satu keluarga yang utuh. Demen banget gue dulu liatnya pas masih belum ada Duo Ratu dengan si Jamidong di dalemnya. Mesra banget dan anaknya lucu2!

      Delete
  18. Wah miris banget ceritanya.. btw i like this post nicely written and i love the second quote.
    I believe ur one favorite teacher in ur school.
    Jiayou, Bu Guru!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue adalah guru yang rese! Hahahaha... pelit kalo ngasih nilai, galak sama anak-anak. Bodo amat deh! Yang penting anak-anaknya bener! hahahaha...

      Delete
  19. Ditengah gelimang harta benda, kalau gak ada kasih sayang orangtua namanya anak ya tetap merasa kesepian kan. Makanya nyari perhatian diluaran.
    Itu anak umur segitu jam 1 malam masih kelayapan.. aku dulu kayaknya maghrib udah harus di rumah deh. dan umur segitu masih gak boleh ke mall sendirian/sama temen2 coba.
    mbak..dirimu pasti disayang murid2 ya.. murid sampe curhat gitu ke gurunya kan tanda gurunya disayang dan dipercaya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aku dulu kalau ke mall rame2 sama temen2 di umur segitu, kudu ada ortu yang dampingin.

      Aduh, itu murid2 sini, curhatannya kadang bikin melongo deh! Speechlesssss.... Sampe mikir, inikah kenyataan, atau cuma di alam mimpi hahaha...

      Delete
  20. gila ya kejadian si dul ini bikin kita para orang tua sedikit tertampar kenyataan. Bukan apa2..gue melongo aja liat pergaulan anak sekarang kok begitu. 13thn tanpa SIM udah dikasih mobil. Bukan masalah nyawa kita doang yang beresiko tapi kan nyawa orang lain sebagai pengguna jalan ikut beresiko.

    Duh sayang banget ya anak2nya dhani ga sekolah..padahal ganteng2 bangettttt #eh? *ngaku sering ngintip IG nya al* haha
    beberapa taun lalu gue sering liat mereka main2 di depan rumahnya ama para pegawainya dhani. Di pos satpam gitu nongkrong. Mayan deh buat tante dhita cuci mata *eaaaaa* *komen ga bermutu*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh soal anaknya ganteng, gue juga mengakui kok! Itu karena perpaduan dari Dhani dan Maia. Kalau Dhani doang sih kayaknya gak secakep2 itu anaknya.

      Nah, gue juga tuh, kalo ada cowok ganteng tapi goblok, rasanya bukan husband material banget deh. Cukup buat dijadiin cem2an --> komen lebih ga bermutu.

      Delete
  21. Aku juga ikutin berita si Dul yang geblek ini dan cuman bisa geleng geleng doang..kenapa juga ada orangtua yang ngedidik anaknya begitu. >.<'

    ReplyDelete
  22. kecelakaan luar biasa yg bs jadi pelajaran tak terlupakan buat dul, kluarga dan kita semua.. tiap baca beritanya miris en sedih.. tp namanya musibah, siapapun bs ngalamin.. paling enggak dari kasus ini, bs jadi pelajaran penting buat kita para org tua, khususnya yg punya anak cowo kali yah.. even anak mulai beranjak dewasa en mulai kenal pacar2an, jgn pernah dilepas gitu aja bawa mobil ndiri.. bahaya nya ga sbanding soalnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya, ngejalanin peraturan itu enak kok. Hati tenang, gak deg2an. Gue dulu nyetir beneran pas umur 17 tahun, dan saat itu jelas gue udah ditanamkan soal tanggung jawab sama ortu. Gak dikasih bawa mobil sendirian, kudu didampingin.

      Delete
  23. Sepakat sama mbak Leony...yang penting banget itu pendidikan di rumah plus didukung juga sama d sekolah. Itu yang bisa ngebedain orang pinter beneran, dewasa beneran ato cuma pinter-pinteran (macam Vicky)

    eh mo nanggepin yg paragraf atas2, ya terang aja Maia sangat menganggap penting sekolah anaknya lha wong dia kan lahir dari keluarga akademis..bapaknya Maia kan Profesor di bdg arsitektur (cmiiw), dulu bahkan pernah jadi rektor di kampus sy (its).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, gue jadi komen di komen2 orang ahhaha..
      Btw gue ngeliatnya sebenernya dari awal nyari jodoh, eaaaa maksudnya, kalo udah jelas kita gak bisa sejajar dengan calon kita, akibatnya jadi begitu.
      Kayak misalnya si laki pola pikirnya gak sepaham, kayak Ahmad Dhani sm Maia, jadinya pas ngebesarin anak juga si korban ya si anak itu deh yang bimbang kanan kiri. Otomatis mereka milih yang lebih enak, walau yg enak itu blom tentu baik..

      Selain pendidikan, gue juga agak gak suka sebenernya 'le tipikal orang kaya yang ngasih apa apa ke anaknya. Gak cuma di Indonesia aja yang anak kecil dikasih benda mahal (tanpa usaha), tapi di Eropa juga gitu. Kalo gue shisha ya, di lounge gitu buanyaaak anak ABG tajir keturunan bangsawan foya foya semaunya.
      Gak ngedidik anak buat menghargai uang, dan kerja keras..

      Delete
    2. Nah itu... sangat setuju sama ibuk2 berdua. Kesetaraan level pendidikan itu penting banget menurutku untuk membina suatu keluarga yang wajar. Soalnya kalo njomplangnya gak kira-kira, biasanya suka beda prioritas dan nggak nyambung dalam menentukan pendidikan keluarganya di masa datang.

      Amy, keliatan kok di luar negeri juga banyak yang geblek. Contohnya yang show2 MTV yang my sweet sixteen itu... Ya ampunnnn... PUSING! ehhh tapi di Indonesia ternyata lebih heboh lagi loh.... Pesta ultah anak kecil sampe undang artis luar negeri, di hotel bintang lima. YA AMPUN!

      Delete
  24. Gw juga baru tau lho kalo dul ini uda ga skolah lagi.. Ini sih emang bapaknya manjain bener ya. Gw juga pertamanya kaget, anak 13 taon nyetir? ngebut pula? jam 1 malem masih di luar? JAM 1 MALEM ABIS NGANTERIN PACARNYA PULANG? Sejak kapan anak 13 taon uda pacaran??? aduhh gw miris deh jaman gw dulu ga begitu. Gw baru pertama pacaran waktu sma, itu aja telpon-telponan doank, ga pake nge date!

    Tapi gimana ya, perpisahan ortu itu pasti ngefek banged ke anak. Anak jadi ga keurus karena ortu uda ribet ngurus pertengkarannya sendiri. Makanya amit2 dah kita skarang jadi ortu harus jd best team buat anak kita sendiri, biar anak kalo ke rumah bisa merasa HOME.

    Oya satu lagi, temen2 gw yg tajir juga banyak yang pergi jalan2 keluar negri ninggalin baby nya ke maminya or mertuanya. Buat mereka yg tajir, travelling itu sudah gaya hidup dan repot kalo bawa-bawa baby katanya. Masi baby sih gapapa ya belom ngerti. Tapi personally gw sendiri gabisa ninggalin anak gw, mendingan gw gausa travelling skalian sampe anak gw bisa diajak travelling bareng :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksud gw travelling itu 2-3 minggu ke europe or amrik, kalo cman 1-2 hari keluar kota karna ada perlu si jangan diitung ya hahaha. tapi sampe hari ini sih kita blm perna ninggalin anak satu haripun hehe

      Delete
    2. Begitu tau detailnya si Dul, malah tambah bingung kan, anak kayak begitu, bapaknya macem apa ya? Gue pertama pacaran malah pas udah kuliah loh. Dan gue ngga ngerasa terlambat juga untuk mulai pacaran di usia segitu. Toh ujung2nya nanti pas nyari suami buat nikah juga beda lagi udah prioritasnya. Soal keutuhan rumah tangga, bener bangetttt! Itu pengaruhnya luarrr biasa ke anak-anak. Gue aja yang anak perempuan, banyak belajar dari bokap juga, bukan cuma dari nyokap.

      Soal traveling itu, ya kadang pasangan yang udah punya anak pengen juga rejuvenate their relationship supaya seger kembali. Tapi mbok ya jangan keseringan ninggalin anaknya.

      Delete
  25. Postingnya bagus len, boleh ak share di Fbku ga?
    Thx ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Entin, boleh aja. Fb kamu apa ya? Thanks!

      Delete
  26. Iya yah ci, anak jaman sekaang emang kurang diperhatiin ortunya. Di sekolah cheryl aja temen2nya semua ditemenin ncus, jadi gw ga bisa bergaul sm ibu2 deh, abis dianternya sama ncus semua hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gpp ditemenin Cus asalkan Ibunya juga bisa ngurus rumah tangga dengan baik. Yang parah itu kan baik di luar maupun di dalam rumah, yang ngurus cuma Cusnya doank! Kasian deh lu, sana gih ngobrol2 sama Cus juga, biar tau gossip2 rumah tangga hahaha.

      Delete
  27. le... gua ga pernah ngikutin gosip apapun, dan baru tau dari lu kalo anak2nya dhani uda ga sekolah lagi hehehehehe...

    geleng2 kepala aja sih baca beritanya... sama kayak komen nyonyakecil, anak 13 taon uda pacaran? perasaan dulu waktu umur gua segitu masih main sana sini, sama sekali ga mikirin pacaran hahahaha.. keluarga emang faktor yang paling penting buat anak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue juga sih, umur 13? Ya ampunnn... sementok2nya palingan ngefans sama artis. Boro2 deh mikirin pacaran. Bokap nyokap juga udah mendidik kita sih dari kecil kalo pacaran di usia kelewat muda tuh ngga ada gunanya.

      Delete
  28. aku sakit baca ini. sakitnya karena ga bisa bayangin kalo ada di posisi anaknya AD atau siswamu itu mbak le. ortuku pun divorce jadi tau lah ya rumit2nya cuma ga sampe segitunya karena aku dan adekku ada di bawah asuhan mama. jadi ya terkontrol lah. nah klo si dul, aku yakin banget ini anak hatinya pasti kosong banget. aku yg punya mama yg selalu ada kapanpun dibutuhkan aja merasa ada yg hilang kok krn papaku ga ada. apalagi dia kan?

    peringatan bagi para ortu. anak adalah sebaik-baik titipanNya jadi harus dijaga bener-bener karena tar akan dimintai pertanggungjawaban sama yg punya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di bawah asuhan mama atau papa sebenernya gak masalah asal BENER! yang kacau ini adalah, si Dhani ini gak bener. Bahkan ortu yang masih lengkappun kalau nggak bener, ya hasilnya ancur juga.

      Anak itu titipan Tuhan, dan anak itu bisa terjadi kalau ada hubungan antara laki2 dan perempuan kan? Kalau cuma mau hubungannya doang tapi ngga mau punya anak, mending gak usah nikah aja... sana aja begajulan ganti2 pasangan. Beneran! Drpd nikah, lalu punya anak sbg pressure, akhirnya anak jadi korban.

      Delete
  29. jadi kesimpulannya kaya belom tentu bahagia yah hehehehe...

    kmrn itu gw lg naik eskalator, trus sebelah eskalator turun ada bapak2 gitu (ketemu berpapasan di tengah antara gw naik dia turun) tau2 gw liat strollernya agak tergelincir mau meluncur jatuh gw sampe terpekik kaget menjerit kecil..
    tau gak yg sebenernya terjadi itu papanya sengaja ngelepas trus dipegang lagi, dia gak mikir apa yah bahaya, kl beneran tergelincir anaknya terguling sama stroller sampe bawah apa gak nyaho...gw taunya dari ferry, posisi dia kan di bawah gw jd masih bisa ngintip kali hehehehe....kata ferry itu sengaja, masa ada ortu kaya gitu...gw kaget dong, gw blg gw td jerit pas liat stroller dia mau tergelincir hahahha

    kesimpulan jaman makin edan hahahaha jujur gw jd was2 loh gedein anak jgn sampe salah pergaulan, makanan bener2 usahain anak dari kecil terbuka dan lebih deket sama kita takut aja kl lari ke temen kl yg bawa pengaruh buruk (banyak gw liat temen2 gw gitu) pdhl byk duit ortunya dalem hati gw mending duitnya buat gw hahahaha...

    mudah2an abby nanti jadi masuk almamater elo yah :)biasa bulan oktober tiap tahun bukan pendaftaran tuh..utk july thn depan, jd jgn sampe kelewatan hehehe yah kira2 3 tahun lagi deh boleh daftar abby hihihih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesimpulannya bukan itu aja sih Fel, lebih kepada, sebagai orang tua, harus jadi orang tua yang bijaksana. Jangan sampai menjerumuskan anak-anak kita sendiri dengan dasar "kebaikan" yang semu.

      Delete
  30. aduh pingin peluk si anak murid lo deh. ksian :( sementara anak gue ditinggal meeting aja udah pada kangen. uhuk... mudah mudahan kita semua dikasi kekuatan untuk besarin anak pake hati ya. jadi bukan pake duit doang. aminnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake hati, pake ilmu, pake duit paling akhir heheheh. Gak bohong kalau kita butuh uang buat ngegedein anak dan kasih pendidikan yang layak. Tapi uang itu cuma sarana, bukan prioritas.

      Delete
  31. Jaman dulu gw ngelesin anak SD juga ada yang cerita gitu Le, napa ya mama sibuk sekali susah mo ketemu. Padahal juga tiap liburan sekolah pasti ke LN, tajirnya jangan ditanya deh....cuma kesian karena haus kasih sayang. Untungnya sekarang udah dewasa di jalan yang bener.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kasian ya anak SD aja udah ngerti loh kalo ortunya ninggalin2 terus. Makin gede dia bisa jadi ada luka hati karena kesepian. Kalau udah sakit hati sama ortu, susah nanti buat dia bisa jadi lurus.

      Delete
  32. "Loving a child doesn't mean giving in to all his whims; to love him is to bring out the best in him, to teach him to love what is difficult.
    ~Nadia Boulanger "

    Setuju banget sama yang ini ... 'To bring out the best of him' ... susah lho..

    -Rudy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Susah banget!! Tapi bisa kok, asal kita dari awal kasih hal-hal yang positive buat mengembangkan potensinya.

      Delete
  33. kalo ngomongin si AD, gua terpaksa dualisme..
    mengakui bakat dia sebagai musisi, terlepas ada beberapa karyanya yang 'aneh'..
    tapi sayangnya orangnya sablenk, sombonk, dan seenak jenggotnya :D

    wondering, kalo misalnya anaknya yang jadi korban, what would he do? huehue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, kalo jadi musisi sih hebat. Kalo giliran jadi ortu, brantakan! Bayangin gak sih di rumah yang sama, ada istri baru dan dua anak dari istri baru, dan tiga anak dari istri sebelumnya. PUSING DEH!

      Delete
  34. sangat setuju.. yg kasian jadinya si Dul yah, Maia juga sih.. keliatan bgt lemes nya ga tidur bener pasti dia.. tapi itulah anak. si dul body doang bongsor, dasarnya yah masih anak kecil yang butuh perhatian extra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maia pasti lemes, biar gimana seorang ibu tuh kasihnya sama anak sepanjang jaman (kecuali ibunya gila). Duh, si Dul itu bener2 a little boy yang cuma mau niru bapaknya!

      Delete
  35. Si Dhani sih emang udah terkenal banget ngga beresnya. Yang paling geli itu pas baca twitter anak umur 13 tahun panggil sayang2an bwahahahaha. Gw umur segitu masih sayang sama makananan hahahaha.

    Kalo ane boleh ngaku, sebenarnya ane juga termasuk produk ortu gagal, tapi karena udah umur tuir gini, ya ane ngga boleh melihat ke belakang lagi, apalagi sambil menangis haha.

    Ortu ngga ada di samping mah udah jadi makanan tiap hari dari kecil. Bahkan, karena ortu ngga pernah ada di rumah, ane dan adek2 ngalamin banyak hal buruk. Dari di-abuse pembantu dan macem2. Pas mereka ada di rumah pun, kita juga tertekan karena seperti yang le blg tadi. Dituntut utk jd the best, dan dihukum kalo tidak the best apalagi ngelakuin kesalahan.

    Kita jadi self-pity krn merasa kita nggak dicintai dan diinginkan siapapun hingga akhirnya kita masing2 buat pertahanan sendiri dan kita pun ngerasa ngga butuh ortu dan siapapun. Tapi yang namanya manusia memang selalu ada cobaan. Mungkin inilah cobaan kami, dan ane juga bersyukur ketika dalam masa labil, ane ngga sempat terjerumus yang aneh2, walau sampe sekarang masih suka kepleset sih hahaha (apa coba :P) Intinya sih, semua masalah ada himahnya. Dari masalah-lah, kita bisa introspeksi diri. Ane juga ngga akan bakal ngelakuin kesalahan yang sama kek ortu ane dulu. Dan hal ini patut ane syukurin banget-banget, karena pemikiran seperti ini muncul dari pengalaman ane yang menyakitkan di masa lalu hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue ikut terhanyut nih di dalam cerita elu. Untung ya sekarang semua sudah pelan-pelan berlalu. Memang dalam hidup itu pasti ada ups and downsnya. Tapi kalau kita bisa jaga diri dan selalu positive thinking, pastilah hidup kita akan menuju ke arah yang baik.

      Delete
  36. Salut untuk ci leony. aku hanya seorang blogwalker tapi suka sekali baca postingan dari ci leony. banyak sekali manfaat yang aku ambil TFS sebelumnya ci and so pls blognya jgn dikhususkan hanya untuk yang dikenal atau diundang saja spt blog2 lain yang aku baca yak.
    btw si kecil mirip bgt yaaah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, siapa aja yang ditutup yah? Aku ngga tau. Tenang aja, so far blog ini masih terbuka untuk umum hihi. Asal jangan taro spam comment, this blog will be around for a while. Thank you buat mampir di sini yah Tari.

      Delete
  37. Mbak Leony, salam kenal yaaa..
    Silent reader yang g tahan buat g ikut komen :P

    Sedih yaa dengernya :( Ternyata emang masih banyak orangtua yang g (mau) menikmati setiap momen sama anaknya :(

    Semoga kita dijauhkan ya mbak dari yang begitu :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas