Go Figure!
Temen baik saya si Mr. Fat Owl (yang bantu saya bikin tulisan untuk box suvenir nikahan) dan sekarang tinggal di Singaparna, menulis status ini di Facebook dia beberapa hari lalu, dan saya nggak tahan untuk membagikannya di blog ini. Oh iya, ini berdasarkan pandangannya dia loh ya, tapi menurut saya, ya ada benernya juga.
An average middle-class CAUCASIAN will purchase:
- $20 basic white dinner plate from Crate & Barrel
- $39.90 bedroom slippers from Marks & Spencer
- $20 whisk from Franc Franc
- $40 cushion cover from Tangs
- $39 garlic press from WMF
- $29 chef's knife from Ikea
- $25 weekday work lunch at Din Tai Fung
- $170 shoes from Steve Madden
- $150 handbag from Zara (on sale from $199.90)
An average middle-class ASIAN will purchase:
- $2 basic white dinner plate from Daiso
- $2 bedroom slippers from Daiso
- $2 whisk from Daiso
- $2 cushion cover from Daiso
- $0 garlic press (no need for a garlic press, using a knife would suffice)
- $2 chef's knife from Daiso
- $4.50 weekday work lunch (yong tau foo)
- $29 shoes from Charles & Keith (on sale from $39.90)
- $2,970 handbag from Chanel
Go figure.
He he he he... udah dibaca baek-baek? Udah narik kesimpulan?
Bandingkan dengan situasi saya pas saya mau nyari car-seat buat si Abby. Waktu itu saya masih hamil sih, jadi masih banyak waktu buat browsing sana sini. Setelah melihat-lihat online dan beberapa video mengenai car-seat, saya memutuskan untuk membeli sebuah car-seat yang kebetulan dijual online. Harganya sekitar IDR 5.8 jutaan. Kenapa saya tertarik? Saya kalau tertarik sama barang, bukan karena harganya, tapi karena feature dan safetynya. Kebetulan car-seat ini oke banget menurut saya.
Saya kontak toko online A dan saya langsung transfer pembayarannya. Pas udah transfer, dibilang ternyata gak ada barang, uangnya pun dibalikin dengan sukses. Kontak toko online B, lagi-lagi barangnya katanya nggak ada. Ke sebuah toko anak di mall, barangnya ada, tapi udah kotor dan tinggal display aja. Pas saya tanya ada lagi yang baru atau ngga, katanya barangnya nggak masuk lagi. Kontak lagi toko online C yang menjual barang-barang bayi high-end, dan tetep, barangnya nggak ada, padahal gambarnya terpampang loh di webnya.
Akhirnya, toko C bilang, "Bu, kalau orang nyari car seat biasanya nggak yang mahal-mahal bu, paling yang sejuta dua jutaan, kalau yang lima juta ke atas nggak laku bu."
Saya sih kaget ya, gimana mungkin gak laku? Soalnya saya liat toko itu promosiin terus stroller merek Stok*e yang harganya belasan juta bahkan ada yang sampai dua puluh juta kalau yang special edition. Saya nanya lagi, "Tapi kalau stroller kok kamu brani jual yang belasan dan puluhan juta? Apa laku?"
Dijawab dengan santai, "Bu, kalo stroller belasan juta mah laku banget, Bu! Kalo car-seat nggak laku, soalnya kalo car-seat siapa yang mau liat Bu, cuma di dalam mobil aja. Kalau stroller kan bisa buat dipamerin di mall."
WHAT?? Jadi stroller bagus itu, BUAT DIPAMERIN?? Pantesan aja saya suka bingung sama ibu-ibu di mall, yang pake stroller buatan Eropa yang jelas-jelas nggak sesuai sama kondisi mall di Jakarta karena sizenya yang segede motor dan beratnya amit-amit. Sampai-sampai, mau naik lift aja, udah makan 1 lift sendiri. Kalau nggak sabar nunggu lift, bapaknya anak-anak jadi tukang panggul stroller untuk naik escalator, sementara anaknya digendong. Dan pantesan juga toko-toko itu brani jual stroller mahal. Sementara car-seat "dianaktirikan" gara-gara invisible. Yang liat cuma emak, bapak, sama suster... Pathetic nian!
Balik lagi deh ke status si Mr. Fat Owl tadi, PERSIS banget kan sama kejadian yang saya alami?
Kesimpulannya: apa yang bisa kelihatan sama orang lain, boleh beli yang mahal-mahal. Kalau yang nggak kelihatan orang, beli yang murah aja.
Brasa gak sih, emak-emak di mall itu, kalau megang tas bermerek mahal, udah kayak jadi SPG yang menjadikan tangannya gantungan. Tasnya itu harus posisi di depan (gak boleh dikempet dong, ntar nggak eksis), lalu bagian yang kelihatan mereknya itu harus hadap depan. Cling! Belum lagi kalau makan di restaurant, tasnya itu dapet special seat sendiri, dan surprisingly, para waitress itu sudah hafal perilaku ibu-ibu dan dengan sigap mengambilkan kursi extra, khusus untuk tas para nyonya.
Untungnya, gak semua orang berpikiran kayak begitu. Banyak temen-temen saya yang masih lempeng cara mikirnya. Phew....!
Sekarang saya jadi inget, temen baik saya yang lain. Dia nyetir Mercedes baru kemana-mana, tapi pake Crocs palsu beli di Mangga Dua seharga 25 ribu. Lalu Mama saya nyeletuk: "Non, pake Crocs asli turunnya dari bajaj, pasti orang mikir palsu, Non. Pake Crocs palsu turun dari Mercy, ya langsung naik pangkat jadi asli."
Geez, Asian!
An average middle-class CAUCASIAN will purchase:
- $20 basic white dinner plate from Crate & Barrel
- $39.90 bedroom slippers from Marks & Spencer
- $20 whisk from Franc Franc
- $40 cushion cover from Tangs
- $39 garlic press from WMF
- $29 chef's knife from Ikea
- $25 weekday work lunch at Din Tai Fung
- $170 shoes from Steve Madden
- $150 handbag from Zara (on sale from $199.90)
An average middle-class ASIAN will purchase:
- $2 basic white dinner plate from Daiso
- $2 bedroom slippers from Daiso
- $2 whisk from Daiso
- $2 cushion cover from Daiso
- $0 garlic press (no need for a garlic press, using a knife would suffice)
- $2 chef's knife from Daiso
- $4.50 weekday work lunch (yong tau foo)
- $29 shoes from Charles & Keith (on sale from $39.90)
- $2,970 handbag from Chanel
Go figure.
He he he he... udah dibaca baek-baek? Udah narik kesimpulan?
Bandingkan dengan situasi saya pas saya mau nyari car-seat buat si Abby. Waktu itu saya masih hamil sih, jadi masih banyak waktu buat browsing sana sini. Setelah melihat-lihat online dan beberapa video mengenai car-seat, saya memutuskan untuk membeli sebuah car-seat yang kebetulan dijual online. Harganya sekitar IDR 5.8 jutaan. Kenapa saya tertarik? Saya kalau tertarik sama barang, bukan karena harganya, tapi karena feature dan safetynya. Kebetulan car-seat ini oke banget menurut saya.
Saya kontak toko online A dan saya langsung transfer pembayarannya. Pas udah transfer, dibilang ternyata gak ada barang, uangnya pun dibalikin dengan sukses. Kontak toko online B, lagi-lagi barangnya katanya nggak ada. Ke sebuah toko anak di mall, barangnya ada, tapi udah kotor dan tinggal display aja. Pas saya tanya ada lagi yang baru atau ngga, katanya barangnya nggak masuk lagi. Kontak lagi toko online C yang menjual barang-barang bayi high-end, dan tetep, barangnya nggak ada, padahal gambarnya terpampang loh di webnya.
Akhirnya, toko C bilang, "Bu, kalau orang nyari car seat biasanya nggak yang mahal-mahal bu, paling yang sejuta dua jutaan, kalau yang lima juta ke atas nggak laku bu."
Saya sih kaget ya, gimana mungkin gak laku? Soalnya saya liat toko itu promosiin terus stroller merek Stok*e yang harganya belasan juta bahkan ada yang sampai dua puluh juta kalau yang special edition. Saya nanya lagi, "Tapi kalau stroller kok kamu brani jual yang belasan dan puluhan juta? Apa laku?"
Dijawab dengan santai, "Bu, kalo stroller belasan juta mah laku banget, Bu! Kalo car-seat nggak laku, soalnya kalo car-seat siapa yang mau liat Bu, cuma di dalam mobil aja. Kalau stroller kan bisa buat dipamerin di mall."
WHAT?? Jadi stroller bagus itu, BUAT DIPAMERIN?? Pantesan aja saya suka bingung sama ibu-ibu di mall, yang pake stroller buatan Eropa yang jelas-jelas nggak sesuai sama kondisi mall di Jakarta karena sizenya yang segede motor dan beratnya amit-amit. Sampai-sampai, mau naik lift aja, udah makan 1 lift sendiri. Kalau nggak sabar nunggu lift, bapaknya anak-anak jadi tukang panggul stroller untuk naik escalator, sementara anaknya digendong. Dan pantesan juga toko-toko itu brani jual stroller mahal. Sementara car-seat "dianaktirikan" gara-gara invisible. Yang liat cuma emak, bapak, sama suster... Pathetic nian!
Balik lagi deh ke status si Mr. Fat Owl tadi, PERSIS banget kan sama kejadian yang saya alami?
Kesimpulannya: apa yang bisa kelihatan sama orang lain, boleh beli yang mahal-mahal. Kalau yang nggak kelihatan orang, beli yang murah aja.
Brasa gak sih, emak-emak di mall itu, kalau megang tas bermerek mahal, udah kayak jadi SPG yang menjadikan tangannya gantungan. Tasnya itu harus posisi di depan (gak boleh dikempet dong, ntar nggak eksis), lalu bagian yang kelihatan mereknya itu harus hadap depan. Cling! Belum lagi kalau makan di restaurant, tasnya itu dapet special seat sendiri, dan surprisingly, para waitress itu sudah hafal perilaku ibu-ibu dan dengan sigap mengambilkan kursi extra, khusus untuk tas para nyonya.
Untungnya, gak semua orang berpikiran kayak begitu. Banyak temen-temen saya yang masih lempeng cara mikirnya. Phew....!
Sekarang saya jadi inget, temen baik saya yang lain. Dia nyetir Mercedes baru kemana-mana, tapi pake Crocs palsu beli di Mangga Dua seharga 25 ribu. Lalu Mama saya nyeletuk: "Non, pake Crocs asli turunnya dari bajaj, pasti orang mikir palsu, Non. Pake Crocs palsu turun dari Mercy, ya langsung naik pangkat jadi asli."
Geez, Asian!
hahah bener non (latah) kl mbak2 pake channel bekas lungsuran majikan kaga ada yg percaya itu asli, kl majikan pake KW tapi turun dari mercy org2 juga gak ada yg berani tanya itu KW atau ori hahaha...
ReplyDeletebtw gimana nasib car seat nya akhirnya?
Hahahahaha... kayaknya hampir gak ada juga majikan yg lungsurin Chanel-nya. Car seat? Akhirnya gue beli yang di bawahnya, yang dua jutaan, tapi gak bisa spinning 360 degrees. Lumayan deh, bagus juga :).
Deletehahhaa.. gw baru tau loh, pelayan resto suka ngambilin kursi khusus buat naro tas tuh karena kebiasaan nyonyah2 yang pamerin tas. Duhhh ga enak ati dong kalo nanti yg gw taroh cuma kantong kresek ato tas ga bermerek wkwkk...
ReplyDeleteNah iya, itu karena awalnya nyonya2 itu mau seat tersendiri buat tasnya, akhirnya jadi terbiasa deh itu waiter2. Kayak udah otomatis gitu kalo di resto2 tertentu.
Deletehahaha, itulah realita yang terjadi mba, yang penting penilaian orang, jadi inget sama si artis yang cetar badai membahana itu, itu tasnya ORI apa KW yah hihihi..
ReplyDeleteSi cetar itu setauku keluarganya emang lumayan kaya sih. Tapi ngga tau deh soal asli atau palsunya, yang pasti mataku silau kalau liat dia.
DeleteLaki gw cerita kemaren di gereja ada ibu yg reserve kursi buat tasnyasedangkan disebelahnya ada yg lagi cari2 seat. Hehe... Bener2 deh manusia.
ReplyDeleteBtw,ga cari diaper bag non? Okiedognya boleh cikk... Huahhahaa
Hahaha, bener banget tuh Yul! Pengen gue pites itu, padahal kadang udah disediain gantungan ya di kursi gereja. Makanya kalo lagi pekan suci/ natal, umat ga dianjurin bawa tas kan.
DeleteHaha bener sih... :p
ReplyDeleteTapi kalo gue bilang...dalam hal alat-alat dapur di list di atas, orang Indonesia (bukan Asia ya, Indonesia), prefer beli yang murah karena yang pake banyakan ART.
Gitu juga dengan car seat. Di LN kan car seat itu wajib hukumnya. Anak2 ya KUDU HARUS duduk di car seat kalo naik mobil. Sedangkan di sini, gue liat sih ortu2 kebanyakan, kalo anaknya gak mau di car seat yaudah nganggur tuh car seat. Kalo naik mobil, anaknya dipangku BS atau oma atau siapalah. Di LN siapa yang mau mangku?! Apa-apa sendiri.
Jadi ya sayang beli yang mahal kalo nanti belom tentu kepake.
Sayang ya, menurut gue penting banget anak-anak dan baby duduk di car seat biar aman *dan mandiri*
Kalo gue masak sendiri Din, tetep pake pisau yang bagus. Tapi gue tau loh ada yg masak sendiri juga, tapi beli pisaunya di pasar, padahal penampilan mayan mentereng.
DeleteNah bener tuh soal BS. Ada yang ngomong gini loh, "Gue udah bayar BS, apa tugasnya kalo bukan mangkuin anak gue?" Ckckckc...pdhl ngga aman loh dipangku, apalagi kl mobilnya ngerem mendadak.
Haha iya gue juga masak sendiri. Makanya buat pisau juga gue sih nyari yang 'enak' deh, mahal dikit gapapa. Kalo gak kan cape sendiri betul, buibu?!
DeleteIya dipangku gak aman. Udah gitu anak nanti jadi manja juga, harus dipangku/gendong terus tiap di mobil.
Bener! Gue skrg sih pake piso ga mahal3 banget tapi menurut gue enak. Dari gue kecil, ortu gue selalu pake Victorinox buat piso dapur, dan sampe sekarang gue ikutan. Silakan dicoba! hahaha *promo*
DeleteYoi, gue sih biasain kalo ke mall/ resto, anaknya di stroller. Biar sus-nya bisa makan juga sambil ngawasin.
Lo bener banget hahaha..
ReplyDeleteGue juga heran kok banyak temen kakak gw yang pake stroller Eropa, yang kata nyokap gue roda stroller-nya Saif lebih kuat drpd roda bajaj, secara kita disini make buat jalan ke taman, nerjang hujan salju dsb. Kalo di mall aja mah sayang yah..
Temen gue juga banyak yg rela liburan di hotel murah karna budgetnya buat tas mahal. Bela belain ke hotel or wisma kedutaan (misalnya) yang lokasi jauh hanya biar budget belanja bisa lebih. Pdhl gk ngitung kalo lokasi jauh, tenaga, waktu juga abis, dan satu lagi, keamanannya!
Nah, bener kan My? Pake roda pompa itu buat apaan ya? Soalnya kalo cuma jalan di mall yang licin granit atau minimal keramik, mendingan pake stroller ukuran kecil kan.
DeleteWoah, jadi inget gue, sama tante2 kaya yg gue ketemu si Spore. Dia dtg naik Sriwijaya Air, nginep di kamar apartment yg disewain (kayak cuma 70SGD semalam), tapi belanjaannyaaa.. Chanel aja 4!
benerrr banget
ReplyDeletekebetulan ada lingkungan temen2 gw yg rela merogoh kocek dalam2 demi tas branded dan merelakan naik pesawat murah demi ke Paris bisa belanja banyak
balik lagi ke siapa yg pake sih, beli asli dikira palsu
yg bisa beli asli kadang beli palsu jg karena udah pede orang2 mandang dia tinggi
hihihihi.
btw yg stroller itu sungguh deh belasan juta buat apaa..kan cuma sebentar dipakenya
alea pake stroller di bwh sejuta sehat2 aja perasaan. :D
Emang bingungin Sel, makanya gue bingung sm prioritynya orang. Irit2 di sisi yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan, cuma demi pameran branded stuff.
Deletegua malah ga pernah perhatiin strollernya loh, perhatiin babynya aja, ckckckc... dan emak2 di mall kelas atas emang hobi banget pamerin tasnya... ditambah tangan megang gadget, high heels, rambut disasak, persis kayak mo kondangan hahahaha...
ReplyDeleteHahahaha, lu kudu liat sendalnya, kadang gue ngebayanginnya aja udah mau ngejungkel sendiri Mel hahaha.
Deletehihihi... lebih penting gaya daripada kegunaan yak??? Yang gini seh balik lagi ke orangnya... Pastinya car seat lebih penting laa daripada stroller...
ReplyDeleteTrus akhirnya dapet kah car seat nya?
Nggak dapet yang itu car-seatnya, akhirnya beli yang 2 jutaan deh, tapi mayan bagus juga sih. Banyak direcommend sama emak-emak.
DeletePadahal kalo dipikir2 car seat itu penting karena buat keamanan bayi di mobil ga sih? Hihihihi...
ReplyDeleteYah gitu deh. Kalo disini kayaknya stroller+car seat sama pentingnya Le.. Tapi ya gt deh.. Yang mahal sama yang murah udah ga ngerti juga gw bedanya.. Ahahahaa.. Rasanya semua stroller mahal2 aja buat gw.. >___<
Menurut gue sih penting dua-duanya ya, dan tetep harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi environment-nya juga.
DeleteCar seat menurut gue tuh penting banget loh. Abby anteng banget kalo didudukin di car seat, dia bisa liat pemandangan sendiri. (N mewek kalo mobilnya berhenti jalan hahahaha).
hahaha itu problema setiap bayi kayaknya ny. :D kalo mobil brenti di jalan pasti bayinya kesel. hahaha.
DeleteOrang2 Indo disini yah begitu juga lho banyak2nya. Pdhal sih kalau liat mereka sebetulnya kesian, terutama bagi mereka yg illegals disini, kerja keras setengah mati tapi uangnya habis untuk belanja. Mungkin bagi mereka it's OK, bagi kita2 sih, ngiris liatnya. Mbok ya pikirkan masa depan.
ReplyDeleteGitu deh Syl orang Indonesia. Suka serem gueeee... Dulu jg ada pas kuliah, temenku yang LV-nya berderet2. Buat apaan ya kuliah pake LV?
DeleteIya dong, kuliah pake LV biar bisa gaet koko-koko tajer yang bisa beliin LV lagi. Wahahahaha.....
DeleteMak, masa sih di sana banyak orang Indo ilegal yang kerja jaoh2 buat beli barang begayaan? Wadah, serem dan suram.
Huahahaha... tuh udah dijawab lagi sama si Sylvia noh di bawah. Itu beneran terjadi loh Fel, soal orang yang kumpulin duit cuma buat belanja barang.
DeleteFel, jadi itu maksudnya biar return-nya sepadan sama investasinya? Hwahahaha bener juga
DeleteEh Din, tapi bener loh, akhirnya temen gue itu skrg udah kawin, naek pangkat jadi Hermes! Manteb gak tuh?
Deletejadi maksudnya yang caucasian itu lebih suka beli dan ke tempat makan mahal karena mau pamer gitu ya? emang sih orang caucasian lebih suka gengsi ya... yang ada jadi boros dan gak ada tabungan...
ReplyDeletebtw, sebenernya beli dinner plate kalo yang 1 set gitu di ikea lebih murah lho dibanding daiso. hahaha.
about carseat... yang mahal gak laku (anyway mahal juga ya 5 jutaan, perasaan harga carseat disini rata2 $100-200-an aja) karena di indo masih belum ada law enforcement untuk pake carseat. dari orang2 yang gua kenal yang pake carseat buat anaknya pun masih gak bisa disiplin. kalo anaknya nangis, ya dilepas dari carseat. yang ada akhirnya gua rasa mereka pada mikir carseatnya gak terlalu kepake kali ya, jadi males beli yang mahal2...
tentang orang bawa tas nya didepan, bukan dikepit... kalo setau gua sih itu bukan karena mau pamer (yah entah kalo emang ada yang mau pamer ya hehe) tapi karena takut dicopet! huahaha. soalnya nyokap gua, walaupun tas nya gak bermerk, juga selalu gitu kalo lagi jalan di mal (At least dulu ya karena dulu banyak copet kalo mal nya rame, gak tau sekarang)... :D
tentang orang kalo naik bajaj dikiranya barangnya pasti palsu sementara kalo naik mercedez pasti asli.. bener banget sih. judgemental ya. huahaha.
tapi it's very unfortunate kalo orang bisa punya mercedez tapi beli crocs nya palsu. terlalu pelit apa ya? hahaha. kok gak menghargai hasil karya dan hak cipta banget... :D biasa kan orang beli yang palsu karena kurang educated ya...
emang cocok judul nya... go figure.. bingung emang kadang ngeliat orang2 kayak begitu. hahaha.
Iiih Arman, gue tersanjung lo nulis hasil karya dan hak cipta!
DeleteBidang gue termasuk yang menjunjung tinggi hasil keringet orang *asal jangan keringet lae metromini aja* jadi kadang gue sebel kalo yang sanggup beli barang mahal gaya (kayak sanggup pake Mercy dua pintu, pdhl kan kalo kita ngulik dompetnya, bisa aja dia beli mobil yg lebih murah) tapi disatu sisi beli palsuan benda lain.
Well balik ke skala prioritas juga kali ya..
Arman, bukan Man...coba lu baca lagi deh yang about Caucasian dan Asian. Spendingnya mah mirip2 aja, cuma lu perhatiin prioritasnya. Kalo Asian itu, thrifty di sana sini (cenderung stingy) cuma buat save the money to buy something yang mereka bisa show-off. Kalau yg nggak keliatan, belinya yang murah-murah aja.
DeleteCar-seat itu kebukti kepake Man, bahkan ada bbrp temen gue yang nyesel yg tdnya mikir ga gitu kepake, terus dipakein pas anaknya udah gede, eh jadinya ya berontak. Soal tas tersebut, bedain Man antara yang naro di depan buat safety, dan yang naro di depan buat pamer. Kalo buat safety, pasti gayanya nggak kayak SPG lagi pamer ngegantungin tas. Kalo yg ngejaga tasnya, pasti tetep agak dikekep. Beda banget sama yang pamer, justru kayak dipampangin, nih loh tas gue mahal hahaha.
Amy, gue sangat-sangat menghargai hak cipta. Makanya buat gue kalo belum mampu, mending beli merek lain tapi asli, daripada beli KW. Suka ngenes liat orang pake barang KW. Apa gak mikir gitu, proses penciptaan dan pengerjaannya. Hih!
ooo maksudnya gitu... :D
Deletesoalnya gua juga liat banyak orang caucasian yang suka beli yang mahal2 demi gengsi aja gitu. mungkin tergantung orang juga kali ya. hahaha.
gua jadi geli ngebayangin yang lu bilang orang bawa tas mahal nya kayak SPG lagi pamer ngegantungin tas itu... norak banget pasti ya kalo ada yang sampe segitunya bawa tas nya demi show off doang. huahahaha.
setuju banget sama paragraf terakhir. kalo emang gak mampu ya mendingan gak usah maksain sok2 beli merk itu tapi KW ya. beli aja yang semampu kita. ya gak sih...
biasa orang yang suka beli KW buat pamer itu karena krisis identitas kayaknya ya. gak pedean. padahal kalo kita pede, mau pake merk apa juga gak ada yang peduli ya...
So far kalo temen2 gue dulu Man, mereka berani beli mahal-mahalnya itu kalo barang yg high quality sih. Walaupun menurut kita kagak penting-penting amat haha. Kalo kayak HP gitu, kayaknya dulu temen2 US gue cenderungnya sederhana.
DeleteLah Man, tante2 Surabaya lebih juara lagi loh cara megang tasnya daripada orang Jakarta hihihihi... Ditunjang juga dengan rambut ala sisingaan.
Gue setuju banget tuh. Kalo belom sanggup mending beli barang merk lain daripada barang KW. *ini gue ga sengaja mampir lagi, lalu komen banyak banget* hwahah maapkeun
DeleteHahaha, gpp Din, emang seru banget topik ini. Mungkin jadi rame, karena akhirnya pada mikir2, diri kita sendiri begitu atau ngga hahahaha.
DeleteHuhueahue menarik sekali nih :) Aku share di fb bole ya Non... Emang for Asian (terutama Chinese), concept of Face/gengsi penting banget yah. Ada wikinya tuh: http://en.wikipedia.org/wiki/Face_(sociological_concept).
ReplyDeleteBoleh bangeeettt! Eh elu udah share ya? Gue tadi liat di timeline hihihi.
DeleteSebenernya ada berbagai jenis "Asian" kalo menurut penglihatan saya, diantaranya yg hobi pamer dan yg hobi nabung. Nah di contoh FB itu gabungan keduanya...nabung dengan beli barang seadanya sehingga bisa pamer barang mewah. Hi hi hi...
ReplyDeleteOh well, aku dan suami sealiran kamu, Le. Yang butuh kualitas beli yang sesuai harga, ada uang ada barang (beberapa barang bayi, beberapa peralatan dapur)...yg nggak penting2 amat yg murah2 aja deh (baju, tas, etc, apalagi kalo sale..).
Ih, manteb banget Xinda! Emang itu yang aku maksud. Sebenernya hobi nabung dan pamer itu emang sejalan! Hahahaha, tapi prioritas orang lain-lain. For example, ada orang yang rumahnya butut gpp, asal mobilnya gaya, alasannya: Mobil kan bisa diliat, kalo rumah? orang jarang kok dateng. *beneran ada yg begitu*. Padahal rumah itu kan home sweet home, biar gimana harus enak dan nyaman.
DeleteBeli barang mahal gpp kok, asal jangan terlalu thrifty di bagian yang sebenarnya lebih penting.
Hahhaa bener banget Ci noni, kyak yg pernah kita omongin waktu itu pas cici lg disini yang ada tante mo beli hermes. Bener2 harus pamer barang buat status sosial mereka kalo tinggal di asia esp Sing and jkt deh
ReplyDeleteWen, kalo orang Indonesia di Perth juga sama toh? Hwahahahahaha... (minta dikeplak kayaknya aku).
DeleteG suka sih liatin org di mall pake stroller apaan, tapi itu mah sejak g buka toko baby aja. Sebagai referensi barang apa sih yg banyak dipake orang (alias laku). Hehehehe.
ReplyDeleteBtw itu toko online C songong juga ye ampe bisa ngomong bgitu ke customer. Ga ada brg ya ga ada brg aje,pake bilang carseat mahal ga laku. Ckckck
Org sini emang aneh. Pengen gaya aja bawaannya. G sih paling heran sama tante2 yg doyan beli tas KW super. Rela gitu keluarin uang yg udah ga bisa dibilang murah dan tetep aja palsu ye.
Aina, tapi yang toko C itu bener dan jujur kalo aku bilang. Dan kenyataan kalau udah ke 4 tempat barangnya emang ga ada, itu pasti karena nggak terlalu laku. Hihihihi. And bener juga loh soal priority car-seat itu jadi nomer 2.
DeleteIya Na, gue suka serem sama org yg kelebihan gaya dan rela ngutang sana sini demi memenuhi tuntutan gaya.
gue kemaren makan di PI pake tas butut tetep diambilin extra kursi kok sama mas nya. I guess tergantung kitanya makan dimana, bukan pakenya apa :)
ReplyDeleteNah Mel, kalo kita2 yang barangnya biasa-biasa tapi dikasih kursi, itu kena impact dari kebiasaan orang yang suka minta kursi untuk tasnya. Coba deh jaman dulu mana ada? Beberapa tahun terakhir aja yang mulai seperti itu. Nah, karena waiter itu gak gitu bisa bedain tas mahal dan ngga, jadi mereka udah anggep itu sebagai SOP Mel. Itu yang gue rasain.
DeleteGw baru aja beli teether mayan mahal.. Bukan karena gengsi, tapi karena selena lebih suka pake tuh teether. Jadi kesimpulannya gw juga lebih demen belanja yang cocok buat anak aja... Ada harga ada barang.. Jadi kalo emang mahal, ya sesuai gitu... Hehehe
ReplyDeleteKalo mahal tapi sesuai fungsi, bagus-bagus aja. Dan tujuan utamanya emang karena kualitasnya yah. Itu menurut gue gak masalah sama sekali loh.
Deleteiya bener cik, minggu kmrn gw makan di Din Tai Fung, pas maoo duduk bingung mao taruh tas *pdhl tasny buntut* eeh mas2nya sigap banget ambil tempat tas khusus yg ditaruh di smpng meja, bukannya malah ngambilin kursi buat baby wkkwkwkw, bener2 gaya hidup di jkt udh bergeser....
ReplyDeleteTuh kan, error kan? Bukan mikirin baby chair, malah mikirin chair buat bag hahaha. Gak mungkin kan kalo gak ada penyebabnya?
DeleteNyahahaha... gw bingung gw masuk bagian mana krn gw tipe asian tapi ga punyabranded bag le hihihi...
ReplyDeleteTapi bener sih yg ditulis temen lu. Gw lagi ngubek2 barang (sukur2 dapet gratisan) buat ngisi rumah di craigslist, nah itu keliatan beda banget deh jomplangnya sampe mikir sendiri ni org ngapain beli barang mahal2 kaya gini ya hahaha. Dan skrg gw jadi tipe Asian tapi yang klo beli barang 2 atau 3 termurah dari bawah ata dibalik 2 atau 3 dari yg termahal(klo fungsinya sama). Klo soal KW, di jpn ga kaya di indo jadi ya mau ga mau beli yg ada, klo ga mampu ya ga beli hehe...
Hebat juga si toko C berani ngomong gt jadi bikin orang melek, lu beli ama dia ngga akhirnya?
Iya, gak semuanya sesuai kok, cuma emang banyak banget yang typicalnya seperti itu, dan prioritasnya orang-orang tuh emang suka unik. Kalau di Jepang mah gue rasa orang-orangnya sangat menghargai karya cipta yah. Ngga mgkn deh beli KW.
DeleteGue akhirnya beli sama toko C, tapi bukan yang gue mau barangnya, tapi yang di bawah itu hehehe. Mayan oke juga, recommended.
huahahahahaha... sepatu gue lebih parah le, rubi yang $10-an! kalo menurut list di atas, harusnya kalo sepatu gue cuman $10 tasnya mesti kremes ye.. beliin dong le?!
ReplyDelete*buntutnya gak enak*
Gue beliin deh, ayam kremes. Gue banyakin kremesnya. Mau? Sambelnya skalian bu.
Deletehoahaha lol bener banget nih.. very interesting post :)
ReplyDeleteen baru tau si mas2 di resto indo bahkan sampe extra mile ambilin kursi buat tempat duduk tasnya wakakakaka lucu buangetttt...
Loh elu baru tau soal waiter yang kadang otomatis ambilin kursi buat bag? Itu lagi trend skrg hahahaha...
DeleteItu kalo kata adik saya ci, duit ada tapi mental masih miskin hehehe..kalo mentalnya beneran kaya ga kayak gitu hehehe..
ReplyDeleteNick, kalo yg soal temen cici sih, bukan soal mental. Kayaknya dia emang cuek bebek deh. Tapi banyak banget orang yang cici kenal juga, yang mobilnya muewaaahh tapi tasnya KW di mangdu. Dan dia nyantai banget dengan alasan: siapa yang tau?
Deletewow..iyah banget yaaaa!!!
ReplyDeleteGw juga ada temen yang tipenya gitu, baju ma sepatu bisa beli di far east yang $10 sepasang..tapi tas harus channel-an gitu. Tapi ternyata belakangan kita tau, kl yg dia beli itu KW 1 super pol..cm beberapa aja yang asli. And it's sad! kesian liat orang yg gitu deh.
Masih mending El punya yang asli, kalo palsu semua? Huhahahaha....
DeleteIya banget, Le. Temen gua (caucasian) sampe belajar triknya belanja di 99cents buat barang2 dapur, hehehhe.
ReplyDeleteJadi Caucasian blajar saving sama Aisan yah? Hihihi. Tapi abis udah irit gitu dia beli Chanel gak ? :P
DeleteLe, kondisi si Asian sptnya bnyk yg sesuai dgn kondisi gua. Tapi bbrp dgn alasan yg berbeda :)
ReplyDeleteGua pake tas branded krn memang kebutuhan. Gua punya tas cuma beberapa, tapi kebanyakan branded. Kalo gak branded pun, gua maunya leather asli. Udah cape beberapa kali beli tas hanya senang modelnya, tapi gak lama itu tas rusak karena kulit imitasinya yg gampang nglotok lah, accesoriesnya copot or baret2 gak jelas. Mgkn jg gua yg pakainya ceroboh or jorok. tapi dibilang ceroboh kok gua pake LV or Aigner ada yg udah hmpr 10 thn fine2 aja. jadi gua sndr berkesimpulan kualitas ditentukan dengan brand2 tertentu (bukan harga ya).
Di resto, gua jg suka minta kursi tambahan, baik utk handbag maupun kdg2 belanjaan. tp liat sikon, kalo restonya penuh dan gak memungkinkan, yah dipangku or gua pasang cantolan ke meja (cantolan ini selalu ada di handbag gua). Alasannya lbh krn gua
gak mau taruh handbag gua di lantai. Krn kalo smp rumah tuh handbag suka gua taruh di sofa or tmpt tidur. Geli kan kalo sblmnya gua taruh di lantai di rumah naik pangkat ke sofa.
Di gereja gua kebetulan gak disediakan tmpt gantungan tas. Tp gak pernah deh tuh tas gua makan tempat sendiri di kursi, bisa dikutuk org rame2, krn misanya selalu penuh. Jadi pilihannya tuh tas dipangku or taruh di lantai depan kayu tmpt berlutut. Untuk gua, yah gua cantol :)
hiksss jgn2 selama ini gua dinilai org mau pamer2 tas makanya tas nya dicantol or di'kursi'in :)
Makan, kalo untuk sekedar makan siang kantor gua emang gak mau yg mahal2, pokoknya sekedar kenyang bersih dan sehat. Tp kalo emang sesuai tempat dan makanannya, pergi bareng family n good friend to chit chat, gua sih bersedia aja lho pay more.
Jadi mgkn balik ke prioritas masing2 yah.
Bener Li, as long as secara keseluruhan alokasi keuangan orang tersebut masuk akal, gak masalah pake tas-tas yang bermerek baik dan berkelas. Gue sendiri seneng kok pake barang bagus (some of my bags ada yg bagus jg), for the sake of having sense of achievement, dan kebahagiaan memakai barang berkualitas. Tapi tentunya gue gak bakalan irit2 di pos lain, cuma buat tampil gaya dengan tas mahal kayak contoh di atas yah.
DeleteTenang aja, orang nggak akan mikir kita tukang pamer kok asal cara pembawaan kita wajar aja. Tapi yang mengerikan itu kan kalo dari cara membawa barang aja udah keliatan kayak toko berjalan. Hihi.
aduh leony...ngumpet dulu ah gue
ReplyDeletemengcopy kata temen gue #wanita_dijajah_tas_sejakdulu
tolong leonyyyy..sadarkan akuuu hahaha
Dhit, kalo elu kan segala pos pengeluarannya udah gede Dhit, gpp lah nambah 1-2 tas lagi wahahahaha *setan lewat*
Deleteiiiih sama Dhitaaa.... gw juga merasa tersentil sama postingannya lele yang ini, gw ngumpet deket2 elo dunk Dhit. Geseran dikit boleeeee
DeleteBukan tersentil lagi ya Fab? Tergaplok? Huahhahaa... Tenang aja kalian berdua mah, kan bisa afford yg lain-lainnya, ya gak masalah dong beli tas! Apa jangan2 elu beli piso dua dolar Fab? Hihihi..
DeleteFabz
DeleteSini sini kita ngumpet berdua di balik box tas2 ya neyk.
Gw jadi tertampar bukan tersentil lagi. Secara kemaren baru ngeluh telor kok mahal amat skrg 2rb/biji hahaha.
Trus gw suka disindir ama tmn gw kalo bbm mati krn blm beli pulsa "ga malu ama tas dit?" Haha
Huahahaha dhitaaa kalo elo ngeluh telor naik, gw ngeluh bill gas gw naik... Gw bayar gas $800. Komplen ke perusahaan gasnya, dblg ga ada kebocoran / apa.. Perhitungan billingnya bener, krn ada 2minggu straight laki gw latian masak buat ikutan mastercecep oz, masaknya ky buat cateringan org india kawinan, sampe berhari2 gitu ngukus ini, ngadon itu. Hiiiiidiiiiiih. Gregetan gwwww.
DeleteDan ngomongin piso, laki gw beli piso yang dipake neil perry buat motong ikan.... Seribu dollar aja dong. Ikannya dbunuh pake piso laki gw juga bahagia itu, ga sakit pasti, berasa kaya di kitik2. Hiks.
Menghibur banget baca conversation ini... hwahahaha. Kalian lucu banget siii
DeleteWaduh, ada yang udah ngefans sama conversation kita ya Dhit, Fab?
DeleteDhit, telor 20 rebu sekilo, dapet lah 15 butir. Makanya, blanja di Carrefour donk! Elu sih blanjanya di Ranch Market! Hahahaha...
Fab, itu ikan bukan dikitik2, tapi ga brasa kalo dia udah mati! Tau2 jlep doang.
Din, harap maklum Din, dua mahluk itu Ratu Tas. Kalo gue Ratu Pantai Ancol. Hahahaha...
hueuheuheuheue....prioritas nya beda tapi generally emang gitu yah..caucasian vs asian.
ReplyDeleteGue sih terus terang juga punya prioritas yg berbeda. Tergantung kebutuhan. gue malah gak punya tas bermerek sekelas LV dkk yg asli...(*yg palsu ada* hihihihi)krn menrt gue tas itu gak gitu penting. tapi kalo soal makan,..waahhh,...hehehehe istilahnya gue menganut paham yg gue makan kudu enak dan bergizi, karena masuk jadi daging/darah/otak dll...
Hahaha, gue banget tuh! Gila makan! Sampe mertua gue rada komplen, bilangnya gini: "Daripada makan mahal2, mendingan duitnya buat beli tas." Padahal kan makanan itu nikmat yah, walaupun ujung2nya jadi pup hahahaha...
DeleteHahahahahahahaha
ReplyDeletePathetic yah buleleeeee!
Tapi kayaknya "nggaya" itu penting banget buat orang sih ya.. Lah stroller yang mahal gilak aja lariis maniiisss!
Aku ada temen2 yang belanjanya kayak orang tajir abis ternyata punya utang sana sini juga :(
Ih, kalo yang kayak gitu namanya udah penyakit tuh Dhir, utang cuma buat gaya. Kasian, dikira mati bawa tas sama branded stuff kali ya. Yang ada utangnya nyusahin keluarga.
DeleteAaaaah Leleeeee bahasannya EM EM bener sihhh.... hahaha inget iklan "em emmmmm" gak? jadi malu kan gw pamer2 tas tapi lunch tiap hari $4.50 haahauhauauha.
ReplyDeleteEhhhh gue juga kalo lunch kateringan doang yang 14 rebu hahahaha. Abis itu lebih bersih daripada di kantin blakang. Trus kalo restoran terus tiap ari, bangkrut dong! EM EM EMBERRRR....
Deletehahaha soal carseat vs stroller itu sering bgt kulihat. Kadang diaper bag bayinya Allerhand yang 1,5 jutaan dan asli tapi carseat beli seadanya, bener-bener buat tempat duduk anak doang, nggak mikirin masalah keselamatan, dan pas ngeluarin strollernya dari bagasi, strollernya yang keren bgt itu. Eh aku punya temen yg nawarin beli tas ber-merk pake nyicil loh. Astaga, beli tas aja nyicil? kalo beli tas nyicil dengan angsuran lebih gede dari biaya anak sekolah, artinya udah beli di luar kemampuan kan *cukuplah rumah dan mobil yg kredit cuy*
ReplyDeletetapi kembali prioritas org beda beda sih ya....
Hahaha, jangan2 Allerhandnya palsu kali. Ada loh Allerhand KW seharga 200 ribuan aja hahahaha.
DeleteEh bener kok, tas bermerek skrg pake nyicil. Aku sih suka manfaatin, soalnya bunga nol persen, tapi belinya di mal ya, yang di toko resmi, bukan yang sama temen hahahahaha... Kalo sama temen gitu, gak berani cuy!
Iya neh orang2 Indo disini, pas belanja tas bermerek, diphoto2 pas di tokonya, terus diphoto2 dengan tas sebagai fokus utama dan dipajang2 semua photonya di FaceBook. Laki gw ampe geleng2 kepala. Iya, banyak dari mereka yg pada illegals disini, yah mereka prinsipnya kali mumpung disini, harga tas bermerek gga semahal di Indo, kalau ketangkep yah pulang balik ke Indo (then cari jalan untuk balik lagi kesini), jadi cari duit susah2, yah udah dipakai belanja tokh kalau dicicil beli rumah gga bisa. Cuman kan sebaiknya duitnya malah ditabung di bank, kalau sampe ketangkep dan balik ke Indo at least punya modal.
ReplyDeleteIya tuh, emang jauh banget harga branded bag di US sama di Indo. Kemarin aja ada temen khusus ke USA buat belanja, habis sampai 500-an juta. Gak tau deh itu bag mau dikemanain. Mana skrg kalo org kaya justru punya kenalan bea cukai, jadi lolos semua deh mau blanja brapa banyakpun.
DeleteMungkin modalnya itu, modal tas, dijual lagi hahahahaha....
Jadi inget cerita temen gue: Bawa tas branded itu perlu acting lho. Misalnya seseorang bawa tas KW, tapi actingnya jago: minta kursi khusus buat naroh tas, pegangnya rapi, maka orang akan menilai oh tasnya asli. Demikian juga sebaliknya, tas asli kalo bawanya serampangan orang langsung menilai KW sih.
ReplyDeleteKalo gue sih mikirnya tergantung orangnya, kalo kaya gue yang beli tas branded musti nabung setaun ya bawanya ati-ati banget dan harus naik 'pangkat'. Nah kalo orang tajir melintir yang tiap bulan beli tas baru, ya mungkin menganggap it's just another bag.
Balik ke soal stroller belasan juta, gue sih mending beli motor *mental orang nggak kaya*.
Hwahahahahahahaa.... SAMA PERSIS SAMA LAKI GUE BILANG! Daripada beli stroller, mendingan beli motor! Mayan buat blanja ke pasar hihiihihihi....
Deleteviva daiso! haha
ReplyDeletebtw, tp kalo beli bedroom slippers sampe $40.. errr....
Hahahah Viva!! Gue suka demen loh ke Daiso, beli barang2 yg kadang walaupun murah tp dipakenya enak. Kayak sisir plastik buat ngeblow, terus bando tanduk2an. Hahaha.
Deletesorry ga punya blog tapi pengen komen.
ReplyDeleteBetul itu smua tergantung prioritas orang. ngebahas aja si boleh tpi ga ngejudge yah spertinya..
Kalau bagi mereka , mereka lebih pentingin penampilan luar,kayanya gaapapa ya . Apalagi bagi yang mampuu dan senang ber chanel ria..apa salahnya? soal ke kampus pake LV..apa salahnya?
sorry to say tpi biasanya yang membuka topik ini dan yang pro sama post ini, kayanya sedang mencari pembelaan aja atas rasa : heran ATAU iri.. ada 2 nii..yg bner2 heran "kog orang2 begitu memperdulikan penampilan luar" atauuu yang iri tak mampu sperti mereka..yang mana ni kalian?hehehehe..
Mnurut saya..urus saja urusan sendri..diri sendiri ga sperti "mereka" ya sudahh..biarkanlah orang2 berkreasi..hidup hidup mreka kan...bagi kalian mereka salah..ya bagi mereka kalian yang kolot..gitu deh..
soal si cetar,,bagi yang nanya "ah itu asli apa kw tasnya gatay d" itu tandanya udah ga senang dan iri..biarkan sajalaaahh..bagi kalian mereka2 itu tukang pamer atau salah,,tapi juga sbnernya topik hidup kalian juga bnyk yg bisa diangkat dan di gosipin jelek2..
Haha, ga punya blog kalo pengen komen bisa ninggalin nama kok atau alamat email :).
DeleteNah, kan kamu udah mampir kemari, ngeliat2 isi blog saya nihhhh... menurut kamu, saya ini lagi heran, atau lagi iri? Hihihi... Pingin tau aja kesimpulan kamu.
Tentu saja setiap orang punya cerita hidup yang menarik, yang kalau ditulis dan digossipin juga bisa. Tapi kenapa yang diomongin misalnya si Jeng Cetar? Itu ya karena memang yang bikin dia top itu gossipnya. Kalau Jeng Cetar punya pacar, itu menarik. Kalau si Entin dari Kampung Klingkit punya pacar, who cares? Gitu loh.
Next time ninggalin nama yah, biar ngobrolnya enak. Makasih udah mampir dan komen :)
di lock aja say biar Annon ga bisa post komen..di setting..
Delete@annon..
Deletesi annon kayanyaa juga pake tas LV ke kampus ya?
HAHAHAHHAHAA
Hi Lulu, namanya Lulu ya? Gak apa2 sih ada jg orang yg emang nggak punya blog, tapi biasa suka ninggalin nama at the bottom gitu :). Iya bisa jg si Anon pakai Hermes sih. Hahaha. Siapa tau?
Deletewaaaaw such a interesting topic..hay leony,,gw nemu blog lo pas gw ngecek pageview blog gw ada ryan-vina@blogspot.com and gw nemu blog lo di blog ryan-vina@blogspot.com...fuahahahaha...
ReplyDeleteGw salah satu orang yang kamu bicarakan loh leony........Gw ini suka pamer orangnya...........
Ada 2 jenis pamer :
1. Pamer kaya kampungan (karna itu tas branded pertamanya)
2. Pamer karna emang uda biasa punya tas branded tapi NAMANYA WANITA tetep suka pamer..Hayooo ada ga yang ga suka pamer?ga ada..yang ada itu suka pamer tapi ga mau ngaku..hahahaha
Yang jelas gw bukan tipe nomer 1 dong ya............
Temen gw 80% bukan seumur ama gw,temen2 gw umurnya dari 38-60 tahun.. Dannnn berdasarkan survey dari temen yang biasa2 aja sampe yang kaya melintir umur 60 thun, smua sama saja..suka pamer...balik lagii suka pamer tipe 1 atau 2 tohh.......
Jadi mnurut gw,,,,show off itu SANGAT BOLEH,,,wonggg show off sesuatu hal yg dibanggakan kog,,jng munafik..right?
Asal caranya aja,,jng lebay n kampungan kaya OKB alias orang kaya baru..malu2in..chanel bisa turun pangkat jadi solemio mangga dua kalau critanya begitu..........
Pernah gak put ur self on HER shoes?
apakah yakinnnnnnn kalauu kalian tidak akan sperti "mereka" kalau kalian di kasih chanel?
yakinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn ga akan pamerrr???
nah itu pertanyaannya hahahaha...
Gw sih suka pamer orangnya,bukan pamer untuk bikin orang sirik tapi,tapi pamer ini lhoo salah satu yang gw sukain dan gw bisa dapet...PUJI TUHAN..
Kita coba posisikan ajaa ke temen2 yg berjuang mati2an cuma untuk shopping..Apa sihhh yg membuat mrk gitu?
mungkin saja dia di kantor di kucilkan karna kampungan stylenya..Dia berjuang mati2an supaya bsa beli branded dan lebih bisa dipandang...Sebenernya bukan dia yg salah tapi DUNIA..DUNIA kan sekarang memang begitu..
Suka underestimate sgala macem,,,,Yang kasian yang menjalaniii hidup di dalam dunia itu..
Jadi kalau ada temen yang begitu diluar sana,alangkah baeknya yaa di biarin aja lah udah kasian capek2 berjuang buat sebuah tas branded,,,,di gosipin pula,,,ahahahhaha...
Dan singgung soal tas LV...Gw di kampus slama bertaon2 pak LV trus ngiter2 kampus lohh..Wong karna gw mampu kog..WHY NOT?WHY CANT?
Gw stuju yang "lebih baik beli yang original tpi biasa2 aja tpi beli KW branded"
Misalnya aja gw nihh...Gw sih jujur aja untuk ber-hermes ria itu bukan kelas gw...Gak sangguppppp gw ber-hermes ria...Gak sanggup dan gak rela..
Nah udah gw gak sanggup,,napaen gw beli KW? makasih bye byeee..
Mnding gw pelok2an sama lv n chanel gw yang asli..
Ga sanggup sentuh hermes... 2 chanel = 1hermes.... 3lv = 1hermes...
sayanggg kalau diri gw pribadi..untuk saat ini ga sanggup n syang lahh...cannot make it..
Gw barusan share,,,ke tmn gw,,topic hangat ini,,, temen yang sudah senior,,sudah 45thn dann sudah sering beli branded dari jaman susah sampe skrg uda enak,, dan jwbannya juga sama,,memang wanita suka pamer,,mau kondisi a-z jg sama ajaa..hhahahhahhaa...ada yang pamer banget+syg bgt sama tasnya..ada yang pamer banget..Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii yang namanya HANYA SAYANG TAS makanya di dekep tuh gak ada...PASTI TETEP SUKA PAMER...
hahahhahhaa....
kalau ngmgin tas branded dll ..dan pengaruh tas branded bagi kehidupan seseorang saat ini..
DeleteNonton "Cheongdong Dam Alice" drama korea..*promosi* LOLOL!
Haduh Luuuu.... gue kagak nonton drama Korea euy hahahaha. Dulu gue cuma nonton "My Name is Kim Sam Soon" haha. Kayaknya since then ga nonton2 lagi. Tapi emang banyak temen2 yang demen sih.
DeleteIMHO, banyak juga loh orang yang bener-bener gak suka pamer. Orang banyak uang, pamer, itu biasa. Tapi orang banyak uang, dan gak pamer, itu luar biasa. I met someone on my trip, the appearance looked very simple. Not even one expensive brand that he wore. Suatu hari, dia undang gue ke rumahnya. Bagus banget. Sebagian uang dia, dia gunakan untuk bangun panti asuhan di sebuah pulau kecil di Sumatra. Dia udah travel around the world, ke destinations yg org lain jarang pergiin, spent a lot on food, hotel, expensive airlines, but didn't spend on buying things. Gue beneran respect sm org ini.
In the end, balik lagi ke prioritas. Even though tas mahal itu bisa narik harga diri/ confidence level, but bersengsara cuma demi sebuah tas itu, ya memang tidak dianjurkan hihi. Apalagi kalo ngutang (banyak kejadiannya). Tapi kalo mampu, go ahead! (asal jangan pake KW sih kalo bisa hahaha, tp kalo pake, ya sudahlah).
Anyway sebenernya topik tulisan gue ini bukan soal bersengsara demi sebuah tas, tapi soal bagaimana kalau sesuatu yg "keliatan" itu, orang lebih rela spend more.
Btw, Solemio itu merek apaan sih? Gue baru pernah denger loh! hahahaha... Itu inspirednya dari lagu O Solo Mio?
hihi. mau komen postingan heboh yang ini ga sempet mulu soalnya dijajah anak2 kompinya..
ReplyDeletegw sih bukan termasuk penggemar tas2 branded ya.. jadi gw sih salah satu yang mikir "lah, buat apa tas mahal2 sampe jutaan"
iya lah wong suami gw apalagi kalo liat istrinya pake tas ga demen dia, ga praktis karena ntar kalo disamber orang gimana blablabl *suami overprotective emang huehuheuheh...*
dan mungkin beda di preference nya ya.. kalo gw mah mendingan dibuat ini dan itu yang lain lebih berguna ...
mungkin kalo uang sudah berlimpah ruah dan bingung gimana mau abisinnya, daripada buat beli tas mahal2 lha mbok di sumbangin ke Panti asuhan, lebih berguna, lebih berpahala juga.. :)
dan gw setuju elu, orang banyak uang, gak pamer, itu luar biasa...
Hahaha, kasian deh elu Ar, dijajah kompinya sama anak hahahah (gue jg kayaknya alamat begitu nanti).
DeleteCita2 gue mirip sama elu, kalo duit gue udah berlimpah ruah gak karuan, gue pengen banget mendirikan sekolah buat org2 pinter tp kurang mampu, or kasih scholarship (tentunya setelah gue beli tas dan baju bagus jg hahaha...apeu!)
Hai.. Leony aq pendatang baru di dunia blog. Suka banget ama postingan yang ini.. Sampe ngakak sendiri baca komen2. Intinya yahhh semua wanita emang suka PAMER.... Masing2 nyari pembelaan diri aja dr hobi pamer ini.
ReplyDeletePendatang baru ataupun lama, tetap diterima dengan penuh suka citaaaa!!
DeleteHaha, hampir semua wanita suka pamer, cuma motivasinya itu yang memang suka ajaib! Bener yg kamu bilang.