Posts

Showing posts from 2013

Refleksi Setahun Menjadi Ibu

Image
It's been a year! Yes, my baby is one now. Soal ulang tahun Abby, biarlah nanti saya posting sendiri yah. Saat ini saya mau cerita soal diri saya sendiri dulu. Bagaimana rasanya selama setahun ini menjadi seorang ibu. Seneng gak? Seneng dong. Ada tapinya gak? BANYAK! Kalau jadi seorang ibu isinya cuma seneng doang, pasti semua orang berebutan kepingin jadi ibu. Tetapi saya tau kok, di luar sana, banyak juga orang yang nggak kepingin jadi seorang ibu. Bukan karena nggak bisa, tapi karena nggak mau aja. Contoh terkenal adalah, si Carrie Bradshaw di Sex and The City yang menyatakan sama pasangannya kalau dia memilih untuk tidak punya anak.   It's totally personal choice. Yang suka nonton acaranya Rachel Zoe, ada episode saat suaminya terus bertanya kapan dia siap punya anak, sementara mereka sudah bertahun-tahun menikah, tapi Rachel masih merasa karir dia lebih penting. Saya bisa melihat ketidaksiapan dia. Hey, in the end, as you (might) know, they're having two kids! Sete

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas

Image
Ini sih sebenernya postingan super duper telat banget dah! Acaranya sendiri sudah berlangsung di bulan Oktober dalam menyambut English Festival di sekolah. Tapi berhubung hari ini saya lagi tewas di rumah, dan tidur melulu gara-gara minum obat herbal dan nenggak Panadol, sekarang malah jadi agak semangat buat berbagi cerita. Apalagi pas Jeng Meta kemarin nanya ide buat dekorasi kelas, jadinya saya pikir, eh kali aja berguna yak buat di share ke temen-temen. Saat itu di seluruh kelas secondary diumumkan, kalau bakalan ada lomba dekorasi kelas yang temanya harus sesuai dengan buku literatur! Wadoh! Saya sendiri berhubung tidak terlalu akrab dengan literatur bahasa Inggris, memberikan kebebasan ke murid yang saya walikan di kelas 7 untuk memilih sendiri tema tersebut. Jadi dengan brainstorming selama 5 menit (beneran 5 menit, kagak boong), akhirnya terpilihlah tema "ALICE IN WONDERLAND"! Idenya murni dari anak-anak, dan (kampretnya) modalnya juga dari anak-anak, alias nggak d

Sponsored Video: Gondappa ~ Lifebuoy

Sebelum kita makan, Dik Cuci tanganmu dulu Menjaga kebersihan, Dik Untuk kesehatanmu. Banyak-Banyak makan, jangan ada sisa  Makan jangan bersuara, ayo makan bersama. Masih ingat penggalan lirik lagu di atas? Sekarang, ayo kita nonton video ini, untuk mengingatkan kita betapa pentingnya cuci tangan sebelum makan. Terharu nggak? Bayangin si Gondappa, bisa ngerayain ulang tahun ke-5 anaknya aja, senengnya minta ampun lantaran anak-anak dia sebelumnya meninggal semua sebelum usia lima! Huks. Bagi mereka, bisa mencapai usia lima adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Bener yang orang tua bilang, kalau demi anak, "kaki buat kepala, kepala buat kaki." Literally loh di video tersebut! Hahaha. Kalau kita lihat video tadi, memang benar, bukan hanya soal cuci tangan yang menjadi isu utama, melainkan hidup bersih secara keseluruhan. Tetapi melihat bagaimana kuman masuk ke dalam diri kita dan diare menjadi salah satu penyebab utama kematian anak, berarti kita haru

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 2

Image
Sekarang kita lanjut ke bagian kedua. Buat yang mau lihat bagian pertamanya, silakan klik di sini.  Nah, barang-barang di bawah ini, sebenernya seringkali di salah kaprahkan orang sebagai kebutuhan utama, lantaran kalau ke toko bayi, barang-barang ini yang suka di deretan paling depan. Padahallll... yang di bagian satu itu yang jauh lebih penting. Berhubung emak-emak jaman sekarang yang tinggal di Jakarta ini hobinya ngemol, jadi marilah kita menuju ke alat transportasi bayi. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 1. Car Seat Masih ingat cerita saya soal pencarian car seat? Kalau lupa, silakan diintip lag i. Terus terang cerita itu bikin saya bengong, ngakak, dan nggak habis pikir hihihi. Nah, waktu di situ, saya belum nulis kan ya, akhirnya saya beli car seat apa? Jawabannya adalah: Combi Coccoro! Abby punya persis warna ini :). Katanya kalau sekarang ada yang model baru ya? Tadinya, saya mau beli yang bisa bolak balik. Sama-s

2 Tahun Jadi Istri Orang

Image
Terorejing torejing torejing... *ala PMR*... 19 November 2013 lalu, saya sudah jadi istri orang selama 2 tahun sodara-sodara! Prok prok prok prok prok! Ayo kasih saya selamat! Kalau setahun pertama itu adalah masa-masa penyesuaian, kalau tahun kedua ini adalah MASIH TETEP masa penyesuaian. Beneran! Memang banyak orang bilang, sampai maut memisahkan pun, masih banyak misteri-misteri dan kelakuan pasangan yang baru kita ketahui.  Tapi boleh dibilang, tahun kedua ini banyak diisi dengan peristiwa yang seru, dengan banyaknya lompatan-lompatan yang kami lakukan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 1. Kami pindah lokasi! Kami pindah bukan karena baru beli rumah, tapi kami pindah karena sudah mau melahirkan! Hahahaha.... Rumah kami sebenarnya sudah dibeli sejak sebelum kami menikah, tapi akhirnya tidak jadi kami tempati karena saat itu belum sempat renovasi, dan berat juga meninggalkan mama saya yang saat itu rasanya "seneng-namun-nggak

Sponsored Video: Why Bring a Child into This World

Saya tau, saya adalah orang yang makin ke sini makin memilah-milah apa yang mau saya post di dalam blog. Dan ketika ada permintaan untuk posting video ini, saya mikir 1000 kali, should I do it? Dan setelah saya melihat video-nya, I definitely said yes. Bohong banget kalau kita bilang kita tidak pernah khawatir dalam menghadapi masa depan. Saya yakin, sehebat-hebatnya kita, pasti ada saat dimana kita merasa sudah mentok, tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Saya sendiri pernah mengalaminya, mulai dari pengalaman keputusasaan saat didera penyakit, ataupun pengalaman hubungan dengan orang lain yang berlangsung tidak menyenangkan. Kemudian setelah saya punya Abby, rasa ketakutan dan kekhawatiran itu makin melanda. Tentang masa depannya, tentang kualitas hidupnya, terutama kualitas hidup di Indonesia. Seringkali saya bertanya pada diri sendiri, apakah keputusan saya untuk kembali ke negara ini sudah tepat? Apakah keputusan untuk meminta suami saya tinggal di Indonesia dibandingkan denga

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Image
Pada saat mau jadi emak-emak, saya yang tadinya kalau buka internet itu cuma buat baca berita (plus gossip), facebook-an, dan blogging-an, mendadak jadi nambah hobi baru, yaitu buka website barang-barang kebutuhan untuk bayi dan emaknya beserta forum-forum. Dan lagi-lagi saya pusing tujuh keliling kalau  baca forum, sama seperti saat nyiapin kawinan . Seperti biasa, kalau di forum itu, emak-emak suka ngerasa pilihannya paling top markotop. Gak usah jauh-jauh, sampe soal dokter aja saing-saingan. Alamakjannnn... Tulung deh ah! Buat orang yang nggak mau ribet kayak saya, paling enak itu nanya temen yang "sukses" dalam membesarkan bayinya, dan hidupnya keliatan cukup "wajar". Wajar dalam hal ini adalah, setelah punya anak, hidupnya tidak keliatan sulit dan ribet alias ngeluh melulu, plusss anak-anaknya terawat. Kebetulan emak-emak di group WA dan beberapa temen kuliah saya itu memang resources yang sungguh bisa diandalkan! Dalam kenyataannya, kalau kita bertanya pa

Apa Kabar Dunia

Image
Saking sibuk dan stressnya sama urusan sekolahan, blog ini jadi lumayan terlantar ya. Udah hampir sebulan loh saya nggak nulis! Rekor nggak sih? Mama saya aja sampai nanyain... "Non, kenapa kamu udah nggak nulis dari 27 September?" Terus terang, karena hati ini lagi nggak enak banget rasanya, keinginan untuk nulis itu drop drastis! Soal kenapa hati saya nggak enak, bisa dikatakan terkait dengan idealisme saya mengenai seperti apa seharusnya sebuah institusi pendidikan itu, dengan realita yang saya hadapi.  Setelah pergulatan hati ini, saya dinasehatin sama orang yang sudah lebih berpengalaman, kalau saya harus menurunkan level ekspektasi saya. Mungkin standard saya yang ketinggian, karena selama ini institusi pendidikan dan pekerjaan yang saya pernah lewati merupakan institusi-institusi wahid yang mempunyai standar disiplin dan etos kerja yang tidak diragukan. Sementara sekarang ini, saya harus menghadapi kenyataan yang sebenarnya sudah sangat umum di mata orang lain, tapi

Ini Bukan Curcol

Image
Akhir-akhir ini, saya suka mendusin alias terjaga di pagi-pagi subuh, sebelum weker saya bunyi. Aneh, padahal saya ini termasuk orang yang biasanya gampang tidur susah bangun. Tapi sejak saya mengajar di sekolah dan menghadapi segala problematikanya, kayaknya saya jadi banyak banget pikiran. Seumur-umur saya kerja baik di perusahaan konsultan maupun di korporat, walaupun keadaan lagi chaotic karena dikejar deadline, saya nggak pernah tuh sampai nggak bisa tidur karena mikirin berbagai hal yang berlebihan. Tapi kenapa sekarang ini jadi begini ya? Saya menyadari, sepertinya profesi saya yang sekarang, membuat saya makin berkaca, dan membuat saya agak khawatir mengenai masa depan bangsa ini. Sekolah tempat saya mengajar memang sekolah yang bisa dikatakan anak-anaknya sangat berada. Rata-rata pakai sopir ke sekolah, dengan mobil yang seringkali mentereng, dan jangan ditanya, gadgetnya nomer wahid! Kalau mau lihat gadget yang baru di launching, tinggal cari saja murid saya yang pakai. O

Remaja dan Kebebasan

Ceritanya, saya sok mau ngait-ngaitkan antara kejadian si Dul (anak Ahmad Dhani, bukan anak sekolahan, karena dia udah gak sekolah lagi... beneran!), dengan apa yang saya rasakan, terutama saat saya sudah jadi guru. Saya inget banget dulu Ahmad Dhani pernah ngomong di suatu acara, yang bikin saya sampai terbengong-bengong. Intinya sih, menurut dia pendidikan itu gak penting-penting banget. Dia menjadikan dirinya sebagai bukti, di mana dia yang pendidikannya gak jelas itu, bisa sukses sebagai seorang musisi, ngehasilin duit seabrek, dan berhasil memikat cewek-cewek. Sementara orang yang pendidikan tinggi, belum tentu bisa sukses (kayak dia). Hal itu jugalah yang bikin dia bersitegang sama si Maia, yang katanya lumayan mendukung anak untuk sekolah. Sayangnya, walaupun hak asuh anak jatuh ke tangan si Maia, si Dhani gak rela anaknya diurus oleh Maia. Pada akhirnya, anak-anak boleh memilih tinggal dengan siapa, dan tetap saja Dhani dengan segala kekayaan yang dimiliki, berhasil membuat ana

Liburan (bikin) Lebaran

Image
Liburan Lebaran kemarin, memang bikin lebaran, alias body bengkak lantaran makan melulu setiap hari. Kayaknya terlalu bahagia akhirnya bisa libur dua minggu. Tapi jujur aja, saya ngerasanya libur kali ini tuh beneran cuma seminggu doang, lantaran minggu keduanya, setiap hari saya malah nyiapin bahan ngajar plus soal-soal buat test anak-anak. Yah namanya ngajar enam level yang berbeda, materinya lain-lain semua... mabok.com banget deh ceritanya! Highlight liburan ini tuh.... akhirnya saya balik ke bioskop lagi! Wee hee!! Setelah terakhir nonton Life of Pi beberapa hari sebelum lahiran di bulan Desember 2012, kali ini dibuka lagi lembaran baru pergi ke bioskop dengan nonton Wolverine. Pokoknya diembrace banget hari itu ceritanya mau kencan berdua. Pas sampai bioskop, saking excitednya langsung beli popcorn yang sekotak tenteng itu, (dan ludes di 30 menit pertama). Terus habis keluar bioskop, rasanya gimana ya....hmmm... biasa banget... Malah ngerasa filmnya jelek. Atau karena memang ex

Balada Tiga Minggu

Tadinya saya mau membuka dengan: Nggak terasa, sudah tiga minggu saya mengajar. Tapi setelah dipikir2, NGGAK TERASA APANYA??!!! KERASA BANGET TAUK! (sambil mukul2in badan yang ngerentek dan minum air banyak-banyak gara-gara leher yang mengering). Apalagi sebagai guru baru, saya itu ibaratnya harus nyiapin semua bahan dari nol. Makanya nggak salah, pas masa orientasi guru, dia nyeletuk, "Miss Leony, siap-siap deh ya ngadepin berbagai tantangan di sekolah ini..." Iya deh, Mister, oke lah kalo begitu. Oh iya, gara-gara kemarin banyak banget yang nanya saya ngajar di mana, dan ngajar apa. Saya ngajar di sebuah sekolah international di bilangan Jakarta Barat, dan ngajar Business Studies and Entrepreneurship. Ya tentu saja lidah ini mulai keriting kembali ngomong bahasa Inggris was wes wos. Kalau ada yang nanya, belajar apaan sih itu? Bayangin aja pas tahun pertama kuliah deh materinya. Mulai dari pengenalan soal bisnis serta ekonomi, financial, manajemen operasi, manajemen keu