Kisah Suvenir Saya (dan Si Burung Hantu)
Udah eneg belom sama soal saya nulis wedding series ini ? Blum ya? Blum kan? (maksa). Tadinya saya sudah mau nulis topik lain... tapi rupanya, saya kelupaaaaann... sungguh, saya kelupaan untuk memberikan kredit kepada kawan saya si Burung Hantu. Bagaimana si Burung Hantu ini bisa menjadi bagian dari suvenir pernikahan saya? Okay... marilah kita mundur sejenak.
Percaya atau tidak, dari serangkaian pemilihan hal-hal besar maupun kecil dalam acara pernikahan, yang paling lumayan mengganggu saya adalah pemilihan suvenir. Bagaimana tidak mengganggu, kalau selama ini, setiap kali dapat suvenir bagus dan mewah tapi gak terpakai kok kayaknya lebay, tapi kalau dapat suvenir jelek plus tidak berguna, kesannya seperti tidak ada usaha dari pihak yang menikah untuk memberikan hal yang menarik untuk tamunya. Yang baik, indah, dan berguna itu, jarangnya ampun-ampunan! Bener deh, jarang banget!
Saya pun lumayan berjuang dengan pemilihan suvenir ini. Perjuangan saya bukan berarti muter-muter ke Mangga Dua atau Pasar Asemka karena katanya di sana pusat souvenir, melainkan cukup memikirkan APA YANG MAU SAYA KASIH saja, itu sudah membuat repot. Kalau nanya sama mertua saya, berhubung dia hobi banget sama yang namanya mug, dia pasti akan menjawab: kasih mug aja, pasti kepake. Selain itu, dia juga concern dengan souvenir yang kebanyakan setelah diterima itu dibuang. Oh well, itu juga menjadi concern saya sih... Bahkan inilah satu-satunya hal, di mana saya agak pusing, padahal mestinya saya gak pusing-pusing amat ya, orang ini bukan buat saya kok. Namun, dari dulu, sifat saya ini, kalau buat orang lain, harus yang bagus, jangan sampai mengecewakan. Sampai akhirnya.... ide brilian itu muncul, dan begitu CEMERLANG!
Ide awalnya sendiri dari mama saya, yang nyeletuk, kenapa gak kasih batik aja? Wow... keren amat idenya Mamaku sayanggg! *cup cup mwah* kemudian, saya kembangkan lagi menjadi SARUNG BATIK! Yes... sarung batik! Tepatnya Sarung Batik Nyonya! Saya ini keturunan Cina Betawi, dan yang namanya sarung batik itu, dipakai sehari-hari oleh almarhumah nenek saya dari pihak mama, lengkap dengan kebaya encimnya. Bukankah ini merupakan ide yang super brilian untuk memberikan sesuatu yang merupakan bagian yang begitu dekat dengan keluarga saya? Di tengah hingar-bingar pesta saya yang gayanya modern banget, tamunya bisa membawa pulang sesuatu yang berharga, dan merupakan warisan tradisi budaya Indonesia. Talking about Leony and the surprise factor, I was soooo in love with this idea!
Awalnya, mertua saya tidak terlalu sreg dengan ide ini, apalagi mengingat kain batik itu tidak murah, dan juga beliau takut nantinya terbuang percuma. Tapi mama saya itu, orangnya emang unik, kalau idenya sudah keluar, dia pasti akan bantu saya mencarikan. Dan mama saya ini sampai mencari sample batik dari berbagai merek dan kualitas, sampai akhirnya kita cocok dengan salah satu merek produsen batik dari Pekalongan. Bahannya bagus, warnanya cerah, pokoknya mantab banget! Begitu barangnya tiba, saya sampai jatuh cinta banget... Dan saking mama saya sayang sekali dengan batik-batik itu, bukannya ditaruh di garasi saja, itu batik malah disusun dan ditaruh di bathub di kamar mandinya !! Jadilah kamar mandi beliau menjadi storage batik sekian lama. Hahahaahahah...
Tapi yang namanya produsen batik tradisional, tentunya tidak punya pengemasan yang oke, apalagi yang custom untuk pengantinnya. Jadilah, dengan bantuan salah satu percetakan, saya mendesign dan membuat box sendiri untuk kainnya. Dan jadilah design box bentuk sliding untuk menyimpan kain tersebut. Tapi, kalau boxnya hanya ditulis logo dan nama pengantin, pasti nggak asyik ya. Orang mesti tau, kenapa saya memberikan batik ini, dan bukan souvenir lainnya. Mendadak kepikiran, kalau kawan saya si Burung Hantu, memang super berbakat untuk mengutarakan kata-kata yang biasa, menjadi luar biasa dan indah. Saya jelaskan kepadanya, latar belakang pemilihan suvenir ini, dan kenapa suvenir ini begitu bernilai di mata saya sehingga saya ingin membaginya dengan yang lain.
Dari kata-kata sederhana yang saya sampaikan ke Burung Hantu, jadilah tulisan seperti ini untuk dicetak di box bagian belakang.
CIYEEEEHHHH !! Bravo buat si Burung Hantu !! Prok prok prok!! Thank you very-very much buat kawanku tercinta ini!
Ternyata, bikin souvenir dan masukin ke kotaknya sendiri-sendiri itu ga gampang! Butuh kesabaran, perjuangan, badan pegel, belum lagi ada kesalahan cetak satu huruf yang bikin semuanya dicetak ulang dalam waktu kurang dari dua minggu sebelum hari H. Jadi, waktu proses itu berlangsung, saya ada sempat mengabadikannya dalam beberapa foto burem (of course, ngambil fotonya pakai Blackberry), perjuangan saya mbungkusin ratusan souvenir sampai gempor.
Dan finalnya, box-box souvenir ini mejeng di lemari gallery di tempat resepsi. Dan tenyata, semua orang suka sekali dengan souvenir iniiii!! Bahkan, sampai saat ini, dari sarung batik tersebut, sudah banyak teman-teman yang bikin baju atasan dan dress! Terus terang, walaupun agak nguras kantong, nguras pemikiran, dan nguras tenaga, saya sama sekali nggak nyesel! Saya bangga jadi anak Indonesia Peranakan yang bisa melestarikan Batik Nyonya di acara perkawinan saya sendiri! Ihiy! *terharu*
Special thanks to my buddy, Si Burung Hantu, walaupun kita jarang sekali berjumpa, tetapi telah menyempatkan diri untuk membuat tulisan indah untuk menjadi bagian dari pernikahan saya, and most of all, thank you for being such a supportive friend throughout all these years! (Kadang mikir, kapan ya kita bisa chatting dari malem sampe subuh lagi saat weekend? *siap2 dikemplang suami*)
Percaya atau tidak, dari serangkaian pemilihan hal-hal besar maupun kecil dalam acara pernikahan, yang paling lumayan mengganggu saya adalah pemilihan suvenir. Bagaimana tidak mengganggu, kalau selama ini, setiap kali dapat suvenir bagus dan mewah tapi gak terpakai kok kayaknya lebay, tapi kalau dapat suvenir jelek plus tidak berguna, kesannya seperti tidak ada usaha dari pihak yang menikah untuk memberikan hal yang menarik untuk tamunya. Yang baik, indah, dan berguna itu, jarangnya ampun-ampunan! Bener deh, jarang banget!
Saya pun lumayan berjuang dengan pemilihan suvenir ini. Perjuangan saya bukan berarti muter-muter ke Mangga Dua atau Pasar Asemka karena katanya di sana pusat souvenir, melainkan cukup memikirkan APA YANG MAU SAYA KASIH saja, itu sudah membuat repot. Kalau nanya sama mertua saya, berhubung dia hobi banget sama yang namanya mug, dia pasti akan menjawab: kasih mug aja, pasti kepake. Selain itu, dia juga concern dengan souvenir yang kebanyakan setelah diterima itu dibuang. Oh well, itu juga menjadi concern saya sih... Bahkan inilah satu-satunya hal, di mana saya agak pusing, padahal mestinya saya gak pusing-pusing amat ya, orang ini bukan buat saya kok. Namun, dari dulu, sifat saya ini, kalau buat orang lain, harus yang bagus, jangan sampai mengecewakan. Sampai akhirnya.... ide brilian itu muncul, dan begitu CEMERLANG!
Ide awalnya sendiri dari mama saya, yang nyeletuk, kenapa gak kasih batik aja? Wow... keren amat idenya Mamaku sayanggg! *cup cup mwah* kemudian, saya kembangkan lagi menjadi SARUNG BATIK! Yes... sarung batik! Tepatnya Sarung Batik Nyonya! Saya ini keturunan Cina Betawi, dan yang namanya sarung batik itu, dipakai sehari-hari oleh almarhumah nenek saya dari pihak mama, lengkap dengan kebaya encimnya. Bukankah ini merupakan ide yang super brilian untuk memberikan sesuatu yang merupakan bagian yang begitu dekat dengan keluarga saya? Di tengah hingar-bingar pesta saya yang gayanya modern banget, tamunya bisa membawa pulang sesuatu yang berharga, dan merupakan warisan tradisi budaya Indonesia. Talking about Leony and the surprise factor, I was soooo in love with this idea!
Awalnya, mertua saya tidak terlalu sreg dengan ide ini, apalagi mengingat kain batik itu tidak murah, dan juga beliau takut nantinya terbuang percuma. Tapi mama saya itu, orangnya emang unik, kalau idenya sudah keluar, dia pasti akan bantu saya mencarikan. Dan mama saya ini sampai mencari sample batik dari berbagai merek dan kualitas, sampai akhirnya kita cocok dengan salah satu merek produsen batik dari Pekalongan. Bahannya bagus, warnanya cerah, pokoknya mantab banget! Begitu barangnya tiba, saya sampai jatuh cinta banget... Dan saking mama saya sayang sekali dengan batik-batik itu, bukannya ditaruh di garasi saja, itu batik malah disusun dan ditaruh di bathub di kamar mandinya !! Jadilah kamar mandi beliau menjadi storage batik sekian lama. Hahahaahahah...
Tapi yang namanya produsen batik tradisional, tentunya tidak punya pengemasan yang oke, apalagi yang custom untuk pengantinnya. Jadilah, dengan bantuan salah satu percetakan, saya mendesign dan membuat box sendiri untuk kainnya. Dan jadilah design box bentuk sliding untuk menyimpan kain tersebut. Tapi, kalau boxnya hanya ditulis logo dan nama pengantin, pasti nggak asyik ya. Orang mesti tau, kenapa saya memberikan batik ini, dan bukan souvenir lainnya. Mendadak kepikiran, kalau kawan saya si Burung Hantu, memang super berbakat untuk mengutarakan kata-kata yang biasa, menjadi luar biasa dan indah. Saya jelaskan kepadanya, latar belakang pemilihan suvenir ini, dan kenapa suvenir ini begitu bernilai di mata saya sehingga saya ingin membaginya dengan yang lain.
Dari kata-kata sederhana yang saya sampaikan ke Burung Hantu, jadilah tulisan seperti ini untuk dicetak di box bagian belakang.
With this Batik Sarong, we express our utmost appreciation
and extend our warmest gratitude for your presence in our nuptials.
and extend our warmest gratitude for your presence in our nuptials.
A humble sarong to signify our goodwill and friendship,
for our happiness would never be affirmed
without the company and support of our dear family and friends.
for our happiness would never be affirmed
without the company and support of our dear family and friends.
As our ancestors set sail from China to Batavia
first encountered the versatility and philosophical profundity
of a simple Batik cloth and incorporated them in their own everyday lives,
we hope that the graceful motifs and rich palette of a batik sarong
never fail to remind us of our roots.
first encountered the versatility and philosophical profundity
of a simple Batik cloth and incorporated them in their own everyday lives,
we hope that the graceful motifs and rich palette of a batik sarong
never fail to remind us of our roots.
These cloths we have carefully selected for you,
that you would always remember,
how much we appreciate your prayers, your thoughts, and your blessings,
so that we can safely and happily embark our life anew in marriage.
that you would always remember,
how much we appreciate your prayers, your thoughts, and your blessings,
so that we can safely and happily embark our life anew in marriage.
CIYEEEEHHHH !! Bravo buat si Burung Hantu !! Prok prok prok!! Thank you very-very much buat kawanku tercinta ini!
Ternyata, bikin souvenir dan masukin ke kotaknya sendiri-sendiri itu ga gampang! Butuh kesabaran, perjuangan, badan pegel, belum lagi ada kesalahan cetak satu huruf yang bikin semuanya dicetak ulang dalam waktu kurang dari dua minggu sebelum hari H. Jadi, waktu proses itu berlangsung, saya ada sempat mengabadikannya dalam beberapa foto burem (of course, ngambil fotonya pakai Blackberry), perjuangan saya mbungkusin ratusan souvenir sampai gempor.
![]() |
Sarung Batik Nyonya produksi Pekalongan yang cantik-cantik banget! Ini cuma salah satu motifnya, yang lain masih banyak lagi! |
![]() |
Dibungkus dulu pake kalkir, lalu ditempelin dengan tulisan ucapan terima kasih! |
![]() | ||
Ini dia hasil akhir box-nya. Tulisan si Burung Hantu dicetak di bagian belakang box-nya. |
![]() |
Ini dia sebagian dari box yang belum sempat difinalisasi packingnya cuma gara-gara cover silvernya ada kesalahan cetak satu huruf, dan ruang makan saya adalah saksinya. Huahahaha... |
Dan finalnya, box-box souvenir ini mejeng di lemari gallery di tempat resepsi. Dan tenyata, semua orang suka sekali dengan souvenir iniiii!! Bahkan, sampai saat ini, dari sarung batik tersebut, sudah banyak teman-teman yang bikin baju atasan dan dress! Terus terang, walaupun agak nguras kantong, nguras pemikiran, dan nguras tenaga, saya sama sekali nggak nyesel! Saya bangga jadi anak Indonesia Peranakan yang bisa melestarikan Batik Nyonya di acara perkawinan saya sendiri! Ihiy! *terharu*
Special thanks to my buddy, Si Burung Hantu, walaupun kita jarang sekali berjumpa, tetapi telah menyempatkan diri untuk membuat tulisan indah untuk menjadi bagian dari pernikahan saya, and most of all, thank you for being such a supportive friend throughout all these years! (Kadang mikir, kapan ya kita bisa chatting dari malem sampe subuh lagi saat weekend? *siap2 dikemplang suami*)
emang batik bagus walaupun mahal, waktu itu gw kondangan temen kasih batik juga buat suvenir karena ortu pihak si cewe ini usaha batik 2 sisi kalo gak salah. tapi semua batiknya sama ungu warna dasarnya kaya tema warna wedding mereka kotak packaging juga silver.
ReplyDeletetapi gw gak kenal pihak ce, karena yg undang gw pihak laki2nya hahaha...ce nya anak sanur co nya anak cc :)
Aaaahhh.. I know who you're talking about. Itu mah temen gue si Vina dan Andy hihihi. Wah, gue jadi keinget dia ngasih batik juga ya, tapi beda yah, karena mereka punya kan beneran souvenir size. Sementara mertua wanti-wanti, jangan kasih sapu tangan, selendang atau scarf karena ujung2nya bakalan gak kepake dan udah sering dapet. Yang kemarin gue kasih bener-bener bisa dipake langsung sama kebaya encim. Kotaknya gue silver itu karena sama persis sama undangannya hihihih... Eh iya, gue blm kasih liat undangan ya? Hahaha... masih ada yang mau liat gak sih? *penasaran*
Deleteiyah vina + andy hehehe. gw kenal andy + agung kakaknya :)
Deleteberarti wkt itu lo kondangan juga dong di mulia hehehe...
asyik dong guede hahaha, mau dong liat undangan..dl undangan gw juga kotak gede kira2 bentuk sama kaya di posting yulia yg salah kirim itu
Agung gue juga kenal. Agung dulu pas sblm di Spore dia kan segedung sama gue, tapi dia di GE.
DeleteEh maksud gue bukan undangannya yang gede, tapi color scheme dan logonya sama kayak undangannya heheheh. Undangan gue mah simple sederhana, gak pake box gitu. Cuma pake tassel, classic. Soalnya dari awal emang mau bikin surprise factor, biar orang ngga nyangka hahaha...
puas tp termasuk nguras kantong gak sih Cik? :D
ReplyDeletePuas puas! Nguras kantong, relatif sih... pokoknya hati senang aja kalau orang yang nerima senang. Btw, ini siapa ya??
DeleteKaren bangetttt,... Yg neuroma pasti pada girang
ReplyDeleteBekkk.... itu kenapa lu nulis kayak pake auto correct, spellingnya lari2 huahahah... iya so far sih pada seneng nerimanya yah, sampe ada yang bilang, bakalan kepake banget buat ibu yang habis ngelahirin.
Deletewuah souvenirnya berkelas..hehehe keren banget..jadi inget wktu taon lalu merit, bungkus souvenir sendiri, bikin undangan sendiri..gemporrr.. tapi puas sich, namanya juga usaha sendiri, ya gak? hehehe :)
ReplyDeleteHahahahaha gue sih ga sampe bikin undangan sendiriiii... Gile, kalo undangan sih, serahkan saja pada ahlinya hihihi.... Hebat banget lu :). Puasnya itu kalo buat gue sih, lebih ke ide isi suvenirnya itu sendiri sih. Kemasan itu kan pendukung aja. Tapi kalau isinya bagus, namun kemasannya jelek, rugi juga ya rasanya.
DeleteWah, hebat bener si noni' ini...pake mention2 daku segala... Padahal kan gw cuma becanda lagiii non...I really2 wasn't fishing for compliments! I'll have you know that I'm SERIOUSLY not that kind of person. I was just joking! But thanks for the kind words, non.
ReplyDeleteAnyway, writing that thing wasn't difficult or anything. As long as you know and care for the people you're writing for, bahkan nulis cerpen pun is a labor of love *cieilehhh*
The difficult part about this whole souvenir thingy was KEEPING IT A SECRET FROM MY MOM!! I kept my promise lho non, gw ga bocorin apa2 ke nyokap soal ide suvenir ini!! Walaupun ini mulut rasanya udah kegatelan untuk mendeskripsikan betapa fantastis nya ide suvenir ini...
BTW my mom, she LOVED the souvenir SO MUCH. Tadinya mau gw yang nyimpen sebenernya, tapi ga papa deh gw kasih nyokap aja because she said "siniii buat mami aja yaaaaa!!!" LOL. Sarungnya bakal dia bikin rok. Kayaknya sih udah jadi - entah juga ya. Gw belom liat sih, but I'll send you the pic kalo emang udah jadi.
BTW itu sarung yang di foto di atas bagus bangett!! I wish I could've gotten that pattern instead!
And may I say that the packaging is superb. You know me - I'm a packaging freak. I actually wanted to be a product designer when I was a kid, LOL. And I can say that the packaging - utility-wise it's perfect and appropriate, and design-wise it's elegant and understated. It's very, very well-made too considering that it's designed from scratch!
Certainly the BEST wedding souvenir I've ever received. Thanks non!
BTW, cepetan sini kalian, nonton Wicked yuk! I'm waiting for you guys lho!
Gue nulis ini kebetulan karena emang ada orang yang nanya souvenir gue tuh apa di one of the post's comments. So I guess this is the right moment to write down about it, and also perfect to mention Si Burung Hantu who wrote the beautiful wordings! Glad that your mom like it, as you told me that SU MADRE is hard to please!
DeleteElu dapet pattern dan warna apa Rik ? Actually yang di gambar itu menurut gue termasuk yang normal warnanya. Gue tuh suka yang purple, trus yang black, dan yang orange! Design kotaknya sebenernya the simplest as it can get, as u said, utility-wise hihih. Gue soalnya sering banget Rik mendapati kemasan yang lebay, tapi isinya tuh gak oke. I just made it as simple as possible, and easy to carry.
Nonton Wicked ? Yuk!! I just saw that the showtime got extended. I'll let you know kalo jadi ke sana ya. Maybe in March!
keren souvenirnya!
ReplyDeleteunik dan pasti kepake secara batik kan lagi ngetrend juga ya di indo...
Thanks, Man. Iyaaaa... trendnya sih udah gak segila dulu pas pencanangan hari batik, makanya gue kasih yang jenisnya mayan abadi, yaitu batik Nyonya, dan bentuknya sarung. Karena bakalan berguna terus. Kalau udah lemespun masih nyaman buat digunakan sehari-hari kalau untuk santai :D
DeleteIyaaaaa....suvenirnya ini bagus banget. Baru denger deh sama batik peranakan ini. Gue suka liat warnanya yang cerah ceria begini.
ReplyDeleteDuh, Le...kawin lagi deh...biar bagi2 suvenir lagi, gue bagi satu ya, hihihihihi
Hahahahah... MASAK GUE KUDU KAWIN LAGI!! Nyang bener ajeeee.... Tar kalo lu balik Indo, ada kok di toko-toko batik. Yang ini dari Pekalongan, karena di sana banyak orang peranakan.
Deletehuahhh ini namanya cinta produk indo yah :)
ReplyDeleteCinta banget! Dan bukan sekedar produk Indonesia, tapi produk Indonesia yang berkaitan langsung dengan budaya keturunan Tionghoa hihihi...
Deletewaahh bgs amat , mau donk ... hehheee (bercanda)
ReplyDeleteg juga suka batik .
trus kata2nya itu loh , wahh si burung hantu good job !!!
Hahaha iya Ven, seharusnya gue bikin kuis giveaway wedding souvenir ya ? Huahahahah *iseng banget....* Iya, si Burung Hantu ini emang bagus kata2nya, sampe temen gue nyangkain salah grammar, padahal bener semua.
DeleteLeony
ReplyDeleteKeren bgt ide nyaa..Emang pasti orangng yg nerima senengg..gw aja yg cm liat suka banget hihi
Packaging nya simple tp keliatan mewah deh..
Btw itu batik nya lo ambil lsg dr pekalongan ya? Dtg kesana apa beli di jkt le?
Gue beli di Jakarta, Dhit. Tapi waktu itu gue pesan sekali batch gitu. Kalau mau nambah lagi, gak bisa, karena terbatas gitu ya produksinya di sana.
Deletewuihhhh keren banget souvenirnya, salut banget ama ide dan kreativitasnya...keren keren!
ReplyDeleteAmey, thanksss hihihihi.... Iya tuh, ide awalnya tetep nyokap kok, tapi dikembangkan, jadinya ya kayak gitu.
Deletewoww le...itu suvenir mahal ajeh :D iya betul souvenir kl ga kepake buntut2nya pasti dibuang. gue da berapa kali ngebuang suvenir gara2 menuh2in asesoris doang di meja. hmmm jd bingung mo kasi suvenir apa nanti :))
ReplyDeleteIya Pi, sayang banget deh rasanya kalo dibuang. Kagak tegaaaa... Tapi daripada cuma ngumpulin debu yah, akhirnya mau ga mau dilego. Gue ada banyak ide soal suvenir, maybe I can share it with you, cuma japri aja yah hihihi, biar idenya ga kecolong yg lain.
DeleteWah boleh bolehhh bangett japri :D email ya le ke kayakuyakayu(at)gmail(dot)com . thanks a lot! ;)
DeleteUdah gue email ya, Pi!
DeleteCi..
Deleteaku juga lagi nyari ide suvenir. Bole dibagi 1 aja ngga? huhu..
kalo bole, emailku rere_arsyadi@yahoo.com
makasi ci..
Hi Rere.. Congrats dulu ya. Nih aku tulisin di sini aja ya. Kalau yang pernah aku terima dan menurutku mayan kepake sampai sekarang dan belum banyak yang kasih itu = Gantungan kunci mobil alias tempat STNK. Itu kepakai banget. Bikinnya yang lumayan tapinya ya, jangan asal, pakai leatherette gitu (kulit palsu). Terus kan bisa diemboss nama kamu. Kasih box yang bagus, kesannya exclusive.
DeleteHi, salam kenal... Waaaaah, souvenirnya bagus banget, design packagingnya juga keren. Salut euy sama mama-nya kepikiran kasih sarung batik gitu..
ReplyDeleteHi Bebe, salam kenal juga hehehe. Iya, benernya engkong saya juga dulu pedagang batik loh, jadi memang berkesan banget bisa ngasih ini. Packagingnya ? Bener-bener simple kok :)
Deletemba, cantik banget souvenirnya! :* dan pastinya kepake ya.. ga bernasib kaya souvenir nikahan lainnya.. hehe..
ReplyDeleteini ga ada bagi-bagi souvenir buat pembaca blogmu yah? :D
Moga2 sih kepake ya, Anti :). Wah, sayangnya suvenirnya udah pada se-ep alias abis tuh, jadi rebutan keluarga pas udah akhir-akhir hehehehe.
DeleteEh! souvenirs lu itu top banget le!!
ReplyDeletegw ga bakal kepikiran sama sekali loh..and high class abis! sarung batik! ga pernah denger euy..
Makasih! Credit goes to my mom for the idea. Kain batik ada El, tapi kalo sarung batik, mostly orang Chinese Peranakan yang pakai, sama orang Betawi. Makanya pas banget sama heritage family gue.
DeleteGw paling susah comment di blog lu say, makanya mo ucapin selamat dr pertama smpi skr susah bgt. Hihi.. Btw, Salut bgt ama persiapan lu. Keren boo semuanya. Congrats ya non
ReplyDelete*semoga commentnya bisa postin ^^
Udah bisa, Yullll !! ini emang konyol setengah mati deh Blogger sejak pake embedded gini. Tapi kalo nggak embedded, susah juga kadang. Ada beberapa temen yang emang komplen soal kesulitan ini.
DeleteMakasih ya, Yul buat wishnya. Iya, sebenernya persiapannya under the radar dan santai banget. Puji Tuhan semua berjalan lancar.
Ci Nonny km kok jenius banget siiih. Sukaaa banget sama ide nya. Cantik kain nya, cantik packaging nya, bener2 keliatan kalo niatnya untuk appreciate tamu2 ya. Oooh seandainya semua couple se thoughtful Cicii..
ReplyDeleteHaduh Dit... jenius darimana? Makasih udah dibilang jenius hahaha. Seandainya semua kebanyakan mikir kayak cici Dit, rumah udah penuh sama suvenir hihihi...
Deleteiya le batiknya bagus, kalo batik pekalongan itu warnanya cerah ya..
ReplyDeletekata2nya juga bagus banget, dalem deh.. jangan takut kita blom eneg kok, mau post wedding series lagi? hayoooo :P
Iya Vi, cerah ceriaaaa! Oma gue soalnya dulu masih pake kain beginian sih. Dan gue suka sarung yg model peranakan gini daripada yang model jawa yg warnanya majority coklat2 gitu. Duh, wedding series lagi ? Apaan lagi yang mau diceritain yah? Hihihi... gambarnya udah segambreng!
DeleteHolla~ salam kenal :D
ReplyDeleteKeren banget itu suvenirnyaa. Kreatif idenya :D Kalo dapet batik mah udah pasti kepake terus. Packagingnya juga bagusss. Itu pake kalkir segala lagi! Pattern kalkirnya jg bagus ih :D Perfect souvenir :D
Haloooo...Salam kenal juga! Makasihhhhhh ya, Angel... hehehe. Pattern kalkirnya sama dengan kalkir di undangannya. Itu udah disimplified sih dibanding design asli. Jadinya cuma pake inisial nama kita untuk kalkirnya. Design boxnya sih amatiran deh... hihihi...
DeleteKalo batiknya sih udah biasa lihat, karena di rumah nyokap juga bikin. Tapi seumur-umur baru kali ini lihat kain batik dijadiin souvenir pernikahan. Kemasannya itu lho yang bikin ngiler. Ntar kalo aku merid, boleh niru ya Le? Boleh ya? *maksa*
ReplyDeleteWah, nyokap bikin batik model begini juga, Bang Hoeda? Tau gitu saya minta kontak ya pas dulu itu, biar dapet special price hahahahah...
DeleteBoleh-boleh. Kalau di share gini kan artinya buat inspirasi orang lain juga. Seneng bisa berbagi.
bole tau ga tempat beli kain batiknya dimana? bole bagi contact number supplier batiknya... hehehe aku suka motif nya cantik
ReplyDeleteDear Anonymous, saya gak ada contact suppliernya, soalnya semuanya diurusin mama dan om saya, karena om saya juga penjual batik. Waktu itu sih saya pokoknya dibawain berbagai kualitas batik, termasuk juga harganya beda2. So aku pilih yang sesuai kualitas dan harganya.
DeleteTapi setau saya, gampang banget cari batik kayak gini, di toko2 batik pasti ada jual, di online kalau kamu cari batik nyonya atau sarung nyonya, juga banyak banget yang jual.
hai leony..gilee keren banget ya boo souvenirnya..mau dong satu hahahaha just kidding..
ReplyDeleteBtw sarung batik tu sama dg selendang g sih?yang biasa dipake buat gendong anak gitu??
Hi Evelyn... Bedaaaa... kalo sarung itu ya nyambung, dijahit ujung ke ujung (jadi kayak bolong tengah gitu loh :). Kalo yang buat gendong anak itu namanya cukin. Ujungnya yang salur2 warna warni gitu dan kepisah, jadi kayak kain gitu, terus diiket kan ? hehehehe...
Deleteooo iya iya gua paham deh,berarti yang biasa dipake buat orang salat itu yah??wuiihh kereeeeennnnn..g kepikiran sama sekali kalo sarung gitu bisa buat souvenir..hebat lee..hehe..
ReplyDeleteHahahah... yang buat sholat tuh sarung cowok! Itu mah yang bentuknya kotak-kotak. Kalo ini istilahnya sarung encim/ sarung nyonya. Jadi buat dipake sama cewe hehehe.
Deletele, keknya lu bisa deh jadi konseptor WO, hehehe...gw suka skali baca persiapan wedding loe. Suvenir kek gini juga ga kepikiran gw. Jauh banget dibanding suvenir gw dulu hhahahaaa...Awalnya gw mikir pasti something related to snoopy, ternyata bukan. Gw blom bosen (idem ama pucca) baca ttg wedding loe. Mana ttg undangannya, ayo, apdet ya. Andai, suvenirnya masih sisa, bisa dibikin hadiah kuis blog,le hehehe....
ReplyDeleteHaduh, gak deh, gak mau... bantu2 ide aja, tapi suruh jadi pelaksana... ngga mau ah, masih banyak yg lebih punya waktu dan bekerja di bidang ini. Kalo ada yang mau nanya2, ya silakan akan gue jawab dengan senang hati. Suvenirnya masih ada, tapi itu yang jatah gue lah. Masak gue gak punya peninggalan suvenir sendiri? Huahahhaa....
Deletewah bagus nih,ikut baca artikelnya y gan he he he....
ReplyDeleteHehe, silakan... btw, saya bukan juragan kaskus :P
Deletebagus banget dan kreatif!!! *tepok tangan*
ReplyDeleteAh Pak Dokter, makasih banyak Pak!! Membudayakan batik dong!
Deletekeren banget kakaaaaaak....
ReplyDeleteaku paling suka batik yg kolorful gitu.... gak cuma coklat dan gradasi-nya ajah :D
Thankssss... itu batik peranakan warna warni. Seru deh!
Deletekeren keren
ReplyDeletesovenir nya bermanfaat banget tuh ya :D
mau dong XD
Hahahah.. Udah abis tuhhh... Nanti deh, kalo kamu nikah, pake souvenir itu juga ya.
Deleteidenya bagus ya kasih batik jd inget 4tahun lalu saya nikah kasih suvenir
ReplyDeleteplacematt+tatakan gelas+sumpit satu paket dibungkus trus dikasih bunga imitasi
(sebenernya itu byk di toko oleh2 khas Bali) hehe tp lumayan kepake
temen2 pada suka
Bener, kalo bisa kita make sure gak kebuang sia2 aja. Yah kalau emang nantinya dibuang, walhaualam deh hihi.
Delete