Dikit Lagi Soal Pilih-Pilih Teman

Postingan saya yang kemarin soal pilih-pilih teman itu, rupanya menimbulkan reaksi yang cukup seru melalui komen-komen para pembaca. Namun sebelum saya curhat soal itu di blog, saat kejadian itu terjadi, saya curhat dengan kawan baik saya via BBM dulu. Dan karena ternyata issue ini menarik perhatian dia, (dia nggak baca blog saya), begitu dia melihat cuplikan sebuah artikel di koran Kompas hari minggu lalu, dia langsung foto dan kirimkan BBM-nya ke saya. "Non, nih, pas banget sama kasus lu tuh!" Artikel ini ditulis oleh Samuel Mulia, pengisi kolom Parodi di Kompas Minggu. Tulisannya blak-blakan, seru, dan inspiratif. Saya tuliskan ulang di sini yah, buat yang merasa tulisan korannya terlalu kecil. Ketiga, sebagai langkah terakhir, saya menyeleksi teman-teman yang sejuta banyaknya itu. Seleksi ini berguna, agar tanah saya yang gembur tak menjadi kering kerontang. Penyeleksian itu harus dilakukan dengan akal dan nurani. Nah, menurut pengalaman s