Mungkin ini saat yang cukup tepat untuk menceritakan, betapa bangganya saya terhadap sosok mama. Saya bukan bangga karena dia cantik, atau karena dia sungguh berprestasi di dalam kehidupannya. Saya bangga kepadanya, karena dia berhasil bangkit dari keterpurukan dan depresinya, sejak ditinggal oleh Papa saya. 3 Juni 2011 ini, Papa telah meninggalkan kami selama 10 tahun. Bukan waktu yang singkat tentunya. Sudah 10 tahun, Mama saya berjuang sebagai orang tua tunggal. Tahun pertama sepeninggal Papa, Mama saya masih bisa bertahan. Walaupun saya tau, rasa sepi pasti menyerang, apalagi saya langsung balik lagi melanjutkan kuliah di Amerika setelah 10 hari saja pulang ke Indonesia untuk mengikuti upacara pemakaman Papa. Mama saya mengaktifkan diri, dengan mengantarkan adik saya ke sekolah, dan berusaha beraktifitas normal. Mama saya adalah tipe orang yang sangat ramah, rajin, baik, pokoknya selalu bisa menjadi teman dan saudara yang baik. Saya kira, dengan dukungan orang-orang terdekatnya,