Sinetron oh Sinetron
Lagi bengong siang-siang di kantor gara-gara nungguin data, mendadak jadi inget perkembangan sinetron Indonesia. Perasaan, pas saya masih kecil, saya masih suka nonton sinetron loh. Bukannya karena gak ada acara tivi yang lain, tapi karena memang sinetron Indonesia jaman dahulu, layak untuk ditunggu-tunggu dan ditonton. Saya ingat bagaimana dulu saya menunggu-nunggu Si Doel Anak Sekolahan. Kalau sudah gak ketemu, rasanya kangen dengan tokoh-tokohnya. Si Doel, Sarah, Zaenab, Enyak, Babe, Engkong, Mandra, dan lain-lain. Semuanya benar-benar punya porsi penting dan berpengaruh, gak cuma buat jadi pemanis saja. Ceritanya juga menarik, tentang lika liku kehidupan si Doel yang tukang insinyur, kesulitannya mencari kerja, sampai kisah cintanya yang berliku. Masih ingat juga kan Keluarga Cemara? Rasanya masih ingat saat si Abah yang tidak pernah putus asa menarik becak, dan si Emak rajin membantu Abah lewat bikin opak. Si Euis yang berkeliling menjajakan opak walau kadang malu, dan si Ara yang