Posts

Showing posts from 2010

Kisah Si Pohon

Image
Malam Natal yang indah ini, perkenankanlah saya membagi kisah, mengenai: Pohon Natal di rumah hehehehehe.... *penting yah* Tahun lalu, kita nggak masang Pohon Natal, lantaran rumah kita lagi direnovasi alias dikecilin, jadinya kita pindah ke rumah sementara, yang tidak memungkinkan untuk masang si Pohon. Oh iya, beneran loh rumah saya dikecilin, lantaran si Mama ngerasa rumah yang dulu kebesaran tapi tidak fungsional. Mungkin tips ini boleh dicoba untuk orang-orang yang menginginkan hidup nyaman, ternyata punya rumah gede tuh gak asik-asik amat loh. Padahal rumah saya yang dulu juga gak gede-gede amat, tapi yang sekarang ini rasanya jauh lebih nikmat. --> Loh kok ngelantur cerita soal rumah.... Back to topic! Tahun ini, kita tuh saking sibuknya juga ngga nyiap-nyiapin pohon, sampai akhirnya tau-tau loh, kok udah tanggal 10 December! Akhirnya jadi punya target, tanggal 10 December 2010, hari Jumat, pulang kantor, HARUS pasang Pohon Natal. Malamya pas sampai rumah, yang kejadian mal

Miskin Nggak Sih ?

Setelah 2 kali postingan berat kemarin, marilah kita ke postingan ringan dan santai alias postingan soal gak penting...mariii....*udah mo akhir taon nih, pala gak boleh mikir berat-berat, holiday mood is on!* Kemarin itu, saya brasa miskin banget deh ah... hari Selasa, duit di kantong tinggal 100 ribu. Mendadak temen yang ngurus katering bilang, "Le, deposit kateringan lu udah minus 17 ribu tuh, kudu ditambah." Jadilah uang 100 ribu melayang, yang menyisakan 0 rupiah di dalam dompet. Hari itu niat banget buat ke ATM, apadaya lupa total. Namanya pulang ke rumah udah semangat, jadi lupa yang namanya mampir buat ambil uang *mungkin di tambah perut yang kelaparan, jadi bawaannya pengen sampe rumah cepet-cepet*. Besoknya hari Rabu pagi, dengan santainya nyetir ke kantor. Kelupaan lagi kalo masuk tol kan mesti bayar ya? *mana ada yang gratis non? Kalo perlu napas aja bayar*Pas keluar kompleks, baru ngeh kalo bener-bener ngga punya duit di kantong, padahal butuh banget itu 6,500 per

Wejangan si Bos Part 2

Menyambung tulisan minggu lalu soal wejangan si bos, kali ini kita lanjutkan ke bagian keduanya yang terdiri dari point 3 dan point 4. Jangan bosen ya bacanya, bagus deh *promo*. 3. Marriage as a TRAIL TO HOLINESS Kalau bahasa Indonesianya: perkawinan sebagai jalan menuju kekudusan. Untuk apa kita menikah kalau menikah tidak lebih baik dibandingkan dengan waktu kita single? Mari kita lihat ayat kitab suci di bawah ini, dari 1Korintus 7:1-2. 7:1 "Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin ," 7:2 "tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri." Ayat yang kedua itu, seringkali dipakai oleh beberapa pemuka agama yang memberikan kesan kalau orang-orang tidak menikah itu merupakan kesalahan, kemudian menjelek-jelekan pemuka agama lain yang memilih untuk selibat. Dan curangnya mereka adalah, mereka hanya

Wejangan si Bos Part 1

Image
Kemarin ini sehabis makan siang, saya mampir di kantor si Bos. Maksudnya sih lagi mau diskusi mengenai acara akhir tahunan. Si bos menugaskan saya untuk research tempat yang sesuai dengan segmen karyawan kita, dan juga masuk di budget. Ternyata nggak gampang juga yah. Kalau tempatnya bagus, multimedia lengkap, biasanya makanannya biasa-biasa aja. Kalau makanannya enak, tempatnya ternyata gak punya fasilitas. Gitu deh, akhirnya jadi mayan repot juga. Sampai saya sempat mengusulkan, gimana pak kalo kita kateringan aja di kantor ? Tapi berhubung acaranya hanya buat departemen kami, alias bukan buat umum, mana enak ya untuk dilaksanakan di kantor. Lagian, masak saya mau gotong-gotong layar dari ruang meeting, terus gotong-gotong speaker buat acaranya ? Gak seru juga kan ? Di tengah-tengah saya nyeletuk.... "Ternyata, nyiapin acara ginian aja kayak nyiapin acara kawinan yah" . Terus mendadak si bos bilang, "Wah, kalo soal nyiapin acara perkawinan mah beda lagi! Bukan cuma s

Perjuangan Jadi Kurus

Hehe, target nulis blog seminggu sekali kemarin failed berat, gara-gara ada acara kantor rapat kerja di lembang dari Kamis sampai Sabtu, plus sisanya tepar berat, jadi deh, ketunda ngisi blog entrynya. Dan berhubung otak lagi mandek mau nulis apaan, mendingan nulis pengalaman yang udah lewat, tapi mungkin mayan berguna yah buat teman-teman sekalian. Kalau orang lihat saya beberapa tahun terakhir ini, mungkin banyak yang tidak nyangka kalau saya dulu berbentuk agak seperti babi alias gendut abis. Dari kecil, saya tidak pernah mengenal yang namanya kurus. Pas saya kelas 4 SD, badan saya sudah bongsor dengan berat dia atas 50 kg. Terus naik dan naik ke puncak gunung, dan rasanya saat SMU, berat badan saya ada di sekitar angka 70-an. Dengan tinggi badan yang sedang-sedang saja di bilangan 163cm, saya sungguh terlihat seperti bola. Orang tua saya saja sudah tidak tau harus bilang apa dengan keadaan bobot saya yang mayan besar ini. Selain saya gemuk, saya juga sangat cuek. Sekolah di sekolah

Norak Nggak Sih ?

Cerita ini sebenarnya bukan saya sendiri yang mengalami, tapi adik saya. Jadi ceritanya, minggu lalu dia hadir ke resepsi perkawinan salah satu co-workernya. Resepsinya diadakan di sebuah hotel. Saya sih gak tau ini hotel bintang berapa ya, tapi yang pasti hotel ini ada di kelas menengah, lokasinya di bilangan Tanah Abang sana. Buat yang tinggal di Jakarta, pasti sudah bisa mengira-ngira hotel apa namanya. Nah, sekarang kan di Jakarta lagi ngetrend tuh, pake photo booth. Jadi kayak ABG jaman dulu, pakai box untuk berfoto dan hasilnya langsung jadi, sehingga bisa digunakan sebagai souvenir. Saya sudah beberapa kali ke resepsi perkawinan yang ada photo booth ini, dan biasanya di foto tersebut otomatis tercetak nama kedua mempelai dan tanggal resepsi. Kadang juga ada nama tempat resepsinya tercetak kecil di banner. Nah, kalau pengantin yang satu ini, nggak tau norak atau apa, masak sih, dicetak LOGO HOTELnya lumayan besar di pojok kanan atas. Pas pulang-pulang, adik saya sampai bilang, ka

Ulah Tetangga Part 2

Seperti yang saya janjikan di postingan sebelumnya, akan ada lanjutan kisah tetangga di sebelah kanan. HA HA HA...*tertawa lebar seperti nenek lampir, musik gaya suspens*. Ya, mungkin bisa dibilang ini tetangga yang lumayan horor karena: KEJUDESANNYA. Disclaimer: Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mencari masalah, tetapi hanya sekedar curhatan belaka, baik untuk tetangga yang kiri, maupun tetangga yang kanan. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada pihak-pihak yang kurang berkenan. Tetapi jika tetangga-tetangga saya membaca ini, mungkin bisa dijadikan bahan refleksi juga untuk kehidupan bertetangga. Terima kasih. Tetangga sebelah kanan rumah saya itu adalah dua orang gadis berumur di atas 50 tahun. Iya, kenapa saya menyebutnya gadis ? Ngerti sendiri lah ya. Nah, dua orang gadis ini adalah kakak beradik gitu. Satu aja repot kan ? Apalagi kalo dua? Nah... Silakan dibayangkan sendiri. Tetangga ini adalah tetangga yang sama dari sejak saya dilahirkan ke dunia sampai sekarang, jadi saya k

Ulah Tetangga part 1

Tempat saya tinggal dari kecil sampai sekarang adalah sebuah kompleks yang aman, damai, dan tenteram. Saya sangat bahagia tinggal di kompleks ini sepanjang hidup saya. Rata-rata tetangganya baik-baik dan ramah, lingkungan sekitar juga nyaman banget deh! Kenapa saya sebut rata-rata tetangganya baik-baik dan ramah?? Karena ada ajaaaaaa tetangga yang memang bikin keki! Mari kita mulai dari tetangga sebelah kiri! Tetangga sebelah kiri saya itu sudah beberapa kali ganti penghuni karena kebetulan rumahnya itu dikontrakkan. Dari dulu sampai sekarang tidak ada masalah, sampai akhirnya pada penghuni yang sekarang. Isinya itu adalah engkoh-engkoh, sepertinya sih bukan orang Jakarta ya, lebih seperti pendatang gitu. Dia itu punya usaha daur ulang besi-besi bekas display supermarket. Jadi bayangkan, setiap hari kita melihat ada besi-besi bekas diantar ke rumahnya, kemudian dikikis, dan di cat kembali. Nah, bayangkan saja tuh, suka brisik, suka kotor, tapi kita sebagai tetangga yang baik, gak pern

10-10-10

What's so special about this day ? It's not about getting 4 invitations and getting confused on which one that I should go to It's not about stuck in the traffic with so many people rushing from one wedding to other It's not about spending too much money for hong baos So what is it all about? It is about NOT being special! How come you said it's SPECIAL when there are too many people having their weddings at the same time? For the rest of you who wants to be part of other special dates, you only have 2 more days left till the next century! They are 11-11-11 and 12-12-12 Go book your wedding date now! PS: Anyway, it's still a special day for many couples there. It's the beginning of their journey together in life. Congratulations to all of you :D

Serius Dikit

Tadi siang, saya habis terlibat pembicaraan seru dengan seorang teman dan maminya. Si Maminya ini sayang dan care banget sama anak cowoknya, dan pingin anak cowoknya ini cepat-cepat menikah. Padahal anak cowok ini masih 2 tahun di bawah saya umurnya. Kebetulan, dulu si cowok sudah pacaran dengan seorang cewek sampai 5 tahun lamanya, sebelum akhirnya mereka mengakhiri kisah cintanya. Dan sekarang si cewek sudah menikah dan sudah punya anak. Maminya teman saya ini, masih tetap berpikir, sayang banget dulu sampai pisah, semestinya harus sama cewek itu saja. Tetapi saya cuma bilang, "Bukan jodohnya, Tante. Lama pacaran tidak menentukan apakah orang tersebut mengenal satu sama lain. Berarti, memang bukan dialah yang terbaik untuk anak Tante." Jadi, yang terbaik itu seperti apa sih? Soal jodoh dan pasangan hidup, adalah hal yang serius untuk dibicarakan. Di saat orang berpikir kalau dia sudah menemukan jodohnya, terkadang suka mengabaikan hal-hal yang sebenarnya penting. Buat kita

Dasar Kampret

Pertama-tama, mau megucapkan HAPPY BIRTHDAY untuk Mama tersayang. Love you, Mom!! Kalau soal wish-wishnya, udah pasti dong anak mendoakan yang terbaik untuk ibunya. Dari judulnya, pasti semua orang sudah pada tau, kalau kali ini saya mau misuh-misuh dikit. Kejadiannya tuh hari Sabtu 10 hari lalu. Saat itu saya ditelepon oleh Tante saya, kalau Oma saya masuk rumah sakit lantaran pinggulnya patah. Susah ya kalau sudah tua, kalau jatuh pasti hasilnya parah. Seperti Oma saya ini, gara-gara dia ke wece mau buang air kecil sekitar jam 3 pagi, eh dia sempoyongan dan jatuh. Korbannya? Tangan dan kaki patah! Ampun deh. Namanya Oma sakit, sudah pasti langsung buru-buru berangkat. Tadinya Oma saya mau diopname di RS dengan inisial RT di bilangan Jakarta Barat sana. Rumah sakitnya memang baru dan bagus. Tapi begitu dengar Oma saya mau masuk situ, seluruh kerabat protes! Katanya rumah sakit itu kalau sudah masuk susah keluar, dan materialistis (yang ternyata kebukti benar karena minta dokumen buat

Penampakan!

Image
Barusan, mendadak si OB dateng, bawa box paketan. Buat Ibu Leony, katanya. Pas liat penampakannya, bener-bener gak keingetan box apaan ini. Terus keliatan dari samping, penampakannya kayak gini: Masih bener-bener nggak ngeh loh, siapa sih iseng kirim paket, tulisannya makanan lagi. Pas liat nama pengirimnyaaa...EH IYAAAA.... Ternyata ini kiriman dari Viol ! Ya ampun, saking sibuknya, sampe bener-bener blank gitu... (tapi walaupun sibuk, tetep foto dulu di Blackberry, dan bikin blog entry hahahaha). Buat Viol, Makasih, makasih, makasih!! Kiriman anda sudah sampai dengan selamat di meja saya yang brantakan. Sering-sering ya jalan-jalan, terus bagi-bagi lagi hahahaha...*serakah banget sih ni anak hahaha* Padahal hari ini rencana diet loh, tapi kayaknya batal nih, gara-gara napsu liat cemilan... Lagian si Viol tau aja, budget snack saya, udah saya alokasiin buat beli BENSIN lantaran macet edan tiap hari, dan kiriman itu tiba tepat pada waktunya...YIPPIE!

Time's Up

Apa yang ada di dalam pikiran anda semua, saat anda mengetahui kalau ajal semakin dekat? Ini yang dilakukan oleh salah satu orang terdekat di hati saya. 1. Menentukan ingin disemayamkan di mana, yaitu di Kapel yang tidak ber-AC. 2. Memilih untuk dikremasi kemudian dilarung di laut, supaya tidak menyusahkan. 3. Memilih baju untuk dipakai di peti, baju hijau yang dulu dipakainya saat perayaan 27 tahun pernikahan. 4. Memilih bacaan dan lagu-lagu favoritnya untuk digunakan di Misa pelepasan. Perjuangan beliau telah berakhir kemarin. Tante saya tercinta, Imeldasari Kinardi, telah dipanggil yang kuasa. Sudah selesai rasa sakit yang diderita selama ini. I'll miss the time that we share together, chatting about the craziness of life. I'll miss your sweet smile and your encouragement throughout my hardest times. Goodbye my dearest one. God needs you more than anyone in this world.

Lagi Lagi Gara Gara 2,000

Gak tau kenapa, saya kembali bermasalah dengan nominal uang rupiah senilai 2,000. Jadi begini ceritanya. Kemarin ini saya belanja di hypermarket terkenal di Jakarta yang inisialnya C. Nah, seperti diketahui, yang namanya C itu kan toko retail, jadi tidak menjual barang secara grosiran atau bulk (istilah baratnya). Kemarin ini saya iseng mau beli snack, harga per unitnya 500 rupiah saja. Murah kan? Tapi saya mau belinya 20 biji, nanggung soalnya beli dikit-dikit. Jadi daripada saya ambil satu-satu, saya lihat masih ada yang dibungkus 1 pak, di balik tumpukan satu-satu itu. Daripada kasirnya repot hitung, kan enak toh, nanti tinggal 20 biji dikali 500 rupiah. Ketika seluruh belanjaan saya sudah dihitung dan struk keluar, saya periksa belanjaan saya. Saya bingung, kok barang sekotak yang saya beli itu harganya 12,000 rupiah. Bukankah 20 buah dikali 500 rupiah itu totalnya 10,000 rupiah saja? Saya tanya ke kasirnya, dijawab: "Oh, itu bukan urusan kasir, Bu. Tanya saja langsung ke cust

Welcoming Gift

Image
Kemarin, untuk pertama kalinya Misa Minggu di Kanisius, pukul 18.00. Lantaran sambil nemenin Tante yang lagi diopname di Carolus, misa di situ kan paling dekat. Pas sampai di sana, di parkiran langsung dapet welcoming gift, DIGIGIT SEMUT MERAH. Kaki rasanya panas sekali, dan mulai bengkak. Kanan kiri pula. Tapi saya diamkan karena kan harus konsentrasi ikut misa. Pas misa diminta tolong untuk jadi collector *Hihihi... padahal 3 orang lain yang dipilih tuh ABG loh, apa muka saya masih ABG ya ?* Balik lagi ke Carolus, kebetulan ada yang bawa minyak angin, jadi sementara pakaikan itu dulu, dibalurkan di kaki. Sampai rumah, gatel sih gatel, tapi mencoba untuk tidak dipikirin deh. Kan cuma semut ini. Besoknya Senin di kantor, kaki kok malah tambah bengkak. Teman kantor berinisiatif minta office boy untuk membelikan Insidal satu strip isi 10. Kemungkinan saya kena alergi. Jadilah siang-siang minum Insidal, yang bikin ngantuk gak kira-kira. Sampai sore, saya lihat kok tidak ada perkembangan

Sinetron oh Sinetron

Lagi bengong siang-siang di kantor gara-gara nungguin data, mendadak jadi inget perkembangan sinetron Indonesia. Perasaan, pas saya masih kecil, saya masih suka nonton sinetron loh. Bukannya karena gak ada acara tivi yang lain, tapi karena memang sinetron Indonesia jaman dahulu, layak untuk ditunggu-tunggu dan ditonton. Saya ingat bagaimana dulu saya menunggu-nunggu Si Doel Anak Sekolahan. Kalau sudah gak ketemu, rasanya kangen dengan tokoh-tokohnya. Si Doel, Sarah, Zaenab, Enyak, Babe, Engkong, Mandra, dan lain-lain. Semuanya benar-benar punya porsi penting dan berpengaruh, gak cuma buat jadi pemanis saja. Ceritanya juga menarik, tentang lika liku kehidupan si Doel yang tukang insinyur, kesulitannya mencari kerja, sampai kisah cintanya yang berliku. Masih ingat juga kan Keluarga Cemara? Rasanya masih ingat saat si Abah yang tidak pernah putus asa menarik becak, dan si Emak rajin membantu Abah lewat bikin opak. Si Euis yang berkeliling menjajakan opak walau kadang malu, dan si Ara yang

Blessed

Image
I feel so blessed Of having wonderful people That are always be there for me In good times and bad times Thank you For being my companion For being a place to share my laughter For being a dumpster to throw my sadness There are so many friends out there But you are my best friends That I can always turn to When life out there is not by my side Thank you, Lord For the past, the present, and the future That I have spent, am spending, and will spend With the dearests to my heart MY FAMILY

Berlagak Bego

Paling kesel sama orang yang suka berlagak bego. Contohnya kejadian kemarin ini. Saya sekeluarga pergi ke toko roti H di bilangan Kelapa Gading. Pas di kasir, total belanjaan kita Rp. 64,000. Kemudian Mama mengeluarkan uang Rp. 100,000, dan dikembalikan sama si mbaknya. Pas masuk ke mobil, mama melihat jumlah kembaliannya, kok cuma Rp. 34,000, terus dia bilang, perasaan tadi belanjaannya Rp. 64,000 deh, berarti kan kembaliannya mestinya Rp. 36,000. Untung parkiran toko rotinya itu pas di depan tokonya, bukan jauh kayak di mall. Jadinya mama turun lagi. Saat mama turun itu, kelihatan si Mbak Kasir ngelihatin terus gerak geriknya mama, sampai akhirnya tiba di depan kasir. Kelihatan sekali sepertinya dia sudah tau apa yang terjadi. Mama saya bilang, "Mbak, ini kembalinya kurang nih, mestinya Rp. 36,000, bukan Rp. 34,000." Seandainya si Mbak ini benar-benar alpa, tentulah dia kaget, dan memeriksa kembali bon belanjaannya untuk memastikan kalau jumlah belanjaan dan kembaliannya b

An Accountant Usually Ends Up....

Waktu itu, dia ngajak saya makan burger. Tadinya disangka bakalan pergi bertiga sama temen yang satu lagi, eh gak taunya cuma berdua aja karena temen yang satu lagi gak bisa dateng. Dia waktu itu pulang kerja, pakai kemeja lengan pendek, celana bahan, dan sepatu pantofel, sambil nenteng tas laptop. Sambil makan burger, dia malah ngomongin soal abu vulkanik. Dalam hati saya mikir, " Geek banget sih nih orang... Apa gak ada bahasan lain ? " Pas saya balik ke Indonesia, tiap hari kita ngobrol online nonstop. Ngomongin hal yang gak jelas, mulai dari kegiatan sehari-hari sampai rencana masa depan. Dan gak kerasa, suatu hari dia gak online, saya kangen. Beberapa tahun lalu, saat saya kerja di Amerika, manager saya bilang: "Leony, you know that an accountant usually ends up spending their life with a person with one of the three professions. One, an engineer. Two, another accountant. Three, a teacher." And I just chose, option number one.

Hidup Seperti Emas

Kurang dari setahun lalu, saya mengalami kejadian yang bisa dikatakan buruk. Kalau saya ceritakan ke teman-teman terdekat saya, semuanya bilang, sinetron aja kalah! Tokoh jahatnya itu jahatnya luar biasa, dan saya ini adalah korbannya. Si tokoh jahatnya itu menekan saya terus menerus, sampai perbuatannya itu sungguh di luas batas kewajaran. Kalau dibilang drakula, ya mungkin ini drakulanya benar-benar mau menghisap darah sampai titik penghabisan kali ya hehehe. Di saat seperti itu, ada seseorang yang selalu memberikan saya petuah berharga dan menguatkan saya, yaitu tante saya. Beliau mengatakan, " Non, makin dekat diri kita dengan Tuhan, pasti makin banyak cobaannya. Kamu itu seperti emas yang sedang dimurnikan. Sebelum menjadi emas murni yang berharga, kamu itu harus dilebur. Yang namanya dilebur, pasti mengalami panas, sakit, dan berbagai hal yang tidak mengenakan lainnya. Tetapi setelah itu, kamu benar-benar murni, benar-benar berharga, terutama di mata Tuhan." Kata-kata

Jangan Senang Lihat Orang Susah dan Jangan Susah Lihat Orang Senang

Judul di atas, saya ambil dari status Facebook adik saya, yang kebetulan bisa terdengar bijak banget. (Tumben Di, biasanya omongan kamu banyakan gak mutunya hahahaha). Hari ini, saya masih kena writer's block. Help!

Happiness is Walking Hand in Hand

Percaya nggak sama kutipan di atas? Kutipan tersebut saya ambil dari Charles M. Schulz, si kreator dari Peanuts. Buat yang nggak kenal Peanuts, pasti kenal dong yang namanya Snoopy ? Si anjing beagle putih dengan kuping hitam dan totol hitam di punggungnya ? Geng-nya si Peanuts itu, ada Snoopy, kemudian si Woodstock (burung kuning kecil), Charlie Brown (bocah kecil botak dengan kaus kuning, pemilik Snoopy), Sally (gadis kecil berambut kuning dengan baju polkadot pink, adiknya Charlie), Lucy ( gadis kecil rambut hitam yang sok tahu dan sok pintar, teman baik Charlie Brown), Linus (bocah kecil yang suka mengemut jempolnya dan tidak bisa lepas dari selimut kesayangan, adik dari Lucy), dan tokoh-tokoh lain. Terus terang, Snoopy adalah tokoh favorit saya di dunia comic strip. Bukan kebetulan, kalau saya shio anjing, dan bukan kebetulan kalau saya memang hobinya sama dengan Snoopy yaitu makan dan malas-malasan. Hahaha.... Balik lagi ke kutipan tadi. Kalau saya percaya sekali, kebahagiaan itu

Kabar Burung

Beberapa hari terakhir ini, mata saya dibuat capek dan pikiran saya dibuat bosan. Mungkin hampir semua orang sudah tau, berita paling hot yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini tuh adalah berita soal video porno mirip artis Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Berita ini sudah menjadi issue nasional, bahkan internasional. Di Twitter aja, si Peterporn sudah jadi topik nomor wahid. Bayangkan, pagi-pagi, teman saya yang berdomisili di luar negeri, sudah menyapa saya, menanyakan, "Eh Non, gimana tuh kabar "burung"nya Ariel ?" Saya tuh sampe ngakak dibuatnya. Karena di sini, si burung bisa diartikan ambigu. Paham dong maksud saya? Bisa jadi kabar burung adalah kabar yang beredar dan belum terbukti keberadaannya, atau bertanya soal burungnya si 'Ariel' itu, yang memang kita tidak tau kabarnya di mana sekarang. Terus terang, sampai blog ini diturunkan, saya tuh masih tidak mengerti. Kenapa hanya Cut Tari saja yang berani membuat jumpa pers. Di dalam jumpa pers itu