25 is Almost Gone
Baru menyadari, sekitar 3 bulan lagi dari sekarang, saya tidak akan bisa menyebut diri saya berumur 25. Angka tersebut rasanya luar biasa krusial, karena biasanya setelah umur tersebut, orang-orang akan makin gentar bertanya, apa langkah selanjutnya di dalam hidup saya ini. Buat perempuan, selain tentunya dikaitkan dengan pilihan profesi, pastilah pertanyaan yang tidak akan menjauh adalah soal pasangan hidup.
Kemarin, saya menerima sebuah undangan yang ternyata ditujukan kepada adik saya. Teman SMUnya, laki-laki, (tentu saja, karena dia bersekolah di sekolah khusus kaum Adam), umurnya adalah sekitar 24 tahun, akan segera mengakhiri masa lajangnya. Wow, merupakan suatu pilihan yang lumayan cepat, terutama untuk laki-laki. Pestanya sendiri akan diadakan di sebuah hotel sangat prestisius bintang lima di bilangan Kuningan. Pasangannya sendiri berumur sama dengan dia, dan bahkan untuk kaum perempuan, lumayan cepat juga keputusan untuk mengakhiri masa lajangnya di umur tersebut. Di sisi lain, beberapa hari lalu, saya bertemu dengan teman perempuan yang usianya di atas saya beberapa tahun. Dia bercerita, kalau dia menemukan satu laki-laki yang sampai saat ini sifatnya selalu ingin membahagiakan dia baik material maupun moral. Orang tuanya juga sudah memberikan tanda-tanda setuju dengan kehadiran laki-laki ini. Tetapi teman saya ini memilih untuk kabur dan menghindari laki-laki tersebut, karena dia masih belum ingin menikah. Ya, menikah adalah sebuah pilihan besar.
Time flies... hari ini sudah bulan May 2008. Sepertiga bagian dari tahun 2008 sudah berlalu. Saya sedang menghitung, apa saja pencapaian saya di tahun ini. Duh, rasanya kok tidak ada ya. Pekerjaan, masih sama seperti yang dulu. Soal pasangan, juga belum menemukan yang “klik” kayak lagunya Ussy Susilowaty. Makin ke depan, saya merasa orientasi saya soal kehidupan mulai berubah. Dulu saya berpikiran, kalau saya ini adalah tipe orang yang akan mengejar karier dulu sampai level tertentu, lalu akan menikah di usia tertentu. Tetapi sekarang, nggak tau kenapa, keinginan untuk settle dan memiliki sebuah keluarga lumayan berkembang di dalam hati dan pikiran. Banyak juga teman yang bilang, umur saya sekarang ini adalah masa-masa seorang wanita itu seperti bunga. Justru kalau settle di usia yang terlalu muda, yang ada akan menyesal kemudian karena masa-masa single yang seru itu akan segera berlalu. Justru ini adalah saatnya untuk mencari-cari, karena wanita umur segini itu mulai matang dan sedang mekar-mekarnya. Tetapi kadang ngelihat pasangan muda dengan anak-anak, kok ada keinginan untuk jadi seorang ibu juga. Apalagi kalau anaknya lucu-lucu dan montok-montok. Wah... memang membingungkan ya jadi perempuan.
Till then, saya masih punya 3 bulan lagi untuk mengatakan, saya masih berumur 25. I’m still young ! Hahahaha (laughing in a cynical way).
Kemarin, saya menerima sebuah undangan yang ternyata ditujukan kepada adik saya. Teman SMUnya, laki-laki, (tentu saja, karena dia bersekolah di sekolah khusus kaum Adam), umurnya adalah sekitar 24 tahun, akan segera mengakhiri masa lajangnya. Wow, merupakan suatu pilihan yang lumayan cepat, terutama untuk laki-laki. Pestanya sendiri akan diadakan di sebuah hotel sangat prestisius bintang lima di bilangan Kuningan. Pasangannya sendiri berumur sama dengan dia, dan bahkan untuk kaum perempuan, lumayan cepat juga keputusan untuk mengakhiri masa lajangnya di umur tersebut. Di sisi lain, beberapa hari lalu, saya bertemu dengan teman perempuan yang usianya di atas saya beberapa tahun. Dia bercerita, kalau dia menemukan satu laki-laki yang sampai saat ini sifatnya selalu ingin membahagiakan dia baik material maupun moral. Orang tuanya juga sudah memberikan tanda-tanda setuju dengan kehadiran laki-laki ini. Tetapi teman saya ini memilih untuk kabur dan menghindari laki-laki tersebut, karena dia masih belum ingin menikah. Ya, menikah adalah sebuah pilihan besar.
Time flies... hari ini sudah bulan May 2008. Sepertiga bagian dari tahun 2008 sudah berlalu. Saya sedang menghitung, apa saja pencapaian saya di tahun ini. Duh, rasanya kok tidak ada ya. Pekerjaan, masih sama seperti yang dulu. Soal pasangan, juga belum menemukan yang “klik” kayak lagunya Ussy Susilowaty. Makin ke depan, saya merasa orientasi saya soal kehidupan mulai berubah. Dulu saya berpikiran, kalau saya ini adalah tipe orang yang akan mengejar karier dulu sampai level tertentu, lalu akan menikah di usia tertentu. Tetapi sekarang, nggak tau kenapa, keinginan untuk settle dan memiliki sebuah keluarga lumayan berkembang di dalam hati dan pikiran. Banyak juga teman yang bilang, umur saya sekarang ini adalah masa-masa seorang wanita itu seperti bunga. Justru kalau settle di usia yang terlalu muda, yang ada akan menyesal kemudian karena masa-masa single yang seru itu akan segera berlalu. Justru ini adalah saatnya untuk mencari-cari, karena wanita umur segini itu mulai matang dan sedang mekar-mekarnya. Tetapi kadang ngelihat pasangan muda dengan anak-anak, kok ada keinginan untuk jadi seorang ibu juga. Apalagi kalau anaknya lucu-lucu dan montok-montok. Wah... memang membingungkan ya jadi perempuan.
Till then, saya masih punya 3 bulan lagi untuk mengatakan, saya masih berumur 25. I’m still young ! Hahahaha (laughing in a cynical way).
ya elaaaaaaa baru 25 juga... huuuuuuuu :P
ReplyDeleteyah jodoh pasti ada lah.. percaya deh... yang penting jangan lupa minta ama yang Di Atas! :)
duuh masih muda benerrr 25 tahun kurang 3 bulan..
ReplyDeletebeda 5 th loh ama gua...
gua ngerasa tua banget nih :p
life begins at 50...kata Oprah loh ini heheheh...
ReplyDeleteudah mau 25 sih oke2 ajah, still young.
lah ikke mau 35 juga berasa masih 30 taon.....
Iya, Ny, tenang aja, baru umur 25. The right time will come.
ReplyDelete25??? ih masih muda kok....
ReplyDeleteTenang... hidup masih panjang... masih banyak yang bisa dilakukan...
ReplyDeletegak kerasa memang ya.
ReplyDeleteduuuh aku benci bulan may