Posts

Showing posts from October, 2007

Ongkos oh Ongkos

Gara-gara musim hujan badai yang mulai melanda Jakarta, bisa dipastikan jalanan makin macet, dan buat saya yang naik taksi setiap hari, dipastikan ongkos pasti berlipat ganda. Anehnya, hujan itu umumnya melanda saat hari menjelang sore, sehingga puncaknya terjadi pada saat jam pulang kantor, menyebabkan kita merana total pada saat mencari taksi. Sebetulnya saya agak malas untuk menceritakan pengalaman hari Jumat kemarin karena saya cukup gondok dengan apa yang saya alami. Tetapi kok rasanya lebih plong kalau bisa ditulis di sini. Jumat kemarin itu, pas pulang kantor hujan sudah mengguyur cukup parah. Bukan rintik-rintik, tetapi byur-byur. Di depan gedung saya ini ada pool taksi BB, tetapi keadaannya saat itu kosong karena tingginya permintaan. Mau nunggu di lobby atas juga sulit karena sudah pasti taksi kosong yang lewat direbut duluan oleh orang yang nunggu di jalanan. Kebetulan saya berdua dengan teman kantor, tetapi teman kantor saya nggak mau nunggu taksi di bawah hujan dan memilih

Wisata Kuliner Jadi-jadian

Nggak salah kalau berat badan saya sekembali dari liburan bukannya turun, malah naik dengan sukses. Weekend ini lumayan menjadi puncak kegilaan makan yang tak terkendali. Dimulai dari hari Sabtu pagi, kebetulan mama menerima pesanan Makaroni Panggang, dan bahan-bahannya ada lebih sedikit, sehingga dibuatlah loyang extra untuk dimakan sendiri. Dan pagi itu, saya jadi pemanasan dengan makan Makaroni Panggang. Lalu daya kreatifitas saya lagi agak naik kemarin itu, sehingga dengan kerajinan yang tidak jelas, mencoba membuat kue bolu kukus loyangan. Sebetulnya pingin sekali membuat dengan rasa vanilla dan coklat, tetapi rupanya saya tidak dapat menemukan bubuk Cocoa Van Houten yang biasa saya pakai, sehingga dengan segala kekreatifan yang tidak jelas, akhirnya saya memakai serbuk kopi sebagai pengganti rasa coklatnya. Ternyata, project coba-coba yang baru kali pertama ini saya lakukan berhasil juga untuk bikin Bolu Kukus loyangan motif loreng – loreng kayak Trio Macan hihihi….. Jadilah, ron

After Holiday Syndrome

Rasanya bener juga yang dibilang orang-orang mengenai after holiday syndrome. Bawaannya jadi nggak pingin ngapa-ngapain, di kantor jadi ngantuk terus, ngga kepingin kerja. Mana kondisi badan juga sepertinya belum pulih dari flu kemarin, sehingga mood semakin turun, ditambah lagi cuaca yang gloomy dan redup-redup gini, membuat hasrat menuju ke pulau kapuk semakin menggila. Sudah beberapa hari terakhir ini, saya tidak mempunyai semangat untuk mengerjakan apapun di kantor. Saya merasa kok pekerjaan saya mulai membosankan. Mungkin pertama-tama disebabkan oleh data-data yang semuanya terlambat datang lantaran habis Lebaran. Setiap kali bertanya kepada orang di lapangan, selalu dijawab,”Masih cuti Bu, baru kembali minggu depan”. Padahal pas sehabis liburannya sendiri, saya masih lumayan semangat, tapi seminggu setelah liburan berakhir, semangat malah rontok. Minggu ini, yang saya rasakan di kantor hanya pegal-pegal, kedinginan, dan pikiran saya sepertinya sudah tidak mau diajak berkompromi w

Sabtu Seru

Setelah sakit flu saya mereda dengan cukup tidur dan meminum berbagai obat warna-warni, akhirnya sampai juga pada saat yang dinanti-nantikan yaitu Sabtu! Tidak tahu kenapa saya begitu excited menghadapi weekend kali ini. Apa karena saya betul-betul sudah bosan kerja, atau karena kerinduan terhadap 1 hal yaitu: Nonton konser! Yes, saya sangat berbunga-bunga karena saya tahu, kalau Sabtu malam tanggal 20 Oktober kemarin, saya akan menonton konser Black Eyed Peas! Inilah kali pertama saya menonton konser musik di Jakarta, dimana saya betul-betul tertarik dengan penyanyinya. Terakhir saya menonton konser di Jakarta adalah waktu F4 datang ke Indonesia, alias awal tahun 2004. Waktu itu, berhubung tiketnya dibelikan oleh ortunya teman saya, ya saya terima-terima saja, tanpa sadar resiko kalau akan digencet-gencet oleh anak ABG yang brutal walaupun sebetulnya kita berada di section VIP. Saat itu, saya hanya bisa bergelantungan di badan adik saya, tanpa sadar kalau konser sudah berjalan karena

Fluuuuu....

Sakit flu ini saya dapatkan waktu lagi jalan-jalan pas liburan hari raya kemarin. Bener juga yang orang-orang bilang, kalau di Genting itu cuaca bisa berubah lima menit sekali. Berhubung saya orangnya cuek bebek, dan nyantai terus, yang ada saya hanya modal camisole dengan cardigan, celana jeans, dan topi biasa. Waktu awal-awal di outdoor amusement park, saya malah berani nantang,”Begini aja toh dinginnya.” Tapi nggak berapa lama, kabut mulai turun, lalu tiba-tiba mulai berangin, eh ngga lama panas lagi, lalu ngga lama, hujan deras turun mendadak. Dan hal itu terjadi setiap 5-10 menit sekali ! Saya nggak bohong! Akibatnya, setelah dari amusement park itu, badan saya teler. Jam 2 siang, saya meringkuk di kamar hotel, dengan selimut menutupi satu badan. Jam 5 sore baru bangun, langsung ngidam makanan berkuah. Jadinya nyari-nyari deh, dan ketemu restoran yang menyediakan kwetiaw kuah dengan mangkok besar, kuahnya saya hirup semua sampe ludes. Besoknya, kerongkongan mulai gatal-gatal, lalu

Sweet Seventeen Memories

Gara-gara Oom Arman menulis soal bagaimana menyenangkannya mempersiapkan acara ulang tahun anaknya yang pertama dan jadi EO dadakan, saya jadi tertarik juga untuk menulis mengenai ultah saya yang paling seru, paling berkesan sebagai anak perempuan yaitu my sweet seventeen birthday party yang terjadi di tahun 1999 (8 tahun laluuuuu….gila gila gila, kalo punya anak tahun segitu, sekarang udah kelas 3 SD!) Buat sebagian besar gadis, sweet seventeen itu mungkin menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu. Apalagi biasanya di usia tujuh belas itu, yang namanya remaja putri lagi genit-genitnya, lagi mekar-mekarnya dan umumnya di saat itulah remaja putri boleh dandan dan pakai high heels tanpa merasa canggung, dan yang pasti mulai mengenal yang namanya pacaran. Tapi tunggu dulu, itulah yang ideal di dalam dunia SINETRON. Buat saya saat itu, saat-saat menginjak usia 17 bukanlah seperti di dalam gambaran gadis-gadis dengan rambut panjang, duduk manis, dan gossipin cowok di depan kantin sekolah

Kenangan Masa Lalu Bersama Oma

Hari Minggu, alias kemarin, tiba-tiba terbersit rasa rindu untuk datang berkunjung ke rumah Oma. Mama juga mencetuskan, mungkin Oma kangen sudah lumayan lama tidak dikunjungi cucunya. Jadilah, kita sekeluarga, Mama, saya, dan adik saya pergi mengunjungi Oma di daerah Jelambar sana. Oma Maria adalah Mama dari pihak Papa. Dari 4 Opa Oma yang saya punya, tinggal Oma Maria yang masih hidup. Usianya tidak terlalu tua, baru 73 tahun. Maklum, Papa adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Tetapi, karena ada beberapa penyakit yang dideritanya, kondisinya lumayan menurun walaupun mungkin bisa dibilang masih cukup sehat untuk orang seusianya. Oma sekarang sudah tidak segesit dulu lagi. Saat kita mengajak dia jalan-jalan dan makan siang di Plasa Senayan, jalannya sudah sangat lambat. Kalau tidak dipegangi oleh cucu atau oleh Mama saya, rasanya agak sulit buat Oma untuk berjalan-jalan ke Mall sendirian. Oma yang dulu selalu gaya, sekarang rambutnya tipis dan hanya diikat satu ke belakang. Untuk menai

Surprise untuk Oom Tercinta

Beberapa waktu lalu, saya menulis mengenai acara arisan keluarga di rumah yang dilaksanakan akhir bulan Agustus lalu. Mungkin masih pada ingat, kalau saat itu, acara arisan juga digabung dengan acara tiup-tiup lilin plus potong kue bersama untuk merayakan ulang tahun saya ke 25. Saat itu, Oom saya nyeletuk,”Duh, kok saya nggak pernah ya dirayain ulang tahunnya.” Rupanya, ucapan dari Oom saya itu tertangkap oleh Mama. Kebetulan Oom dan Mama Ulang Tahunnya hanya berbeda 1 hari. Mama di tanggal 28 September dan Oom di tanggal 29 September. Berhubung Mama adalah batere Energizer di keluarga, Mama langsung terpacu untuk mempersiapkan acara surprise birthday party untuk si Oom tercinta. Berhubung Oom kita ini tinggal di Purwakarta, jadi tidak mungkin kita menunggu beliau untuk hadir ke Jakarta dan kita berteriak ”Surprise!!” seperti penyambutan pesta kejutan biasanya. Jadilah semua persiapan dilakukan di Jakarta, dan kira-kira kalau di ringkas, inilah urut-urutan kita mempersiapkan acara: 1.