Lebih dari 24 Jam Dikelilingi Oleh Tangisan Bayi

Penerbangan saya dari San Francisco kali ini betul-betul unik. Apa saja uniknya ? Nih kita lihat satu2.

Seharusnya rute perjalanan kita adalah: San Francisco – Hong Kong – Singapore – Jakarta. Sepuluh menit sebelum pesawat boarding dari San Francisco, sang pilot membuat keputusan eksekutif kalau rutenya diubah menjadi: San Francisco – Taipei – Hong Kong – Singapore – Jakarta. Penyebabya adalah ada angin kencang yang membuat kapal bergoyang (turbulence) dengan kecepatan lebih dari 100 mph alias 160 kmh yang arahnya berlawanan dengan arah penerbangan kita. Hal tersebut mengakibatkan pesawat menggunakan lebih banyak bahan bakar dari biasanya. Jika penerbangan dipaksakan langsung dari San Francisco ke Hongkong, kemungkinan kita kehabisan bahan bakar di tengah jalan, dan pesawatnya bisa jatuh mendadak… syerem banget !! Terpaksalah pengisian bahan bakar harus dilakukan di Taipei. Padahal jarak Taipei ke Hong Kong itu kurang dari 1.5 jam penerbangan. Rupanya karena angin kencang itu, tangki avtur tidak mampu menambah 1.5 jam extra. Akibat lanjutannya adalah, penerbangan sisanya jadi terlambat semua. Untunglah pada saat sebelum boarding di San Francisco, saya sempat hubungi mama di rumah untuk cek ke kantor Singapore Airlines di Jakarta untuk memastikan waktu kepulangan saya, karena cellphone saya kan nggak bisa dipakai di Taipei, Hong Kong, maupun Singapore.

Saat saya mengantri untuk check in bagasi di SFO, saya cuma bisa bengong karena saya tidak berasa sedang di kota San Francisco, tapi di New Delhi atau Mumbai. 90 persen penumpang dari SFO adalah orang India. Saya sudah membayangkan, kalau pesawatnya bakalan bau bawang hiks hiks hiks… Syukurlah ternyata banyak di antara mereka adalah orang India modern yang bekerja di Silicon Valley jadi software engineers, jadi bau karinya sudah berkurang banyak. Tapi tetep saja, perhiasannya masih kayak orang lebaranan. Emas dimana2, sampe silau Bo!

Di dalam pesawat, penerbangan panjang tersebut jadi terasa makin panjang saja. Satu-satunya yang membuat saya lega adalah saya dapat tempat duduk di aisle dan paling depan, jadinya kaki saya bisa dilonjorkan. Tapi tidak enaknya, saya dikelilingi oleh bayi-bayi. Sebelah kanan saya ada satu keluarga orang Hong Kong dengan bayi laki-laki. Lalu di sebelah kiri saya ada satu keluarga India dengan bayi perempuan. Di sebelah kanan sananya lagi, ada satu keluarga India dengan bayi perempuan, dan dua baris di belakang saya ada keluarga orang Hong Kong dengan bayi laki-laki. Sepanjang perjalanan, saya seperti berada di tengah tempat penitipan bayi. Kalau satu nangis, yang lain seperti koor ikut nangis juga. Kalau nggak, habis yang satu nangis, yang satunya lagi melanjutkan seperti lagu kanon. TIDAKKKK !! Saya ini pencinta anak-anak. Tapi kalau sahut menyahut seperti itu bisa bikin saya jadi gilaaaa !! Selain itu, setiap kali ada turbulence, kan bayi harus dipegang oleh ayah atau ibunya dan dipindahkan dari basinet. Dan saat saya mulai tertidur sedikit, pramugarinya bangunin saya untuk pindahkan anak bayinya dari basinet. Padahal kan itu bukan bayi saya gitu loh ! Sampe beberapa kali pula. Pramugarinya apa nggak belajar ya ? Saya merasa diselamatkan dengan In-Demand Entertainment SQ yang menyediakan ratusan Film dan CD lagu terbaru yang bisa saya pilih, lalu saya naikan volume headphone saya sekencangnya.

Sampai di bandara Changi, saya request kartu telepon untuk menelepon mama di Jakarta supaya saya bisa memastikan kalau mama sudah tau perubahan jadual penerbangannya. Bukan hanya saya dapat kartu telepon, saya juga diantar ke Gatenya naik mobil yang biasa dipakai oleh lansia. Asyik deh, saya jadi nggak perlu kerek-kerek carry on. Saya juga merasa ini bandara bukan di Singapura, tapi di Jakarta. Cuma bedanya di sini bersih kinclong, nggak seperti di Sukarno Hatta yang mirip terminal Pulo Gadung. Isinya, orang Indo semua !! Sampai saya berasa sudah sampai kampung halaman sebelum saya menginjakan kaki di Jakarta. Sambil menunggu boarding, saya tulis entry ini di Microsoft Word. Nanti saya posting kalau sudah sampai di Jakarta. Entry ends at December 29, 2006, 3:06 PM Singapore Time.

Comments

  1. met datang di Indonesia dan mettahun baru 2007

    ReplyDelete
  2. hehehe Met Natal and Tahun Baru 2007 ya non :D Holiday lagi nih :D have fun yaaa

    ReplyDelete
  3. hihihi.. dikelilingi bayi? Yaaah.. latihan. Kan udah diuber2 mama disuruh pacaran kan? HAHAHAHA..

    Met tahun baru ya, Leony!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Dalem Dalem

Motherhood Saga: Barang-Barang Esensial Mama dan Abby Bag. 1

Tutorial Sok Kreatif - Dekorasi Kelas