Posts

Sebelas Tahun Bersamamu

Image
Post yang telat overdue selama 6 bulan! Nggak apa-apa ya yang penting tetap disetor untuk kenangan buat kami dan anak-anak. Setiap tahun saya nggak pernah ketinggalan nulis soal perayaan anniversary kami, dan biasanya selalu ada postingan makan-makan, kecuali ya pas postingan tahun lalu  pada saat kami anniversary ke 10. 

Masalah Ukuran Baju

Sebagai orang yang hampir nggak pernah ngerasain kurus, membeli pakaian di Jakarta itu merupakan peer besar untuk saya. Waktu saya umur 10 tahun, berat saya sudah di atas 50 kg, hitungannya sudah ukuran dewasa, montok pula. Beli baju ukuran anak-anak sudah tidak menjadi opsi. Tiap mau Imlek di mana katanya harus beli baju baru, selalu saja jadi masa-masa yang menyenangkan (siapa sih yang nggak seneng beli baju baru), plus menyedihkan karena susah banget cari ukuran yang pas. Untunglah pas saya sudah makin besar, muncul brand-brand dari luar yang ukurannya lebih manusiawi seiring dengan Indonesia yang semakin maju dunia retailnya. Masih ingat kan kalau yang seumuran saya, pas kita remaja dulu brand-brand ini lumayan ngetop yaitu Benetton, Esprit, Calvin Klein, dan Marks and Spencer? Tapi ya jujur, keadaan tersebut kurang ideal buat orang tua saya, karena mereka harus merogoh kocek lebih dalam supaya saya bisa tampil oke. Makanya waktu remaja, saya cenderung cuek dan tomboy banget. Tshir

Sedihnya Sebagai Orang Tidak Merokok di Indonesia

Buat teman-teman yang follow Instagram saya, pasti sudah tau ya, kalau Desember sampai Januari lalu, saya pulang kampung ke Indonesia. Pulang kampung yang sangat istimewa karena sudah 4 tahun kami tidak menginjakan kaki di bumi pertiwi akibat pandemi. Makin "istimewa" karena... harga tiketnya alamakjan! Lebih dari 2 kali lipat harga sebelum pandemi. Terakhir saya bertemu mama saya adalah Mei 2019 saat beliau berkunjung ke Selandia Baru, dan bertemu papi mami mertua dan adik ipar terakhir di Januari 2020, tepat sebelum pandemi dimulai. Setelah itu, pertemuan hanya melalui video call dan chatroom semata. Jadi tentulah kami menanti-nanti hari itu tiba.

Empat Nol

Sesungguhnya posting kali ini telat banget, merayakan pertambahan usianya sudah empat bulan lalu. Tapi nggak afdol rasanya kalau nggak ditulis, apalagi usia yang belakangnya nol, konon adalah milestone yang patut dikenang. Katanya pepatah, "Life Begins at 40". Bener nggak sih? Coba ya pakai ilmu cocoklogi buat kehidupan saya yang di tahun 2022 ini akhirnya jadi kepala 4.  Tentulah awal 2022 dibuka dengan sesuatu yang beda dalam hidup, yaitu ikutan MasterChef New Zealand. Ini sungguh-sungguh pengalaman saya kerja pertama secara "profesional" di Selandia Baru walaupun nggak dibayar hehehe. Minimal, ada tanda tangan kontrak segala lah ya, jadi terasa kerja beneran. Biar pengalamannya cuma sebentar, lumayan memperkaya hidup alias jadi tau, ohhh gini toh ternyata reality TV. Mau lagi nggak ikutan? Mikir dulu 1,000 kali walaupun kemarin udah dipanas-panasin temen untuk ikut My Kitchen Rules (MKR). MasterChef yg non drama aja ternyata drama, apalagi MKR yang memang format

Matilda's Fifth Birthday Celebration

Image
Namanya janji, harus ditepati, demikian juga janji saya pada diri sendiri. Sesibuk apapun, saya harus bisa sempatkan waktu untuk menulis kenangan yang penting-penting, salah satunya adalah ulang tahun anak. Saya pernah cerita pas Abby ultah ke lima dulu, kalau di sini, turning five is such a big deal, karena begitu anak masuk umur 5 tahun, artinya dia akan masuk SD. Di Juli 2022 ini, giliran Tilly yang akhirnya berusia lima tahun. Ampun yah, belum lama baru melahirkan, tau-tau udah lima tahun aja! Biarpun ceritanya telat lebih dari 3 bulan, kudu diabadikan di blog untuk kenangan.